Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

254K 12.5K 335

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH โ€ผ๏ธ] [Ganti Cover๐Ÿ’ž] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH ๐Ÿ’ž๐Ÿ’] "... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11 ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

19

5.1K 300 12
By Hulk_Ijok

Happy reading 💯

Jangan lupa votmen ya.
Please jangan jadi silent reader.


Tok... tok... tok...

"Sak?, lo ada didalam?." Tidak ada jawaban dari Saka, pintu rumah dikunci membuat Afgan tak bisa masuk biasanya Saka tidak akan mengunci pintu rumahnya.

"Sak, gua mau ngomong soal kemarin!."

cklek.

"Sak!." Afgan dengan sepontan memeluk tubuh milik Saka, Saka terdiam melihat itu.

"Maaf." Afgan melepaskan pelukannya.

"Sa—,"

"Stt.. gue tau lo mau ngomong apa, gue maafin kok, tapi untuk masalah hat—,"

Afgan menarik tubuh Saka mendekati dengan dirinya. "Untuk masalah itu lo gak usah jawab, yang penting lo udah maafin gua sak."

"Lo motong omongan gue gan!," Afgan tersenyum.

"Ya udah lanjutin.."

"Untuk masalah hati gue memang belum bisa jawab, tapi gue bakalan berusaha untuk ngebuka hati gue." Afgan semakin mempererat memeluk pinggang Saka.

"Thanks Sak, gua bakalan berusaha ngebuka hati lo."

"Dari tadi lo meluk pinggang gue njing."

"Sengaja, biar romantis." Saka melepaskan tangan Afgan yang melingkar di pinggang nya.

"Huekk..."

"Jalan-jalan?." tanya Afgan dan dapat anggukan kecil dari Saka.

Afgan menggenggam tangan Saka dengan erat.

"Gan! pelan-pelan njing!."

Kini Afgan dan Saka berada di mall karena hari weekend mall terlihat ramai banyak pengunjung yang datang.

"Ambil apa yang lo mau."

"Serius?." Afgan mengangguk dengan tersenyum tipis. Saka berlari dengan cepat mengambil banyak barang dari mulai makanan-minuman.

Afgan melihat itu menggeleng kecil dan tersenyum melihat tingkah Saka.

'Ternyata lo lucu juga sak.'

Troli Saka sudah penuh oleh makanan dan minuman. Mereka harus mengantri karena mall sedikit ramai.

"Gan," Afgan hanya berdehem "habis ini ke Time Zone yuk!, boleh ya."

"Apa pun buat lo."

'Kesan nya kok gue jadi matre ya. Bodoh lah.'

Sekarang Afgan dan Saka ada di Time Zone setelah selesai belanja di mall terlihat dikedua tangan Afgan terdapat banyak paper bag.

Saka selalu menarik tangan Afgan saat melihat permainan yang menarik dimata nya tidak perduli dengan tatapan orang-orang yang berada di tempat itu, yang seharusnya permainan itu dimainkan oleh anak-anak tapi tidak diperdulikan oleh Saka. Yang penting mah happy.

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul setengah enam yang berarti hari mulai malam, Saka berniatan pulang kerumahnya namun di tahan oleh Afgan untuk tidur di rumahnya. Saka sempat menolak tapi Afgan tidak mendengarkan alasan Saka.

Saka menggunakan baju piyama milik Afgan, padahal diri nya ingin pulang untuk mengganti bajunya tapi Afgan tidak mengijinkannya, terpaksa dirinya harus menggunakan baju piyama yang besar dari tubuhnya.

Tubuh Saka dan Afgan jauh berbeda, Afgan memiliki tubuh yang sedikit berisi bukan gendut melainkan sixpack tapi Saka memiliki tubuh yang sedikit kurus, kurus sehat.

"Ah! elah, ni baju gede amat dah, aurora gue jadi keliatan."

"Baju nya gede ya?." Tanya Afgan dari belakang Saka dan Saka mendengar itu berbalik.

"Pake nanya lagi lo!, liat nih belahan dada gue kelihatan, lengan baju tangan sama kaki nya kepanjangan. Makan apa sih lo bisa gede gitu tubuh nya!." Afgan terkekeh kecil melihat tingkah Saka, Saka begitu lucu menggunakan baju yang kedodoran dari tubuhnya.

Afgan mendekatkan dirinya ke Saka, tangan Afgan dengan perlahan memegang pinggang Saka dan menarik tubuh Saka untuk mendekatkan tubuhnya dengan Saka. Saka terkejut hingga kedua tangannya memegang dada bidang milik Afgan.

Afgan menutup matanya dan perlahan menarik nafas panjang menghirup aroma khas tubuh Saka.

"Gua suka liat nya, lo lucu." Afgan menyatukan kedua kening dirinya dan Saka.

"Terus usaha untuk ngebuka hati gue, Gan."

"Gua akan selalu berusaha untuk itu, Sak."

"Engahh.. Gan."

"Sak jangan keluarin lenguhan kayak gitu, kalo lo gak mau gua kelepasan."

"Anjirr!." Dengan spontan Saka melepas paksa tangan Afgan yang melingkar di pinggang nya. Afgan tertawa melihat wajah kaget Saka.

"Njing..! kagak lucu cok!."

"Gimana gak lucu, lo pikir gua gak bisa nahan hasrat gua? gini-gini gua tu mampu nahan hasrat gua."

Saka menatap malas ke Afgan lalu langsung pergi ke kasur mengambil bantal dan selimut,

"Mau kemana?."

"Ke kayangan! mau ikut!?. Lo liat kagak gue bawa apa!." Saka mengangkat bantal dan selimut.

"Ini apa!?."

"Selimut."

"Goblok! ini kain lap!."

"Serah mu lah Sak." Afgan mendekat kearah Saka tanpa aba-aba Afgan mengangkat tubuh Saka dan membawa nya ke kasur.

Mereka berdua terbaring sambil menatap langit-langit kamar milik Afgan,

"Sak!," Saka menoleh "Kapan lo bisa terima cinta gua?." Saka mendengar itu bangkit dari tidurnya dan menatap kearah Afgan.

"Sukses dulu, baru gue terima." Afgan mendengar itu juga bangkit dari tidurnya dan menatap Saka.

"Sukses itu perlu waktu sak, dan waktu itu gak sebentar. Lama."

Saka meraih tangan Afgan dan perlahan menggenggamnya, Saka kembali menatap Afgan.

"Gan, dengar gue bakalan nungguin lo, kapan pun itu, seberapa lama pun itu. Gue bakalan nungguin lo."

"Janji?." Afgan memberikan jari kelingkingnya.

"Janji!." Dan Saka melingkarkan jari kelingkingnya ke Afgan.

"Ah!, udah! tidur udah malam." Afgan mengangguk dan segera berbaring untuk tidur begitu juga dengan Saka.

Sementara di Negara lain, Gabriel dan Darren sedang berjalan-jalan di trotoar melihat pemandangan malam di Korea,
pemandangan malam itu sangat memanjakan mata Gabriel dan Darren.

dengan menggunakan baju style musim dingin.

"Darren?." Darren menoleh.

"Mau beli sosis campur gula." Tuturan Gabriel berhasil membuat Darren terkejut dan menghentikan langkahnya.

"Gabriel, jangan aneh-aneh."

"Ck. ya udah kita pulang aja!."

"Hey!? Kenapa tiba-tiba? kita belum beli  apa-apa loh, kamu gak mau beli makanan yang kamu suka?."

"Udah gak minat!." Gabriel berbalik dan meninggalkan Darren yang menatap Gabriel dengan bingung.

Darren menghembuskan nafas panjang, ia merasa sedikit aneh dengan Gabriel karena permintaannya yang begitu menyeleneh.

Gabriel duduk disebuah kursi yang tersedia di depan toko yang ia tidak tau, toko apa itu.

"Sayang!." Gabriel tidak menjawab dan mengabaikan kedatangan Darren.

"Sayang~!." Rengek Darren dan Gabriel ia tetap mengabaikan kedatangan Darren.

"Kamu mau ini kan?!." Darren mengangkat sebuah Sosis yang ditaburi dengan gula terlihat wajah Gabriel yang begitu kesenangan.

Tapi, saat Gabriel ingin mengambil nya Darren menjauhkan tangannya yang memegang Sosis agar Gabriel tidak dapat mengambilnya.

"Darren~~!!, tau ah!!." Gabriel memalingkan wajahnya ke sebarang arah.

"Utututut... Ini ini ini, Aaaa." Darren menerbangkan Sosis layak nya seperti pesawat, Gabriel terlihat senang diperlakukan seperti itu.

"Enak?." Gabriel mengangguk.

"Mau lanjut jalan-jalan atau pulang?."

"Pulang aja lah, udah malam aku ngantuk." Gabriel berdiri dan menggenggam tangan Darren dengan erat.

Darren dan Gabriel menaiki taksi untuk pulang ke hotel.

.
.
.
.

"Sekarang mungkin lo masih senang-senang Gabriel tapi tunggu saat lo pulang, hadiah yang paling indah bakalan datang sama lo."

"Ternyata lo licik plus kejam ya." Sabrina terkekeh dengan wajah liciknya.

"Gue bakalan licik saat orang yang itu ngambil orang yang gue sayang." Ucap Sabrina sambil menatap dirinya dari pantulan kaca jendela nya.

"Terus?, gimana lo masih suka sama tu anak?."

"Jangan tanya lagi sar, gua cinta mati sama dia."

"Bagus!, jadi lo bisa deketin dia untuk nge-lancarin rencana kita." Sabrina dan pria yang bersama dengan nya tertawa lepas saat membayangkan rencananya berhasil.



















































































TBC....

Pendek yak?

Gue seneng banget, ternyata ada yang nungguin ni cerita. thank you much 💞

Kira-kira sapa ya tu orang yang sama Sabrina? terus rencana berhasil gak ya?.

Tungguin chapter selanjutnya ya.

Jangan lupa votmen ya.

Tatahh...💞

Continue Reading

You'll Also Like

13.8K 631 19
๐Ÿšซ DANGER THIS IS A BL STORY ๐Ÿšซ GENRE : OMEGAVERSE Bagi yang memiliki homophobic dimohon untuk menjauhi lapak ini. Karna saya bingung deskripsinya h...
76.7K 3K 32
Tentang Shaka Kenziana Pratama yang mencintai seorang pemimpin mafia, Adnan Juansara, Awalnya keduanya bahagia, Namun ada kejadian tak terduga yan...
88.5K 10K 49
TERSEDIA DALAM BENTUK PDF Mew Sagitarius bucin nya Gavrill Arkana. Gavrill sangat menggemaskan, bagaimana Sagi bisa tahan melihat tingkah menggemask...
1.1M 50.6K 33
Banyak adegan 18+ nya, bocil minggir... Andhara Faresta, biasa di panggil Andhara atau Dhara cowok yang baru sadar ternyata dirinya belok dan terjeba...