My Alpha is My Prince

By dianBee29

1.1M 104K 4.5K

Seo Heachan seorang omega biasa yang selama ini menyembunyikan aroma feromon manisnya dengan parfum menyengat... More

part1
part2
part3
part4
part5: ujian
part6:Bersama pangeran
part7:Serangan
part8:My Omega
part9: Siapa Haechan?
part10
part11
part12
13
part14
part15
part16
part17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27.
28
29
30
Part31
part33
34
part35
part36
part37
part38
part39
40
48
41
42
43
44
45
46
47
49
50
51: Ekstra Part

part32

20.1K 1.9K 65
By dianBee29

Saat sampai di kerajaan tentu mereka disambut dengan suka cita dengan raut lega permaisuri karena dua orang kesayangannya telah pulang.

Mark segera menjelaskan mengapa mereka berdua bisa menghilang, dia mengatakan jika dia diserang oleh roh pemakan jiwa saat akan membawa Haechan yang lemah, dan berakhir dengan mereka yang melakukan persembunyian di hutan ditambah Mark mengatakan jika dia sempat terluka di perut, Haechan mengangguki dengan yakin berharap semuanya percaya.

Melihat wajah Mark yang sangat serius membuat semuanya tidak berani ada yang curiga setelah itu mereka berdua disuruh untuk beristirahat di kamar masing-masing.

Haechan terlihat lega saat dia tidak diinterogasi oleh siapapun, Haechan langsung melesat pergi ke kamar pelayanannya.

Di dalam kamarnya dia menangis sesenggukan karena bisa-bisanya dia melakukan hal gila penuh gairah bersama Mark, alphanya. Bagaimana bisa dia lupa jika Mark adalah putra mahkota yang harus dia hormati, lalu dia meminta Mark untuk membantunya melewati heatnya, seharusnya dia tidak melakukan hal itu sekali pun dia memiliki takdir yang sama.

Dia harusnya mengingat kembali jika dia dan Mark memiliki kasta yang sangat berbeda, Mark dari kalangan atas tanpa cela dan sempurna sedangkan dia, dia dari kalangan bawah memiliki banyak cela dan tidak sempurna, seharusnya dia tidak hanyut dalam pikirannya untuk dekat dengan alphanya, Mark pantas mendapatkan yang lebih baik daripada dirinya.

"Maafkan aku Yang Mulia." batin Haechan berbicara dan menangis.

Seketika itu juga tandanya memanas dan sangat sakit, sampai akhirnya Haechan jatuh pingsan karena tidak kuat untuk menahan sakitnya, ditambah pikirannya yang terlalu penuh dan kalut, tubuhnya lemah dan butuh istirahat.

Di malam harinya, Mark mengetuk pelan pintu kamar Haechan tapi tidak kunjung Haechan membukakannya membuatnya jadi sangat khawatir, lalu dia memasukan kunci cadangan pintu kamar Haechan yang selalu dia simpan untuk berjaga-jaga karena omeganya yang suka jatuh sakit.

Saat membuka pintu betapa terkejut dirinya melihat Haechan tergeletak tak berdaya di lantai, Mark segera menghampirinya lalu menggendongnya untuk dia bawa ke tempat tidur.

"Haechan bangunlah aku mohon jangan seperti ini." Mark panik bukan main membangunkan omeganya, air mata mulai turun saat dia merasakan suhu tubuh Haechan yang dingin, dia sangat ketakutan.

Lalu dengan cepat Mark mentransfer mana nya karena dia melihat mana Haechan yang lagi-lagi menipis, saat dia rasa cukup, Mark menyelimuti Haechan dan akan keluar untuk memanggil tabib istana Doyoung.

Tapi mata Haechan sudah terbuka terlebih dulu dan memanggil Mark, dia juga terkejut karena bagaimana bisa Mark ada di kamarnya tapi saat mata itu menatapnya penuh rasa khawatir membuat jadi merasa bersalah, "Apa yang sekarang kau rasakan, ada yang sakit, apa aku harus memanggil Doyoung Hyung?"

"Badanku terasa lemas, tapi aku tidak apa Yang Mulia. Apa yang Yang Mulia lakukan di sini?" tanya Haechan dengan lemah serta semburat merah yang menguar karena dirinya serta Mark yang begitu dekat dan memori ingatannya tentang kebersamaan mereka seminggu yang lalu.

"Sungguh tidak apa, jangan berbohong denganku jika ada yang sakit katakan aku tidak bisa jika harus melihatmu jatuh sakit lagi." Mark benar-benar khawatir dan Haechan tersenyum lembut. "Syukurlah jika tidak apa, aku ke sini untuk melihat keadaanmu jangan pernah memikirkan hal-hal yang bodoh Haechan."

Haechan menganggukkan kepalanya cepat, lalu Mark mengambil tempat di sisi Haechan, dia akan tidur bersama omeganya, dia ingin menjaganya sepanjang hari.

Detak jantung Haechan berdetak dengan tidak normal terlebih saat dia tenggelam dalam pelukan hangat Mark, "Selamat beristirahat my omega jangan suruh aku untuk pergi karena aku ingin menghabiskan malam ini untuk tidur bersamamu karena besok aku tidak bisa mengunjungi kamarmu, ada banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan."

Haechan hanya mengangguk pelan dan Mark mengecup kepala omega dengan penuh kasih sayang.

Di pagi harinya bisa Haechan lihat jika Mark benar-benar sibuk dengan urusan pekerjaannya sebagai putra mahkota dan kompetisi harus diundur lagi karena Hana sedang heat dan Haechan memutuskan untuk meminta libur, dia ingin menemui ibunya dan Taeyong mengabulkannya.

Sejak pulang, Haechan memang lebih memilih mengurung dirinya di kamar dan mengunci pintunya dengan rapat, karena dia takut Mark masuk ke dalam kamarnya, dia belum siap untuk bertemu dengan putra mahkota itu lagi yang tidak lain dan bukan alphanya sendiri.

Haechan tidak marah pada Mark, dia hanya malu dan kecewa dengan dirinya sendiri karena dengan bodohnya dia justru menarik dan menggoda Mark untuk menemaninya melewati heat, dia masih merasa bersalah.

Jaemin dan Renjun merasa jika pasti telah terjadi sesuatu dengan Haechan serta Mark karena Haechan terlihat menghindar bahkan sampai tidak memunculkan batang hidungnya, dan Mark yang memperlihatkan ekspresi yang sangat dingin menakutkan.

Mark sendiri tahu jika Haechan menghindarinya, membuatnya jadi merasa bersalah dan sedih saat omeganya justru bersembunyi darinya serta tidak menampakkan dirinya, tidak memberinya senyum hangat ataupun raut gugup karena takut ketahuan dan kesal jika dia terlalu berulah, membuat Mark jadi semakin rindu dengan omega manisnya itu, tapi pekerjaannya sangat banyak membuatnya tidak bisa menemui omeganya.

Mark kali ini akan membiarkan omeganya untuk menenangkan dirinya tapi jika sudah terlalu lama dia tidak akan segan untuk datang sendiri ke hadapannya.

Haechan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit jiwa untuk melihat dan merawat ibunya, tapi dia hanya memeluk ibunya dengan erat tidak menceritakan apapun.

Tapi Ten merasa jika feromon anaknya telah bercampur dengan seorang alpha membuat omega itu bertanya-tanya apakah anaknya telah bertemu dengan alphanya, sayangnya Ten tidak bisa menanyakan hal itu pada Haechan bibirnya terkunci rapat tidak mau berbicara pada siapapun.

Tanpa terasa Haechan mengambil cuti terlalu panjang yaitu sampai tiga minggu di rumah sakit jiwa dengan merawat ibunya serta mengajaknya banyak bicara, tertawa riang seperti biasanya seolah tidak memiliki beban ataupun masalah.

Tapi Haechan bukan asal mengambil cuti dikarenakan karena kandidat para omega itu diberi waktu libur karena ada omega lainnya yang sedang heat jadi kompetisi diundur dahulu sampai semuanya kembali dengan seperti biasanya.

"Ibu, maaf aku harus kembali bekerja. Ibu harus sembuh agar nanti kita bisa berkumpul bersama." Haechan mengecup pipi ibunya dengan hangat lalu dia menitipkan ibunya pada seorang perawat dan dia segera pergi.

Sebenarnya Haechan bukan akan kembali bekerja tapi dia akan mengikuti kompetisi lagi, saat muncul di sana terlihat dia yang terlambat datang Haechan menundukkan kepalanya saat semua mata menatap ke arah dirinya.

"Haechanie, kau dari mana saja? Kau membuatku dan Pangeran Jaemin itu khawatir, kau seperti menghilang bagai ditelan bumi." bisik Renjun pada sahabatnya itu.

"Maafkan aku pangeran Renjun, aku meminta izin untuk merawat ibuku di rumah sakit dan dikarenakan memang kita diliburkan bukan." jawab Haechan dengan lembut.

"Astaga jangan menghilang lagi seperti kemarin, sudah kuduga kau pasti akan ada di sana tapi pangeranmu itu melarangku dan Jaemin untuk menemuimu alasannya agar kau memiliki waktu sendiri, alasannya justru membuatku curiga kau dan Pangeran Mark seperti sedang bertengkar." jelas Renjun panjang.

Haechan menggelengkan kepalanya, dia memang tidak bertengkar hanya tidak siap untuk bertemu dengan Pangeran putra mahkotanya itu saja.

"Syukurlah jika kau tidak bertengkar dengannya." Renjun terlihat lega, lalu Haechan mengangkat kepalanya dan tatapannya bertemu dengan Mark.

Raut wajah itu terlihat begitu merindukannya dan Haechan segera menundukkan kepalanya tidak berani menatap tatapan mata yang hanya ditunjukkan untuknya karena dia sadar dia pasti membuat alphanya itu sedih dan merasa bersalah padahal Haechan sangat tahu jika Mark sama sekali tidak bersalah.

Mark tidak bohong jika dia memang sangat merindukan omeganya, selama tiga minggu dia memang membiarkan Haechan untuk tinggal di rumah sakit jiwa di kamar bangsal ibunya, sembari memberinya ruang dan waktu sendiri untuk menenangkan dirinya.

Rutinitas yang kadang memang dilakukan oleh omeganya sejak dulu dan Taeyong selalu memberikan izinnya ditambah Ten juga sangat jarang marah dia justru akan lebih tenang jika ada Haechan bersamanya.

Tapi kali ini sudah cukup omeganya yang menghindarinya, Mark tidak akan melepaskan Haechan lagi. Selama Haechan pergi tentu saja tidak semudah itu dia membiarkan omeganya pergi tanpa pengawasannya, dia menyuruh Xiaojun untuk mengikutinya kemana pun dari jarak jauh.

Hari ini Taeil menjelaskan kompetisi yang akan dilakukan untuk para kandidat yang masih bertahan, kompetisi pertama di mulai omega untuk mencari bunga mawar langka siapa yang mendapat bunga mawar langka dengan corak warna hitam dan emas dia akan dinyatakan sebagai pemenangnya.

Ujian terakhir siapapun yang berdoa di kuil dewi bulan dan berhasil mendapatkan restu dewi bulan dengan tanda alam terbangnya kunang-kunang dengan nyala warna birunya dengan mengelilingi kandidat omega maka dia akan dinyatakan sebagai pemenang muntlak sebagai pendamping Mark.

Namun jika tidak ada kunang-kunang yang berterbangan dengan warna biru yang menyala maka akan dihitung siapa yang mendapat poin lebih tinggi, untuk saat ini poin tinggi masih dipegang oleh Haechan, Mina, Renjun, Yeri dan Hana.

Setelah itu mereka segera keluar dari ruangan aula untuk menyiapkan diri mereka yang akan pergi ke hutan.

Saat semua sudah keluar terlihat Jaemin yang memeluk Haechan dari belakang, wajahnya terlihat bahagia.

"Astaga sahabatku akhirnya kembali, jangan menghilang lagi Haechan kau tahu putra mahkota terus memasang wajah menakutkannya saat kau tidak ada." beritahu Jaemin.

"Maafkan aku, aku hanya pergi ke rumah sakit tempat ibuku dirawat aku tidak pergi jauh Pangeran, hanya saja aku terlalu senang merawat ibuku jadi lupa untuk kembali." Haechan tertawa kecil.

"Jangan pergi terlalu lama lagi." ucap Jaemin dengan lembut dan Haechan mengangguk mengerti.

"Baiklah ayo Haechan kita bersiap-siap untuk pergi ke hutan." Renjun dengan semangat merangkul bahu Haechan dan mengajaknya untuk pergi.

TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Maaf kalau aneh, dan makasih banyk yang sudah baca ceritaku ini😭😭💕💕💕

Continue Reading

You'll Also Like

32.3K 3.8K 31
Nakamoto Yuta, CEO Nakamoto Corp, mencari seorang sekretaris untuk membantunya mengurus pekerjaan kantor. Namun, saat sekretaris itu mulai bekerja, Y...
5.6K 875 6
Minhyung hanyalah seorang lelaki miskin yang mencoba untuk menentang semesta. markhyuck gs! genderswitch area! don't like don't read! ⏤͟͟͞ ¹³⁰⁹²⁰...
1M 84.2K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
432K 4.5K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...