Adopted Child (Completed)

By khaiangkasaa

296K 38.9K 9.1K

Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun d... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
34.2
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
Epilog
NEW STORY CHECK

14

4.5K 570 122
By khaiangkasaa

Lisa tengah asik bermain dengan suster nya, Lisa mengajak Youra bermain hide and seek. Lima menit yang lalu Lisa bagian yang menjaga sedangkan Youra yang bersembunyi dan sekarang giliran Lisa yang bersembunyi

"One, two" Youra berhitung, Lisa berlari sembari terkikik untuk mencari tempat sembunyi

"Three, four, five"

"Lili aman, Lili aman" Monolog Lisa setelah ia bersembunyi di bawah meja

"Six, seven"

"Semoga suster tidak menemukan Lili" Lisa menutup mulutnya berusaha menahan tawa nya

"Eight, nine, ten" Ucap Youra, ia lalu berbalik dari tembok dan mencari Lisa

"Dimana yaaa, baby bersembunyi dimana"

Youra mencari cari Lisa sedangkan Lisa memantau dari bawah meja pergerakan suster nya itu yang tengah memunggungi nya

"Kekekekk upss"

"Dimana yaaa" Youra berbalik, Lisa langsung menutup kembali mulutnya dengan telapak tangan nya

Youra tersenyum ketika melihat kaki Lisa yang keluar sedikit dan terlihat oleh mata nya, Youra memutar hingga ia berada di belakang Lisa

"Kena, baby ketahuan" Youra memegang kaki Lisa, Lisa menjerit ia keluar dari meja lalu berlari sembari cekikikan

"Baby awas" Jerit Youra sembari berlari berusaha menghalau yang akan terjadi namun nihil Lisa sudah berhasil menginjak mainan karetnya dan ya Lisa terjatuh dengan posisi tengkurap lalu dagu nya membentur lantai

"Omg" Youra langsung meraup tubuh Lisa, Lisa kini sudah menangis tanpa suara

"Sshh sayang sayang" Youra mengusap dagu Lisa yang memerah

"Hwaaaaa sakit"

"Bibiii" Youra memanggil bibi Dae

"Ndee"

"Bibi maaf Youra menyuruh, tolong ambilkan es batu dan kain bi. Lili terjatuh dagu nya membentur lantai"

"Astaga, sebentar sebentar"

"Buka mulutnya sayang suster ingin melihat" Ucap Youra, Lisa membuka mulutnya

"Hah berdarah" Youra dengan panik membawa Lisa ke dapur, bibir bawah bagian dalam Lisa sepertinya tergigit

"Bi air dingin bi, bibirnya berdarah"

"Ini ini"

"Baby kumur kumur sebentar" Ucap Youra

Lisa menurut ia berkumur kumur di sela sela menangisnya. Setelah berkumur dengan air dingin pendarahan yang terjadi pun seketika berhenti namun tangis Lisa masih bertahan

"Suster kompres ya" Youra mengompres dagu Lisa

"Mommy hiks hwaaaa mommy"

"Mommy di kantor sayang"

"Lili mau mommy hiks mau mommy"

"Bi tolong gendong sebentar, Youra mau menelfon miss Jennie"

"Nde, kemari nona kecil. Kasihan sekali anak gemas ini" Bibi Dae mengayun ayunkan tubuh Lisa pelan sembari mengompres dagu Lisa

"Sakit hiks sakit"

"Iya pasti sakit"

Tuuuutttt tuuuutttt

"Ya suster" Suara Jennie mengalun diseberang sana

"M-miss maaf mengganggu, apa miss Jennie sedang sibuk ?"

"Tidak terlalu, ada apa ?"

"Miss, baby Lili terjatuh dan sekarang dia menginginkan miss Jennie"

"Jatuh ?"

"Nde miss"

"Haahh ya sudah saya pulang sekarang"

Sekitar dua puluh menit Jennie datang, raut wajahnya menampilkan kekhawatiran yang cukup besar

"Sayang"

"Mommy hiks sakit" Adu Lisa, Jennie menatap dagu Lisa yang sedikit lebam

"Youra bagaimana Lili bisa jatuh ?"

"T-tadi saya dan Lili sedang bermain petak umpet miss, ketika Lili saya temukan dia berlari keluar dari bawah meja lalu menginjak mainan karetnya dan jatuh dengan posisi tengkurap. Dagu nya membentur lantai dan tadi bibir bagian bawahnya berdarah, sepertinya tergigit ketika dagu nya membentur lantai"

"Saya dan bibi Dae langsung memberi pertolongan pertama dengan air dingin dan es batu miss"

"Sshhh sayang lain kali jika sedang bermain baby harus hati hati ya" Jennie mengusap pelan dagu Lisa

"Hiks mommy mimi" Lisa menarik narik white shirt yang Jennie pakai

"Terimakasih bi, sus sudah memberi pertolongan pertama untuk Lili"

"Maaf miss saya tak sempat menahan tubuh Lili"

"Tak apa, bukan salahmu. Lagi pula Lili jatuh karena menginjak mainan nya sendiri kan ?"

Youra dan bibi Dae mengangguk, Youra sebenarnya merasa bersalah meskipun Jennie mengatakan tidak apa-apa tapi tetap saja hati nya merasa bersalah

"Saya ke kamar dulu"

Di kamar tangis Lisa masih belum berhenti juga meskipun anak itu sudah mulai menyusu, dagu nya terasa sakit dan berdenyut juga tak hanya itu bibir bawah bagian dalam nya juga sakit

"Sshhh baby strong" Jennie mengusap kepala Lisa

"Hiks heempphh" Tangan kanan Lisa memegang erat jari telunjuk kiri Jennie

Dreettt dreetttt

Mommy's calling

"Ya mommm"

"Sayang mommy mau menyampaikan sesuatu"

"Apa ?"

"Malam nanti kita dinner di restoran biasa, rekan bisnis mommy dan daddy mengundang kita untuk dinner bersama disana"

"Malam ini ?"

"Bukan malam besok, ya malam ini lah. Kamu ini gimana sih"

"Y-ya kan Jennie cuma mastiin aja mom. Sensi amat sih"

"Bawa Lili ya jangan lupa, mommy mau pamerin cucu mommy yang cantik juga menggemaskan itu"

"Ya ya terserah lah"

"Oke, byee sayang. Jam 7 malam ya, jangan lupa"

"Byee"

Jennie menaruh ponselnya, ia kembali fokus kepada Lisa. Bocah itu sudah berhenti menangis sekarang tinggal tersisa sesegukan nya saja

Cup

Jennie mencium punggung tangan kanan Lisa dan mengelus jemari jemari mungil nya

Pck pck pck

Sedikit meringis ketika merasakan tempo hisapan Lisa yang bertambah pada nipple nya yang memberikan efek ngilu pada Jennie

"Sayang sshh slowly"

Lisa malah merengek tak mau dan malah menambah tempo hisapan nya, Jennie memejamkan mata nya sebentar karena nipple nya sekarang bukan lagi terasa ngilu tapi sakit

"Sshh sakit sayang, pelan hem. Sayangnya mommy" Jennie mengelus lembut pipi chubby itu, Lisa mendongkak menatap wajah sang mommy. Jennie tersenyum meskipun dahi nya berkerut karena tengah merasakan sakit

"Boleh pelan pelan aja mimi nya ?" Lisa melepaskan hisapan nya begitu saja membuat Jennie mengernyit bingung namun detik selanjutnya Lisa malah menangis

"Baby, mommy engga marah kok"

"Hwaaaaa mommy sakit hiks Lili nakal" Ucap Lisa, Jennie seketika mengulas senyumnya

"Uuuu engga, baby engga nakal"

"Tapi mommy sakit hiks" Jennie terkekeh melihat Lisa yang merasa bersalah karena membuat dirinya kesakitan

"Mommy okay tapi baby pelan pelan mimi nya"

"Hiks heempphh Lili nakal hiks. Minta maaf mommy hiks"

"Iya sayang it's okay it's okay"

"Heeemppphh mommy hiks sowwy mommy"

"Iya iya mommy maafin, baby mimi lagi"

"Hiks hwaaaaa mimi nya merah" Lisa menyentuh nipple Jennie dengan telunjuknya

"Merah karena baby hisap kan"

"Hiks ini sakit hiks Lili nakal, minta maaf"

"Mommy gapapa" Jennie memeluk Lisa sembari mengelus elus punggung Lisa

"You sure ?"

"Yes, one hundred percent"

"Heempphh i'm sowwy mommy, i wop you"

"I love you too my baby" Lisa melanjutkan menyusu nya dengan tempo normal sekarang

Puas menyusu Lisa beralih pindah ke atas bed milik sang mommy, Lisa merebahkan dirinya disana

"Mommy it huwts mommy"

"I know sayang, lemme check your wound" Lisa membuka mulutnya dan Jennie memeriksa bibir bawah bagian dalam

"Robek sedikit, mau mommy obati pakai gel aloevera ?" Lisa mengangguk

"Wait" Jennie beranjak untuk mengambil gel aloevera

Gel aloevera sudah ada di tangan, Jennie dengan hati hati mengoleskan nya ke bagian luka yang ada di bibir bawah Lisa bagian dalam

"All better ?" Tanya Jennie

"Yes, thank you mommy"

"My pleasure honey" Jennie menggesekan hidungnya di hidung Lisa

"Lili sayang mommy banyak banyak"

"Mommy juga sayang Lili banyak banyak"

"Yeayyy we love each otherrrrr" 

"I know about that sweety" 

"My darling"

"What ? Say again"

"My darling"

"Awwww that so sweet" Jennie membanjiri pipi Lisa dengan ciuman

"Ahahaha"

"Mommy mau ganti baju dulu ya" Lisa mengangguk

"Mommy Lili mau nonton wall-e"

"Okay, sebentar" Jennie menyalakan tv dan memutar film wall-e favorit Lisa

"Yeayy wall-e"

Selagi Lisa fokus dengan film nya, Jennie memiliki waktu luang untuk hal lain. Seperti sekarang Jennie tengah makan karena perutnya lapar, ia belum sempat makan siang di kantor tadi

"Bi"

"Ya non"

"Bibi kapan mau pulang ?"

"Cuti maksudnya non ?"

"Iya, biasanya kan kalau habis tiga bulan engga pulang bibi suka minta cuti sama Jennie. Kenapa sekarang engga bi ?"

"Ah nanti non bulan depan saja, t-tapi boleh kalau bibi cuti seminggu ?"

"Boleh dong, bibi juga pasti kangen anak bibi kan ?"

"Iya non meskipun anak-anak bibi sudah besar besar semua tapi ya tetap saja namanya juga seorang ibu pasti bakal tetap rindu. Ya kan non"

"Iya bi. Makanya Jennie nanya kan kenapa bibi belum minta cuti"

"Non Jennie"

"Kenapa ? Bibi butuh sesuatu" Ucap Jennie to the point

"Bukan, bibi mau bertanya nanti menu untuk makan malam mau bibi masak menu apa non ?"

"Oh engga usah bi, Jennie mau dinner sama mommy daddy. Bibi paling masak buat bibi sendiri sama Youra aja"

"Ah begitu, baiklah"

Selesai makan Jennie kembali ke kamar dengan membawa cemilan sehat di tangan nya, Lisa masih fokus dengan film wall-e nya. Jennie memilih duduk di sofa lalu menyalakan ipad nya

"Noooo eveeeeee, ayo naik buruan wall-e. Naik naikkk ke roket nyaaa" Teriak Lisa, Jennie menggelengkan kepala nya sambil terkekeh. Lisa memang akan seperti itu alias heboh sendiri ketika menonton

"Ikut eve, ikut eveeee ke luar angkasaaaa"

"Babyyy"

"Eh ups maaf mommy" Lisa terkikik sembari menutup mulutnya

"Baby udah berapa kali nonton film wall-e tapi kenapa masih heboh"

"Karna Lili gemas mommy"

"Dasar" Jennie tertawa

Lisa kembali fokus menonton dan Jennie kembali fokus dengan ipad yang ada di pangkuan nya juga cemilan yang ada di sisi nya. Kedua nya fokus dengan kegiatan masing masing tanpa memperdulikan jam yang terus berputar

"Hiks heempphh"

Jennie menoleh ketika mendengar isakan, Lisa menangis. Iya, bocah itu menangis dengan mata bulatnya yang masih menatap layar televisi

Tatapan Jennie beralih dari Lisa ke arah televisi dan seketika ia langsung mendapat jawaban mengapa Lisa menangis karena Lisa tengah menyaksikan scene menuju ending dimana di bagian itu terdapat scene menyedihkan antara wall-e dan eve

"Baby"

"Hiks heemphh hiks hiks" Lisa mengambil tissue yang ada di nakas ia lalu mengelap air mata nya memakai tissue

"Omg" Jennie seketika tertawa

"Hiks eve ayo selamatkan wall-e hiks"

"Baby"

"Sutttttt jangan ganggu hiks Lili"

"Hahh drama sekali sayangnya mommy ini"

Happy ending adalah akhir dari film tersebut, Lisa mengelap sisa sisa air mata nya lalu membuang tissue bekas pakai nya ke tempat sampah

"Udah nangisnya ?"

"Udah lah, kan happy ending"

"Ya baby kan udah tau endingnya kaya gitu tapi kenapa masih nangis"

"Ish sedihlah mommy nih gak ngerti perasaan Lili" Lisa memutar bola matanya

"Bukan gitu"

"Ya teeus apa dong ? Huh, dasar nih khuby jane"

"Yaaahhhh bayi" Jennie menusuk pelan perut Lisa dengan telunjuknya

"Rasanya tuh sakit banget tau, aakkk rasanya menyesakan dada"

"Yak omg"

"Sakit hati ini"

"Babyyyy"

"Ahahaha" Lisa malah tertawa

"Baby nanti malam kita dinner diluar, baby mau pakai baju apa ?"

"Baju yang santai aja lah, Lili engga mau ribet mommy. Lili engga mau pakai baju bagus"

"Terus mau pakai baju kaya gimana ?"

"Pakai baju biasa aja pokoknya"

"Hahhh iya deh. Btw baby udah lama skip les terus sama miss Sunny. Kapan mau les lagi ?"

"Berhenti aja mommy, Lili belajar sama suster aja atau sama mommy"

"Gak mau les lagi ?"

"Engga, udah aja. Boleh mommy ?"

"Ya udah boleh, tapi janji ya harus belajar sama suster atau sama mommy nanti"

"Iya iya"

18:11

Lisa pakaian santai nya itu hanya memakai sweatshirt dan sweatpants tengah menunggu Jennie bersiap, mereka akan pergi makan malam ke suatu resto

"Mommy"

"Yaaaa"

"Ayo mommy ayo"

"Sabar sayang sebentar" Jennie menyemprot wajahnya dengan setting spray

Lisa yang tengah memeluk boneka pacifier dengan sebelah tangan nya itu berkedip lucu ketika melihat sang mommy yang cantik sekali dengan polesan make up nya

"Let's go"

"Mommy soooo beautifulllllll"

"Aww thank you honey"

"Wegow mommy" Lisa dan Jennie keluar dari kamar

"Suster mana tas Lili ?"

"Ini miss, isinya sudah saya siapkan tissue, wet tissue, apron menyusui dan selimut kecil"

"Oke, thank you"

"Bye bye suster, Lili mau jalan jalan dulu" Ucap Lisa

"Engga jalan jalan, kita mau makan di resto sayang" Ucap Jennie sembari tertawa, Lisa ikut tertawa

Lisa masuk ke dalam mobil sang mommy ia dengan mandiri duduk di kids carseat nya dan memasang seatbelt nya sedangkan Jennie masuk ke kursi kemudi

Mobil bentley itu keluar dari pekarangan rumah, Jennie sesekali menatap Lisa lewat spion tengah mobil. Lisa sendiri asik bernyanyi membawakan lagu the itsy bitsy spider

Hal itu berlangsung selama beberapa menit sebelum akhirnya Lisa berhenti bernyanyi dan memutuskan untuk menghisap pacifiernya, namun baru saja menghisap benda yang terbuat dari silikon itu sebentar Lisa sudah merengek

"Why sayang ?"

"Sakit mommy"

"Sakit ?"

"Bibir Lili sakit" Lisa memegang bibir bawahnya

"Ya udah baby gak usah hisap pacifier dulu"

Sampai di restoran Jennie langsung di arahkan ke ruang vip oleh pihak resto dan ketika masuk ke ruang vip, Jennie bisa melihat orang tua nya sudah duduk manis dan ada tiga orang yang Jennie tak kenal

"Sayang, duduk duduk"

"Gigiiiii" Lisa berlari berhambur kepada Hee ae

"Cucu gigiiii" Hee ae mengangkat Lisa ke pangkuan nya lalu menciumi pipi gembil Lisa

"Sayang dagu baby kenapa ?" Tanya Ji-sub

"Jatuh g-pops, tadi siang waktu main Lili injek mainan terus jatuh"

"Ya ampun, lain kali hati hati ya kalau lagi main" Lisa mengangguk

"Oh iya Jen kenalin, dia rekan bisnis daddy dan mommy. Uncle Kim Jong-dae dan aunty Min-jee dan putra mereka Kai ya kamu juga pasti tau Kai itu siapa"

Jennie mengangguk, ia tau Kai karena lelaki itu adalah solois yang sudah terkenal di dunia entertain dan sekarang Kai tengah hiatus 

"Ah salam kenal aunty, uncle. Saya Kim Jennie ruby jane" Jennie menampilkan senyuman nya, Jong-dae dan Min-jee mengangguk sembari tersenyum

"Ini putrimu Jen ? Cantik sekali"

"Ndee, nama nya Lalisa. Baby say hi"

"Emm" Lisa malah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hee ae

"Tidak apa-apa mungkin anak itu malu karena belum mengenal kita" Ucap Min-jee dengan kekehan nya

"Lalisa umur berapa ?"

"Enam" Jawab Jennie, Kai mengangguk

"Hai, boleh berkenalan ?" Tanya Kai, Lisa menoleh ia menatap lelaki yang mengajaknya berkenalan

"Kim Lalisa Jane" Ucap Lisa

"Kim Jong-in, atau Lisa bisa menyebutku uncle Kai"

"Oke"

"Sudah ayo kita makan terlebih dulu, nanti kita lanjut mengobrol" Ji-sub menginterupsi dan diangguki semua nya

Lisa beralih ia duduk di pangkuan sang kakek sembari memainkan boneka jerapah nya

"Baby aaaa" Ucap Ji-sub, Lisa membuka mulutnya menerima suapan dari kakeknya

"Yummy ?" Tanya Ji-sub, Lisa mengangguk namun di barengi rengekan

"Why why ?"

"Sakit" Rengek Lisa

"Sakit ? Apa yang sakit ?"

"Pasti bibir bawah bagian dalam nya dad, tadi siang bukan cuma dagu nya yang sakit karena terbentur lantai tapi bibir bawah nya tergigit juga" Jelas Jennie

"Apa sudah di obati ?" Tanya Kai, Jennie mengangguk

"Tapi sepertinya akan berubah menjadi sariawan"

"Dagu nya sampai lebam begitu" Ucap Jong-dae

"Iya, sepertinya terbentur nya lumayan keras"

"Baby makan sup nya aja okay ?"

"Umm" Lisa mengangguk, Ji-sub kembali menyuapi Lisa namun lagi dan lagi respon Lisa merengek

"No no g-pops hiks, sakit"

"Huh oke oke"

Selesai makan malam, mereka kembali mengobrol sedangkan Lisa sibuk di gendong oleh Ji-sub

"Aku dengar kau akan mendebutkan girl group Jen, apa benar ?" Tanya Kai

"Ya, tahun depan"

"Kai sebenarnya ingin bekerja sama dengan perusahaanmu Jen, tapi dia juga masih mempertimbangkan semua nya. Entah apa pertimbangan nya" Jelas Jong-dae, Jennie hanya menganggukan kepala nya

"Ngomong ngomong, maaf jika sedikit menyinggung tapi Jennie apakah kamu belum berniat mencari pasangan ?" Tanya Min-jee

Jennie menjawab dengan senyuman lalu menggelengkan kepala nya

"Jennie masih fokus dengan Lisa aunty, bukan nya Jennie tak ingin mencari pasangan tapi ya Jennie merasa waktu nya masih belum tepat"

"Tapi kan jika kamu memiliki pasangan nanti ada yang akan membantu mu merawat Lisa Jen"

"Jennie tau, tapi Jennie belum terpikirkan untuk hal itu aunty. Untuk saat ini Jennie masih nyaman merawat Lisa oleh Jennie sendiri dibantu oleh suster juga terkadang para aunty nya yang dengan sukarela membantu menjaga Lisa"

Ji-sub yang tengah berdiri menggendong Lisa di dekat sudut ruangan itu berbalik kembali ke meja dimana makan malam dilakukan

"Mommy hiks"

"Kenapa sayang" Lembut Jennie, Ji-sub memberikan Lisa kepada Jennie

"Eheeeee"

"Hei uncle punya sesuatu, apa Lisa mau ?" Tanya Kai ia mengeluarkan sesuatu dari saku nya yaitu sebuah coklat, Lisa menatap coklat yang ada di tangan Kai

"Mau ?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk lalu mengambilnya

"Say thank you to uncle Kai"

"Thank you uncle" Kai mengangguk, ia hendak mencubit pipi Lisa namun Jennie langsung menghalangi nya

"Maaf" Ucap Jennie

"Ah, aku yang seharusnya minta maaf. Maaf Jen karena sudah lancang hendak menyentuh pipi Lisa"

"Mommy yang sangat protektif" Ucap Jong-dae dengan kekehan nya

"Jennie tidak mau pipi Lili menjadi sensitif akibat banyak di sentuh oleh tangan"

"Uncle mengerti, kamu ibu yang sangat sigap. Itu luar biasa"

"Mommy"

"Ya ya sayang"

"Mimi hiks"

"Dad tolong apron Jennie" Pinta Jennie sembari menunjuk tas milik Lisa, Ji-sub mengeluarkan apron menyusui dari dalam tas

"Mwo Lisa masih menyusu ?" Tanya Min-jee

"Iya cucu ku masih menyusu, dia maniak uyyu Min-jee" Hee ae menampilkan senyuman nya

"Ahaha pantas saja tubuhnya berisi juga pipi nya gembil sekali, tapi apa tidak apa-apa Jen ?"

"Tidak, Jennie juga sudah bertanya kepada dokter dan dokter mengatakan tidak apa-apa jika memang masih belum mau lepas dari sumber nutrisi nya" Jawab Jennie sembari memasang apron menyusui

"Mommy mimi hiks"

"Iya sayang ini" Jennie mengintip dari celah apron, tangan kanan yang tengah di dalam apron itu sibuk membuka kancing baju dan bra menyusui

Jennie memastikan Lisa menyusu dengan benar setelahnya Jennie mengeluarkan tangan kanan nya dan membenarkan sedikit letak apron nya

Baru menyusu sebentar Lisa malah menangis dan kembali meracau sakit, alhasil kegiatan menyusu nya itu pun berhenti begitu saja. Jennie kembali membenarkan bra dan kancing baju nya lalu melepas apron yang dipakai nya

"Pasti perih" Ucap Min-jee

"Kasihan sekali" Jong-dae mengusap kepala Lisa

"Mommy pulang hiks hwaaaa pulang"

"Iya oke oke kita pulang"

"Mom, pulang ke rumah Jennie. Mommy tolong setirkan mobil Jennie mom, nanti daddy menyusul membawa mobil kita" Ucap Ji-sub, Hee ae mengangguk

"Min-jee, Jong-dae, Kai. Maaf mengobrol makan malam nya hanya sebentar" Ucap Hee ae

"Tak apa, kami berterimakasih karena kalian sudah mau menyempatkan waktu untuk makan malam bersama" Ucap Jong-dae

"Terimakasih atas undangan dan makan malam nya" Serentak Ji-sub, Hee ae dan Jennie

"Sama sama, kalian hati hati di jalan"

"Ndee"

Sampai di rumah Lisa menangis tak karuan, perutnya lapar tapi bibirnya perih jadi membuatnya serba salah

"Mommy oles pakai aloevera gel lagi ya" Ucap Jennie sembari beranjak untuk mengambil gel aloevera

"Sayang sayang" Hee ae menimang nimang Lisa

"Sakit gigi hiks sakit, pelihhh"

"Iya iya perih, nanti besok kita beli obat nya ya biar cepet sembuh ya" Hee ae mengelus punggung Lisa

"Nyonya" Sapa Youra, Hee ae menoleh ia tersenyum

"Baby kenapa ?"

"Sakit suster hiks bibil Lili sakit"

Jennie kembali ia sudah mengganti baju nya dan di tangan nya membawa aloevera gel, Jennie kembali mengoleskan gel tersebut di bagian bibir Lisa yang robek

"All better ?"

"Mommy hiks new zewand" Lisa merentangkan tangan nya

Jennie kini menyusui Lisa sembari duduk di sofa di temani Hee ae dan Youra, rasa perih yang dirasakan Lisa sudah tidak terlalu terasa karena gel aloevera dan sekarang Lisa bisa menyusu

"Besok kita beli obat ya" Jennie mencium dahi Lisa

"Kacian mbul nya mommy ini bibirnya sakit" Jennie mengusap bibir bawah Lisa sampai dagu nya

"Cepat sembuh cayangkuuu, hem gemas gemasss" Jennie mencium cium pipi Lisa

"Kasian loh pasti laper itu perutnya, tadi engga makan. Beruntung sekarang mau mimi" Ucap Hee ae, Jennie mengangguk

"Itu udah mau mimi" Ucap Ji-sub yang baru datang

"Baru mau, barusan abis Jennie olesin gel aloevera dad"

"Di kamar gih, nanti kamu pegel pangku Lili kaya gitu. Belum lagi kasian cucu daddy nanti badan nya sakit sakit"

"Iya iya" Jennie beranjak dari duduknya sembari menggendong Lisa layaknya newborn

"Suster tolong ambilkan baju ganti Lili"

"Ndee miss"

Jennie menidurkan Lisa di bed tanpa melepas pagutan Lisa pada nipple nya, Youra masuk memberikan piyama bergambar animal

"Taruh disini saja" Jennie menepuk bed nya, Youra mengangguk menaruh piyama tersebut disana lalu setelahnya Youra keluar dari kamar Jennie

"Enhhh eheeee"

"Ssshhhttt" Jennie menepuk nepuk butt Lisa pelan juga mengelus alis Lisa memakai ibu jari kiri nya

Jennie menatap sendu dua mata bulat putri nya yang masih terdapat sisa sisa air mata, Jennie sering tak tega jika Lisa kesakitan dan kalau bisa di pindahkan sakitnya lebih baik rasa sakit itu untuk Jennie saja daripada harus Lisa yang merasakan nya

•••

👶

Continue Reading

You'll Also Like

153K 11.6K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
796K 58.5K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
22.8K 2.9K 11
Seorang gadis yang masih mempunyai keluarga lengkap namun merasa asing dengan keluraganya sendiri. Sejak kecil hidup berasama kakek serta nenek membu...
130K 12.6K 110
Cerita ringan seputar kehidupan gadis bermata kucing dan orang2 yg ia sayang. . . .#slow.ae . . .Amatiran baru belajar bikin kayak gini . . .Cerita r...