PLAK!
Aku nggak tahu apa yang terjadi tapi Athrun tiba-tiba menamparku setelah aku keluar dari Gundam Noir, "apa maksudnya ini..." Gumam Mikasa lalu melihat Athrun dengan serius.
"Apa maksudmu menampar ku ?"
"Aku ingin menyadarkan mu, akan kesalahanmu" balas Athrun membuat Mikasa kaget dan gak percaya dengan apa yang dia katakan.
"Kamu... Apa kamu menyalahkan ku karena aku hampir membunuh temanmu itu" ujar Mikasa menebak apa pria bernama Kira yang Athrun maksud.
"Kamu sudah jelas tahu maksudku, aku tidak akan menjelaskannya, dia... Dia seharusnya tidak berada disana..." Ujar Athrun terlihat bimbang saat menjawab situasi atas perbuatannya, Mikasa tahu bahwa Athrun masuk kedalam pressure yang luar biasa apa lagi pria yang dihadapi Mikasa bukanlah orang asing bagi Athrun tapi bagi Mikasa itu menjengkelkan, menyakitkan melihat teman yang selalu dia awasi saat di akademik menjadi pria yang ragu seperti orang yang dia cintai dulu sampai dia menjadi pengkhianat.
"Kenapa kamu berjalan kejalan yang tidak seharusnya Athrun Zala, karena disana ada temanmu, kamu ingin melakukan hal tercela di kubu mu sendiri, apa kamu sadar apa yang dilakukan koordinator baru itu, dia telah membunuh rekan kita, tim perjuangan kita, apa kamu tidak menghargai mereka yang gugur di medan perang, apa kamu pikir..." Mikasa menarik kerah baju Athrun saking kesalnya "apa kamu pikir yang kami lakukan salah dimatamu, Athrun Zala, jawab aku!" Athrun terdiam tanpa berkomentar saat dia menarik kerah bajunya.
Semua orang melihat pertengkaran Mikasa dan Athrun dua koordinator mobile suit terkuat di pihak ZAFT dan sekarang mereka tengah bertarung karena pertarungan barusan.
"Jawab aku! KENAPA KAMU HANYA DIAM SAAT AKU MENJAWAB HAL YANG BENAR BAGI KITA!!! JIKA KAMU MASIH TERUS DITAHAP INI! AKU TIDAK AKAN MENGAKUIMU SEBAGAI REKAN SETIM KU, ATHRUN ZALA" Mikasa langsung menghempaskan Athrun karena muak dengan tingkahnya tadi, dan langsung pergi tanpa melanjutkan pertarungan buang waktu itu.
"KAMU TIDAK MENGERTI APA YANG AKU RASAKAN SEKARANG! SEMUA YANG AKU LAKUKAN SEKARANG DEMI MELINDUNGI ORANG-ORANG YANG AKU PEDULIKAN, DAN SALAH SATU DARI MEREKA HARUS MASUK KE JALAN API MENGERIKAN INI, DAN KAU TAHU APA YANG AKU RASAKAN SEKARANG SEDIH DAN PAHIT KARENA... AKU HARUS MEMBUNUH DIA" marah Athrun membalas apa yang harus Mikasa dengar sekarang.
Mikasa berhenti berjalan dan melirik Athrun yang menatap dia sedih dan bersalah "kamu harus menerimanya Athrun Zala, seberapa kamu berusaha untuk melindungi mereka, mereka memilih nya sendiri demi hidup, ini seperti pilihan takdir mereka, dan kamu harus menghadapinya karena... Dunia sangat kejam dan tidak adil bagi kita" balas Mikasa dan kembali pergi dari tempat ini, Athrun mendengar itu membuat dia kaget termasuk yang lain karena memang situasi mereka bukan lah situasi yang bisa mereka terima lapang dada.
Dan Athrun harus memikirkan apa yang dia lakukan selanjutnya dan juga komandan Rau Le Creuset menyaksikan pertengkarannya hanya bisa menghela nafas dan terus berjalan maju untuk menyukseskan rencana dia dari awal.
"Kadet Athrun Zala, aku ingin berbicara denganmu sebentar" panggil Rau ke Athrun.
"Ba..baik komandan" Athrun hanya bisa menurut dengan atasannya, dan mulai membicarakan tentang koordinator Gundam Strike yang sudah menjadi milik PLANT sekarang dan juga Rau Le Creuset menyadari siapa pengemudi Gundam tersebut dan dia ingin mengetahuinya lebih dan Athrun menjelaskan bahwa temannya tidak akan melakukan perbuatan itu kecuali di paksa, Athrun merasa Kira di paksa masuk ke pihak Naturals PLANT dan aliansinya.
"Kira adalah... Dia dimanfaatkan oleh para Naturals! Dia brilian, tapi juga linglung dan baik hati... jadi dia gagal untuk melihat bahwa dia sedang dimanfaatkan. Itu sebabnya aku ingin membujuknya! Dia juga seorang Koordinator! Saya tahu dia akan mengerti apa yang kami katakan!" Jelas Athrun.
"Aku mengerti perasaanmu. Tapi... bagaimana jika dia tidak mau dibujuk?" Tanya Rau ingin melihat keseriusan athrun "apa lagi kamu berkelahi dengan Mikasa, jika kamu melakukan tindakan salah, kepercayaan gadis itu akan hancur oleh mu, kamu tidak lupa siapa dia dihidupmu?" Ujar Rau karena Athrun adalah anak pemimpin ZAFT, Athrun yang ingat akan kesepakatan di masa mudanya pas di akademik dimana ayahnya dan ayahnya Mikasa melakukan kesepakatan sebagai gantinya mereka menjadi tunangan sebagai pengikat klan Ackerman untuk tetap dekat dengan pemerintahan ayahnya.
( Author akan membedakan sedikit alur dan takdir pasangan Athrun Zala, jujur saja author menonton anime ini, pertama yang author jatuh cinta adalah kisah hidup Athrun yang penuh kebimbangan, kesedihan dan pengkhianatan termasuk cintanya, dan karena aku menonton animenya sampai tamat apalagi di Gundam Seed Destiny, ending pasangan Athrun dan Cagali ini terlihat samar dan ga jelas jatuhnya, menurut author di animenya ya kalau di manganya author ga tahu... Dan ga peduli makanya, kehadiran Mikasa ini akan sedikit membantu dalam soal percintaan meskipun disini Mikasa tidak menunjukan kecintaannya terhadap Athrun dan tentu saja Athrun masih dekat dengan Lacus dan membuatkan robot bola pink "Hora" sebagai simbol dunia Gundam, jadi segini dulu penjelasan author semoga suka guys...)
"Jika itu terjadi... Aku sendiri yang akan menembak koordinator itu" jelas Athrun serius karena dengan cara ini komandannya masih ada kepercayaan dengan dia.
"Baiklah, ucapan mu ini sedikit menenangkan ku, kamu bisa kembali" ujar Rau dan athrun mulai pamit di ruangannya dan saat dia keluar dia kedatangan Yzak, Dearka, Nicol.
"Tsk! Cuman gara-gara koordinator baru musuh itu, kamu sampai berani ribut dengan rekan ku yang paling aku percayai daripada kamu , Athrun!" Yzak mulai melangkah kedepan Athrun dan mengangkat telunjuk sebagai penegasan dari dia "dan juga jika kamu mengkhianati dia sama saja kamu mengkhianati kami, sebagai pelindung ZAFT dan warganya, kamu tidak pantas sebagai pejuang Athrun Zala" ujar Yzak serius menghadapi situasi sekarang karena memang pada dasarnya dua kubu ini sedang melakukan tarik menarik yang sangat besar meskipun satu kalah yang satu akan menindas yang kalah dan ZAFT ingin menjadi kubu yang tidak bisa ditindas oleh kubu PLANT karena mereka tahu ada beberapa orang yang lebih kuat dari kubunya sendiri.
"Tsk! Ayo kita pergi" Yzak merasa muak dengan situasi ini pun pergi dari tempat ini bersama Dearka, Nicol yang ragu awalnya mencoba menyemangati Athrun yang terpojok dan menyusul dua orang yang pergi meninggalkannya.
"Ah~" Athrun menghela nafas dan hanya bisa berharap sesuatu yang baik akan datang padanya, dia pun mulai berjalan ke ruangannya mencoba untuk tenang.
. . .
Remind You — Sawanohiroyuki [nZK] : Aimer
Who passed away each one
( Siapa yang meninggal masing-masing )
in the fight
( dalam pertarungan )
There was no doubt we started
( Tidak ada keraguan kami memulainya )
for pride
( untuk kebanggaan )
And your grief stays too long
( Dan kesedihanmu berlangsung terlalu lama )
Then the war brings it worst
( Kemudian perang membawa keadaan yang lebih buruk )
Tell me why? we're stuck
( Katakan padaku kenapa? Kita terjebak )
in this deep black hole
( di lubang hitam yang dalam ini )
Count it from me
( Hitung dari aku )
No one knows our day'll be
( Tidak ada yang tahu hari kita akan seperti apa )
Don't be afraid everyone will
( Jangan takut semua orang akan melakukannya )
reach for last
( Meraih yang terakhir)
Nothing but without you
( Hanya tanpa mu )
I can not go on
( Aku tidak bisa melanjutkan )
Now I'm touching to the core
( Sekarang aku menyentuh intinya )
of the light
( Cahaya )
Sharing with you for a while
( Berbagi dengan mu untuk sementara waktu )
tiny moment
( Momen kecil )
All I can give you
( Semua yang bisa kuberikan padamu )
for some help
( Untuk bantuan )
Just reminds you
( Hanya mengingatkan mu )
Author : jika kalian ingin tahu lagunya play Spotify or app musik lain ok, menurutku lagu ini sangat bagus dalam suasana sedih perang.
. . .
Mikasa yang bersenandung saat mendengarkan lagu sedih ini sambil memberi hormat pada rekan seperjuangan yang gugur di medan perang, dia berusaha mencoba menenangkan hatinya yang sedih meski di luar dia selalu menunjukan dingin dan tegar seperti baja tapi hati nya sangat hancur karena Mikasa tidak akan pernah melupakan kejadian ini dan kehidupan masa lalunya yang benar-benar tragis.
Mikasa tidak pernah mengerti tuhan memberi dia kehidupan kedua di dunia yang lebih ganas dari kehidupan dia yang lalu, meski tidak ada Titan dia merasa kebebasan di dunia ini sangat menyakitkan juga tapi... Ada sesuatu yang membuat dia harus berterimakasih meski dia pahit mengakuinya, itu adalah saat dia kecil dia menyelamatkan seseorang dan aku bersyukur karena itu meski dia belum bangun dari tidur panjangnya.
. . .
Flashback
Saat Mikasa kecil, dia selalu sendiri meski banyak anak-anak yang mengajaknya main, dia lebih senang main sendiri tapi terkadang dia ikut berkumpul dengan mereka, seperti tuan putri teman-teman yang dekat dengan Mikasa kecil sangat menghormati dia.
Karena klannya yang kuat selain klan Clyne, Zala, Joule dan klan lainnya yang menjadi senat pemerintahan ZAFT , klan Ackerman sangat dibutuhkan bagi ZAFT karena kekuatan genetiknya yang sangat luar biasa, insting yang kuat, strength yang juga luar biasa, yang mengakibatkan klan Ackerman sebagai klan penting dalam dunia kemiliteran dan ZAFT bersyukur bahwa klan ini ada pada mereka sebagai genetik yang luar biasa dan sangat di inginkan bagi semua orang-orang ZAFT makanya mereka disebut klan pelindung ZAFT dan aliansinya.
Dan Mikasa menjadi putri di klan tersebut. Kekuatan pertarungan yang kuat dan cepat dan sangat cepat mengendalikan mobile suit dengan tipe sistem yang rumit pun sampai dia menjadi prajurit termuda yang menjalankan misi di lapangan sampai menghancurkan satu kota saat masih di akademik yang menjadikan Mikasa Ackerman dihormati oleh masyarakat di ZAFT dan di juluki The Iron Lady, Guardian Angel of ZAFT.
Tapi semua perjalanan itu ada yang harus dia korbankan, itu adalah cintanya.
Tapi Mikasa tidak peduli itu karena...
"Ne Mikasa, ayo kita main petak umpet, kamu sangat pandai bermain kejar-kejaran, sekarang kita ganti permainannya ok!"
"Iya, benar banget, lari kamu sangat kencang sekali"
"Hmm" banyak anak-anak setuju soal itu jadi Mikasa kecil hanya mengangguk setuju kemudian dia mulai menutup mata dan menunggu teman-teman kecilnya bersembunyi.
"Ah... Sungguh merepotkan" gumam Mikasa, "9, 10, siap atau tidak aku datang" teriaknya pada mereka yang bersembunyi, dan saat dia mencari mereka, beberapa dari mereka Mikasa temukan dan permainan anak-anak berlanjut sampai dia bertemu ibunya Athrun, Lenore Zala yang tengah berjalan-jalan di taman dengan santai melihat perkebunan di Lunar City dan saat itu Lenore tidak sengaja melihat anak-anak tengah bermain setelah dia berjalan-jalan dan melakukan charity di daerah ini, setelah melihat senyum mereka.
Lenore mulai mendekati anak-anak dan bermain bersama mereka.
Mikasa yang terlihat bosan dengan teman-teman, dia memutuskan untuk bermain ayunan yang membuat Lenore menotis sesuatu yang membuat dia heran.
"Dia sepertinya tidak suka aku main dengan kalian" ujar Lenore pada anak-anak disampingnya.
"Jangan dipikirkan nyonya, Mikasa memang suka begitu, gampang bosan kalau udah cape main dengan kami" ujar salah satu temannya.
"Benar sekali, dia memang suka begitu, menyendiri adalah kata kesukaannya, meski begitu dia peduli dan baik pada kami"
"Benar sekali" jelas mereka yang membuat Lenore mencoba memakluminya dan kembali bermain anak-anak dan mulai mendekati Mikasa bersama teman-temannya.
Mereka melihat Mikasa masih bermain ayunan, lalu melirik Lenore mendekati dia.
"Apa boleh saya bermain ayunan dengan mu?" Tanya Lenore dengan ramah.
"Tentu saja boleh, aku tidak melarang anda, nyonya..." Ujar Mikasa santai.
"Kami akan bermain perosotan dan wahana lain" seru teman-temannya.
"Iya, terserah kalian, aku ingin sendiri" balas Mikasa ketus.
"Hahahaha" teman-teman nya dan Lenore hanya bisa ketawa atas tanggapan Mikasa dan suara anak-anak terdengar kembali di telinga Lenore dan komen itu lah menjadi momen terakhir Lenore melihat pemandangan ini.
. . .
Mengingat masa kecil Mikasa, dia tidak pernah melupakan suasana bahagia yang semu itu dan juga dia tidak menyesal menyelamatkan teman-temannya dan nyonya yang mengajak kami main itu.
Dan momen itu lah dia kembali ke neraka yang tidak ingin Mikasa kembali tapi dia harus kembali medan perang yang pahit itu lagi.
Dan sekali lagi aku tidak pernah menyesal menyelamatkan mereka dulu.
Setelah selesai mendengarkan musiknya, dia mulai berjalan ke arah meja belajarnya dan mengaktifkan hologram dan mengecek data-data masuk saat pertarungan lalu, Mikasa mengecek beberapa misi baru yang masuk dan juga mencari data-data identitas anggota-anggota pasukan PLANT itu.
Sedangkan di kamar lain Athrun yang mulai merasa tenang, mulai pergi keluar, dia berjalan ke arah kamar yang dia sangat familiar, tangannya mengetuk kamar itu "Athrun Zala, aku ingin bicara dengan mu, Mikasa" jelasnya.
"Masuk" izin Mikasa di dalam, pintu otomatis pun terbuka dan Athrun pun masuk ke dalam kamar Mikasa Ackerman.
. . .
Sekian dari cerita ini semoga kalian suka, dan author ingatkan, cerita ini sedikit berbeda dan lebih banyak persepektif tentara ZAFT khususnya Athrun daripada pihak Kira di PLANT jika pengen lihat Kira nonton aja animenya sekarang giliran Athrun Zala bersinar di sini... Wkwkwkwk...
Just kidding, tapi author ingin bilang perspektif kira agak sedikit daripada Athrun Zala di cerita author ini so... Jangan bersedih...
Apa kalian ingin aku buat cerita tentang Kira dan OC author lain? Atau nggak usah?
Beri komentar kalian...
Ok.... See you soon para readers terimakasih udah baca cerita ini, maaf kalau ada typo.
17/01/2024