SISI LAIN YESSICA (END)

By renehyun29

81K 8.6K 345

Dibalik sikap dinginnya ternyata dia adalah sosok wanita terlembut. Dengan pesona pemilik gummy smile itu nya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
part 36
Part 37
Part 38
😭😭😭
Part 39
Part 40
Part 41

Part 4

1.7K 154 2
By renehyun29

Pov Author...

Nafas Chika terengah-engah karena sejak tadi dia berlarian seperti orang gila.

"Dira...."

"Bunaaa....hikss...una cakiittt .." adu Indira ketika melihat Chika yang datang

"Astaga sayang, kenapa bisa begini sih?" Tanya Chika ketika melihat kaki Indira sudah di Gips.

"Maaf ya mbak, saya tadi lagi ngawasin anak-anak yang lain saya tidak melihat jika Indira sudah naik keatas pohon mbak. Sekali lagi saya mohon maaf ya mbak" ucap guru itu dengan menyesal.

Baru saja Chika hendak bersuara, tiba-tiba mami Chika datang.

"Indira, loh Chika kamu udah disini"

"Hemm"

"Eh ada bu Yasmine juga, bagaimana bu dengan cucu saya?"

"Kata dokter kaki Indira sedikit retak bu karena jatuhnya juga agak kenceng. Saya minta maaf ya bu karena sudah lalai menjaga Indira" sesal guru itu

"Yasudah bu tidak apa-apa namanya juga musibah, siapa yang mau kan" ucap mami Aya.

"Mih, gak bisa gitu dong,. Lihat Indira sekarang kesakitan mih. Anda itu kan gurunya, harusnya lebih aware sama lingkungan disana, lagian kenapa bisa anak kecil kayak Indira menaiki pohon di lingkungan sekolah ha?"

"Chika, jaga bicara kamu ya"

"Maaf ya bu, yaudah ibu pulang aja Istirahat. Terimakasih sudah membawa cucu saya kemari ya bu" lanjut mami Aya

Guru itu akhirnya meninggalkan ruangan Indira, dia menyesal apalagi melihat Chika yang marah-marah tadi, sungguh membuat guru itu menjadi merasa bersalah.

"Chik, kamu jangan gitu dong. Kan bu Yasmine jadi ketakutan gitu" tegur mami Aya

"Mih, kenapa malah belain orang sih, lihat nih cucu mami kesakitan gara-gara orang itu tidak becus menjaganya" kesal Chika

"Buna, jangan malah malah sama bu Yasmine buna. .. ini salah Dila kok, tadi itu bu Yas udah lalang Dila naik naik poon tapi Dila yang gak dengelin bu Yas buna"

"Tuh dengerin anak kamu ngomong"

"Sayang, terus kenapa Indira naik kepohon?" Tanya Chika dengan lembut

"Tadi Dila mau tolongin kucing Una, dia lucu dia ndak bisa tulun jadi Dila mau tolongin aja"

Mendengar itu Chika langsung memeluk anak gemasnya itu,

"Dira, lain kali gak boleh gitu lagi ya sayang, lihat sekarang kaki Dira sakit kan? Kalau Dira ingin membantu bantulah sesuai dengan yang Dira bisa, kalau Dira gak bisa maka Dira harus apa?"

"Minta bantuan orang lain bunaa" bukan Indira melainkan Mami Aya yang menjawab

"Tuh, dengerkan sayang?" Indira pun mengangguk mengerti

"Janji sama Buna, Dira gak akan lakuin ini lagi?" Chika menyodorkan jari kelingkingnya kearah Indira

"Dila janji una, Dila janji gak akan bikin una khawatil lagi" ucapnya sambil mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Chika.

20.00 Wib....

Mereka masih berada dirumah sakit...

"Chika, kamu tuh jangan terlalu dingin gitu dong ke orang apalagi ke cowok nanti mereka takut loh mau deketin kamu"

"Malas juga mih dekat mereka"

"Hush, ngomongnya kok gitu sih Chik"

"Mamih lupa sama kelakuan menantu mami itu?"

"Chika, sampai kapan kamu mau menyalahkan itu nak? Itu semua sudah takdir kakak kamu Chika"

"Takdir? Mih karena pria brengsek itu selingkuh kakak jadi mengejar dia dan akhirnya kakak kecelakaan. Dia selingkuh mih, apakah selingkuh itu juga takdir?" Chika hampir meninggikan suaranya

"Pelan-pelan Chika, Indira sedang tidur"

"Hmmm"

"Chika, mami tau kamu sayang banget sama kakak, kamu marah sama bang Vian yang udah bikin kakak kamu gak ada. Tapi memang benar Chik, apapun yang kita alami didunia ini yah itu adalah salah satu dari takdir. Dan kita tidak boleh menyalahkan takdir atas semua yang terjadi pada kita"

Chika menangis, "hiks...kalau aja dia setia sama kakak mungkin sekarang kakak masih sama kita mih, bahkan Indira tidak akan kehilangan ibu kandungnya mih"

Aya tak bisa lagi berkata-kata, ia menarik tubuh anaknya itu ke dalam dekapannya. Memang semenjak kejadian kelam itu Chika sendirilah yang ingin Indira menganggapnya sebagai ibunya. Ia tak ingin Indira besar tanpa sosok figur seorang ibu. Tapi Chika pasti juga akan mengaku setelah usia Indira sudah cukup untuk mengerti semua ini. Ia juga ingin memperkenalkan sosok kakak yang dicintainya pada anak yang ia tinggalkan didunia ini bersamanya.

(Untuk reka kejadiannya, nanti ya di part ....... Nantikan aja hehe✌️)

.......


"Mih sarapan dulu yuk, nih Chika udah beliin sarapan" ucap Chika ketika melihat mami Aya baru saja terbangun dari tidurnya

"Eungghh....tumben kamu udah bangun, biasanya mami yang harus bangunin"

"Gak bisa tidur mih"

"Jadi semalaman kamu gak tidur?"

"Tidur sebentar mih, terus kebangun tadi jam 4" Aya menganggukkan kepalanya dan berlalu menuju kamar mandi.

Cklek....

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam, pih, udah pulang? Terus ini gak kekantor?" Tanya Chika

"Kekantor sayang tapi siang, gimana keadaan cucu papi Chik? Maaf ya papi kemarin ada urusan di luar"

"Ohh, iya gapapa pih, Indira udah gapapa sih tapi ya gitu tulang kakinya sedikit retak jadi untuk sementara ini harus di Gips"

"Ya ampun, kasihan banget sih cucu opa" papi Pucho mengelus lembut rambut sang cucu.

"Eh iya mami kamu kemana ini Chik?"

"Kamar mandi pih, palingan mandi. Nih pih sarapan dulu"

"Wiih tahu aja papi belum sarapan hehe"

"Kamu kalau mau sekolah pulang aja Chik, Dira biar sama papi dan mami, nanti pulang sekolah gantian lagi kita jaganya"

"Aku izin aja pih hari ini"

"Sekolah aja lah kamu sana"

"Dih kenapa emang? Orang Chika mau jagain anak Chika"

"Ck! Gak baik Chika bolos itu"

Tak berapa lama pintu kamar mandi pun terbuka dan menampilkan sang mami yang baru keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang lebih fresh.

"Ada apa sih ribut-ribut, suara kalian sampai kedengaran dari dalam tau" protes mami Aya

"Papi tuh mih, orang mau izin dilarang-larang" adu Chika

"Anak kamu mau bolos ya aku gak izinin dong sayang"

"Chika, kamu sekolah aja ya. Nanti Dira biar mami sama papi yang urus"

"Enggak mau mih, nanti kalau Dira bangun terus nyariin Chika gimana?"

"Makanya kamu tuh kalau disekolah cari pacar deh Chika, biar semangat sekolah gitu" kata papi Pucho yang langsung saja mendapat tatapan tajam dari anak semata wayangnya itu.

"Kenapa larinya jadi pacar sih pih, nyebelin banget. Pokoknya Chika hari ini mau jaga Indira titik" final Chika lalu ia masuk kekamar mandi hendak mandi dan kedua orang tua itu pun hanya bisa menghela nafasnya kasar.

"Anak kamu tuh mih, cariin pacar biar gak marah-marah mulu" bisik papi Pucho

"Gimana mau cariin pih, orang baru mau ngebahas aja tanduknya udah keluar begitu. Serem ah pih, takut mami"

"Udah lah pih, nanti juga dia punya pacar. Sekarang mending kita sarapan dulu aja, mumpung Dira-nya juga masih tidur tuh" lanjut mami Aya

Kedua orang tua itu pun mulai menikmati makan pagi mereka.

Continue Reading

You'll Also Like

7.3K 1K 6
"kita beneran ga bisa sama sama ya ka?" "Ga akan pernah bisa, gue ke masjid sedangkan Lo ke gereja. Kita beda" "Tapi gue bisa pindah ke agama Lo ka?"...
389K 4.2K 84
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
113K 10.3K 37
Disclaimer tokoh dan tempat di cerita ini hanya fiksi tidak untuk dibawa ke kehidupan nyata Yang ga suka bisa skip aja ga maksa update hari Jumat da...
1M 83.6K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...