π‘Œπ‘œπ‘’π‘›π‘” πΊπ‘œπ‘‘π‘‘π‘’π‘ π‘ 

By Helia_peachberry

4K 809 37

Permainan musiknya dikenal baik di alam manapun. Setiap petikkan dari alat musik yang ia mainkan pasti mengel... More

Prolog : The Loyal One
Ia yang memiliki kesederhanaan mulia (1)
Ia yang memiliki kesederhanaan mulia (2)
Ia yang memiliki kesederhanaan mulia (3)
Ia yang memiliki kesederhanaan mulia (4)
Kembalinya ia menapak tanah fana (1)
Kembalinya ia menapak tanah fana (2)
Kembalinya ia menapak tanah Fana (4)
Kuil merah pada malam gaduh (1)
Kuil merah pada malam gaduh (2)
Kuil merah pada malam gaduh (3)
Kuil merah pada malam gaduh (4)
Kuil merah pada malam gaduh (5)
Gerhana malam mengguncang surga (1)
Gerhana malam mengguncang surga (2)

Kembalinya ia menapak tanah fana (3)

247 43 4
By Helia_peachberry

"Apa ini pertama kali kalian melihat belenggu terkutuk?" Tanya (Y/n) memetik senar ruan nya, gadis itu melirik kearah Nan Feng dan Fu Yao yang sepertinya memiliki rasa penasaran lebih akan tanda pada leher Xie Lian. Keduanya tidak menjawab, tapi (Y/n) tau itu benar, gadis itu duduk pada bantalan tempat orang berdoa sembari memainkan lembut ruan nya.

Belenggu terkutuk, seperti yang ada pada namanya, adalag kutukkan yang berbentuk belenggu. Hal yang hampir (Y/n) dapatkan.

Pejabat langit yang diturunkan pangkatnya dan diusir dari Surga akan menerima tanda dosa itu ditubuh mereka, sesuatu yang dapat dianggap sebagai timbunan dari kemarahan langit. Tanda ini berbentuk belenggu, yang dapat menghalangi kekuatan spiritual pejabat langit itu. Tanda ini tidak dapat dirusak sendiri atau dihilangkan, seperti membuat tato di wajah atau mengikat tangan dan kaki dengan rantai.

Bisa dikatakan, ini sejenis hukuman dan juga peringatan, yang membuat mereka yang memilikinya merasa takut dan malu. Tapi dahulu, (Y/n) pernah hampir mendapatkannya, saat itu Jun Wu menawarkan kehidupan normal di Surga, dan (Y/n) menerima tawaran itu. Namun bagaikan langit menolak, segel itu tidak dapat menyegel kekuatan spiritual (Y/n), yang ada belenggu itu dihancurkan oleh kekuatan milik (Y/n).

Fakta bahwa gadis itu selama ini hanya menggunalan 1/4 dari kekuatannya dapat membuat orang takut. Tapi bagusnya mereka memandang (Y/n) sebagai Dewi defensif daripada offensif. Melirik kearah dua dewa perang kecil disana, (Y/n) mendapati mereka memperhatikan patung Putri Mahkota dengan seksama.

Kedua dewa perang kecil ini tidak mungkin tidak pernah mendengar tentang itu. Tapi mereka memutuskan untuk tutup mulut saja. Lin (Y/n) paling tau kalau Xie Lian dijadikan bahan tertawa di tiga alam. Jadi kemungkinan melihat belenggu terkutuk membuat mereka merasa gelisah. 

Suara langkah kaki membuat ketiganya melirik, disana mereka mendapati sosok Xie Lian dengan menggunakan gaun berwarna merah berjalan keluar dari belakang patung (Y/n). Jujur saja, dia cantik, bahkan (Y/n) sampai mengehentikan permainan ruan nya. Mengembalikan alat musik itu pada bentuk gelang, sang gadis berjalan mendekati Xie Lian, rambut pria itu sedikit berantakkan... Bukan sedikit sih.

Menghem buskan nafasnya pasrah (Y/n) menuntun tubuh Xie Lian ke altarnya dan mendudukan suaminya didepan altar, sementara (Y/n) duduk diatas altar agar dia dapat dengan mudah mengatur rambut Xie Lian. Jika dilihat dari pandangan lain, perilakunya tidak sopan, tapi ini kuilnya. Jadi itu tidak masalah.

Xie Lian hanya diam ketika tangan (Y/n) bergerak mengatur rambut pria itu sedemikian rupa. Tangan nya berhenti sejenak dan mengambil tusukkan kepalanya yang mana berbentuk seperti pedang kecil. Tidak, itu memang pedangnya, Yijing Caihua. (Y/n) menggunakan benda itu untuk menghiasi rambut Xie Lian sebelum mendekatkan bibirnya pada pedang tersebut. "Jaga dia," gumam (Y/n) pelan hingga tidak ada yang dapat mendengarnya.

Manik (E/c)nya sedikit bersinar ketika (Y/n) mengalirkan sedikit kekuatannya pada pedang tersebut. Sebagai respon, pedang yang awalnya berwarna perak sedikit bergetar. "Aku selesai," ujar (Y/n) membuat Xie lian segera berdiri. Senyuman terukir jelas pada bibir pria itu, jika (Y/n) lihat-lihat, Xie Lian cocok menjadi pengantin wanita.

Xie Lian menjulurkan tangannya niat membantu (Y/n) untuk turun dari altar. Meraih tangan sang suami, baru saja (Y/n) akan melangkah turun, dia pula bahwa... dia pendek. Alhasil tubuhnya seakan-akan melayang kedepan, untungnya Xie Lian dengan siggap menangkap tubuh (Y/n) menahan wanita itu agar tidak terjatuh. "Astaga, A-(Y/n) lain kali berhati-hatilah," ujar sang pria melepaskan (Y/n) perlahan.

Ironis sekali yang menyuruhnya berhati-hati adalah orang yang pakaiannya tersangkut di awan.

Mengengeluarkan perintilan terakhir, (Y/n) memasangkan kain merah para kepala Xie Lian. Jujur saja, sedari tadi Nan Feng dan Fu Yao menahan kegelian karena melihat make up Xie Lian yang acak-acakkan. Fakta bahwa (Y/n) tidak dapat merias wajah itu adalah rahasia umum. Lagi pula untuk apa Dewi kecantikan menggunakan riasan wajah?

"Baiklah, malam ini selesai sampai disini dahulu. Aku akan tidur duluan," ucap (Y/n) langsung berjalan kebelakang patungnya. Tempat dibelakang sana cukup luas untuknya tidur. Gadis itu mengeluarkan ruannya, dia memainkan beberapa nada dan menumbuhkan sebuah bunga raksasa dengan empat kelopak.

Gadis itu membaringkan tubuhnya pada salah satu kelopak dan tertidur tanpa berpikir dua kali. Melihat hal itu Xie Lian hanya bisa tersenyum ringan, dari dahulu gadis itu sudah menemaninya, meski Xie Lian dahulu suka menariknya kemana-mana, dia sama sekali tidak merasa terganggu. Dan untungnya Lin (Y/n) bertahan dengannya sampai sekarang.

.....

Membuka matanya, ruangan merah menjadi hal yang menyapa (Y/n). Sial, dia diculik lagi. "Sudah bangun, A-Xian?" Suara bariton membuat mata ungu gadis itu melirik keasal suara. Senyuman lebar terukir pada bibirnya, seketika gadis itu memiringkan kepala untuk membalas sapaan tersebut.

"A-Cheng! Selamat pagi!" 

Menggemaskan sekali sifat gadis ini, Hua Cheng mengulurkan tangannya untuk mengelus surai hitam (Y/n). "Bersemangat seperti biasa, butuh sesuatu?" Tanya Hua Cheng membuat gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tidak! Ne, ne, A-Cheng kenapa menculikku lagi? Bagaimana kalau bawahanku mencariku?" Ucapan itu ia katakan sembari menggembungkan pipinya.

Terkekeh geli dengan kelakukan siapa yang dia panggil sebagai 'Jiao Xian', pria itu melipat tangannya. "Lagi pula mereka bisa apa setelah tau kamu disini? Ujung-ujungnya akan pergi juga, tidak perlu memikirkan hal yang tidak perlu." Beginilah Hua Cheng, memperlakukannya dengan baik hanya karena 'Jiao Xian' membuatnya tertarik.

Gerhana pada langit malam, berbeda dengan Putri Mahkota. Iblis amarah ini adalah dia yang menyebarkan keberuntungan buruk pada orang-orang. Iblis yang kekuatan terbesarnya adalah memainkan ingatan orang-orang. Dia yang memiliki kepribadian hyperaktif, sungguh berbeda dengan Yang Mulia Putri Mahkota yang tenang. Bahkan dia menggunakan cadar untuk menutupi setengah wajahnya, dan tiada siapapun yang berani mengintip ada apa dari balik cadar itu.

Dahulu ketika perang, terjadi tubuh manusia (Y/n) mati dengan rasa dendam yang begitu besar. Dia dendam kepada siapa yang menyakiti Xie Lian, awalnya (Y/n) kita semua itu tidak akan ada apa-apanya setelah dia terbangun di tubuh aslinya. Namun dia salah, saat dia kembali terbangun pada tubuh manusianya, dia telah menjadi hantu. 

Jelas awalnya dia hanyalah hantu biasa, tapi semakin dia memperhatian Xie Lian, semakin besar rasa dendamnya kepada mereka yang menyakiti suaminya. Secara perlahan namun pasti, dia mencapai tingkat amarah. Dia pernah bertarung dengan Bai Wuxiang karena mahkluk itu sengaja meniru bentuk Xie Lian.

Disisi lain juga dia tidak punya hubungan baik dengan Qi Rong, karena wajah hantu itu mirip dengan Xie Lian. (Y/n) sendiri tidak mengerti dengan apa yang ia rasakan, tapi yang pasti dia tidak suka jika mahkluk lain menyentuh apa yang menjadi miliknya. Anggap dia gila, tapi sementara berada di tubuh Jiao Xian, (Y/n) memang gila.

Satu-satunya hubungan dekat yang ia miliki adalah dengan bawahannya dan Hua Cheng. Mereka pernah bertarung, tapi berakhir setelah nama Xie Lian dan Lin (Y/n) dikumandangkan. Entah kenapa hantu berbaju merah satu ini memiliki... perhatian berlebih akan kedua pejabat langit itu. 

Fakta bahwa (Y/n) adalah seorang hantu membuatnya memiliki abu, ya dia memang memilikinya. Abu dari tubuh manusianya, tapi jika abu itu dihancurkan, yang mati hanya Jiao Xian dan bukan Lin (Y/n).

"A-Xian, aku akan pergi dalam beberapa hari lagi." 

"Eh? Kemana A-Cheng?" Pertanyaan itu (Y/n) lontarkan sembari mengambil posisi duduk. Setengah wajah gadis itu masih ditutupi oleh cadar berwarna ungu. Serigaian terukir pada bibir Hua Cheng saat dia lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur yang sama dengan (Y/n). "Untuk melihat Jiejie dan gege tentunya," balasnya menatapi langit-langit kamar.

Kini mereka berada di Paradise Manor, tempat tinggal Hua Cheng. Yah meski sebenarnya (Y/n) tidak ingin berada disini, oh ayolah dia diculik tanpa sepengetahuannya.

"Uwah! Aku mau ikut!" Seru (Y/n) dengan mata yang berbinar menatap Hua Cheng. Pemuda itu mengendus geli, dia kembali mengambil posisi duduk dan menyentil dahi sang gadis. "Anak kecil tidak boleh itu," ucapnya mengejek. Sentilan itu membuat sang gadis menutupi bangian dahinya. "Hey itu curang! Aku bahkan tidak sekecil itu! Umurku sudah besar!" Seru (Y/n) tidak terima.

"Tapi tidak dengan tubuhnya." Dengan itu sebuah bantal di lempar kearah Hua Cheng dengan penuh tenaga. "Ngomong sama bantal! Uweh! Aku mau ikut pokoknya!" Sekarang gadis itu benar-benar terlihat seperti anak kecil yang sedang tantrum. Tapi memang beginilah karakteristik Jiao Xian sedari dahulu. Akan berbahaya jika tiba-tiba anak itu terdiam, artinya hal baik tidak sedang terjadi.

Menangkap bantal tersebut, Hua Cheng meletakan nya kembali pada tempatnya. "Dari pada itu aku ingin meminta bantuanmu," ujar Hua Cheng mengalihkan topik. Sebenarnya (Y/n) mengetahui ini, tapi dia harus berakting tidak, ini demu karakteristik Jiao Xian. "Apa itu?" Tanyanya dengan mata ungu yang membesar.

"Sebentar lagi kota hantu akan ku buka kembali, bisa bantu aku mempersiapkannya?"

Selain terkenal karena ke kekuatannya, Jiao Xian juga dikenal sangat baik dalam bisang artistik. Bisa dibilang dia memang adalah hantu yang berbahaya, tapi juga dia tidak akan menyerang jika tidak diserang duluan. Lagian, (Y/n) mencapai titik ini tanpa dia sengaja. "Hum... yah boleh-boleh saja sih~ Tapi!"

"Tapi?" Tanya Hua Cheng menaikkan salah satu alisnya. (Y/n) merangkak mendekat kearah Hua Cheng dengan senyuman lebar. "Kamu tidak boleh protes kalau aku juga bertemu dengan A-Lian dan A-(Y/n)!" Mengerutkan dahinya, Hua Cheng tidak suka berbagi dan itu jelas. Namun jika mengingat ini Jiao Xian, sahabat sepersetanannya, dia akan mentolerir.

"Baiklah, tapi hanya sebentar."

"Yippie!"

Hua Cheng melihat Jiao Xian melompat-lompat bahagia turun dari kasurnya. Mereka adalah sahabat itu benar, tapi jika sial jiejie dan gege-nya, itu harus didiskusikan lagi. Menurut Hua Cheng yang sudah menjadi pengikut setia kedua orang itu, dia sejujurnya cukup kagum pada pengabdian Jiao Xian.

Bukan apa, mahkluk hyperaktif satu ini aneh, sangat aneh. Dia tidak menginginkan apapun, tidak meminta apapun ataupun mendambakan suatu hal. Ini juga yang membuatnya waspada pada Jiao Xian, Hua Cheng yakin kebahagiaan yang ia lakukan sekarang itu palsu. Mereka memang sahabat, tapi jika sampai Jiao Xian menyakiti Lin (Y/n) ataupin Xie Lian, sehelai rambut saja, maka dia akan menyatakan perang.

"A-Xian, kemarilah kita mengobrol. Kita sudah lama tidak berkutar cerita," ucap Hua Cheng sembari menepuk-nepuk kasur disamping nya. Menyudahi gerakan tubuhnya gadis itu dengan menurut kembali naik keatas kasur. "Apa? Apa? Apa? Gosip apa nih~?" Tanya sang gadis tidak sabaran.

"Kamu tau tidak kalau ..." Disaat serigaian menghiasi wajah Hua Cheng, disanalah (Y/n) tau. Sebuah berita panas akan dia dengarkan.

.....

Hari berikutnya, mereka kembali mengunjungi kedai kemarin. 

Sang pemilik sekali lagi berada di dekat pintu masuk dengan mengangkat kakinya santai, melihat keempat orang itu dari kejauhan. Pendeta Tao berpakaian putih sederhana serta gadis muda menggunakan payung memimpin jalan, sementara dua pemuda berpakaian hitam tinggi mengikuti mereka di belakang.

Melihat sosok familiar, (Y/n) berjalan mendekati pemilik toko dengan tenang. "Permisi, tolong tiga cangkir teh dan segelas susu hangat," ucap (Y/n) membuat senyuman terukir pada sang pemilik kedai. Gadis itu menutup payungnya sebelum masuk kedalam kedai, diikuti oleh tiga orang lain.

Tapi dalam hatinya pemilik itu berpikir bahwa menyebalkan sekali kedatangan tiga lelaki itu, mereka membahas hal tidak masuk akal seperti Dewa atau hantu dan Surga. Padahal penampilan mereka terlihat sangat terhormat. Malah sepertinya sang nona bangsawan adalah dokter jiwa mereka.

Benar-benar pasti butuh usaha untuk menyembuhkan otak yang sakit. Pembahasan mereka membuat mereka terlihat seperti orang-orang sakit jiwa tidak peduli seberapa berwibawa mereka terlihat, tidak ada gunanya terlihat tampan jika otaknya tidak benar. Pemilik itu heran bagaimana nona bangsawan bisa tanah dengan mereka.

Sekali lagi, mereka mengambil tempat duduk yang sama seperti kemarin. Setelah semua duduk barulah Nan Feng berkata, "mengapa anda ingin datang kesini untuk membahas hal ini? Bukankah ada orang yang akan mendengarkan kita?" 

Lagipula, sudah terlambat untuk memikirkan itu sekarang. "Tidak masalah. Bahkan jika orang lain mendengar kita, mereka tidak bisa melakukan apapun selain berpikir kalau kita sakit jiwa." Dan sebenarnya itu sudah terjadi. 

"Dari pada lama-lama, mari keinti saja. Apa kalian sudah terpikirkan rencana?" Tanya Xie Lian. Mata Fu Yao menyala saat dia menjawab dengan nada dingin, "ayo bunuh saja!" Menyeritkan dahi mendengar jawaban Fu Yao, Nan Feng membalas "Tidak usah!" Yah memang sepertinya mereka secara alami begini.

(Y/n) menyeruput susu hangatnya sembari mendengarkan teguran Xie Lian. Saat isi gelas itu tinggal setengah barulah (Y/n) meletakan gelasnya. "Menurutku ada baiknya kita memancingnya keluar dahulu," ujar sang gadis dengan nada tenang. Sungguh energi sosialnya habis semalam ia gunakan untuk bergosip.

Saat itu, suara gong dan alat musik lainnya terdengar dari jalan utama, keempat orang disana melirik ke luar jendela. Dahi (Y/n) berkerut melihat pemandangan tersebut. Bukankah kemarin baru saja ada pernikahan? Kenapa sekarang lagi?

Prosesi itu terlihat suram dan tragis. Rombongan pria dan kuda ini meniup instrumen mereka sepenuhnya, mereka berteriak dan bersorak-sorai seolah mereka takut bahwa orang-orang tidak dapat mendengar tentang apa prosesi ini. Nan Feng mengerutkan dahi. "Bukankah mereka mengantarkan orang-orang disekitar gunung Yu Juan tidak berani lagi melakukan pertunjukan dalam upacara?"

Prosesi ini terdiri dari laki-laki besar, kuat, dan gagah. Ekspreksi dan otot mereka kencang, keringat dingin mengucur dari dahi mereka, seolah mereka tidak membawa tandu pengantin yang meriah dan ceria, melainkan sebuah alat pacung kepala yang akan mengakhiri hidup mereka lebih awal, itu membuat pertanyaan muncul, orang macam apa yang duduk di tandu itu?

Memperhatikan dengan seksama, (Y/n) dapat melihat sosok itu dengan jelas, sosok itu seperti siluet wanita yang duduk dengan kepala bengkok dibawah kerudungnya. Bibirnya di cat merah  indah, tetapi sudut senyumannya sepeti dilebih-lebihkan. Saat sedan itu tersentak, kerudung dari sang wanita juga meluncur turun memperlihatkan sepadang mata bundar.

Mata itu menatap mereka dengan tajam, ini jelas seperti seorang wanita yang mematahkan lehernya dan saat ini menertawakan mereka tanpa suara.

Tatapan (Y/n) datar melihat pemandangan itu, kepala wanita dalam tandu itu bergerak mengikuti gerakan sedan. Bergoyang terus hingga akhirnya, kepalanya jatuh dan berguling kejalan. Tubuh danpa kepala yang duduk didalam tandu juga ikut jatuh kedepan, membuat orang itu jatuh dari tandu.

----------

Nah ini bentuk hantu mbak nem

Nama Jiāo Xiān sendiri artinya seseorang dengan keindahan, passion dan penampilan yang hidup. Jadi hanya 'penampilan'nya saja yang hidup. Tenang, HOB udah rumit, akan ku buat semakin rumit karena mbak nem.

Continue Reading

You'll Also Like

78K 5.5K 25
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ Ma...
494K 5.3K 88
β€’Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre β€’woozi Harem β€’mostly soonhoon β€’open request High Rank πŸ…: β€’1#hoshiseventeen_8/7/2...
61.2K 12.4K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
248K 36.9K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...