I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 140K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

23

25.1K 1.9K 47
By SriNNingsih

Suasana istana kerajaan Orthello nampak lenggang, hanya beberapa prajurit berjaga di setiap sudut istana. Pangeran Ricard telah kembali ke istana setelah meringkus para bandit yang membuat resah rombongan para pedagang yang melintas wilayah forks agar sampai lebih cepat menuju Denally. Dengan langkah penuh wibawa akhirnya ia sampai di depan pintu ruang kerja Raja Liam. Ksatria berjaga dengan sigap memberi salam dan menyampaikan kedatangan sang putera mahkota kepada sang Raja.

Raja Liam pun mengalihkan perhatiannya kepada pemuda yang berjalan mendekati meja kerjanya, Raja Liam menatapnya datar.

"Salam Ayahanda, saya telah kembali," Sahutnya memberi salam pada Raja Liam.

Raja Liam mengangguk menerima salam dari anaknya "Bagaimana kabarmu, Nak?" Tanya Raja Liam dengan senyuman mengembangnya yang tampak berwibawa.

"Kabarku baik-baik saja Ayah. Dan aku sudah berhasil meringkus para bandit di Forks," Jawabnya.

"Bagus kau telah menyelesaikan tugasmu dengan sangat baik. Terlebih lagi Duke Herry sangat terbantu dengan kehadiranmu dan orang-orang kita di sana," Ujar Raja Liam "Lalu, hukuman apa yang Duke Herry berikan untuk para bandit yang tertangkap?" Tanya Raja Liam.

"Mereka semua di hukum pancung Ayah. Tapi, sebelumnya Duke Herry telah menghancurkan markas mereka yang tidak jauh dari perbatasan wilayah Orthello dan wilayah Hillary. Mereka merupakan kumpulan bandit dari 2 wilayah tersebut. Untuk terakhir mereka beraksi karena menargetkan rombongan yang mengangkut peralatan kesehatan yang di pesan oleh RS kota pusat Denally" Jelas Pangeran Ricard.

"Sepertinya Thalia memang benar-benar melakukan apa yang dia katakan. Wanita itu benar-benar ingin merubah tatanan RS meskipun itu sedikit sulit dan memakan waktu lama," Ujar Raja Liam.

Ekspresi Pangeran Ricard berubah sendu, Raja Liam menyadari gelagat puteranya, sudut bibirnya terangkat keatas samar "Kau menyesal?" Tanya Raja Liam yang membuat Pangeran Ricard terdiam.

Raja Liam terkekeh "Jangan pernah menyesali hal yang sudah lewat Nak, itu pilihan kalian berdua,"

"Tidak Ayah, itu bukan pilihanku. Tapi pilihan dia, Nathalia. Aku tidak pernah menginginkan pertunanganku dengannya berakhir," Bantah Pangeran Ricard.

Raja Liam menghela nafas "Tidak ingin mengakhiri pertunangan tapi kau dekat dengan wanita lain. Apa yang kau pikirkan?" Tanya Raja Liam dengan nada kesal.

Rahang Pangeran Ricard mengeras "Itu karena Nathalia bersikap seperti jalang ketika bersamaku dulu. Dia sangat berbeda dengan Salsabila yang sangat dewasa dan lemah lembut,"

"Lalu sekarang, apakah kau tetap menganggapnya jalang? Tapi kenyataannya malah Nathalia memilih melepasmu agar kau bisa bersama wanita pilihanmu," Raja Liam menatap puteranya bingung.

"Nathalia sekarang sudah berubah. Aku mendengar segala hal tentangnya saat dia berada di Denally. Nathalia mampu membuat perubahan di RS sedikit demi sedikit, dia juga akan membuka butiknya sendiri. Aku juga mendengar berita dari bawahanku kalau Nathalia juga terlibat pertarungan karena membantu Pangeran Kedua yang di serang oleh beberapa penjahat di RS,"

Pangeran Ricard menatap Ayahnya tidak percaya-memang ia sudah mendengar berita itu dari Duke Herry namun dalam hati ia menyangkal semua berita itu. Pangeran Ricard tidak percaya Nathalia tunangannya yang manja dan suka mencari perhatiannya mampu berbuat demikian. Pikirannya rumit dalam hati ia masih bertanya-tanya.

Kenapa Nathalia berubah sejauh itu setelah ia bangun dari koma dan di saat yang sama pula ia merasakan keraguan dalam hatinya?

"Seharusnya kau senang aku menjodohkanmu dengan Puteri Duke Aaron Nak. Selain dapat memperluas kekuasaan kerajaan, kita juga bisa memperkuat sistem pertahanan kerajaan, kau juga bebar-benar di perhatikan oleh Nathalia karena gadis itu benar-benar jatuh hati padamu. Kau benar-benar membuang kesempatan emas dariku," Kata Raja Liam membuat Pangeran Ricard terdiam.

"Berhati-hati lah Nak. Jika Ace dekat dengan Nathalia hingga sampai ke tahap selanjutnya. Maka posisimu sebagai Putera Mahkota juga akan terancam. Meskipun kelahiran Ace karena kesalahanku, tapi ingat dia juga keturunanku. Darahku juga mengalir di tubuh Ace," Kata Raja Liam dengan nada penuh penekanan.

Pangeran Ricard memejamkan matanya, ia berusaha mengontrol emosinya yang tiba-tiba menyeruak di dalam hati. Ketika nama Ace di sebut Ayahnya maka kejadian kelam yang membuat ibunya sedih pun terulang di dalam otaknya. Ia memang mengetahui Ace lahir karena kejahatan sang Ayah. Meskipun Ibunya, Ratu Julie sudah menemani dan sudah mengandung dirinya, sang Ayah tetap melakukan hal keji terhadap seorang wanita yang di klaim sang Ayah mirip dengan Ratu Pertama, wanita bermata merah yang mampu membuat Ayahnya jatuh hati kepada wanita tersebut.

"Aku tidak akan membiarkan posisiku terancam Ayah. Dan aku akan melakukan apapun untuk melindunginya, jika perlu aku akan menyeret Nathalia kembali ke pelukanku," Ujar Pangeran Ricard berusaha menahan emosi.

"Kau jangan serakah Nak. Aku takut kau kecewa dengan hasilmya," Kata Raja Liam mengingatkan "Sepertinya keadaan sudah tidak seperti dahulu Nak. Nathalia tak akan menerima penawaranmu dengan mudah setelah apa yang kau lakukan padanya," Sambung Raja Liam.

"Tidak Ayah, aku tidak serakah. Memang Ayah benar aku sudah mengabaikan Nathalia selama ini. Tapi, di sisi lain aku juga tak bisa melepaskan wanita itu Ayah. Aku benar-benar mencintai Salsabila," Bantah Pangeran Ricard yang membuat Raja Liam mengangkat alisnya.

"Nak, pahami hatimu. Jangan sampai kau salah langkah dalam memutuskan apa yang ada di hatimu. Apakah kau benar-benar mencintai Nona Salsabila? Ataukah rasa itu hanya obssesimu semata karena ingin memiliki keduanya?" Tanya Raja Liam pada Pangeran Ricard yang terdiam berpikir.

Raja Liam melihat kegalagat keraguan di mata Puteranya "Nak, coba rasakan serta tanyai sekali lagi hatimu! Jangan kau berbuat seperti aku yang sudah membuat dua orang wanita tersakiti," Sahut Raja Liam kemudian.

Pangeran Ricard tersadar dengan yakin ia menjawab perkataan sang Ayah padanya "Aku akan tetap berusaha membuat Nathalia kembali bersamaku, apapun caranya Ayah. Dan untuk Salsabila, aku juga tidak akan melepasnya. Aku akan menikahinya setelah aku menikahi Nathalia," Jawab Pangeran Ricard tegas "Itulah keputusanku," Sambungnya kemudian Pangeran Ricard pamit dan pergi meninggalkan ruang kerja Raja Liam.

Raja Liam hanya menggelengkan kepalanya, ia sedikit kecewa dengan apa yang Pangeran Ricard putuskan. Tapi ia tak bisa berbuat lebih, Raja Liam akan membiarkan Puteranya melakukan hal yang memang ingin mereka lakukan.

Pangeran Ricard meninggalkan ruang kerja Ayahnya dengan langkah lebar dan perasaannya yang menahan emosi. Seketika langkahnya berhenti, kedua netra birunya menyipit ketika ia menyadari ada orong lain di lorong istana selain dirinya. Pangeran Ricard menatap tajam ke sosok manusia yang berdiri tepat di depannya. Sosok itu menyandarkan dirinya ke dinding dan melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Ada yang kau perlukan Ace?" Tanya Pangeran Ricard setelah ia mengetahui sosok itu dengan nada dinginnya.

Sosok tersebut tersenyum, kedua netra merahnya menatap datar netra biru milik Pangeran Ricard. Ace berjalan perlahan dan berhenti tepat di depan Pangeran Ricard.

"Salam yang mulia pangeran," Sahutnya memberikan salam.

"Tak perlu berbasa-basi. Cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan padaku?" Ujar Pangeran Ricard dengan nada sedikit meninggi.

Ace terkekeh "Bersiaplah untuk kalah Pangeran. Meskipun kau melakukan bermacam-macam cara aku tidak akan tinggal diam. Dan satu lagi," Ace menatap tajam Ricard "Jauhi Thalia dan jangan pernah mengusiknya lagi. Kali ini dia akan menjadi milikku!" Ucapnya dengan nada penuh penekanan.

Pangeran Ricard tertawa "Yakin sekali kau dengan perkataanmu itu. Seakan-akan kau tahu kalau Nathalia tergila-gila padamu," Ucapnya sedikit meledek "Sadar Ace, wanita itu menaruh hatinya padaku. Dan aku akan mendapatkan dia kembali ke sisiku," Ujar Pangeran Ricard berapi-api.

"Kali ini akan berbeda Ricard. Bukan kau yang akan mendapatkan hatinya melainkan aku," Pungkas Ace dengan senyuman tipis yang penuh arti "Dan aku tidak akan berdiam diri lagi kakak," Sambung Ace dengan senyuman sinis terpampang di wajahnya.

Ace meninggalkan Pangeran Ricard yang masih berdiri diam menatapnya dengan tatapan tajam. Pria itu menatap punggung Ace yang makin menjauh dengan kedua tangannya terkepal menahan emosi.

***___***

Dengan langkah anggun, Thalia berjalan pelan mengelilingi gedung yang memiliki dekorasi unik tak seperti zaman dimana ia terdampar sekarang. Mulai dari penataan rak baju, patung manekin, hiasan dinding serta banyak lagi perabotan lainnya yang sudah tertata apik di setiap sudut ruangan. Thalia lebih memilih simpel, mewah dan aesthetic. Ia juga mengamati setiap inci apakah ada kekurangan atau tidak, karena 2 hari lagi pembukaan butiknya akan di mulai.

Thalia juga mengecek setiap sisi rak baju yang berisi beberapa gantung pakaian serta patung manekin yang sudah berbalut busana mewah serta elegan sudah siap terpajang di setiap ruangannya. Dan tentu saja, jendela masih tertutup kain agar privasi dalam gedung masih terjaga. Ia tidak mau kecolongan dan gaun hasil jerih payahnya akan bocor ke dunia luar sebelum peresmian pembukaan di mulai.

Dari sekian gaun, pakaian untuk pria dan wanita yang sudah tertata rapi di tempatnya. Thalia juga mengecek pakaian pesanan pelanggannya. Karena ia menerima pemesanan gaun sesuai kemauan pelanggannya di awal, hasilnya melebihi ekspektasi Thalia. Banyak kalangan bangsawan dan rakyat Denally datang ke tokonya hanya untuk memesan baju serta gaun yang menurut mereka sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Ia mengecek satu persatu pakaian tersebut sudah sesuai dengan pola dan identitas pemilik atau belum. Thalia kembali merapikan kembali kotak-kotak berisi pakaian serta gaun pesanan milik pelanggannya.

Thalia berjalan menuju ruang jahit, ia menemui Madame Jasmine yang sibuk dengan beberapa pegawainya "Madame, besok pagi akan ada petugas yang akan menata dekorasi di depan toko. Aku berharap kau bisa memantau kinerja mereka sesuai kemauanku yang sudah aku beritahukan pada Madame," Sahut Thalia mengingatkan wanita di depannya itu.

Madame Thalia mengangguk sopan "Baik Nona," Jawab Madame Jasmine singkat.

Thalia tersenyum tipis melihat Madame Jasmine yang getol dan ulet mengurus tetek bengek tokonya. Ia memang tidak salah memilih orang kepercayaan "Jangan lupa makan, istirahat teratur Madame. Karena madame akan lebih sibuk lagi setelah acara pembukaan butikku nanti," Sela Thalia sambil menepuk pelan bahu Madame Jasmine.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin Nona. Terimakasih atas perhatian anda pada saya," Jawab Madame sedikit menundukkan kepalanya.

Thalia terkekeh "Jangan terlalu sungkan padaku Madame. Aku sudah menganggap Madame sebagai keluargaku,"

Madame Jasmine tersipu mendengar perkataan Thalia, tak lama Madame Jasmine berpamitan untuk melanjutkan tugasnya yang masih banyak menumpuk-ingat Madame Jasmine tidak bekerja sendiri, Thalia sudah memperkerjakan karyawan meskipun butiknya belum resmi buka. Thalia beralih ke halaman depan luar gedung yang nantinya akan di buat tempat untuk fashion show dan pelelangan baju yang di pakai oleh para model.

Kerangka dekorasi telah terpasang, sambil sebagian masih di tata tanaman-tanaman hidup dengan 2 macam warna bunga yang langka. Thalia memilih bunga mawar biru dan mawar putih sebagai warna tema dekorasinya. Alasannya simpel, karena Thalia menyukai bunga mawar, ia lebih memilih mawar biru karena di dunianya mawar biru tidak pernah ia temukan dan mawar putih hanya sebagai menyeimbang saja. Kursi panjang serta meja dan segala tetek bengeknya sudah tertata tinggal di hias.

Thalia menghampiri Yasmin yang sedari tadi membawa beberapa bungkus kudapan untuk para karyawannya yang akan istirahat siang sebentar lagi.

"Nona, sebentar lagi saya akan menyiapkan makan siang untuk Nona," Sahut Yasmin seraya meletakkan kudapan ke meja.

"Iya, santai saja Yasmin. Jangan terlalu terburu-buru, aku tahu kau sedari tadi belum juga istirahat. Setidaknya duduklah terlebih dahulu agar otot-otot di tubuhmu sedikit rileks," Kata Thalia menasehati.

Yasmin tersenyum manis "Baik Nona, terimakasih atas perhatian anda pada saya,"

Thalia menghela nafas panjang "Kau ini, tetap saja terlalu kaku," Omelnya yang membuat Yasmin tiba-tiba terdiam.

Thalia duduk di salah satu kursi di halaman butiknya, ia tampak celingukan mencari sesuatu. Yasmin menyadari hal tersebut malah mengikuti Thalia celingukan mencari sesuatu.

"Tumben Ace tidak mengekoriku beberapa hari ini?" Dumel Thalia pelan, tapi Yasmin dapat mendengar hal tersebut dan membuat pelayan itu tersenyum mengembang, Yasmin tahu Nonanya sudah tertarik pada Pangeran Kedua sejak awal. Akan tetapi, Nonanya sangat lihai menyembunyikan perasaan itu.

Tiba-tiba dengan sedikit keberanian. Yasmin sedikit menggoda majikannya "Nona sedang menunggu seseorang?" Tanya Yasmin sambil mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru halaman gedung.

"Hahh?" Thalia terkejut mendengar pertanyaan Yasmin "Tidak... Aku tidak sedang menunggu seseorang," Jawabnya.

Yasmin mengangguk "Tapi Nona, beberapa hari ini saya jarang melihat Pangeran Kedua. Apa beliau sibuk turun berperang lagi ya?"

Thalia melirik Yasmin dan terdiam, ia sedikit tertarik mendengar nama itu terucap di mulut pelayannya "Kau benar, Apa mungkin dia sibuk berperang ya?" Gumamnya bertanya.

'Apa Ace sibuk berperang lagi ya? Memang benar sesuai cerita di Novel sih kalau Ace sering di tunjuk sang Raja untuk turun berperang karena keterampilan dan kelihaiannya di medan perang' Batin Thalia membenarkan.

Continue Reading

You'll Also Like

642K 60K 32
Ibuku bilang, selama ini kami harus hidup susah dan terus-menerus bersembunyi karena ayahku sangat membenci kami dan ingin membunuh kami. Namun ... K...
604K 22.3K 29
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
823K 93K 72
Warning, Red flag ML! Maylafaisha meninggal karena keselek mie dan ketika dirinya membuka mata BAAM! ia menjadi ibu tiri dari novel yang ia baca bern...
469K 43.7K 91
(SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan t...