Curse of The 13

By roseannejung

3.2K 553 180

Ezekiel mendapat promosi untuk memegang proyek penting perusahaaan di Kalimantan. Itu artinya ia harus meneta... More

The Cast
No 2 : The Gala
No. 3 : The First Day
No. 4 : The Guest

No. 1 : The Newlywed

804 149 44
By roseannejung

A/N : Dukung penulis dengan vote dan komen.

Happy reading~

*

Kenangan manis bulan madu di Hawaii tiga minggu lalu masih teringat jelas di ingatan Lila. Meski semua orang telah berpesan bahwa pernikahan tidak hanya soal cinta-cintaan dan bahagia, tapi setidaknya Lila berharap tiga bulan pertamanya akan dipenuhi dengan romantisme. Namun, belum genap satu bulan ia dan Ezekiel menikah, sebuah kabar sukses menjungkir balikkan hidup Lila.

"Cuma sebentar, La."

Ezekiel mendapat promosi untuk mengurus sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit di Kalimantan.

"Apanya yang sebentar! Kamu kerja selama dua tahun di sana."

"Iya, dua tahun. Tapi bukan berarti aku balik ke Jakarta dua tahun kemudian. Bisa saja dua atau tiga bulan sekali."

"Tiga bulan sekali? Itu lebih parah. Satu minggu aja aku gak bisa. Apalagi tiga bulan." Lila bersedekap lalu menyandarkan punggung ke kursi makan. Pesto chicken bake yang ia masak dengan suka cita sore tadi, berakhir terlihat tak menggugah selera. Padahal biasanya ini adalah salah satu menu kesukaan Lila.

"Segitu sayangnya sama aku sampai gak mau pisah sama sekali?"

Lila mengangkat pandangan dan melihat wajah Ezekiel yang terlihat sedang menggodanya. Ugh, Lila paling kesal kalau Ezekiel seperti ini.

"Jangan ngeledek!" Lila melempar serbet makan dan Ezekiel tertawa.

"Aku memang ngangenin, sih!"

"Berisik!"

"Waktu aku rapat kunjungan di Bandung tiga hari, kamu langsung nyusul. Katanya kangen banget sampai gak bisa makan dan tidur."

"Diam, El. Aku serius." Ibaratnya Lila sedang bertanduk. Sama sekali tidak bisa diajak bercanda. "Pokoknya aku gak mau ditinggal. Kalau kamu nekat tetap ambil pekerjaan itu, artinya aku ikut," Ancamnya.

"Aku ke Kalimantan kerja, bukan liburan, Kalila." Nada suara Ezekiel seperti orang dewasa yang sedang membujuk anak kecil.

"Gak ada yang bilang kamu liburan."

"Tempat kerjaku nanti di tengah hutan. Kamu yakin bisa hidup di tengah hutan?"

"Kan ada kamu."

"Aku kerja. Sama saja dengan di Jakarta. Aku berangkat pagi pulang malam," jawab Ezekiel sambil menyuap makanan ke dalam mulut. Santai sekali dia, sama sekali berbeda dengan Lila yang sudah terlihat seperti orang yang kebakaran jenggot.

Lila sempat terdiam. Menimbang-nimbang perkataan Ezekiel. Sebenarnya, mau dibujuk dengan alasan apapun, sejak awal hati Lila memang sudah berat sebelah. Ezekiel akan selalu menjadi orang yang paling banyak memenuhi isi hati dan pikirannya. Lila bahkan rela hidup di ujung dunia sekalipun asal bersama Ezekiel.

"Aku tetap pilih ke Kalimantan sama kamu daripada di Jakarta sendirian."

Mendengar itu, Ezekiel tersenyum lebar. Sampai-sampai lesung di kedua pipinya ketara dengan jelas.

"Dimakan makanannya." Ezekiel mengambil garpu dan pisau milik Lila yang ada di meja dan menaruhnya di kedua tangan perempuan itu.

"Gak selera makan."

"Ini enak banget. Kamu harus coba."

"Jelas enak. Ini, kan, aku yang masak." Wajah Lila masih ditekuk. "Aku gak mau makan sebelum dapat jawaban yang jelas."

"Ya sudah." jawab Ezekiel pada kahirnya.

"Ya sudah apaa?" Lama-lama Lila gemas sendiri.

"Yaaaaa sudah... " Ezekiel mengangkat bahu dan kembali asik menyantap makanannya.

"El."

"Aduh!" Ezekiel meringis kala tulang keringnya ditendang Lila dari bawah meja. "Sakit, Yang!"

"Jawab yang benar."

"Iya, nanti aku ngomong sama Pak Bambang untuk bawa kamu ke Kalimantan."

Air wajah Lila seketika berubah cerah.

"Beneran?"

"Iya, Sayang."

"Kalau Pak Bambang gak setuju, itu artinya kamu gak jadi pergi ke Kalimantan ya."

"Hmm."

"Eeeeel~ a proper answer, please.. Kita lagi bicara hal serius, loh."

"Ia Kalila Gautama." Ezekiel mencubit kedua pipi Lila gemas dan menggerakkannya ke kiri dan kanan. Meski sedikit menyebalkan, namun Lila sangat puas mendengarnya.

"Dihabiskan ya makannya." Lila menuang jus jeruk ke dalam gelas Ezekiel yang hampir kosong. "Kalau kamu masih kurang, masih ada sisa di kulkas tinggal dihangatkan."

Ezekiel mengangguk dan kembali sibuk dengan makanannya. Nafsu makan Lila yang tadinya sudah melayang entah kemana, perlahan-lahan kembali. Ia mulai mengambil alat makan dan memotong ayam yang ada di piring dengan hati-hati.

Pada dasarnya, Lila memang gemar memasak. Mulai dari masakan khas Indonesia sampai mancanegara. Ia pikir, kegemarannya itu hanya akan berakhir sebagai hobi yang kadang-kadang ia lakukan jika sedang ada waktu luang. Namun, semenjak bertemu Ezekiel yang hobi makan, hobi memasak Lila mulai berubah menjadi kebiasaan.

Ezekiel selalu menunggu menu masakan yang di masak Lila, sedangkan Lila menyukai perasaan puas saat melihat Ezekiel menikmati makanan yang dibuatnya. Mungkin ini adalah salah satu alasan kenapa mereka betah berpacaran selama delapan tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.

Lila dan Ezekiel saling melengkapi.

"El... " Lila melirik Ezekiel. Laki-laki dengan setelan kemeja kerja yang kancing atasnya sudah terbuka dua itu balas menatap sambil masih asik melahap makannya yang hampir tandas.

"Nanti malam bagusnya aku pakai lingerie yang warna hitam atau pink muda, ya?"

Ezekiel seketika berhenti mengunyah.

Lila tersenyum dalam hati. Sekarang gantian. Lila yang akan mengerjai Ezekiel.

"Yang warna hitam lucu banget deh, El. banyak tali-tali gitu di bagian punggungnya. Kalau yang pink muda banyak pitanya."

"Terserah kamu. Aku suka-suka aja."

"Kok kamu gitu? Aku kan lagi tanya saran kamu."

"Ya sudah yang hitam."

"Tapi kalau yang hitam gak terlalu tembus pandang. Kurang hot."

"Yang pink saja kalau begitu"

"Kalau yang pink terlalu imut. Hari ini, kan, aku mau jadi seksi."

Ezekiel menyuap potongan terakhir ayamnya dan menenggak habis jus jeruk yang ada di gelas.

"Gak usah pakai apa-apa juga aku gak masalah, La."

Lila tertawa geli. "Yang hitam aja, ya,"

Ezekiel hanya mengangguk-anggukan kepala. "Jam berapa?" tanyanya.

"Jam sepuluh?"

"Kelamaan. Jam delapan saja."

Lila melirik jam dinding. "Ini sudah mau jam delapan."

"Maka dari itu." Ezekiel melirik piring Lila yang masih tersisa sedikit makanan. Namun, dari gerak-gerik perempuan itu sepertinya ia enggan untuk menghabiskanya. "Kamu sudah selesai makannya?"

"Sudah, aku kenyang."

Tanpa banyak ba-bi-bu, Ezekiel berdiri dan berjalan ke arah Lila.

"Ke-kenapa?" Kaget, Lila sampai tergagap.

"Ayo, katanya mau."

"Kan, masih dua jam lagi. Aku mau mandi dulu."

"Aku juga belum mandi. Mandi bareng." Dengan gerakan cepat, Ezekiel menggendong Lila dan membawanya keluar ruang makan.

"EL! BENTAR!" Lila panik. "Meja makannya belum diberesin. Nanti banyak semut dan serangga."

"Aku yang urus nanti."

"El, aku belum persiapan."

"Nanti siap-siapnya bareng aku."

Tahu kalau ia tidak akan bisa keluar dari situasi ini, Lila mulai menyerah. Ia balas memeluk leher Ezekiel dan mencium pipinya saat mereka sudah mulai memasuki kamar.

"Jawab jujur, kamu sebenernya gak bisa pisah lama sama aku juga, kan." Lila menyentuh dagu Ezekiel dan membuat laki-laki itu menatapnya. "Iya, kan," desak Lila.

Ezekiel mencium bibir Lila pelan dan dalam. Sebelum menjawab, "Iya."

Dan hanya satu kata itu. Lila semakin yakin, kalau di dalam hubungan ini bukan hanya ia yang mencintai tapi ia juga dicintai dengan sama besarnya.

*

TBC

A/N : Jujur, selama nulis ini sering banget kepeleset mau nulis nama Jeremiah. Padahal seharusnya Ezekiel. Efek 1.5 tahun ngurusin couple sebelah.

Continue Reading

You'll Also Like

150K 9.3K 25
"Hestama berhak tahu kalau ada bagian dari dia yang hidup di dalam rahim lo, Run." Cinta mereka tidak setara. Pernikahan mereka diambang perceraian...
89.5K 480 5
cerita-cerita pendek tentang kehamilan dan melahirkan. wattpad by bensollo (2024).
174K 822 17
Yang orang tau Kiara Falisha adalah gadis lugu, imut, lucu, menggemaskan juga lemot. Tapi di depan seorang Faidhan Doni Advik tidak seperti itu. Pun...
357K 133 9
FOLLOW AKUN INI DULU, UNTUK BISA MEMBACA PART DEWASA YANG DIPRIVAT Kumpulan cerita-cerita pendek berisi adegan dewasa eksplisit. Khusus untuk usia 21...