SERENADE IN E MINOR [END]

By lnfn21

20.6K 3.5K 1.1K

memangnya, apa gunanya, sebagai manusia yang mengaku mencinta, ketika kekasihnya terluka, ia hanya sibuk meno... More

serenade in e minor
Em6 \\ she was the one who invited him to witness the explosion
Em6 \\ she was the one who asked him to look properly
Em7b5 \\ she was his lover who disappeared amidst the splendor
Em7b5 \\ she was the one who made him feel worried
Em6 \\ she was the one who made him accept romance
Em6 \\ she was the one who received his kiss
Em7 \\ she was the one who hug him before goodbye
Em7 \\ she was the one who saw him in her dream
Em7 \\ she was the one who gave all of her to him
Em7 \\ she was the one who told him to live a hundred years
Em7b5 \\ he was her lover who just watched and applauded
Em7b5 \\ he was the one who hugged her before goodbye
Em11 \\ he was the one who came to her in the worst place
Em9 \\ he was the one who returned to her house
Em9 \\ he was the one who made his lover drunk without drinking
Em11 \\ he was the one who made her smile
Em9 \\ he was the one who realized his lover was a mess
Em9 \\ he was the one who ran with her amidst the chaos
Em11 \\ he was the one who saw her so messed up
Em9 \\ he was the one who wanted to fall into the same hole as her
Em9 \\ they were the ones who have done many things in vain
Em 9 \\ they were the ones who love each other in sadness
Em11 \\ they were the ones who lose hope and languish
Em \\ he was the one who asked her to back to his side
Em \\ he was the one who watched her shined after the clouds
outro of serenade in e minor

Em7b5 \\ she was the one who waited for his return

1.4K 202 21
By lnfn21


SEJENAK menepi dari kesibukan sebagai mahasiswa program pendidikan dokter spesialis jiwa, sejenak meninggalkan Belanda, pulang ke negaranya.

Jaehyun telah cukup lama menanti kesempatan ini tiba.

Menghirup aroma bandara, menderek kopernya, juga melihat banyak pasang mata yang mendambakan rumah sebagaimana ia.

Ada rumah yang di dalamnya berisi orang tua lengkap dan satu saudara perempuan lima tahun lebih muda. Ada juga rumah yang di dalamnya hanya berisi satu perempuan  jelita.

"Sebentar lagi, aku sampai. Ini agak macet. Sabar, ya, Cantik."

Di dalam sebuah taksi yang melaju minim kecepatan itu, Jaehyun menelpon seseorang yang ia yakini tengah menunggu. 

Jaehyun menyuruh seseorang agar sabar, tapi ia sendiri justru yang tidak sabar.

Hanya tinggal sedikit lagi, padahal. Tapi, taksi ditinggalkannya sebelum benar-benar sampai tujuan. 

Pelan-pelan, menyebrangi kemacetan jalan. Terburu-buru melangkah, melewati trotoar, masuk ke dalam sebuah gedung megah bertingkat, menekan sandi kunci satu unit di dalamnya. 

Pintu terbuka. Jaehyun tinggalkan koper di dekat pintu, agar mudah baginya berlari menemui perempuan jelita yang ketiduran di sofa sana, barangkali lelah menunggunya.

Dia, perempuan yang nyaris enam bulan belakangan hanya bisa Jaehyun tatap kalau tidak di layar ponsel, ya, di layar televisi.

Dia, perempuan yang setengah mati Jaehyun rindukan, dan konon juga merindukan Jaehyun sama setengah matinya.

Kendati demikian, Jaehyun masih bisa menahan diri untuk tidak buru-buru memeluk sekalipun keinginan itu menumpuk. 

Ia hanya jongkok, menyamaratakan bahunya dengan permukaan sofa tempat perempuannya memejam mata.

Ia hanya menatap wajah damai yang terlelap. Sedikit serakah, jemarinya mengusap,

"Kamu sudah sampai?"

yang mana itu menyebabkan sayup-sayup terdengar suara lembut.

"Hm."

Sepasang mata menatapnya tak kalah lembut. Lambat laun, bibir indah di sana merajut garis lengkung manis. Jaehyun menerima senyum, pun memberi hal yang sama.

Tangannya yang semula mengusap, kini diusap.

"Ayo makan malam. Aku sudah siapkan."

Segala yang berkaitan dengan perempuan ini, sumpah, Jaehyun merindukan. Termasuk, salah satunya adalah masakan.

Menyenangkan sekali bisa merasakan itu kembali, ditambah dengan servis khusus yakni disuapi.

Tidak ada tempat mana pun yang memperlakukan Jaehyun seperti ini.

Hanya di sini, Jaehyun diperlakukan serupa bayi. 

Disiapkan makanan, disuapi, disiapkan air hangat, ditunggui ketika mandi—sambil sang penunggu membaca naskah atau kadang mereka mengobrol ringan—, dikancingkan piayamanya, dikeringkan rambutnya, disediakan pangkuan untuk ia berbaring meletakan kepala.

"Kamu tidak cemburu?"

Ditanya oleh perempuan yang mengusap-usap helaian rambutnya pelan, Jaehyun tersenyum dalam pembaringan di atas sofa dan di pangkuan.

Perempuan yang sekarang sedang bersamanya merupakan salah satu tokoh utama di dalam drama yang sedang mereka tonton. 

"Adegan ciuman di dalam drama seperti jantung di dalam diri manusia."

Perempuan itu tertawa mendengar perkataannya. "Jadi, kamu cemburu atau tidak?"

Jaehyun beranjak. Tak lagi berbaring. Duduk, ia melipat kaki. Tak lagi memandang layar televisi. Pandangan Jaehyun kini hanya tertuang pada seraut wajah dan sepasang mata yang menyimpan keingintahuan meski jawabannya sudah jelas.

"Hm. Aku cemburu. Sampai rasanya aku ingin meninju lawan mainmu."

Bicara Jaehyun sungguh-sungguh. Disambut dengan gelak tawa perempuan di sampingnya. Jaehyun hanya diam sampai tawa sang perempuan mereda.

Lalu mereka saling bertatapan dalam keheningan.

"Tidak ada yang merasakanmu sebanyak aku, 'kan, Rose?"

"Hm. Hanya kamu. Masih kamu. Dan, akan selalu kamu."

"Aku lega."

Sebelum pada akhirnya, dalam kegelapan, mereka saling merapatkan, memeluk, dan merasakan.

"Malam ini, rasakan aku sebanyak yang kamu mau, Jae."

[]



Em7b5
\\ she was the one who waited for his return \\



[SERENADE IN E MINOR]
by linasworld


***


penuh ambiguitas,
tapi aku percaya kalian cerdas-cerdas.

kebayang 'kan plot, setting, sama adegannya?


setelah mempertimbangkan, akhirnya
aku putuskan buat jadiin ini semacam babak
yang di dalamnya ada cuplikan kisah-kisah pendek
alurnya loncat-loncat ke sana kemari,
kadang maju, kadang sorot balik.

dan satu lagi pesan, kalian jangan kaget,
kalau tiba-tiba nemu kata 'tamat'
karena work ini kapan aja bisa tamat

:)

thankyou for support 

Continue Reading

You'll Also Like

78.3K 8.4K 86
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
363K 22K 27
"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru...
YES, DADDY! By

Fanfiction

311K 1.9K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
144K 14.3K 26
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...