.....
"lu Fio-" ucap Freya
"Fiony" potong gadis itu mengulurkan tangan nya
"o'iya, mau pesan apa?" tanya Freya tanpa membalas uluran tangan Fiony
Fiony pun menarik kembali tangan nya "americano sama strawberry cake nya 1" ucap Fiony
"okey" setelah menulis pesanan Fiony Freya pun pergi untuk mengambil pesanan Fiony
Tak selang beberapa lama Freya pun kembali membawa pesanan Fiony
"silahkan dinikmati" ucap Freya.
Saat ingin pergi dari sana langkah Freya dihentikan oleh genggaman seseorang pada pergelangan tangan nya
"temenin gue bisa?" tanya Fiony
"maaf kak tapi saya lagi sibuk" jawab Freya
"lu mau dipecat bos lu karena nolak permintaan pelanggan" ucap Fiony.
Freya memilih duduk berhadapan dengan Fiony
"mirip" batin Freya menatap wajah Fiony
"lu kerja disini udah berapa lama?" tanya Fiony basa basi
"baru" jawab Freya singkat
"oalah pantasen gue baru lihat" ucap Fiony
"jadi lu kerja sambil kuliah?" tanya Fiony lagi
"iya" jawab Freya
"cuek seperti yang diceritain Fiona" batin Fiony
"saya boleh pergi?" tanya Freya menatap gadis didepan nya itu
"gue minta nomor wa lu" ucap Fiony
"maaf saya ga bawa hp, permisi" ucap Freya lalu pergi dari sana
"idih sok cuek banget, jadi heran kenapa kembar gue bisa suka sama tu orang" gumam Fiony menatap kepergian Freya
.
.
.
.
.
Disisi lain...
"gue baru tau si Fiona punya kembar" ucap Lulu
"hooh, mana mirip banget" ucap Adel
"namanya juga kembar" ucap Olla
"tapi gue sama Zee ga semirip itu" ucap Adel
"ga semua kembar mirip kali" ucap Olla
"tapi kan-" ucap Adel
"udah udah, jadi jalan ga" lerai Zee
"jadi jadi" ucap Adel, Olla dan Lulu
"yauda kuy, ni jagoan kita udah chat" ucap Zee
Zee, Adel, Olla dan Lulu langsung pergi ke tempat perjanjian mereka
.
.
.
.
.
"eh gila rame bangett" ucap Adel sambari melihat sekitar nya
"ya nama nya juga mau balapan dell" ucap Olla
"eh Zee dia dimana?" ucap Lulu
"gatau, tapi katanya dia udah di sini" ucap Zee
"yauda yuk cari aja" ucap Olla
Mereka berempat pun mencari orang yang di maksud
"eh Zee, itu bukan" ucap Adel menunjuk seseorang yang tengah duduk diatas motor sport hitam menggunakan helm full face bertulisan Alin
"kayaknya, kuy samperin" ucap Zee
Mereka pun menghampiri orang tersebut
"Frey" panggil Olla
Merasa dirinya dipanggil gadis itu pun membuka helm full face milik nya
"lama" ucap gadis itu
"hhehe maaf Freya tadi macet" ucap Olla sembari menggaruk kepala nya yang tak gatal
"helm baru Frey?" tanya Zee melihat helm full face milik Freya yang bertulisan Alin
"iya" jawab Freya
"Alin siapa" batin Zee menatap helm full face milik Freya
"eh bentar lagi mulai ni, udah siap kan Frey?" tanya Olla
"udah" jawab Freya
"o'iya lawan lu hari ini mahasiswa kampus kita juga, gue dengar dengar dia jago balapan" ucap Olla
"cowo?" tanya Freya
"iya cowo" ucap Olla
"oke" jawab Freya
Tak lama setelah itu Lulu pun datang
"Frey disuruh siap di garis start lawan lu udah datang" ucap Lulu
"oke" jawab Freya. ia langsung menggunakan helm full face miliknya dan menyalakan motor nya lalu pergi ke tempat start dimana sudah ada lawan nya disana.
Saat ini Freya dan lawan nya sudah bersiap di garis start, seorang wanita dengan pakaian seksi berjalan ditengah tengah mereka, wanita itu mengangkat kain yang dibawa nya lalu menatap Freya dan lawan nya yang mengangguk ke arahnya.
"GO!!"
pritttt..
Usai peluit ditiup, Freya dan lawan nya langsung menancapkan gas motor mereka. Mereka berdua saling menyalip satu sama lain hingga dibelokan tajam terakhir Freya menancapkan gas nya laju dan ia berhasil menyalip lawan nya dengan mulus dan cepat bahkan lawan nya kini tertinggal agak jauh dibelakang Freya.
Garis finish sudah terlihat didepan sana bahkan lawan Freya kini sudah ada dibelakang Freya.
Freya memacu kecepatan dengan sangat sangat tinggi begitu juga dengan lawan nya yang sudah mengejar Freya.
Motor Freya berhasil lebih dulu sampai digaris finish diikuti teriakan para penonton, pertandingan malam ini dimenangkan oleh Freya
"wedehhh selamat bro" puji Olla menepuk pundak Freya
"gilaa Freyy lu keren banget" ucap Adel
"iya anjir jagoan balap liar dikalahin" ucap Lulu
"yaiya kan Freya jagoan kita" ucap Zee
"thanks" ucap Freya menatap teman teman nya
"wedehhh jagoo banget teman lu lla" ucap seseorang yang datang dengan amplop coklat
"iyalah teman gue nih" ucap Olla bangga
"o'iya ini hadiah lu, selamat bang" ucap teman Olla memberikan amplop coklat berisi uang
"bang bang bang, dia cewe ege" ucap Olla
"lah? yang bener lu lla?" ucap teman Olla tak percaya
"ga percaya amat lu, Frey lepas helm lu ga gerah apa" ucap Olla
Freya pun melepas helm full face nya
"lah? cewe anjir" kaget teman Olla
"yaiya cewe mann" ucap Olla
"cakep ya" ucap teman Olla menatap wajah Freya
bughh
Olla memukul pelan pundak teman nya
"inget indira amandaaa" ucap Olla memutar malas matanya
"hhehe inget kok, o'iya gue amanda" ucap amanda memperkenalkan diri nya kepada Zee, Adel, Lulu dan Freya
"gue Zee" ucap Zee
"gue Adel" ucap Adel
"gue Lulu" ucap Lulu
"Freya" ucap Freya
"oalah Freya toh, Alin pacar lu?" ucap Amanda menatap helm milik Freya bertulisan Alin
Zee dkk yang mendengar pertanyaan Amanda reflek terkejut, bagaimana tidak Amanda baru saja mengenalmu Freya sedetik yang lalu dan berani mempertanyakan hal yang bahkan Zee dkk tidak berani menanyakan hal itu pada Freya
"a-oh iya amanda besok ada balapan lagi?" ucap Olla berusaha mengalihkan topik
"gaada sih lla, libur dulu" ucap Amanda
"btw uang nya lu mau pake buat apa Frey?" tanya Lulu
"kalian ambil aja" ucap Freya
"lah serius lu?" tanya Lulu
Freya hanya mengangguk sebagai jawaban
"ga ga ga, kan lu yang menang Frey masa uang nya buat kita" ucap Zee
"emm gimana kalo uang nya kita pake buat ke bar aja, sekalian ngerayain kemenangan pertama Freya" saran Olla
"nahh iyaa tuhh" ucap Adel semangat
"kalian aja" ucap Freya
"ga ga, lu juga ayo sekarang kita gas" ucap Zee yang sudah naik di motor Freya
"lu gamau ikut?" ucap Freya menatap Amanda
"eh? emang boleh?" tanya Amanda
"udah mann kalo Freya udah bilang gitu artinya lu harus ikut" ucap Olla lalu menarik tangan Amanda
Mereka berenam pun menuju ke bar untuk merayakan kemenangan pertama Freya.
Sesampai disana mereka langsung memesan beberapa minuman dan menikmati minuman mereka.
Adel dan Lulu sudah dalam keadaan mabuk yang cukup berat berbeda dengan Freya, Zee, Olla dan Amanda hanya mereka berempat yang masih dalam keadaan cukup sadar
"ck ni anak udah mabuk segala" ucap Zee memapah tubuh Adel
"Frey lu masih mau disini?" tanya Zee
"gue bentar lagi balik" ucap Freya
"kalo gitu gue sama adel duluan ya ni anak udah mabuk" ucap Zee. Freya hanya mengangguk sebagai jawaban
"lu lla man gue sama adel duluan ya" ucap Zee
"oke bro" ucap Olla
"tihati zee" ucap Amanda
Zee pun membawa Adel pulang, kini tersisa Freya, Olla, Lulu dan Amanda
"Frey ini si Lulu udah mabuk parah ni" ucap Amanda melihat keadaan Lulu
"anjir gue lupa si lulu kalo minum dikit udah mabuk" ucap Olla
"Frey kita pulang aja yuk, dah jam 12 juga nih" ucap Olla
"kalian duluan aja gue mau ke toilet dulu" ucap Freya
"yauda gue, Amanda sama Lulu duluan ya" ucap Olla. Mereka bertiga pun meninggalkan bar
.
.
.
Seusai menyelesaikan ritual nya di toilet Freya memutuskan untuk langsung pulang namun saat baru saja keluar dari pintu toilet tangan Freya ditarik kuat oleh seseorang ke salah satu kamar di bar. orang itu langsung menarik Freya masuk dan mengunci pintu kamar bar lalu menatap Freya
"hai kakak sayang" ucap gadis itu
"lu mau apa" ucap Freya
"mau main" ucap gadis itu
"buka pintu nya vania, gue mau keluar" ucap Freya dengan wajah datar
"mau keluar? mau gue bilang ke oma kalo cucu kesayangan nya main ke bar dan minum minuman alkohol" ancam Vania
Ancaman dari Vania berhasil membuat tubuh Freya membeku, merasa ada kesempatan Vania langsung mendorong kasar tubuh Freya ke kasur dan menindih nya
"kita main ya" ucap Vania dengan senyum licik nya. Ia lalu melumat bibir Freya namun Freya malah mendorong kasar tubuh Vania hingga Vania terjatuh dari kasur
"sialan dasar pelacur, lu harus layani gue bangsat!!" ucap Vania dengan emosi
"gue bukan pelacur" ucap Freya lalu berjalan ke arah pintu
"hahaha bukan pelacur? ibu kandung lu aja pelacur jadi lu juga pelacur sialan" ucap Vania
Freya yang mendengar bunda nya dihina pun langsung berbalik ke arah Viana dan menatap tajam Viana
"ibu gue bukan pelacur" ucap Freya menatap tajam Vania
"terus kalo bukan pelacur apaan? lonte?" ucap Vania
Freya yang sudah termakan emosi langsung berjalan cepat ke arah Vania dan mendorong kasar tubuh Vania ke kasur, saat itu juga Freya menindih tubuh Vania lalu melumat kasar bibir Vania hingga luka bahkan pakaian yang di pakai Vania sudah Freya robek hingga kini Vania hanya memakai bh dan cd
Freya melepas ciuman nya lalu menatap tajam Vania. "gue bakal ngasi tau siapa pelacur sebenarnya" ucap Freya. ia lalu melumat kembali bibir Vania dengan kasar bahkan tangan Freya kini turun ke dada Vania dan meramas kasar payudara Vania dengan tangan nya
"awsshh sakithh lepashh sialan!" ringis Vania
Freya tidak mendengar ucapan Vania bahkan kini tangan Freya mulai turun ke selakangan Vania dan menarik cd Vania kasar lalu memasukan 3 jari nya sekaligus ke milik Vania
"ARGHHHH SAKITT BANGSAT" Teriak Vania saat 3 jari Freya memasuki milik nya
"UDAHHH SIALANN LEPASSS" teriak Vania berusaha melepaskan diri nya dari Freya bahkan kini mata Vania sudah mulai berkaca kaca karena menahan rasa perih pada miliknya
Freya tidak mempedulikan teriakan Vania bahkan kini ketiga jari Freya bergerak kasar keluar masuk di milik Vania hingga Vania hanya bisa menangis dan berteriak memohon berhenti
"ahhh b-berhemtihhh sialannnhh" ucap Vania dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya, Freya menatap wajah Vania dengan ekspresi menyeringai. Tubuh Vania mulai bergetar bahkan kini jari jari Freya dijepit hebat oleh milik Vania
"Shhhh m-mauh.." desah Vania
Freya yang melihat ekspresi Vania pun menambahkan satu jari nya lagi hingga kini 4 jari Freya masuk ke dalam milik Vania
Vania tersentak saat Freya menambahkan 1 jari nya lagi bahkan Freya semakin mempercepat gerakan jari nya hingga akhirnya tubuh Vania bergetar hebat dan melengkung keatas diikuti cairan yang keluar dari milik Vania
Freya turun dari kasur lalu menatap tubuh Vania yang masih bergetar dapat terlihat bahwa vagina Vania sudah lecet dan merah
Freya tersenyum licik lalu berdiri di samping Viana
"gimana pelacur, enak?" ucap Freya dengan ekspresi menyeringai
Setelah mengucapkan hal itu Freya langsung mengambil kunci kamar yang tergeletak di lantai lalu membuka pintu tersebut dan pergi meninggalkan Vania begitu saja
.
.
.
Kini Freya sudah ada di apartemen milik nya, apartemen itu Freya dapat dari oma nya sebagai hadiah atas kelulusan Freya.
Sesampai Freya dia apartemen nya, ia langsung merebahkan diri nya di kasur
"maaf bunda, maafin Freya" lirih Freya diikuti air mata yang keluar dari mata nya
"huftt ga boleh nangis" ucap Freya pada diri nya sendiri. Freya pun memutuskan untuk ke kamar mandi dan membersihkan diri nya agar bisa tidur dengan nyaman
Disisi lain....
"awss perih banget" ringis Vania yang baru saja bangun dari tidur nya
"hiks.. hiks.. sakit..." tangis nya karena tidak dapat menahan rasa perih pada milik nya
Vania mengambil hp milik nya dan memotret pergelangan tangan nya yang merah lalu mengirim foto tersebut pada seseorang
"hiks... hiks... sakit" tangis Vania lalu mengirim voice note tersebut pada seseorang
Dikirim sama siapa tuh🗿
lanjut?🗿
Vania Putri Alvarendra
Fiony Alveria Addison
Freya Freondra Alvarendra