Helena's revenge: stay away f...

By Alia_nss

2.8M 140K 3.3K

Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞 More

00
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
chapter 10
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60

Chapter 11

56.3K 2.9K 33
By Alia_nss

Happy Reading!
Jangan lupa vote dan komentar ya!
follow juga akun ini ges

Helena duduk di taman mansion sambil memainkan handphonenya, sementara di kesibukannya itu kaiser yang sejak tadi duduk di tempat sebelah Helena memperhatikan dirinya yang baru saja tiba tanpa bicara sama sekali.

Helena sendiri tahu kalau ada kaiser yang duduk di sebelahnya tapi dia tak memperdulikan kehadiran kaiser, dia masih fokus pada handphonenya.

Kaiser berdehem lalu berkata "Apa kau tidak diajarkan menyapa seseorang sebelum kau duduk di sebelahnya?" ucapan itu menyindir Helena yang duduk di sofa sebelahnya dengan tatapan yang fokus pada handphonenya.

Helena telah selesai membalas pesan dari Laura dan juga Claudia sekarang dia menoleh ke arah Kaiser untuk menjawab sindiran laki-laki itu "Selamat pagi tuan halehardt, ku harap kau tidak tersinggung karena aku terlambat menyapamu" kata Helena dengan wajah manisnya.

"ck!"

"Tuan halehardt kau tidak ke kantor hari ini?" Tanya Helena dengan nada yang sangat ramah

"Kau ada masalah jika aku tidak ke kantor?" Kaiser balik bertanya pada Helena

Helena menggelengkan kepalanya "Sama sekali tidak, hanya basa-basi saja agar ada komunikasi antara kita berdua"

Helena kembali membuka handphonenya saat sebuah notifikasi pesan terlihat di layar handphonenya.

Kaiser memperhatikan helena, sejak dia mengunjungi kamar helena kemarin, untuk pertama kalinya dia melihat wajah polos Helena saat dia sedang lelap tertidur. dan sekarang wajah helena masih polos tanpa riasan. Helena memakai celana pendek berwarna putih yang membuat kakinya yang panjang dan putih terekspos, lalu helena memakai sweater rajut berwarna pink lalu rambutnya di cepol asal yang membuat leher jenjangnya terekspos.

Kaiser mengakui kalau Helena memang cantik tapi kecantikannya tidak bisa membuat hati Kaiser memilihnya. mau secantik apapun Helena yang ada dalam pikirannya saat ini adalah wanita yang akan segera menjadi istri orang lain yaitu, seraphine, cinta pertamanya.

Helena sangat fokus membalas pesan dari temannya sampai tidak ada pembicaraan lagi antara dia dan Kaiser. Kaiser merasa kesal, dia tidak mau di abaikan oleh orang lain saat sedang berada di satu tempat yang sama, langsung saja Kaiser memilih membahas topik kemarin yang membuatnya bersalah pada Helena.

"Helena" Panggil Kaiser dengan nada pelan, helena tidak menolehkan pandangannya dan hanya menjawab 'hm?'

"Aku minta maaf" lanjut Kaiser

Helena melepas handphonenya lalu menoleh ke arah Kaiser dengan raut bingung. "Untuk kesalahan yang mana?" Tanya Helena sambil menyeringai

Pertanyaan Helena membuat Kaiser kesal, karena pertanyaan Helena seolah menyiratkan kalau Kaiser memiliki banyak kesalahan yang tak terhitung padanya.

"Kau bertanya seolah aku mempunyai banyak kesalahan padamu," ujar Kaiser

Helena tertawa sebentar"Jika kau lupa maka harus ku ingatkan, kau hampir membuatku meninggal karena enggan menolongku, lalu kau tidak memperlakukan ku dengan baik dan kau sudah mengej-"

"Aku minta maaf karena menyinggung ayahmu waktu itu" serobot Kaiser yang langsung memotong ucapan helena sebelum dia selesai bicara.

Helena mengatupkan mulutnya lalu menyandarkan diri, masalah waktu itu seharusnya tidak perlu di bahas lagi. Helena tahu kalau dia memang tidak memiliki sosok ayah yang akan menasehati nya sepanjang hari untuk tidak pulang terlalu malam. jadi, jika ada yang menyinggung hal itu dia tidak akan merasa tersinggung karena itu kebenarannya.

Karena Helena diam cukup lama, Kaiser berpikir kalau saat ini dia sedang marah. "Kau terlihat sangat marah, jadi aku minta maaf"

"Apa kau khawatir kalau aku marah?"Tanya Helena" Tenang saja tuan halehardt, aku sama sekali tidak marah ataupun tersinggung dengan ucapanmu malam itu"balas Helena

Kaiser melihat ekspresi datar dari Helena, ekspresi yang selama ini tidak pernah dia lihat. sejak dulu yang selalu berwajah datar Seolah tak peduli adalah dirinya bahkan sampai sekarang, sedangkan Helena akan selalu memberi ekspresi yang menggambarkan perasaannya, sekarang wanita itu tidak menggambarkan apapun dari wajahnya yang menyiratkan kalau dia tidak peduli.

"Kalau aku harus marah mungkin harus pada pria itu bukan padamu,"

bibir Kaiser langsung berkata "kenapa?" padahal dia sudah berusaha untuk tidak bertanya alasan dari Helena.

Helena tersenyum simpul"Kegagalanku adalah karma yang kudapat dari laki-laki itu, aku tidak menyebutnya ayah karena itu tidak pantas baginya"

Jadi itu cara pikir helena tentang ayahnya, laki-laki yang tidak pernah ada dalam hidupnya sampai anaknya sendiri tidak memberikan sebutan yang pantas baginya.

Kaiser tidak merasa bersalah lagi pada Helena, sepenuhnya yang terjadi pada kehidupan Helena segala kekecewaan yang Helena rasakan adalah karma yang dia dapatkan dari ayahnya.

Benar begitu bukan?

"Disini kau rupanya, "Ujar mama giny yang baru saja tiba di hadapan mereka berdua

Kaiser dan Helena kompak menolehkan pandangan pada mama giny, lalu Kaiser bertanya"Mama mencariku?"tanya Kaiser

Mama giny memberi kode tidak lewat jari telunjuknya "Mama mencari Helena, bukan kamu Eiser"

"Ada apa mama cari helena?" Helena langsung bertanya alasan mama giny mencarinya

"Mama mau keluar belanja, helena temani mama yah"ujar mama giny sambil tersenyum ramah " Kamu siap-siap aja sekarang, kita langsung pergi"lanjut mama giny lalu Helena menganggukkan kepalanya

Mama giny meraih pundak Helena, dia merangkul Helena lalu membelakangi Kaiser yang masih terduduk di tempatnya. "Mama sama Helena pergi dulu yah, maaf kalau ganggu obrolan kalian, hehehe" katanya seolah Kaiser dan Helena sedang berbincang-bincang romantis padahal aslinya tidak.

"Eiser, teman-temanmu baru saja tiba sebaiknya kau menyambut mereka di depan"ujar mama giny memberi tahu kedatangan tamu Kaiser yang sempat dia lihat tadi.

Eiser memasang raut bingung "Teman-temanku?"

"Hardin, nichol, samuel, anya dan kate, semuanya datang" Jawab mama giny sambil menyebut semua nama teman-teman Kaiser yang sempat dia lihat tadi.

Kaiser kebingungan dengan kedatangan teman-temannya karena dia tidak mengundang mereka untuk datang bahkan mereka tidak menghubunginya kalau mereka akan datang.

"Baiklah," katanya pada mama giny, setelah itu mama giny dan juga helena masuk ke dalam untuk berganti pakaian karena mereka akan pergi ke luar berbelanja.

***

"Toilet di mana yah?" Hardin dan samuel berkeliling mansion untuk mencari Toilet

Mereka sudah sering berkunjung ke mansion halehardt tapi selalu kesulitan kalau mencari Toilet karena kediaman halehardt ini sangat besar, luas bahkan memiliki banyak pintu di mana-mana, bagaimana labirin saja.

"Lihat sana! "titah samuel sambil menunjuk sesuatu

Hardin langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh samuel, dia cukup lega karena mengira kalau samuel sudah menemukan Toilet-nya tapi yang di tunjuk oleh samuel bukanlah pintu Toilet melainkan seorang wanita yang menggunakan celana pendek berwarna putih dengan sweater rajut berwarna pink yang sedang menaiki anak tangga ke lantai atas.

Sesaat rasa buang air yang tadi memberatkan hardin berhenti ketika melihat wanita yang sangat cantik yang di tunjuk oleh samuel.

Keduanya sama-sama menolehkan pandangan lalu hardin lebih dahulu bertanya "Siapa wanita tadi?"

"Entahlah, aku tidak pernah melihatnya selama ini" jawab samuel yang juga bertanya-tanya siapa wanita yang mereka lihat tadi.

Setelah hardin dan samuel membuang hajat mereka di Toilet barulah mereka berdua bergabung bersama teman-teman mereka lainnya yang sudah duduk di ruang tamu bersama pemilik mansion, kaiser.

"Lainkali beri penanda di depan pintu agar kami langsung mengetahui letak Toilet-nya" ujar hardin sambil menduduki bokongnya di sofa.

Samuel duduk di sebelah anya lalu menyetujui keluhan hardin pada Kaiser yang duduk di depan mereka.

Anya mendorong wajah samuel ke samping lalu dia menertawakan kebodohan hardin dan samuel. "Sudah keberapa kalinya kalian kesusahan mencari Toilet?"

Hardin membiarkan anya mengejeknya, dia menatap kaiser yang juga mengejeknya, masalah sekarang bukanlah marah tapi bertanya pada Kaiser siapa wanita yang dia dan juga samuel lihat tadi.

"Eiser kau mempunyai kakak perempuan?," Tanya hardin sambil tersenyum tidak jelas

Pertanyaan hardin menarik perhatian anya, nichol dan juga Kate. mereka semua memasang raut kebingungan, mereka sudah berteman lama dengan Kaiser dan selama yang mereka tahu Kaiser sama sekali tidak memiliki kakak perempuan.

Kaiser mengernyit kebingungan dengan pertanyaan hardin langsung saja dia bertanya "Kenapa memangnya?"

Hardin berdecak kesal"kalian tahu, sam dan aku melihat wanita cantik di kediaman ini!, dia memakai celana pendek berwarna putih sampai membuat kaki panjangnya yang putih dan mulus terlihat!, wajahnya sangat mulus dan bening padahal kalau dilihat dengan jelas dia sama sekali tidak memakai riasan"

Semua orang serius mendengarkan ucapan hardin karena dia sangat antusias menceritakan apa yang dia dan juga samuel lihat, sementara Kaiser langsung mengenali siapa yang di maksud oleh kedua temannya, siapa lagi wanita yang mereka maksud kalau bukan, Helena.

Nichol menyampingkan cerita hardin dia langsung bertanya pada kaiser "Oh ya, dimana istri yang katamu jelek itu?, istri yang bahkan tidak kau perkenalkan pada kami"

Semuanya langsung setuju dengan ucapan nichol terkecuali hardin yang tidak mempedulikan istri Kaiser yang Kaiser bilang sangat jelek sampai tidak bisa menandingi kecantikan seraphine.

Anya menimpali pertanyaan nichol "Aku rasa dia tidak sejelek yang kau katakan jika kami sudah melihatnya,"

Kaiser tersenyum masam dia mengangkat kepalanya ke atas dan terkejut saat melihat Helena berdiri di lantai dua sambil memandang ke arah dirinya dan juga teman-temannya yang sedang menertawakan Helena.

Kaiser melihat wajah Helena yang menyiratkan kekecewaan dari matanya, Kaiser menegakkan kepalanya kembali dan menatap teman-temannya yang masih mengejek Helena yang wajahnya bahkan tidak pernah dilihat oleh mereka.

Hardin menghentikan suara tertawa itu dengan sekali tepukan tangan "Jadi siapa wanita cantik yang kau sembunyikan di mansion ini eiser?, kami tidak pernah Melihatnya pasti selama ini kau menyembunyikannya kan?"

Mama giny keluar dari pintu lift dengan pakaian rapi dan cantik, semua teman-teman Kaiser memuji kecantikan mama giny lalu mama giny berterimakasih dengan pujian itu.

Mama giny mendongak ke atas dan menemukan Helena yang berdiri di ujung tangga "Ayo helena kita langsung pergi" Panggil mama giny lalu menunggu Helena sampai ke bawah.

Semua teman-teman Kaiser melihat Helena untuk pertama kalinya, sejujurnya mereka tidak tahu siapa Helena tapi semuanya terdiam dan memuji wajah Helena yang cantik dari dalam hati mereka. hardin menepuk pundak nichol sambil menunjuk ke arah Helena. "Dialah wanita yang kubilang tadi!"

"Selamat bersenang-senang semuanya, kami pergi dulu" ujar mama giny pada Kaiser dan teman-temannya lalu berjalan mendahului mereka semua, lalu Helena berjalan di belakang mama giny. Semuanya menatap Helena dengan kagum namun Helena tidak melihat ke arah mereka bahkan tidak kearah Kaiser, singkatnya dia mengabaikan mereka semua.

Semua teman-temannya kompak melemparkan pandangan kearah Kaiser dengan wajah penuh pertanyaan. nichol yang tadi mengejek Helena menanyakan pertanyaan yang hardin tanyakan.

Apa dia kakak perempuanmu?

sepupumu?

pacarmu atau selingkuhanmu?

siapa dia?

Dari banyaknya pertanyaan yang mereka berikan tidak ada satupun yang menebak kalau wanita yang mereka lihat tadi adalah istrinya, Sudah saatnya mereka semua tahu siapa helena dan siapa wanita yang telah mendapatkan posisi yang seharusnya di isi oleh seraphine.

"Dia Helena, wanita yang ku nikahi"kata Kaiser dengan wajah datar serta nada bicaranya yang dingin.

Semua teman-temannya yang mendengar itu membelak terkejut bahkan nichol hampir tersedak minuman yang sedang dia minum.

Kate memberi pertanyaan lagi" Dia tidak seperti yang kau katakan pada kami"

"Dia istrimu?"Tanya Anya meyakinkan ucapan Kaiser

Kaiser menghela napas panjang, dia sudah cukup mendengar pertanyaan yang sama dari mereka semua yang duduk di depannya.

"Apapun pertanyaan kalian jawabannya cuma satu, wanita tadi yang kalian lihat adalah wanita yang ku nikahi, Helana Adelaide"

Deretan kata yang Kaiser keluarkan membungkam mulut semuanya rapat-rapat, mereka tidak bertanya lagi melainkan memberi tatapan kebingungan untuk Kaiser. mereka tidak bingung dengan pengakuan Kaiser tentang Helena melainkan bingung dengan Kaiser yang mengatakan pada mereka semua dengan keadaan sadar kalau dia menikahi wanita jelek yang tak sebanding dengan seraphine padahal kenyataannya wanita yang Kaiser nikahi sangat cantik dengan tampang yang dewasa tidak seperti seraphine yang dewasa namun bersikap seperti anak-anak.

Tbc......

Continue Reading

You'll Also Like

3.9K 257 16
Terlalu banyak kesalahan untuk dimaafkan. Raveena, dia selalu memaafkan kesalahan Zayn. Sebagai kekasih selama empat tahun, Raveena merasa gagal. Rav...
843 92 35
HVTL ( Hubungan Virtual Terhalang Layar). pacaran secara Virtual? bukannya itu hubungan yang cuma modal kuota sama kamera bagus ya? dan lagi cuma ber...
2.2M 22K 27
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.7M 192K 35
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...