Male lead Antagonist

By Raraayyy16

664K 46.1K 7.9K

[ BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] @rryaxx_x8 Adrea tidak percaya dengan yang namanya transmigrasi. Mun... More

Prolog
🍂Part 1
🍂Part 2
🍂Part 3
🍂Part 4
🍂Part 5
🍂Part 6
🍂Part 7
🍂Part 8
🍂Part 9
🍂Part 10
🍂Part 11
🍂Part 12
🍂Part 13
🍂Part 14
🍂Part 15
🍂Part 17
🍂Part 18
🍂Part 19
🍂Part 20
🍂Part 21
🍂Part 22
🍂Part 23
🍂Part 24
🍂Part 25

🍂Part 16

16.6K 1.1K 50
By Raraayyy16

°Selamat membaca 📖°

BERHARI-HARI dikurung disebuah ruangan gelap berbau amis seorang diri berhasil mengguncang mental gadis yang tengah meringkuk disudut ruangan dekat lemari. Sorot matanya penuh kekosongan memandang lantai berlumur cairan pekat yang tampak mengering. Nafsu dan semangat untuk hidup berangsur-angsur memudar.

Siksaan yang setiap hari ia terima meninggalkan berbagai luka. Luka lama yang hampir sembuh kembali memunculkan luka baru. Perlakuan kejam dan tak pantas sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.

Tubuh yang dulu sedikit berisi tampak mengurus, tulang pipinya bahkan terlihat jelas, tubuh gadis itu seperti mayat hidup. Diberi makan sekali 2 hari itu pun kalau orang yang mengurungnya ingat. Makanan yang diberikan juga tak layak untuk dikonsumsi, namun ia harus bagaimana? Menolak? Itu sama saja meminta kematian dipercepat.

Harga diri tak ada artinya lagi. Pria itu tak pandang bulu dalam menyiksa sanderanya. Kejam, tak mengenal ampun, dan berdarah dingin. Begitulah ia menyimpulkannya.

Tubuhnya lengket, bau keringat dan darah mengering bercampur dipenciuman. Pakaian kumuh yang tidak pernah diganti semakin menjelaskan betapa menderitanya ia selama ini.

Tak ada seorang pun yang tau keberadaannya yang mendekap diruangan sempit ini. Apa ia boleh berharap bisa keluar dalam keadaan hidup-hidup?

Suara derit pintu menyadarkan gadis itu. Seseorang datang, ia tau sosok yang mendatanginya. Namun, ia tak bergeming sama sekali dan memilih menenggelamkan wajahnya dilipatan kaki.

Rasa takut bergemuruh dihatinya tanpa bisa dicegah. Bahunya mulai bergetar kala suara sepatu dan lantai itu bergesekan,menciptakan suara menakutkan yang membuat sang gadis merasa seolah suara tersebut tengah menghitung apa yang akan terjadi padanya.

Penyiksaan.

Suara itu berhenti. Sang gadis menatap sepasang sepatu dihadapannya dengan tatapan nanar.

Kapan mimpi buruk ini akan berakhir? Sungguh, ia sangat lelah menghadapi semuanya.

Bolehkah ia meminta kematian? Itu akan terasa lebih baik daripada disiksa perlahan yang membuat kesehatan mentalnya terguncang.

Tak lama, suara kekehan terdengar, ia tau siapa pemilik suara itu namun ia tidak berani melihat.

Pria dewasa tersebut menendang tulang kering sang gadis cukup kuat hingga terpekik.

"Oh..Masih hidup? Ku kira sudah..." Pria itu merendahkan tubuhnya, berjongkok lalu menatap gadis didepannya dengan tatapan rendah. "Mati...HAHAHA!" Tawa keras itu memenuhi ruangan. Sang gadis tertunduk dalam, ia takut tapi sebisa mungkin mengontrol diri agar tidak terlihat lemah. Namun percuma, tubuhnya tak bisa berbohong.

Sang gadis terkejut kala merasakan benda pipih tajam yang terasa dingin menyentuh dagunya. Benda itu memaksanya untuk mendongak. Ia menelan ludah kasar saat benda itu sedikit melukainya.

"Masih ingin hidup, hm?" Pria bermata tajam itu bertanya dengan suara serak. Tatapannya berusaha mengintimidasi lawan bicara.

Gadis itu adalah Adrea Stephanie Yolanda. Tokoh figuran yang ditakdirkan untuk mati ditangan Antagonis. Tokoh yang juga menjalin pertemanan bersama Tokoh Utama Protagonis Wanita.

Jujur saja, Adrea tidak begitu tertarik berteman dengan Erliza yang membosankan. Namun, saat tau pria yang ia cintai menyukai bahkan sudah ketahap obsesi pada Erliza membuat Adrea gelap mata.

Dari sana, Adrea berusaha mendekatkan diri, mencoba memerankan perannya sebagai sosok sahabat yang baik dan peduli. Dan bodohnya, Erliza menyambut baik hal itu.

Dengan adanya Erliza disekitarnya, membuat Adrea leluasa memandang lebih dekat pria yang menimbulkan perasaan aneh ini muncul hingga ketahap ingin memiliki hatinya.

Adrea mengambil kesempatan untuk mengakrabkan diri agar pria itu juga melihatnya dengan tatapan lembut yang meneduhkan. Tapi sayang, melirik pun pria itu enggan. Karna matanya hanya dipenuhi oleh satu nama, yaitu Erliza.

Kedekatan Erliza dan Nathan membangkitkan sisi lain didalam diri Ashland kian membuncah. Matanya berkilat penuh obsesi dengan aura menakutkan, rasa ingin menggurung dan memiliki Erliza sepenuhnya sulit ditahan.

....Dan Adrea yang mengetahui akan kedekatan Erliza dan Nathan tak ingin menyia-yiakan kesempatan. Adrea masuk sebagai orang ketiga, memainkan perannya dengan baik. Berlagak peduli pada Erliza dan membantunya untuk lepas dari jeratan Ashland.

Berusaha semaksimal mungkin mengagalkan rencana Ashland dalam mengikat Erliza lebih dalam. Adrea tentu tidak akan membiarkan rencana Ashland berhasil. Ia juga melakukan hal yang cukup membahayakan dirinya demi bisa bersama pria yang dicintai. Cinta begitu membutakan Adrea hingga rela mengorbankan segalanya.

Ia hanya belajar dari pria itu sendiri, jika Ashland begitu bersikukuh untuk bisa mendapatkan Erliza. Maka, Adrea juga akan melakukan hal yang sama.

Dan... Ia hampir berhasil—Tapi ia tertangkap basah mencoba membebaskan Erliza yang dikurung disebuah kamar mewah dan ingin menggantikan posisi gadis itu. Namun, ekspektasi nya terlalu tinggi. Ashland berhasil mencegah kaburnya Erliza dan membawa Adrea kesebuah ruangan sempit gelap dan senyap, lalu mengurungnya.

Dan—Sejak itu, penyiksaan mulai menyambutnya.

Kepala Adrea dipaksa mendongak kala tangan berurat itu menjambak rambutnya tiba-tiba. Ia meringis tertahan sembari memejamkan mata merasakan rasa sakit dibagian kepala.

"Ck, kau bertingkah layaknya seorang pahlawan untuk gadisku. Ingin menggantikan posisinya, huh?" Sudut bibir Ashland tertarik melihat wajah kesakitan Adrea kala ia makin mengencangkan jambakannya.

"Kata-kata terakhir?" Ashland bertanya setelah melepaskan jambakannya dengan kasar membuat Adrea terhuyung kebelakang kehilangan keseimbangan.

Netranya menatap sosok didepannya sendu yang melihat datar dirinya."A-aku yakin kau tidak akan melakukannya." Kalimat itu keluar dengan sedikit keraguan didalamnya.

Seringai licik terbit dibibir pria itu mendengar penuturan gadis dihadapannya yang terlalu percaya diri, bahkan setelah apa yang ia lakukan selama ini? Mana mungkin Ashland tidak akan tega membunuhnya sekarang juga?

Raut wajah Ashland berubah mengeruh saat tangan kurus itu mencoba meraih tubuhnya, namun sebelum itu Ashland lebih dulu menepisnya menggunakan benda tajam yang berada di genggamannya.

"...Arkhh" Ringis Adrea mendapatkan luka sayatan panjang ditangannya. Matanya mulai berembun, yang sebentar lagi akan menangis.

Ashland lantas bangkit memandang Adrea dari atas dengan jijik seakan gadis itu adalah hal paling kotor yang pernah ia lihat.

Mengangkat pisau tajam ditangannya, seringai kembali hadir dibibir tipis itu. Perlahan Ashland mendekat, seringai itu makin melebar kala melihat Adrea yang tampak kalut memandangi benda ditangannya.

"Rasa sakitmu akan berakhir. Harusnya kau senangkan?" Ashland bertanya dengan bibir yang tersenyum lebar, Adrea menggeleng ribut belum siap menghadapi kematian yang mengerikan.

Tadi ia memang meminta kematian tapi menghadapinya seperti ini ia rasa ia belum cukup berani.

Jleb!

Adrea menatap Ashland tak percaya. Pandangannya turun pada benda yang sudah menancap indah dibagian dada kirinya. Nafas Adrea terasa berat dengan rasa sakit luar biasa. Ashland mendorong benda tajam itu semakin dalam hingga menembus tubuh. Lalu menarik pisau itu cepat dan menghujami tubuh Adrea berkali-kali dengan perasaan puas.

Adrea meninggal detik itu juga dengan mata terbelalak karna menahan sakit pada tubuhnya.


Halo yeorobun!
Aku kembali lagi setelah sebulan menghilang(≧▽≦)

Untuk kesekian kalinya aku minta maaf karna up tidak pernah tepat waktuಥ‿ಥ

Di rl aku sibuk nugas yang tiap hari nggak ada hentinya belum lagi ujian praktek huhu..capek uyy(༎ຶ ෴ ༎ຶ)

Aku tuh sebenarnya udah nulis dari lama, cuman kalau nulisnya setengah² rasanya kurang dapat feel-nya gitu trus aku bikin draf baru lagi. Jadi maklum gess up nya lama takut alurnya kemana-mana (T_T)

Sarangheo buat pembaca setia MLA( ◜‿◝ )♡

Oiyaa... Aku ada bikin cerita baru kalau penasaran cek aja yaa😁

Jangan lupa follow akun dibawah ini biar kalian nggak ketinggalan cerita baru (˵ •̀ ᴗ - ˵ ) ✧

See you
Raraayyy16

Continue Reading

You'll Also Like

my grilfrend By kz728

Science Fiction

24.3K 1.7K 26
hanya fiksi
492K 33.1K 34
Elena Diamond, seorang budak cinta yang sangat mencintai Xavier Baskara. Namun, tidak semuanya cinta berakhir indah. Elena mati saat mencoba menabrak...
394K 37.3K 47
Bagaimana perasaan kalian ketika sedang enak enaknya ingin memakan mie di kamar malah kamarnya berubah jadi portal yang menghantarkan diri kalian ke...
14.8K 2.6K 8
Rara harus meninggalkan kehidupannya sebagai seorang gadis saat menyadari bahwa jiwanya berada di tubuh sosok cewek yang menyamar menjadi cowok karen...