I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 139K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

24

22.6K 1.7K 10
By SriNNingsih

Yasmin mengangguk "Tapi Nona, beberapa hari ini saya jarang melihat Pangeran Kedua. Apa beliau sibuk turun berperang lagi ya?"

Thalia melirik Yasmin dan terdiam, ia tertarik mendengar nama itu terucap di mulut pelayannya "Kau benar, Apa mungkin dia sibuk berperang ya?" Gumamnya bertanya.

'Apa Ace sibuk berperang lagi ya? Memang benar sesuai cerita di Novel sih kalau Ace sering di tunjuk sang Raja untuk turun berperang karena keterampilan dan kelihaiannya di medan perang' Batin Thalia membenarkan.

Yasmin kembali tersenyum senang "Apakah Nona merindukannya?" Pertanyaan telak membuat Thalia terbatuk akibat tersedak air liurnya sendiri.

Tatapan tajam mengarah kepada Yasmin. Sontak membuat si pelayan mendadak menundukkan kepala "Siapa yang merindukan pria sadis dan dingin seperti dia?" Sergah Thalia "Lagian ada untungnya juga dia tidak di sini, aku jadi bebas kan tidak ada yang mengikuti,"

"Tapi yang saya lihat bukan demikian. Nona malah tampak murung dan kesepian tanpa kehadiran Pangeran Ace. Beruntungnya semua itu tertutupi kala Nona sibuk dengan rutinitas keseharian Nona yang cukup padat," Yasmin tersenyum ketika melihat Nonanya sedikit merona dan salah tingkah ketika ia menyinggung nama Pangeran Kedua.

"Nona harus tahu selama ini yang saya lihat. Setiap Pangeran Ace berada di sekitar Nona, pasti Nona akan tersenyum dan ceria, nona seperti memiliki aura yang berwarna. Sangat berbeda jika Nona bersama dengan Pangeran Ricard, meskipun dari luar Nona terlihat gembira dan senang saat mengikuti Pangeran Ricard. Saya merasa Nona terluka dan berusaha menutupi luka yang nona rasakan itu," Ujar Yasmin panjang lebar.

Thalia terdiam mendengar kata-kata Yasmin, memang ia tak memungkiri berada di dekat Ace memang membuatnya lebih berwarna dan terkadang ia juga merasakan debaran aneh di hatinya. Berbeda dengan yang ia rasakan ketika bersama Ricard yang lebih dominan rasa sakit di hati meskipun debaran itu ada dan nyata-yakinlah itu merupakan perasaan Nathalia asli yang tertinggal.

Yasmin masih menatap Nonanya yang terdiam nampak berpikir "Saya kira Pangeran Ace itu seorang pria berdarah dingin, kejam dan tak berperasaan, memang saya mendengar rumor tersebut terutama ketika bersama wanita lain. Hanya saja hal tersebut berbeda jika Pangeran Ace bersama dengan Nona," Ucap Yasmin sambil tertawa-tawa sendiri. Thalia memalingkan tatapan matanya ke arah lain, karena ia merasa wajahnya amat sangat panas.

"Padahal 2 hari lagi adalah acara terpentingku. Apa dia tidak akan datang ya?" Tanya Thalia kemudian, Yasmin sontak menggelengkan kepalanya tanda ia tidak mengetahuinya "Tidak.. tidak..." Thalia menggelengkan kepalanya ribut, ia mengusir bayangan Ace di kepalanya "Harusnya aku lebih menfokuskan diri untuk acaraku besok. Yuk fokus Thalia, kamu pasti bisa!” Thalia mencoba menyemangati diri sendiri.

***___***

Di balik tirai putih terdapat wanita terkulai lemas akibat perdarahan hebat. Sudah tak bisa menilai tampilannya kali ini. Bed yang terlapisi alas tidur beserta selimut sudah berubah merah di area tubuh bagian bawahnya, gaunnya yang awalnya berwarna biru laut sudah tergradasi sempurna oleh darah ibu hamil yang sudah kehilangan kandungannya yang berjalan 5 bulan. Wanita tersebut merupakan pasien Thalia yang rutin memeriksakan dirinya, ia sudah bertemu 2 kali dengan Thalia tanpa ada keluhan apapun. Para tenaga medis melakukan tindakan cepat dan tanggap, sesuai yang di arahkan oleh Thalia. Perdarahan teratasi akan tetapi keguguranpun tak dapat terhindarkan.

Thalia menghela nafas panjang, ia benar-benar merasa ada yang tidak beres. Untuk kasus yang di bilang 'cuma kebetulan' tapi faktanya tidak seperti itu. Ibu hamil yang mengalami keguguran itu terjadi hampir setiap hari, bukan jarang lagi frekuensi kedatangannya melainkan sangat sering. Thalia di buat takjub akan hal itu. Padahal sedari awal Thalia sudah mengedukasi mereka tata cara pencegahan dari pola hidup sehat, istirahat teratur, hingga frekuensi berhubungan suami istri. Tapi, semua itu terasa tidak berguna karena bisa di pastikan mereka datang dengan keluhan yang sama.

Thalia pun mendekati keluarga pasien yang masih menemani ibu hamil yang masih terbaring lemas, para suster juga fokus membersihkan tubuhnya hingga mengganti baju yang bersih agar pasien kembali nyaman. Thalia meminta keluarga pasien untuk mengeluarkan buku riwayat kehamilan beserta resep dan obatnya milik sang ibu. Thalia ingin mengecek secara teliti riwayat yang tertulis di buku tersebut.

Setiap jengkal pemeriksaan Thalia cek. Hasilnya semua normal tak ada yang menjurus ke arah patologis, semuanya bagus dan tidak ada masalah sama sekali. Lantas kenapa bisa terjadi? Meskipun di katakan itu semua takdir tapi Thalia ingin menyangkalnya jika frekuensi kasus sering terjadi. Bisa habis penduduk jika angka kelahirannya menurun dan angka kematiannya tinggi apa lagi Wanitalah yang terkena kasus ini. Ia mengecek kembali buku tersebut hingga sampai pada catatan resep obat dan mencocokkan dengan obat yang di terima sang ibu. Ada 2 macam obat yang tertulis di resep tersebut dan obat yang di bawa berjumlah 3 macam.

Thalia meminta suami pasien untuk berbicara lebih privasi menjauhi keluarga dan pasien. Saat berdiri di samping jendela yang terbuka, udara segar menyambut diri Thalia yang membuat wanita itu terdiam menikmatinya walau sejenak.

"Tuan, saya ingin bertanya. Apa benar istri anda memperoleh obat ini dari sini?" Tanya Thalia memperlihatkan 3 macam obat tersebut di hadapan pria tersebut.

Laki-laki itu menatap serius obat yang ada di gengaman Thalia "Benar Nona. Istri saya mendapatkan obat itu setelah memeriksakan diri dengan Nona Thalia," Jawabnya yang membuat Thalia terdiam.

Matanya kembali fokus pada tulisannya sendiri, ia yakin hanya menuliskan 2 macam vitamin dan penguat kandungan, ia juga ingat tidak menambahkan obat apapun setelahnya. Tapi, penuturan suami pasien malah istrinya mendapatkan 3 macam jenis obat. 2 macam berbentuk pil dan yang satunya berbentuk serbuk berwarna putih kusam. Thalia ingin memastikan lagi.

"Kalau begitu, saya ingin meminjam buku milik istri anda, beserta obat, dan resepnya juga. Setelah selesai akan saya kembalikan lagi pada Tuan. Apa Tuan memperbolehkan saya meminjamnya?" Tanya Thalia.

Pria di depannya terdiam berpikir karena yang meminta merupakan orang yang memeriksa istrinya sendiri tak ada lagi alasan lain untuknya melarang wanita tersebut meminjam buku milik istrinya "Baiklah Nona, anda bisa meminjamnya dan mengembalikannya kapan saja setelah Nona selesai menggunakannya," Jawab pria itu membuat Thalia tersenyum.

"Terimakasih Tuan. Untuk vitaminnya akan saya ganti dengan jenis lainnya agar istri anda bisa kembali sehat," Ujar Thalia kemudian berpamitan meninggalkan ruangan pasien tersebut setelah mengecek kondisi pasien yang sudah terlihat nyaman dan bersih.

Thalia kembali ke ruangannya sendiri, ia duduk bersandar di kursi sambil kedua matanya menatap serius buku, resep, serta obat di depannya "Di resep ada 2 macam obat, tapi di sini ada 3 macam obat. Kalau di duniaku enak sih ngeceknya. Setiap obat ada nama merk dan kandungannya, untuk puyer memang agak sulit menganalisanya jika buka bagian lab farmasi yang mengerjakannya," Gumamnya sendiri "Aku harus bertanya kepada siapa ya? Kalau memang ada orang dalam yang terlibat berarti aku tidak bisa mempercayai begitu pada semua orang di sini," Thalia menimang-nimang mencari solusi di otaknya.

Di tengah-tengah kebingungan, tiba-tiba Thalia teringat pada Ace "Benar juga, hanya Ace yang bisa aku andalkan sekarang," Sahutnya senang dan kemudian kembali murung "Tapi bagaimana caranya aku menemuinya?" Ia mengerang frustasi mengingat Ace tidak menemuinya beberapa hari terakhir. Thalia mengoceh sendiri, ia tampak frustasi karena tak punya jalan keluar.

Di ruangan lain yang tak terlalu luas dan hanya di peruntukkan sebagai tempat menyimpan dan membersihkan alat, seorang perawat membungkus gumpalan daging yang hampir berbentuk tubuh mungil manusia dengan kain putih bersih dan memasukkannya pada wadah tertutup terbuat dari tanah berukuran kecil(*note Author : kita sebut saja ya namanya Kendil ya-biar enak aku nulisnya, Kendil itu tempat ari-ari yang terbuat dari tanah yang kemudian ari-ari tersebut di tanam/di kubur di depan rumah/di dalam rumah tergantung tradisi daerah kalian masing-masing).
Setelah merawatnya dan menyimpannya di kendil yang tertutup dan terlihat rapi, akhirnya kendil tersebut ia letakkan kembali ke meja sebelum di serahkan kepada pihak keluarga untuk di makamkan secara layak. Perawat itu beranjak kembali ke ruangan pasien dengan membawa selimut baru yang bersih, ia fokus melanjutkan tugasnya yang hampir selesai.

Setelah perawat tersebut meninggalkan ruangan dimana tempat kendil berisi janin tersebut berada. Tidak lama seorang perempuan memakai pakaian perawat dengan tundung putih serta penutup separuh wajah masuk ruangan tersebut secara perlahan dan mulai mendekat ke arah kendil yang berisi janin manusia. Dengan hati-hati ia mengeluarkan bungkusan kain putih yang berisi gumpalan daging biasa. Kedua matanya sesekali menatap ke pintu untuk memastikan kondisi dirinya aman. Setelah ia merasa aman, kedua tangannya cepat-cepat membuka tutup wadah itu dan menukarkan bungkusan kain putih berisi janin tersebut dengan bungkusan yang ia bawa.

Perlahan bungkusan berisi janin manusia itu ia letakkan pada kendil lain yang sudah ia bawa sejak awal. Ia segera merapikan kembali wadah tertutup tersebut dan mengembalikannya sesuai dengan tempatnya di awal. Selesai melakukan tugasnya, ia tak membuang-buang waktu lama wanita bertundung putih itu segera pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan membawa bungkusan kendil berisi janin manusia.

🌹🌹🌹

Terimakasih sudah sampai Part ini kalian menemaniku..

Sempat terhenti karena aku merombak ulang Part kemaren karena aku baca lagi ternyata kebanyakan mengulang kata dan aku gak sreg buat publishnya 😑😑😑 Jadinya tidak efektif dan 2 kali kerja...

Belum lagi suamiku kena HT (Hipertensi) gara-gara kecapekan banyak ngelembur di Tahun Baru dan anakku juga sempat sakit pula, bisa barengan gitu duh.. Alhasil stop dah aku bikin lanjutan Partnya...

Tolonh tandai ya kalau ada typo, sumpah aku uda pelototin berkali-kali yang namanya Typo sama Kata-kata yang salah ehhh masih aja ada yang kelewat 😑😑 Akan aku revisi kalau cerita sudah selesai.
Saran dan Kritik tetap aku terima dengan senang hati...

Tetap semangat menjalani hari yang sudah mulai beranjak ke tanggal tua.. Tetap jaga kondisi, istirahat, n makan teratur ya biar tetap sehat, karena hujan di tempatku tinggal sudah mulai runtin terjadi... Biasanya kalau hujan gini sandingannya Panas, Batuk sama Pilek...

Salam Manis dariku

NING SRI 😘

Continue Reading

You'll Also Like

233K 27.5K 63
"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu" Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya. Mahaz seorang putra mahkota dari klan vam...
1.3M 181K 38
Ketika aku tertabrak, Aku pikir, Aku akan terlahir kembali sebagai babi. Ternyata aku Menjadi Marchioness.
467K 43.6K 91
(SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan t...
1.1M 156K 64
Seorang youtuber hits, Shailene Olivera harus mati karena terjatuh ke dalam kolam renang dan tersetrum. Lalu dia terbangun dalam dunia aneh yang cuac...