Selamat membaca
Entah siapa yang muali 2 mahluk yang berbeda usia kini sedang adu lidah.
Wajah mereka yang sudah memerah menahan nafsu yang bergejolak.
"Emmhh... Uhhh" desah Vino di sela ciuman panas mereka.
Demian yang mendengar desahan milik Vino semakin memperdalam ciumannya, ia tekan tengkuk milik Vino.
"Awwhh...mashh.. ahh..udh.ahh" Vino mendorong dada Demian ia susah bernafas.
Demian memberhentikan ciuman panas itu, dengan selifa membasahi bibir mereka.
"Kenapa, hemm" tanya Demian menatap wajah milik Vino, wajah sang Dominan sedang menahan nafsu melihat bibir seksi milik Vino.
"Nggk bisa nafas, sesak" lirihnya, Demian yang mendengar itu tersenyum samar.
Setelah nafas Vino sudah kembali normal ia langsung menyambar bibir milik Vino, Vino merasa kaget karena serangan Demian yang tiba tiba.
Tangan Demian yang menganggur menyibakkan piama milik Vino, memainkan nipel yang tampak menonjol kecil.
"Ahh.. argg..mashhh..geliiih" Desah Vino menyingkirkan tangan kekar milik Demian dari nipelnya.
Demian seakan tuli,ia semakin menekan nipel itu ia glintir, membuat Vino membusungkan dada nya.
Melepaskan tautan mereka, Demian melihat wajah Vino terlihat sangat ingin di gagahi dada yang membusung.
"Sayang, kamu sangat seksi" ucap Demian menekan nekan tonjolan kecil Vino.
Mata sang Dominan melirik ke arah celana seksi milik Vino, ia melihat ada tonjolan di situ.
Tangan satunya ia arahkan ke tonjolan itu, merasa penisnya di pegang Vino membukakan matanya.
Menatap Demian dengan kilatab nafsu.
"Enakkhh, erggghh... Mashhh... Elushh lagihh" mendapatkan respon seperti itu ia semakin mengelus penis milik Vino yang di lapisi piama.
Demian memberhentikan gerakannya.
Ia berdiri di depan Vino memperlihatkan tonjolan besar itu di wajah milik sang sub.
"Sayang, buka dengan mulutmu" ucap Demian menglus tonjolan miliknya.
Vino melihat itu sangat gugup, karena itu sangat besar.
Ia menggeleng pelan.
"Buka sayanggg!" Ucap Demian dengan suara menekan.
Vino merasa takut dengan tatapan Demian yang sangat menakutkan.
Ia lalu membuka sabuk milik Demian, membuka resleting celana itu dengan mulutnya.
Mengeluarkan penis milik Demian.
Vino yang melihat penis milik Demian mengentikan nafasnya sejenak menatap Demian yang terlihat sangat puas.
Ia melihat penis milik Demian yang panjang dan berurat, panjangnya sekitar 23 cm, punya dia saja 18 cm.
Demian mengelus kepala Vino dengan pelan layaknya anjing.
"Coba hisap seperti kamu memakan es criem dan permen milikmu" ucap Demian menepukan penisnya di wajah Vino, Vino yang di perlakukan seperti memejamkan matanya ia suka.
Ia melahap penis itu hanya sebagian.
Srup
Srup
Lidahnya memainkan lubang kecing milik Demian membuat Demian menggerang nikamt.
"Arhhh.. shhh.. sangat enakk" ucap Demian.
Ia menekan kepala Vino agar penisnya semakin dalam
"Uhuk uhuk" Vino tersedak karena penis panjang itu mentok ke tenggorokan.
Demian memegang kepala Vino dengan kedua tangannya, memaju mundurkan kepala Vino dengan cepat.
Merasa akan keluar ia mengelurkan penisnya dari mulut Vino mengocok penisnya di depan wajah Vino.
"Sayanghh aku keluarhhh, AHHH" desah Demian keras mengeluarkan spermanya di wajah Vino sangat banyak dan berceceran.
Ia mendorong tubuh Vino membaringkan di kasur.
"Awuhh sakit mas" keluh Vino menatap Demian cemberut.
Tanpa menjawab ucapan Vino ia lalu mencium bibir Vino dengan lahap.
Tangannya membuka piama milik Vino membuang piama itu asal.
Ia melihat badan Vino yang putih mulus nipel yang ping terlihat sangat menggoda.
Ia langsung meraup nipel milik Vino dengan kasar.
"Ahhh mashhh enghhh geli..
Enakhh" ucap Vino mendesah.
Tangan satunya membuka celana milik Vino.
Sekarang dia telanjang bulat.
Melihat penis Vino yang berdiri bewarna ping dan percum yang sangat banyak.
Demian memberhentikan aksi menyusunya untuk melihat penis kecil milik Vino.
Memainkan lubang kencing milik Vino membuat dia mendesah enak.
"Ahh mashh enakk gelih ughh" desah Vino mengigit jadi jempolnya.
Tangan Demian turun ke bawah ke arah lubang sempit milik Vino.
Satu jarinya menerobos lubang sempit milim Vino.
"Argg sakitt" keluh Vino, saat ia akan terduduk Demian yang melihat itu mendorong dada Vino membuat dirinya telentang di atas kasur.
Demikan menambahkan jaringa, lubang sempit itu sekarang terisi 2 jari besar milik Demian.
Tanpa menghiraukan keluhan Vino yang kesakitan jari Demian mengaduk anal milik Vino memcari prostat nya nya.
"Arhhh"Desah Vino kala jari Demian menekan sesuatu membuat dirinya memdesah.
Demian mengeluarkan jarinya, mengarah penis besar itu di depan anal milik Vino
Vino memandang Demian sayu.
Penis Demian menampar anal Vino yang ping yang tampak berkedut.
"Rileks, babe aku akan memasukkan penis ku" ucap Demian memasukan penis itu ke anal Vino dengan hati hati.
"Ssshhh aww sakitttt sakit" ucap Vino mendorong perut sixpack milik Demian.
Tanpa menghiraukan ucapan Vino, ia mendorong paksa penis miliknya.
Vino menitiskan matanya, rasanya bawahnya perih badanya merasa terbelah menjadi dua.
Bibir Demian menalamut bibir milik Vino membuat kekasihnya itu agar merasa rileks.
Pantatnya memaju mundurkan dengan pelan, merasa Vino sudah rileks ia memaju mundurkan penis besarnya sangat cepat.
"Ahhh ahh mashh pelanhh" Desah Vino badanya terhentak kala Demian memaju mundurkan penisnya sangat cepat.
"Ashhh uhhh" Desah Demian penisnya merasa di tekan anal milik Vino.
"Ahhh mashhh, enakk cept...hinn AHHH MASHHH " terikan Vino mendesah, Demian menumbuk prostatnya milik Vino dengan kasar.
Vino membusungkan dada nya, lidah Demian lalu memainkan nipel milik Vino.
Vino memdesah keras terasa enak sakit menjadi satu.
Pikiran Vino kacau dan kosong, seks sangat enak bisa membuat dia merasa bahagia.
Lidahnya menjulur meminta Demian menciumnya.
Demian lalu melahap bibir Vino.
Merasa keduanya akan keluar, Demian semakin cepat memaju mundurkan, Vino juga ikut memaju mundurkan pinggulnya dengan pelan
Saat akan keluar Demian mengehentikan penisnya sangat dalam.
Vino yang busungkan dada merasa nikmat.
Sperma milik Demian ia keluarkan di dalam, Demian mengeluarkan penisnya sperma yang ia keluarkan di dalam Vino mengalir keluar.
Sedangkan sperma milik Vino berceceran membasahi perut milik dan Demian.
Mereka lemas karena aktifitas mereka.
"Makasih sayang kamu sangat nikmat" ucap Demian mengecup kening milik Vino.
Vino tak merespon masih menetralkan jantung dan nafasnya yang masih berpacu cepat.
Ia mengantuk lalu memeluk tubuh Demian dengan dan tertidur pulas.
Demian yang melihat itu terkekeh pelas.
Tangannya melingkar di pinggang Sampit milik Vino menyusul sang pujaan hati tertidur.
##
Sedangkan Ririn yang mendengar itu semua menutup telinganya dengan bantal, ia rasanya ingin menangis karena tidak bisa tidur.
" Pengen tidurr" sedih Ririn
Ia mendengar aktifitas Daddy dan Vino, kamar miliknya dan Daddynya hanya bersebelahan, ia bisa mendengar jelas.
####
Vote banyak banyak
Jangan lupa follow
Maaf klok nggk hot bukan ahlinya sokalnya.
Vote cok sokalnya mikirnya susah😭