"ah... Akhirnya sampai" seru Nicol setelah kembali dari misi mereka.
"Kau benar Nicol, oh ya, aku nggak lihat Athrun dan Mikasa" ujar Dearka.
"Kau benar, sepertinya mereka dapat misi lain" ujar Nicol setelah berbicara kecil sama Dearka, Yzak dan Athrun datang ke kapal induk ZAFT.
"Oh... Kebetulan..." Dearka tersenyum menyeringai.
"Oi, bodoh, kenapa kamu tidak menjalankan tugas komandan, apa kamu ingin menjadi pengkhianat" kesal Yzak ke Athrun.
"Apa yang kamu bicarakan, aku tidak bermaksud untuk gagal, tapi musuh mendapatkan koordinator baru yang bisa mengemudi mobile suit itu dengan mudah" ujar Athrun membela diri.
"Tsk! Terserahmu, bersyukur Mikasa tidak marah dengan mu" ujar Yzak sebelum dia pergi, dia memukul dinding kapal dan pergi.
"Ah~, kenapa dia selalu marah nggak jelas" keluh Dearka.
Nicol mengangkat bahunya acuh tak acuh dan mulai pergi.
Hanya Athrun yang tinggal sendiri di ruang ganti, dan saat dia mengganti pakaiannya dia mengingat pertemuan dia dengan Kira, Athrun tidak pernah berharap bahwa pertemuan mereka akan menjadi pertemuan terakhir baginya sebagai teman, dan dia bingung harus memilih siapa diantara dua kubu yang tengah berkonflik ini.
Apa dia harus bela kubunya atau temannya, setelah memikirkannya dia menjadi frustasi.
"Kamu terlihat tidak tenang setelah menerima misi ini" ujar Mikasa masuk ke ruang ganti.
"Aku menyesal menerima tugas ini" ujar Athrun melirik Mikasa, wanita bersurai hitam dan mata sapphire birunya yang terlihat tajam seperti pedang.
"Oh... Namanya prajurit, bagaimana bisa kita menolak tugas ini, demi menyelamatkan warga negara tercinta" ujar Mikasa santai dan mulai membuka pakaian pilotnya tanpa memperdulikan Athrun melihat dalaman Mikasa yang membuat pipinya memerah.
"Kamu benar-benar wanita tak tahu malu, dan juga kenapa kamu tidak perduli dengan semua ini" ujar Athrun memalingkan kepala tidak ingin melihat dalaman Mikasa yang tengah memakai baju seragam militer ZAFT.
"Karena memang aku tidak peduli, aku nya perduli dengan keluargaku dan hidupku itu saja" jawabnya santai.
"Tapi..." Ujar athrun saat melihat Mikasa udah berganti baju.
"Jangan berkata tapi, dihadapanku, kamu harus konsisten soal ini Athrun, karena ini menyangkut martabat dan harga diri negara dan dirimu" ujar Mikasa dan pergi dari tempat itu.
"Kenapa kamu sangat dingin dan tak tahu malu" gumam Athrun dan menendang bangku di samping loker.
...
Sedangkan ditempat lain Kira dan teman-teman nya masuk Archangel, mereka tidak tahu kenapa mereka harus menjadi tahanan militer di Archangel, Murrue Ramius awalnya menjelaskan kenapa kira dan yang lain harus berada pengawasan mereka karena Kira Yamato sebagai koordinator baru Gundam Strike dan mereka membutuhkan Kira karena bakatnya oleh karena itu Murrue Ramius menjelaskan ke kaptennya akan situasi yang sulit bagi PLANT setelah menerima serangan berat dari ZAFT.
"Ah... Sungguh merepotkan..." Ujar Mu La Flaga kapten dari kapal induk Archangel, dia menghela nafas lalu "baiklah, akan aku terima anak-anak ini menjadi bagian dari Archangel dan PLANT, dan memang kita sedang membutuhkanmu, koordinator Gundam Strike Noir sangatlah merepotkan, dan aku harap kita tidak bertemu dia sekarang, pertarungan awal itu sungguh melelahkan" jelas Mu kepada Kira dan teman-teman nya.
Mendengar penjelasan kapten, Kira mulai teringat dengan Gundam yang dia lihat pertama kali.
"Siapa kamu...?" Suara itu tidak pernah dia lupakan di otaknya dan pada saat Archangel lepas landas dan mulai masuk ke langit bebas mereka bertemu dengan tamu yang tidak diinginkan oleh mereka.
"Sialan... ZAFT! Mereka tidak ingin melepaskan kita sedikit pun" kesal Mu.
"Siapkan senjata dan beritahu mereka untuk bersiap menyerang musuh" jelas Mu kepada anggotanya.
"Ya..."
Mu dan Murrue mulai melirik Kira dan saat itu juga perintah dari atasan muncul dan mau tidak mau Archangel kapal induk PLANT harus bertarung dengan ZAFT, musuh mereka.
"Sepertinya kami mengandalkan mu, bocah" ujar Mu.
"Kira Yamato, apa kamu bersedia membantu kami?" Ujar Murrue ke Kira.
Kira yang memandangnya awalnya ragu tapi demi melindungi teman-teman nya yang ada disini, dia terpaksa menerima tawaran Murrue dan mulai menggunakan kekuatan Gundam Strike melawan Mobile suit ZAFT.
. . .
Save Your Breath — JVKE
Mikasa mendengarkan lagu yang pas dengan situasi nya sekarang dan lagi komandan mereka, Rau Le Creuset, memerintahkan kami untuk mendapatkan Gundam yang sudah memiliki koordinator baru itu, aku selalu bertanya-tanya, seberapa penting itu senjata sampai komandan ZAFT ingin sekali mendapatkan Gundam itu ditangannya.
Mikasa sangat membenci orang yang ambisius, karena orang itu lah yang akan membawa kepahitan dunia, karena aku memiliki pengalaman yang menyakitkan itu.
"Ah... Tidak ada tempat yang damai di dunia ini..." Gumam Mikasa, kembali berjalan ke area ruang ganti dan menaiki Gundam nya, dia hanya santai di dalam mobile suitnya tanpa memperdulikan situasi sibuk di luar sana.
Sedangkan di tempat lain.
"Ah... Sepertinya komandan sangat mengandalkan Mikasa buat penyerangan ini" ujar Nicol setelah mendengarkan prajurit yang akan menyerang PLANT yang sedang bertugas, dan sekarang dia hanya bersantai bersama ketiga temannya dan menikmati milkshake vanila choco favoritnya.
"Mau bagaimana lagi, yang terkuat adalah Mikasa selain dia mungkin Athrun dan kita" santai Dearka membalas perkataan nya.
"Kamu benar Dearka, karena dia yang paling kuat dari akademik sampai lulus, aku tidak bisa komentar dengan kekuatannya, dia sungguh menganggumkan" Nicol mulai membayangkan masa lalu mereka pas di akademik dan dia hanya menghela nafas lemah betapa hebatnya Mikasa dari dulu, sampai di juluki The Iron Lady, karena pada dasarnya keluarga Mikasa di dunia ini juga seorang bangsawan.
Tidak lama suara pemberitahuan pun muncul di ruang penyimpanan mobile suit, Mikasa mulai mempersiapkan diri dan mengganti lagunya Yes and ? — Ariana Grande.
"Mobile Suit Strike Noir, melandas" seru Mikasa, lalu Gundamnya meluncur keluar kapal dan mulai merapihkan barisan dengan mobile suit lainnya mengarah ke arah musuh.
Kira yang menyerang mobile suit ZAFT sampai beberapa teman Athrun gugur di medan perang, Mikasa yang melihat kejadian itu hanya bisa menghela nafas dan mulai mengeluarkan beberapa Canon dan mulai menyerang kapal Archangel dengan semburan canonnya dan beberapa roket nya yang membuat beberapa kerusakan kapal induk Archangel.
SREET!!!
BRAK!
SHOOT! SHOOT!
"Sialan! Tidak salah lagi, Gundam Noir ada disini!" Seru Mu yang membuat yang lain termasuk teman-teman kira melihat Gundam yang sangat majestik dan terlihat kuat itu mulai menyerang musuhnya dengan cepat menggunakan pedang dan senjata tembaknya.
Kira dan yang lain melihat pihak mereka ikut gugur dengan kedatangan Gundam Mikasa ditambah komandannya yang ikut dalam perang ini, dengan Gundamnya tentunya.
Mikasa tentu saja tidak terlalu peduli dengan kematian mereka karena dia hanya harus menyelesaikan misinya dan setelahnya dia beristirahat.
BRAK!
SHOOT!SHOOT!
BANG!!!
Kira yang melihat kerusakan yang ditimbulkan Gundam Noir itu membuat dia harus melawan Mikasa untuk menghentikan tindakannya.
Mikasa yang masih fokus dengan pertarungannya, tidak menyadari kira mulai menyerangnya yang membuat Mikasa dengan cepat mengaktifkan pertahanan dan mulai menyerang balik Gundam kira dengan pedang lasernya.
SREET!
BRAK!
"Ah... Kamu rupanya..." Santai Mikasa.
"Aku mohon untuk berhenti, kami tidak ingin nyawa yang tak bersalah mati dengan sia-sia" ujar kira menggunakan transmisi nya, berharap dia mendengarkan.
"Aku tidak terlalu peduli, karena kamu sudah membunuh rekanku, aku harus membalasnya..." Ujar Mikasa santai dan dengan cepat mulai menendang Gundam Strike dan mencoba merusak beberapa badan Gundam tersebut meskipun tidak berhasil karena Kira langsung menembaknya dengan roket di dada Gundamnya membuat perhatian Mikasa terhalangi oleh serangannya.
SREET!
BRAK!
Pertarungan antar dua Gundam itu terus berlanjut semakin sengit yang membuat Mikasa ingin membunuhnya namun entah mengapa Kira melawan nya begitu kuat sampai Mikasa mulai menggunakan senjata tembakan lasernya ke arah Kira yang membuat setengah badannya rusak dan kira mencoba membalaskan serangan gundam Mikasa yang membuat bahu kanan dan siku Gundamnya terkena tembakan Gundam kira yang membuatnya tidak berfungsi.
BANG!
BRAK!!
"Sialan" saat Mikasa akan membalasnya tapi dihentikan oleh komandannya.
"Kita mundur, tempat ini sudah tidak kondusif lagi untuk melanjutkan" ujar Rau Le Creuset.
"Tsk!" Mikasa yang mulai melihat situasi yang memang sudah ga kondusif pun menuruti kata komandannya.
Melihat kehadiran musuh mundur pun Mu dan yang lain juga ikut mundur dan melihat kondisi Gundam Kira yang harus di perbaiki.
"Ah... Setidaknya pertempuran ini berakhir untuk sementara waktu" jelas Mu menghela nafas.
Kira yang melihat Gundam Noir pergi, dia hanya bisa memejamkan matanya, dia mengingat pertarungan tadi sangat lah sengit dan kekuatan musuh yang dia bertarung tidak main-main.
"Kenapa aku harus bertemu dia, ah... Sesuai janjinya... Dia hampir membunuhku" gumam Kira dan kembali ke Archangel dan dia akan bertemu hal yang mengencangkan bagi dirinya dan hidupnya nanti.
. . .
Sedangkan Mikasa yang kembali mendapatkan sesuatu yang membuat dia kaget Athrun menampar pipinya dan memarahi dia bahwa Mikasa hampir membunuh teman kecilnya.
"Apa maksudnya ini..." Gumam Mikasa tidak mengerti dengan situasi yang membuat dia merasakan dilema akan cinta dan kehidupan.
. . .
See you soon
16/01/2024
The world is cruel — Gundam Seed
Sorry kalau typo.