SISI LAIN YESSICA (END)

By renehyun29

111K 9.8K 348

Dibalik sikap dinginnya ternyata dia adalah sosok wanita terlembut. Dengan pesona pemilik gummy smile itu nya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
part 36
Part 37
Part 38
😭😭😭
Part 39
Part 40
Part 41

Part 9

2.6K 232 6
By renehyun29

"Yaudah yuk kita makan dulu" ajaknya lalu ia menggandeng tangan anaknya hendak pergi dari toko boneka itu.

"Aku boleh ikut? Aku juga lapar kak Chika" entah keberanian dari mana Zee langsung meminta untuk bisa ikut dengan mereka

"Kapan lagi lihat sisi lain kak Chika seperti ini" gumamnya dalam hati.

"Boleh kakak, ayo ikut kami mam" bukan Chika yang menjawab tapi sih bocah kecil itu

"Diraa" tegur Chika

"Apa buna? Dila mau kakak ikut kita makan. Ya ya buna boleh dong buna...." Bujuknya tidak lupa menampilkan puppy eyes miliknya

Chika hanya bisa mendengus mendengarkan permintaan sang anak, mau tak mau dirinya pun mengiyakannya. 

"Ayo Dira, sama kakak aja" tanpa permisi Zee langsung menggandeng tangan Indira yang masih menganggur, jadi mereka sama-sama menggandeng Indira.

"Huft" pasrah, Chika akhirnya menurut saja kemauan sang anak, dia memang sulit sekali membantah ucapan Indira.

10 menit mereka berjalan, mencari makanan yang sekiranya pas untuk mereka dan kini tibalah mereka disalah satu resto yang menjual japan food.

"Buna, Dila mau pipis"

"Oh iya sebentar ya sayang"

"Nih, lo pilih duluan aja" Chika melemparkan buku menu tepat di depan Zee.

"Buna ndak bokeh gitu buna itu ndak sopan, kata oma ndak boleh kasal una. Buna halus minta maap ama kakak Zee" ucapnya dengan mata berkaca-kaca

"Oh astagaa gue gak bisa kontrol sikap gue" rutuk Chika dalam hati.

"Iya maafin buna ya sayang, buna salah Dira gak boleh contoh kelakuan buna yang tadi ya" ucap Chika lembut lalu Indira pun hanya mengangguk

"Zee sorry, lo pilih aja menunya oh ya maaf boleh sekalian buat Indira juga ga?"

"Ajaibb....keren banget nih bocah bisa bikin sih manusia kulkas ini menghangat" batin Zee

"Zee..." Tegur Chika karena Zee lagi-lagi melamun

"Eh ya kak Chika, boleh...boleh kok kak"

"Oke pesankan Indira sushi , sama ramen ya Zee" Zee pun menjawab dengan anggukan

"Buna ayo"

"Iya sayang ayo"

"Gue anter Indira dulu ya Zee"

"Iya kak"

Zee pun memesan apa yang tadi Chika sebutkan, namun ternyata tidak hanya itu ia justru memesan beberapa makanan yang menurut dia Chika pasti suka.

Di tengah menunggu makanannya datang, HP Zee bergetar menandakan ada panggilan suara yang masuk.

"Halo"

"Woi Zee, lo dimana? Gue cariin malah ngilang lo. Buruan balik gue udah dapet nih hadiah buat kak Ashel"

"Astagaaaa Do, sorry banget Do gue lupa sama lo. Gue ini Do..."

"Ini ana ini, apaan anjir"

"Gue ketemu temen Do, terus ini diajak makan dulu"

"Yaelah, yaudah gue susul, lo diman..."

"JANGANNN...."

"Busyet kenceng banget, pengeng nih kuping gue Zee"

"Hehe maaf Do, tapi temen gue ini pemalu Do dia gak bisa kalau ada orang baru...iya gitu Do"

"Lah, ada ya orang begitu? Yaudah deh gue nyusul Lubi sama Oniel aja. Lo kalo udah selesai kabari ya"

"Oke Do, sorry ya Do gak bilang-bilang dulu"

"Iya santai bro, gue tutup ya Zee. Bye"

5 menit setelah menerima telepon dari Aldo, Chika dan Indira pun kembali namun ternyata tidak hanya mereka berdua tapi ada satu orang lagi yang sepertinya sudah berumur 30.an keatas.

"Kakak Zee... Maap ya kami lama, tadi oma minta jemput sih" ucap Indira sambil memeluk Zee.

"Kak Zee?" Gumam ibu itu

"Iya gapapa kok Dir, oh ya ini kakak udah pesenin makanan buat Dira"

"Waah banyak bangettt kakak, bunaa...lihat" Dira langsung memerkan hidangan yang sudah tersaji diatas meja.

"Astagaa Zee, lo mau makan bareng orang sekomplek apa gimana sih?" Kesal Chika

"Hehe maaf kak khilaf, habis semuanya kelihatan enak sih" jawab Zee

"Tunggu tunggu, Zee? Kamu Zee yang tadi angkat telepon dari saya bukan?"

"Iya tante saya Zee, tante ini?" Tanya Zee sembari menyalami mami Aya.

"Oh iya Zee perkenalkan saya Aya, maminya Chika"

"Wah kalau ini sih gass lah Chik" bisik mami Aya setelah selesai bersalaman dengan Zee.

"Apaan sih mih, gak jelas" balas Chika lalu ia duduk disamping kanan Indira sedangan Zee berada disamping kiri Indira. Mereka sudah terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.

"Adu aduh, mamih seperti melihat keluarga yang sedang mengajak anaknya bermain nih" goda mami Aya

"Mih, gak usah aneh-aneh deh"

"Hehe saya juga merasa begitu tante" jawab Zee sambil terkekeh membuat mami Aya ikut terkekeh

Namun, kekehan mereka tak bertahan lama karena tatapan tajam Chika membuat mereka berdua langsung terdiam seketika.

"Dira, buna kamu serem banget tuh oma jadi takut" adu mami Aya pada sang cucu

"Bunaaa...."

"Eh, enggak kok sayang buna kan gak apa-apain oma. Oma kamu aja tuh yang lebay" sahut Chika

"Indiraaa" mami Aya memelas

"Bunaaa...kalau buna nakal Dila ndak mau ngomong sama buna"

"Eh kok gitu sih sayang, iya iya buna minta maaf ya. Buna janji gak gitu lagi deh" ucap Chika sembari tersenyum hangat

Deg....deg...

Melihat senyum itu membuat detak jantung Zee mendadak jadi tidak normal, pipinya terasa panas, matanya pun tak pernah lepas memandang wajah cantik itu. Sungguh Chika mode hangat membuat Zee kewalahan menahan gejolak aneh yang ia rasakan.

"Ekhem, udah kali liatin anak tantenya, tihati Zee nanti matanya copot loh ...hehe" sindir mami Aya yang ternyata sejak tadi memperhatikannya.

"Hehe tante bisa aja" kekehnya seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Akhirnya mereka pun menyantap makanan yang tersaji di meja mereka...

.

.

.

.

Keesokan harinya, Natio School

Pov Zee...

Pagi ini dimulai dengan pelajaran yang aku cukup sukai, yaitu Fisika. Selama pelajaran aku sangat memerhatikan guruku yang sedang menjelaskan. Namun tidak dengan ketiga teman baruku ini, Aldo, Lubi, dan Oniel nampak menelungkupkan kepala mereka di meja. Diantara mereka hanya Gito dan Zee yang sibuk memperhatikan dan mencatat.

Bughh....

Sebuah penghapus papan tulis melayang ke arah Aldo, Lubi dan Oniel, membuat Oniel langsung menegakkan kepalanya. Sedangkan Aldo dan Lubi masih betah dengan posisinya.

"Woi Do, bangun...bu Anin ngamuk tuh" ucap Zee yang duduk tepat disebelah Aldo

"Eungghh..." Hanya itu yang terdengar dari mulut Aldo

"Aldo, Lubi...." Pekik ibu Anin ketika sudah mendekat ke meja mereka sontak membuat mereka berdua langsung berdiri tegap

"Siap komandan" ucap keduanya kompak mengangkat tangannya seperti sedang hormat kekepala kepolisian

"Hahahha..." Seketika tawa satu kelas pecah karena ulah mereka

"Kalian, berdiri di depan tiang bendera sambil hormat sampai pelajaran saya selesai" kata bu Anin

"Hahaha....makanya bangun woi" ucap Oniel seperti tak berdosa.

"Kamu juga Oniel" final bu Anin

"Lah saya juga buk?" Tanya Oniel bingung

"Iya lah masa iya dong, udah sana kalian bertiga keluar"

Pov author

Lanjut ke jam istirahat sekolah...

"Yuk kekantin" ajak Gito

"Kalian duluan aja gue ada perlu dulu" kata Zee

"Gaya bett lu, udah bareng aja sih" Lubi

"Kalian katanya udah haus sama lapar yaudah duluan aja. Udah ya gue pergi duluan , bye" Zee langsung berlari keluar dari kelasnya.

"Mau kemana nih tuh orang?" Aldo

"Gak tau, udah ah kekantin aja yok kering banget ini tenggorokan gua" Oniel

"Yaudah yuk" dan mereka semua pun berjalan menuju arah kantin.

Di tempat lain, kini Zee sudah berada di lantai 2 dimana semua lantai itu diisi oleh anak-anak kelas Xl (sebelas). Zee nampak tidak sabar menanti anak kelas Xl ipa 2 keluar dari kelasnya. 5 menit menunggu kakak kelasnya baru berhamburan dari kelasnya.

"Ayo Chik kekantin, lapar nih gue" ajak Olla

"Iya Chik, lo mah tidur mulu, gimana mau deket sama cowok" Ashel

"Berisik" sahut Chika yang langsung menelungkupkan kepalanya dengan tangan di lipat diatas meja.

"Iiss lo mah, buruan Chika" rengek Olla

"Males"

"Udahlah guys, biarin aja nanti kita beliin aja dia makanan" putus Jessi

Tak berapa lama masuklah pria tampan yang berhasil membuat mereka terpesona di hari pertama pria itu menginjakkan kakinya disekolah ini.

"Hai kak Chika" sapanya tepat di depan meja Chika

"Busyet Chika doang dong yang di sapa, kita kurang gede apa begimana nih?" Olla

Zee hanya tersenyum menanggapi perkataan Olla barusan.

"Kak Chika kekantin yuk kak" ajak Zee dengan ramahnya

"Males" ucap Chika

"Sejak kapan kalian dekat?" Tanya Ashel yang heran dengan sikap Zee pada Chika

"Kemarin" jawab Zee singkat

"Giliran sama gue aja singkat banget ngomongnya" kesal Ashel

"Kak Chika makan dulu kata mami kakak, kak chika.." ucapan Zee tiba-tiba terhenti tak kala Chika langsung membungkam mulut Zee.

"Ikut gue"

Chika langsung menarik tangan Zee untuk keluar dari kelasnya, meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih menganga di tempatnya.

"Mami Chika? Anjirrr sejak kapan mereka sedekat itu weh?" Heboh Olla

"Gila gila, ini definisi diam bukan berarti tak memperhatikan mu. Gilaa, Chika sekalinya deket sama cowok mainnya langsung ke mami cok" ucap Ashel

"Gak bisa berkata-kata lagi gue" Jessi

Continue Reading

You'll Also Like

197K 24.5K 43
Sentuhan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang hanya untuknya. Dimohon untuk membaca season pertama dulu ya luv agar tidak bingung saat membaca s...
202K 21.8K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
405K 29.7K 40
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
559K 57.1K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...