I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.7M 138K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 4
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

33

17K 1.2K 19
By SriNNingsih

Malam pun tiba, Ace dan Thalia mencari penginapan terdekat, satu persatu penginapan yang mereka datangi sudah penuh. Karena kepergian mereka bertepatan dengan festival di desa tersebut. Sebenarnya acara festivalnya sudah di mulai, jalanan di pemukiman tersebut memang sudah ramai dengan kerumunan orang-orang yang merayakannya. Thalia dan Ace menuntun kuda mereka yang berjalan di belakang mengikuti si pemiliknya.

"Aku akan mencoba bertanya di depan. Kau tunggu di sini saja Tha sambil memesan makanan," Kata Ace saat mereka berhenti di depan rumah makan yang tampak sederhana.

"Iya," Jawab Thalia, ia kemudian mengikat kudanya pada tiang agar tidak lari kemana-mana.

Thalia segera memesan menu makanan beserta minumannya, ia duduk di depan agar bisa memantau keramaian para warga yang merayakan festival. Tak lama, pesanan Thalia pun datang. Ia memutuskan untuk menunggu kedatangan Ace agar mereka bisa makan bersama.

Ace pun datang, ia segera mengikat tali kekang kudanya di sebelah kuda Thalia. Kedua kakinya beranjak duduk di meja dimana Thalia sudah menunggunya.

"Bagaimana? Kau sudah mendapatkan penginapan untuk kita?" Tanya Thalia.

Ace mengangguk "Sudah, akan tetapi hanya ada satu ruangan saja Tha. Seluruh penginapan di desa ini sudah penuh dan hanya satu yang tersisa,  itu pun kamar kosong juga tinggal satu," Jelas Ace yang membuat Thalia menatap Ace horor.

"Lalu? Kita berdua berbagi kamar begitu?" Terdengar jelas sekali nada bicara Thalia yang terkejut.

Ace mengangguk dengan tatapan sedikit meledek Thalia "Apa kau tega menyuruhku tidur di luar bersama kuda,"

Thalia mengangguk "Jika itu kemauanmu aku juga tidak keberatan," Jawab Thalia membuat hati Ace sedikit mencelos kecewa.

Gadis itu tertawa ia mengelap sedikit air matanya yang keluar, Thalia tak tahan melihat ekspresi Ace yang kecewa "Sudahlah, berbagi tempat pun tak masalah. Aku tahu kau tidak akan berbuat macam-macam padaku," Ucap Thalia mantap.

Ace terperangah "Kata siapa aku tidak berani melakukannya? Sadarkah kita akan menginap di satu ruangan," Ujarnya.

Plak

Suara pukulan Thalia yang mendarat di lengan kanan Ace membuat pria tersebut tertawa "Sudah cukup hentikan candaanmu. Ingat jangan melampui batas, aku hanya ingin memberikan semuanya secara utuh hanya untuk suamiku kelak,"

"Baiklah aku akan mengirimkan surat lamaran setelah kita kembali dari Kerajaan Renegades!" Kata Ace mantab. Thalia melongo mendengar penuturan Ace, ia berusaha mengelak tapi lelaki itu mengabaikannya dan lebih memilih makan makanan yang sudah Thalia pesan.

"Jangan bercanda Ace. Aku hanya bergurau," Sahut Thalia yang sebal di abaikan.

Ace menatapnya datar "Kau tahu kan kalau aku bukan pria yang suka bercanda tentang komitmen dan perasaan?" Jawabnya dengan nada dingin membuat Thalia terdiam seketika.

Thalia diam dan ia merasa merinding mendengar Ace berbicara datar dan dingin kepadanya. Ini baru pertama kali ia mendapat perlakuan seperti itu-sejauh ini Ace memperlakukannya dengan sangat hangat dan lembut. Ia tahu laki-laki di depannya ini marah karena dirinya yang terkesan meremehkan.

"Maafkan aku Ace," Sahut Thalia kemudian, ia sadar akan kesalahannya.

"Tak apa-apa, kau tidak melakukan kesalahan apapun," Jawab Ace, Thalia masih terdiam.

Tatapan Ace berubah melembut, jemarinya meraih dagu Thalia untuk mendongakkan sedikit wajah Thalia yang tadi menunduk menghindari tatapan matanya "Tapi, niatku yang sudah aku katakan tidak akan aku tarik kembali. Jadi bersiaplah!"

Deg

Ia diam mematung, rona merah semburat menghiasi wajah cantik Thalia. Ia merasa tak bisa mundur lagi kali ini, berkali-kali ia merutuki dirinya yang bodoh hingga membuat Ace gencar akan niatnya. Dalam hati ia memang senang bisa bertemu dengan lelaki seperti Ace yang notabene terkenal tyran di mata orang lain, tapi berhati hello kitty jika bersamanya-entah sejak kapan hal itu terjadi, Thalia saja tidak menyadarinya.

"Kalau begitu, apa kau tidak mau mendengar jawabanku Ace?" Tanya Thalia menatap Ace lekat.

"Aku sudah tahu jawabanmu sayang. Aku yakin kau tidak akan menolakku meskipun aku terkenal jelek sekalipun di mata orang lain," Jawab Ace membuat Thalia menghela nafas. Dan kali ini ia tak bisa menghindar, tanpa menunggu jawaban dari Thalia sekalipun Ace akan tetap melamarnya. Ace tersenyum manis kala Thalia tak membantah ataupun menyelanya lagi.

***___***

Ricard turun dari kereta kudanya, ia menatap bangunan besar yang menjadi pusat kesehatan kerajaan Orthello. Tentu saja kedatangannya membuat semua pasang mata tertuju padanya. Kedua netra birunya mencari sesuatu dan berharap ia bisa bertemu.

Salsabila hanya terdiam melihat kekasihnya tidak menyambut dan membantunya turun dari kereta, ia menyadari ada yang berubah dari Putera Mahkota semenjak pertunangannya dengan Nathalia berakhir. Salsabila sangat senang mendengarnya meskipun hatinya juga sakit karena hal itu membuat Ricard sempat di hukum.

Salsabila berusaha untuk tidak berubah dan memilih diam menata emosi dan rasa egoisnya. Memang tak mudah, tapi ia tidak mau begitu saja kehilangan pria yang sudah menempati urutan pertama di hatinya. Ia tak akan membuang kesempatan emas yang sudah Ricard berikan untuknya-lagi pula Salsabila sudah memberikan semua miliknya hingga mahkota berharganya hanya untuk membuat Pangeran Ricard bertekuk lutut padanya.

Ratu Julie juga berubah, dulu sangat perhatian padanya dan sekarang ia merasa Ratu Julie sudah tidak terlalu mempedulikannya. Salsabila tak ambil pusing akan hal itu, asalkan ia masih di samping Putera Mahkota maka posisinya akan aman dan pastinya ia akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi Puteri Mahkota.

Salsabila berdiri di samping Ricard, ia juga menatap kesibukan para suster, pasien serta keluarga pasien yang hilir mudik di depan matanya. Ia tak tahu kenapa Pangeran Ricard membawanya kesini, tapi hatinya sedikit kesal karena Salsabila tahu bahwa Nathalia berada di RS ini.

'Apa Pangeran akan menemui gadis itu?' Tanya Salsabila dalam hati. Jelas ia tak mendapat jawabannya, ia lebih memilih mengekori Ricard yang mulai beranjak masuk ke dalam RS. Entah sejak kapan ia merasa memang Nathalia berubah-dulu pasti Nathalia akan berusaha mencari kesempatan untuk membuatnya menderita tanpa ia harus memancingnya terlebih dahulu. Kalau sekarang, Nathalia terkesan lebih tenang, dewasa dan tidak suka mencari keributan-malah ia melepaskan Pangeran Ricard untuknya. Salsabila meradang melihat perubahan Thalia.

Pangeran Ricard melangkahkan kakinya mengelilingi setiap sudut RS diikuti oleh Salsabila di belakangnya. Mereka tidak nampak seperti sepasang kekasih karena Pangeran Ricard tidak terlalu memperhatikan Salsabila yang mengikutinya di belakang.

"Salam Yang Mulia Putera Mahkota, semoga dewi keabadian selelu memberikan anda berkah yang berlimpah," Suara bariton memberikan salam pada Ricard.

Pemuda itu mengangguk "Aku terima salamnya Paman," Jawab Ricard pada Thomas Davidson yang tak lain orang penting yang mengelola RS.

"Sungguh saya sangat senang dengan kehadiran Putera Mahkota di RS ini. Mari silahkan duduk di ruangan saya!"  Sahut Thomas mempersilahkan, Ricard tak menolak dan ia mengikuti Thomas.

"Terimakasih Tuan," Jawab Ricard singkat.

"Mari silahkan di nikmati. Mohon maaf karena saya menyambut Pangeran dengan sangat sederhana tanpa persiapan apapun," Ujar Thomas mempersilahkan setelah asistennya menata kudapan beserta teh hangat. Ricard menyantap kudapan, sedangkan Salsabila asyik menikmati teh hangat.

"Bagaimana perkembangan RS sekarang?" Tanya Pangeran Ricard.

Thomas mendadak tersenyum ketika Pangeran Ricard membahas tentang Rumah Sakit yang ia pimpin "Perkembangannya sangat bagus Yang Mulia. Banyak pembaharuan khususnya di bagian kamar bersalin dan semua itu tak lepas dari dukungan Nona Nathalia," Jelasnya antusias dengan membawa nama Nathalia-sedangkan gadis yang di bicarakan sedang asyik melakukan perjalanan bersama Ace menikmati padang rumput hijau, mereka beristirahat sejenak sebelum memulai perjalanan lagi.

"Lantas bagaimana dengan kasus keguguran yang selama ini menjadi momok kerajaan? Apakah ada kemajuan dengan kedatangannya kesini?" Tanya Ricard yang terkesan lebih tertarik jika membahas Nathalia, ia tak tahu gadis yang duduk di sampingnya sudah menahan sakit hatinya.

Thomas mengangguk "Ada Tuan, berkat Nona Thalia pasien yang datang dengan keluhan yang sama hampir sebagian besar mereka tidak kehilangan calon janin yang di kandungnya. Entah apa yang di berikan oleh gadis itu. Hanya saja, memang permintaan stok obat dan vitamin ke Kerajaan Renegades sedikit meningkat. Ada satu obat yang kita tidak memilikinya Yang Mulia," Jawab Thomas.

Ricard mengangguk "Baiklah aku mengerti," Ricard kembali terdiam, di dalam pikirannya tak henti-hentinya ia mengagumi sosok Nathalia mantan tunangannya yang manja dan suka mencari ribut sekarang berubah menjadi wanita yang berjiwa sosial tinggi. Hampir ia tak merasakan lagi rasa cinta di mata gadis itu, hatinya tersentil karena ia sempat bersikap sangat mengecewakan.

"Saya sangat kagum mendengar Nona Nathalia bisa sehebat itu Tuan. Lantas apakah saya bisa bertemu dengan Nona Nathalia?" Tanya Salsabila sontak membuat netra biru berpindah menatapnya.

Senyuman Thomas mendadak luntur "Mohon maaf Nona membuat anda kecewa. Tapi, terhitung mulai kemarin Nona Nathalia tidak akan datang ke RS karena ada keperluan. Nona Nathalia meminta cuti selama 1 minggu kedepan," Jawabnya.

Salsabila terdiam dan memasang ekspresi sedih "Begitu rupanya. Nona Nathalia benar-benar wanita giat ya, sampai-sampai meminta cuti selama 1 minggu pun Nona Nathalia tetap aktif dengan kegiatannya," Kata Salsabila membuat Ricard bertanya-tanya kemana Nathalia pergi. Netra abu-abu sekilas melirik Pangeran Ricard-ia melihat ekspresi wajahnya yang kentara sedih membuat hatinya sedikit bergemuruh.

"Tuan Thomas tahu kemana Nathalia pergi selama 1 minggu?" Tanya Ricard.

Thomas menggelengkan kepalanya "Saya tidak tahu Pangeran. Hanya saja yang saya tahu, Nona pergi tidak sendirian melainkan bersama dengan saudara Pangeran Ricard,"

Kedua netra birunya membola sempurna, ekspresi Ricard berubah dingin dan datar "Dia pergi bersama Ace?"

"Benar Pangeran," Jawabnya membuat kedua tangan Pangeran Ricard terkepal kuat karena menahan gejolak emosi.

Ricard beranjak meninggalkan ruangan Thomas setelah ia berpamitan karena ada urusan. Langkahnya terkesan lebar dan ia berjalan sedikit cepat. Salsabila kelimpungan mengikuti alur langkah Ricard. Gadis netra abu-abu itu tahu kalau pria di depannya itu sedang menahan gejolak emosi.

Salsabila melihat perubahan ekspresi Ricard ketika mereka duduk di taman RS "Anda tidak apa-apa Yang Mulia?" Tanya Salsabila pada Ricard. Pemuda itu tak bergeming.

Salsabila menyunggingkan senyuman tipis "Yang Mulia maafkan Bila jika pertanyaan Bila nanti sedikit lancang," Sahut Salsabila membuat Pangeran Ricard fokus mendengarkan Salsabila berbicara meskipun kedua netra birunya tetap menatap lurus ke depan.

Salsabila mulai berhati-hati dengan setiap kata yang ia keluarkan "Sebenarnya apakah diperbolehkan Nona Nathalia berpergian selama 1 minggu padahal Nona Nathalia sedang dalam masa hukuman dari kerajaan? Bagaimana jika Yang Mulia Raja sampai mengetahui hal tersebut belum lagi Nona Nathalia pergi bersama Pangeran Kedua? Bukankah hal tersebut bisa memicu permasalahan di Kerajaan nanti?" Tanya Salsabila membuat hati Ricard semakin memanas. Ia membenarkan perkataan Salsabila. Nathalia terlalu berani bertindak tanpa sepengetahuan keluarga kerajaan padahal gadis itu sedang menjalani masa hukuman.

"Kali ini aku akan membuatnya jera karena bertindak seenaknya!" Ujar Pangeran Ricard dengan nada dinginnya, Salsabila hanya tersenyum samar.

🌹🌹🌹🌹

Apakabar semuanya?

Semoga kalian tetap sehat ya biar tetap bisa menemaniku di setiap Chapter ini.

Adakah yang kangen dengan Salsabila dan Ricard??? 😁😁

Tetap tandai jika ada Typo ya.. Terimakasih...

Salam Manis Dariku

NING SRI 😘

Continue Reading

You'll Also Like

233K 27.5K 63
"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu" Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya. Mahaz seorang putra mahkota dari klan vam...
2M 132K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...
822K 92.9K 72
Warning, Red flag ML! Maylafaisha meninggal karena keselek mie dan ketika dirinya membuka mata BAAM! ia menjadi ibu tiri dari novel yang ia baca bern...
640K 59.8K 32
Ibuku bilang, selama ini kami harus hidup susah dan terus-menerus bersembunyi karena ayahku sangat membenci kami dan ingin membunuh kami. Namun ... K...