Who is she? [TAMAT]

By ipmoon2470

6.8K 913 428

Xavier tidak menyangka jika pilihannya untuk pindah sekolah menjadi awal cerita baru dikehidupannya. Kisah pe... More

Chapter I : First Day
Chapter II : bangku samping
Chapter III : antagonis
Chapter IV : Konsultasi adik
Chapter V : Geng motor
Chapter VI : Hukuman
Chapter VII : Lihat Dari Sisi Berbeda.
Chapter VIII : Pacarku dong.
Chapter IX : Tumben.
Chapter X : Masa Depan Terjamin!
Chapter XI : Indah
Chapter XII : kagum
Chapter XIII : The Alfa
Chapter XIV : Sebuah Rahasia
Chapter XV : Sosok Sepupu
Chapter XVI : Bersedia
Chapter XVII : Hujan
Chapter XVIII : Akhiri Saja?
Chapter XIX : Sikap Perhatian
Chapter XX : Salah Omong
Chapter XXI : Akhir
Chapter XXII : Tidak Mudah
Chapter XXIII : Kehilangan
Chapter XXIV : Secercah Cahaya
Chapter XXV : Cerita Terpendam
Chapter XXVI : Sebuah Perjanjian
Chapter XXVII : Perubahan Sikap
Chapter XXVIII : Sosok Ayala
Chapter XXVIX : Terlalu Sibuk
Chapter XXXI : Kembali Sendiri
Chapter XXXII : Masalah
Chapter XXXIII : Kehancuran
Chapter XXXIV : Rasa Sakit
Chapter XXXV : Tak Adil
Chapter XXXVI : Babak Baru
Chapter XXXVII : Nyaman
Chapter XXXVIII : Kembali Bertemu
Chapter XXXIX : Rumah Kedua
Chapter XL : Truth or Dare
Chapter XLI : Kenangan Pahit
Chapter XLII : Aku Yang Egois
Chapter XLIII : Terasa Lengkap
Chapter XLIV : Menyembuhkan Trauma
Chapter XLV : Penghuni Baru
Chapter XLVI : Terlalu Bertubi
Chapter XLVII : Tentang Dea
Chapter XLVIII : Hari Ujian
Chapter XLIX : Rahasia Yang Terungkap
Chapter L : Perlahan Menerima
Chapter LI : Akhir dari Ujian
Chapter LII : Tidak Peduli
Chapter LIII : Sebuah Kebahagian
Chapter LIV : Hari Kelulusan
The last chapter : Terima Kasih, Pah.
Extra Chapter : New Life

Chapter XXX : Kemarahan

68 5 0
By ipmoon2470

Jangan lupa vote sama komen 💭

"Karena lo gak akan pernah bisa sempurna, jadi... jadilah yang terbaik dengan versi lo."

🥀

19 Februari 2024

Adya terbangun ketika suara adzan terdengar berkumandang. Tatapannya jatuh pada jam tangan yang berada di pergelangan tangannya.

04.40 AM

Setelah mengusap wajahnya lembut, ia lantas berjalan gontai menuju kamarnya, di saat ia menuruni satu persatu tangga, ia bertemu dengan Bi Ira yang sepertinya akan mengambil sayur-sayur segar di Rooftop.

"Neng? Neng semaleman tidur di atas?" Kaget Bi Ira di balas anggukan kepala gadis itu.

"Saya mau mandi dulu, Bi." Setelah mendapat anggukan dari Bi Ira, Adya segera memasuki kamarnya dan mandi.

Ia hanya melepas charger yang tersambung dengan handphonenya sejak semalam, memang ia sengaja mengisi baterai agar tidak di ganggu.

Tanpa membuka hp miliknya, gadis itu bergegas turun ke bagasi tanpa sarapan.

Bi Ira yang sudah terbiasa hanya menghembuskan helaan panjang melihat ketidak pedulian sosok putri majikannya itu.

Seperti biasa, Adya tidak pernah sekalipun tidak membuat siswa-siswi VHS kagum bukan main atas dirinya.

Tampilannya yang badass di tambah dengan mobil mewahnya itu selalu menjadi magnet bagi pada kaum hawa ataupun kaum adam yang diam-diam mengaguminya.

Rambutnya yang diikat kuda membuat leher jenjangnya terlihat, dan beberapa helai anak rambut menutupi keningnya.

Seperti biasa... rok- yang kalau kata Aksa- kekecilan, baju yang pas dibadan, dasi yang tidak terpasang, dan sepatu tipe boots kulit yang memiliki hak 5 cm.

Amburadul! Komentar Aksa ketika melihat kakak kelasnya satu itu.

Dengan segera ia menahan Adya sebelum memasuki gerbang. Dan apa yang dilakukan oleh Aksa itu mengundang sebelah alis Adya terangkat.

Decakan terdengar keras dari bibir ketua OSIS VHS. "Rapiin dulu tu baju, pakai dasi, topi dibawa, itu juga rok lo....." cerocos Aksa sambil menunjuk rok Adya.

".....masih kekecilan, walau turun beberapa senti, tetap aja itu melanggar norma kesopan di sekolah! Minimal sampai lutut, paham 'kan lo?" Geram lelaki itu.

Sayang, kakak kelasnya itu malah hanya berdehem dan berniat kembali memasuki wilayah VHS. Untung Aksa sigap berdiri dihadapan gadis itu.

"Lo gak boleh masuk kalau belum rapi." Tegas cowok itu membuat Adya lantas berbalik arah menuju toilet yang hanya terdapat dua bilik, yaitu 1 bilik cewek dan 1 bilik cowok.

Dengan malas ia memasuki toilet cewek dan segera memperbaiki penampilannya, untung ia membawa dasi di dalam tas.

Setelah ia rapi, dengan segera kembali berjalan ke arah para anggota OSIS yang berjaga di depan gerbang.

Semuanya berjalan lancar sampai Viola lewat di depannya tanpa menatapnya sedikitpun.

"Vi," panggil Adya tak dihiraukan gadis itu.

Tentu melihat sikap Viola kening Adya mengkerut bingung, ia hendak mengejar Viola tapi terhenti ketika tidak sengaja melihat sosok Xavier yang sedang berjalan kearahnya.

Beberapa saat mereka hanya diam. "Mau langsung ke kelas?" Tanya Xavier.

Adya mengangguk singkat. "Ayo," Ajak Xavier sambil berjalan beriringan menuju kelas mereka.

Sejak Adya duduk dikursi, ia merasa benar-benar aneh. Viola mulai bersikap dingin lagi kepadanya dan itu juga diikuti oleh Ryan sedangkan Arion.... emang dari sononya.

Ketika bel istirahat berbunyi pun Viola tidak mengajaknya ke kantin. Merasa ini tidak beres, tentu Adya mencoba mendekat pada sahabatnya itu.

Padahal baru kemarin mereka kembali berbaikan tapi kenapa sekarang sikap teman-temannya lebih dingin dari sebelumnya.

"Viola," panggil Adya ketika Viola hendak pergi keluar kelas.

Tangannya mencekal tangan Viola, namun sayangnya sahabatnya itu malah menepisnya kasar bahkan menatapnya tajam.

"Sorry, gue sibuk." Ucap Viola dengan nada agak sarkas.

"Gue ada salah?"

Terlihat cucu dari pemilik VHS itu mendengus dan membuang muka seolah tidak sudi menatap Adya.

"Lo egois, dan selamanya akan seperti itu."

"LO KENAPA SIH, ANJING?!" Bentak Adya menaikkan satu oktaf nada suaranya.

Beberapa saat Viola terdiam, ia kaget ketika Adya menaikkan nada bicaranya.

Viola lantas berniat pergi tapi ditahan oleh kata maaf dari Adya.

Dan itu sontak membuat langkah Viola terhenti, ia menatap Adya tajam. "Buat apa minta maaf, apa kesalahan lo?" Tanya Viola.

"Atas bentakan gue," ucap Adya dengan menundukkan kepalanya.

"Gue emang marah tentang hari ini, tapi lo tau kesalahan lain lo?" Pertanyaan dari Viola mengundang kebungkaman dari Adya.

Adya tidak tau apa kesalahan, ia tidak tau penyebab sahabatnya marah, ia merasa tidak memiliki salah apapun pada sahabatnya itu.

Melihat Adya yang hanya bungkin mengundang kekehan sinis dari Viola. "Dari dulu, lo selalu kaya gini. Gak tau apa kesalahan lo dan cuman minta maaf, dan ngulang kesalahan itu lagi."

Setelah mengucapkan kejengahannya terhadap Adya, Viola benar-benar pergi meninggalkan Adya dalam ribuan pertanyaan di benaknya.

Ia berbalik menatap Ryan yang terlihat tidak ingin menjawab membuat gadis itu memilih mendekati Arion.

"Cek hp," ucap Arion dan dengan segera Adya laksanakan.

Matanya terbeliak kaget ketika melihat ratusan notifikasi tidak dibaca. Kekagetannya semakin bertambah ketika ada satu notifikasi kalender handphonenya yang bertuliskan...

19 Februari 2024
Ultah Violaaa.....

"Shit," umpat gadis itu baru menyadari sesuatu, sesuatu yang sangat penting.

Ryan

Oyyy
23.30

Hari ini Vio ultah
23.35

📞 Missed vioce call at 23.36

📞 Missed vioce call at 23.36

📞 Missed vioce call at 23.36

Lo g lupa kan?
23.40

Adya, cepet kita
ketemu di rumah Vio🫂
23.47

📞 Missed vioce call at 23.50

📞 Missed vioce call at 23.50

WOY SETAN! JANGAN
G AKTIF GINI LAH😤
23.55

Ad....
23.58

Lo g beneran lupa
kan njir?!🗣
23.59

ADYA! VIO G BAKAL
NIUP LILINNYA KLU
LO G DATENG OYY😢
00.05

Adya, please jawab🙏
00.10

Sialan lo Ad
01.02

G usah dteng lilinnya
udah habis kelamaan
nunggu lo.
01.30

Setelahnya tak ada lagi pesan apapun, bahkan poto profil, info, dan terakhir di lihat nomor Ryan sudah hilang pertanda nomernya telah di blokir.

Adya terdiam, ia melupakan hari yang sangat di sukai Viola.

Ia melupakan bahwa 2 tahun lalu gadis itu memberikan penanda pada ponselnya agar tidak pernah lupa dengan hari ulang tahun Viola.

"Lo punya hak buat ngelakuin apa yang lo mau. Lo juga punya hak buat mencoba untuk jadi sempurna," Arion menatap tepat pada manik biru Adya.

"Tapi, lo perlu ingat, kalau lo gak bakal pernah bisa jadi sempurna. Lo bukan Tuhan. Lo.... terbaik dengan versi lo sendiri," Lanjut Arion.

Tanpa berpikir lagi, ia dengan segera berlari keluar kelas untuk mengejar Viola yang marah padanya.

Tapi sayang, semenjak hari itu ia benar-benar kehilangan sosok Viola yang dia kenal.

Viola bersikap dingin dan acuh terhadapnya hal itu juga berlaku pada Ryan sedangkan Arion hanya bisa mencoba untuk berada di tengah dan bersikap netral.

Arion akui ia marah atas kejadian malam itu, tapi dia juga sadar kalau Adya memiliki beban yang tidak pernah ia ketahui.

Arion tahu bahwa Adya bukan sosok yang mudah menghancurkan sahabatnya sendiri, walau gadis itu selama ini sering menyakiti Brisia tapi Adya hampir tidak pernah menaikkan nada suaranya pada Viola.

🥀

Yuhuuu, aku kembali🫂 udh di chapt 30 aja😁 gue pantau nambah gak sih nih pembaca?

Continue Reading

You'll Also Like

445 78 37
(vote dari kalian buat aku semangat menulis) Kenyataannya, dia berbohong. Tapi aku tahu itu bukan salahnya. Karena nyatanya, aku hanyalah salah satu...
957K 35.5K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
34.9K 4.8K 87
BELUM DI REVISI! -UPDATE SETIAP HARI SENIN, RABU DAN SABTU- Evanescence berasal dari bahasa Jermanik yang berarti "kehilangan". Novel ini mengisahkan...
8.1K 1K 48
Sequel Si Culun Glow Up•Transmigrasi !BISA DIBACA TERPISAH! Raena sangat kesal dengan seseorang yang telah merebut peringkat 1 nya yang ia dapatkan s...