LUNA

By ManlyGirl24_

84.5K 10.5K 1K

[Werewolf AU] Markhyuck! Warning! BoyxBoy, mature, missgendering, mpreg, gay! Setiap tahun memang ada pemilih... More

PROLOG
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.

15.

2.2K 422 81
By ManlyGirl24_

Sudah dua malam Haechan berada di pondok Mark. Sudah berkali-kali juga ia mencoba pergi secara diam-diam namun selalu saja berhasil digagalkan. Mark tidak meninggalkannya barang sejenak, bahkan sepertinya ia membolos dari pekerjaannya.

Itulah yang membuat Haechan menjadi semakin tidak nyaman berada di tempat Mark. Ia tidak ingin membuat masalah lebih banyak lagi di sini. Bisa saja Haechan yang kembali disalahkan karena Mark yang membolos. Ayolah, Haechan hanya ingin cepat pergi dari sini dengan tenang.

Tapi untunglah hari ini Mark agaknya sedikit berbaik hati, ia akhirnya memperbolehkan Haechan untuk kembali ke tempatnya sendiri. Melihat kondisi Haechan sudah lebih baik dari sebelumnya. Meski masih terlihat mengenaskan, setidaknya ia sudah merasa lebih kuat. Tentu saja Haechan kembali dengan diantar langsung oleh Mark.

Mark juga sepertinya sudah sadar ia tidak boleh terlalu lama meninggalkan pekerjaan, ia memegang pekerjaan yang penting di pack. Tidak ada yang bisa menggantikannya.

"Kau bisa kembali kemari kapanpun kau mau."

"Untuk apa? Ini kan tempatmu. Jika tidak ada urusan aku tidak akan kemari."

"Tempat ini juga akan menjadi tempatmu."

"Apa maksud mu?"

Kebingungan tercetak jelas di wajah Haechan setelah mendengar perkataan dari Mark.

Perkataan dari Mark cukup membekas di benak Haechan. Apa mungkin Mark akan pensiun dan memberikan jabatannya kepada Haechan sehingga pondok itu akan menjadi miliknya? Okei itu adalah hal mustahil.

Mark sendiri memilih untuk bungkam tidak tampak ingin menjawab pertanyaan dari Haechan, ia justru mengambil lengan Haechan untuk ia genggam dan membantunya untuk segera berjalan.

Kini Haechan benar-benar terlihat seperti anak yang patuh. Ia tidak lagi berontak seperti saat di awal kedatangannya ke tempat itu.

Semakin hari Haechan merasa semakin nyaman sehingga hal seperti ini terasa biasa baginya. Entah sadar atau tidak, ia sudah sangat berubah dibandingkan dengan saat awal kedatangannya.

Kali ini Mark benar-benar mengantarkan Haechan ke depan pintu pondoknya meski Haechan sudah menolak dengan keras. Mark tetap Mark yang tidak bisa ditolak.

Haechan sudah khawatir jika ada sesuatu saat seorang alpha berada di sekitar pondok omega, tetapi sepertinya yang ia pikiran tidak terjadi. Sejak tadi ia mengamati wajah Mark, alpha itu seperti tidak terpengaruh sedikitpun. Ia memiliki kontrol tubuh yang baik.

Pintu pondok Haechan diketuk beberapa kali oleh Mark. Saat pintu terbuka munculah Renjun dengan wajah terkejut yang bercampur kelegaan, di belakangnya nampak Jaemin yang sepertinya khawatir. Haechan sedikit senang anak itu baik baik saja. Ingat, hanya sedikit.

"Bisa kalian jaga dia untukku?"

"Baik, alpha."

"Aku pergi, kau masuklah."

Tanpa menunggu Mark pergi Haechan sudah lebih dulu masuk dan duduk di ranjang bobroknya. Rupanya ia bisa juga merindukan ranjang butut keras ini.

Tak lama Renjun dan Jaemin menyusul mendekat ke arahnya, sebelumnya mereka menunggu hingga Mark benar-benar pergi.

"Haechan, kau tidak apa-apa?"

Renjun menubruk Haechan dengan pelukannya, ia sedikit kaget mendapatkan itu.

"Aku sudah babak belur begini, bagaimana bisa aku tidak apa-apa?"

Mendengar hal itu membuat Renjun justru tertawa. Omongan ketus anak itu sudah kembali, artinya ia sudah tidak apa-apa.

"Heat mu sudah selesai, Jaemin?"

"Ya."

"Sudah dari kemarin, Haechan."

Haechan menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Jaemin yang tadinya hanya berdiri memperhatikan kini mulai mendekat dan bergabung bersama Renjun untuk duduk di ranjang Haechan.

"Haechan, apa yang kau lakukan bersama alpha Mark?"

Kening Haechan mengkerut mendengar pertanyaan itu. Apa yang ia lakukan? Ya jelas saja tidak ada.

"Hentikan pemikiran konyol kalian. Kami tidak melakukan apapun."

"Kau masih belum sadar ya, Haechan?"

"Sadar apa? Kalian membuatku pusing."

Haechan merebahkan tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, sedangkan kedua temannya justru saling bertatapan dengan penuh arti.

"Ngomong-ngomong, Renjun. Bagaimana denganmu? Apa kau bisa melakukannya?"

"Tidak. Pelatihan itu ditunda setelah kejadianmu, Haechan. Akan dilakukan lain waktu."

"Tapi kenapa?"

"Aku juga tidak tahu."

"Sudahlah. Haechan kau bisa istirahat, akan kami bangunan saat sudah waktunya makan."

Jaemin menghentikan perbincangan antara Haechan dan Renjun. Ia bahkan menarik tangan Renjun untuk kembali ke ranjangnya sendiri.

Haechan juga ingin melanjutkan tidurnya, ia sedikit mengantuk.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Suasana ruang makan terdengar ramai. Tempat itu memang tidak mungkin tidak ramai.

Saat melangkahkan kakinya ke tempat itu Haechan sudah sadar jika dirinya menjadi pusat perhatian. Meski sudah lebih baik wajahnya sebetulnya tidak benar-benar baik. Masih ada beberapa lebam yang belum sepenuhnya hilang.

Astaga, seberapa gila pertarungannya dengan Yuta saat itu.

Mark ada di sana, ia duduk di tempat khusus yang memang dikhususkan untuk para pimpinan pack. Tapi tidak seperti biasa, kini Mark hanya memperhatikan tanpa menariknya untuk duduk di sana.

Ya mungkin Mark sudah sadar. Lagipula ia tidak akan mau, ada Yuta juga di sana. Wajahnya ternyata jauh lebih parah dari Haechan, ia sampai meringis melihatnya. Seberapa parah Mark mengajar Beta tersebut.

"Haechan!"

Namanya dipanggil, ada Jeno bersama teman-temannya yang melambaikan tangan. Tanpa menunggu waktu lama Haechan menghampiri, tidak lupa mengajar Jaemin dan juga Renjun.

"Kau sudah merasa lebih baik?"

"Iya, seperti yang kau lihat."

"Syukurlah."

Tangan Jeno mengelus kepala Haechan. Elusan itu terasa seperti elusan seorang kakak kepada adiknya, namun sepertinya ada yang tidak suka. Bisa ia rasakan ada tatapan yang menyeramkan.

"Jaemin, aku takut tatapanmu itu akan membelah ku menjadi tujuh. Tenanglah."

Jaemin tidak menanggapi, ia lebih memilih mengambil makanan dan mulai memakannya, begitupun dengan yang lain.

"Wajah Yuta Hyung sudah lebih baik."

"Hah?"

Haechan heran mendengar perkataan Jeno, lebih baik apanya? Itu sangat buruk.

"Kemarin wajahnya lebih buruk dari itu, Chan. Penyembuhannya terbilang cepat."

Oh ya ampun, Haechan jadi takut membayangkan seberapa besar kekuatan Mark. Sepertinya ia tidak akan lagi membuat masalah dengan alpha itu.























***

Apa kabar?? Aku kangen kaliann. (Maaf yaa)

Yang mau menyampaikan unek-unek aku kasih kesempatan kalian di siniii.

Support me on trakteer link on my bio (gak harus ya guyss, jangan khawatir. Tapi kalau udah 5k aku update lagi hehehehe <3)

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
59.2K 4.2K 35
Remake story!!! Original story by @imyour_jie ••••• Hiraeth memiliki arti yakni kerinduan atau keinginan yang tulus dari rasa penyesalan. Penyesalan...
448K 4.7K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
50.1K 5.5K 27
Mark yang dijulusi sebagai "Senjata Perang" adalah seorang anggota agen rahasia dari FBI yang sangat dingin kaku, mendapat misi seumur hidup yang su...