Figuran

By Miamut_03

2.7M 195K 26.6K

Menjadi seorang pelayam bukanlah cita-cita si manja Derisa. Yah.... Tapi Apa jadinya jika ia mati dan jiwany... More

prolog
01. Figuran
02. figuran
03. Figuran
04. Figuran
05. Figuran
06. Figuran
07. Figuran
08 figuran
09 figuran
10 Figuran
11 Figuran
12 Figuran
13 Figuran
14 Figuran
15 Figuran
16 Figuran
17 Figuran
18 Figuran
19 Figuran
20 Figuran
21 Figuran
22 Figuran
23 Figuran
24 Figuran
25 Figuran
26 Figuran
27 Figuran
28 Figuran
29 Figuran
30 Figuran
31 Figuran
32 Figuran
33 Figuran
34 Figuran
35 Figuran
36 Figuran
37 Figuran
38 Figuran
40 Figuran
41 Figuran
42 Figuran
43. Figuran
44. Figuran
45 Figuran
46 Figuran
nanyak dong, wajib jawab ya
47 Figuran
48 Figuran
49 Figuran
50 Figuran
51 Figuran
52 Figuran

39 Figuran

20.3K 1.7K 126
By Miamut_03

Azella,  nekat  mendatangi seorang Anna setelah sedikit mengatur sebuah rencana serta berlatih menggunakan senjata kembali. Ia mengajak Anna. bertemu di sebuah cafe tak jauh dari kantor seorang Ethan.

Yah, dengan Anna sebagai alasan ia akan kembali kerumah Ethan sejenak, mengambil buku diary serta beberapa barang miliknya.

Kembali untuk selamanya tak mungkin, ia yakin Ethan tak akan menerimanya lagi, dan akan jijik dengan profesi Azella sesungguhnya.

Terhitung sudah hampir seminggu ia meninggalkan rumah Ethan dan ia yakin pria itu tak tinggal diam dan mencarinya serta mencari siapa Azella sebenarnya.

"Jadi, apa yang kau mau?"

Azella yang sedang terpejam menikmati kopi nya membuka matanya, menatap Anna yang berada di hadapannya.

Gadis itu tersenyum tipis, meletakkan cangkir kopinya lalu kembali menatap Anna yang masih sabar menunggunya.

"Emm tak banyak, aku hanya menginginkan jari mu Anna, itu saja" jawab Azella santai.

Berdecih pelan, Anna menatap Azella tak santai.

"Atas dasar apa aku memberikan jariku padamu? CK, kau seperti psikopat saja setelah menghilang" ucapnya kesal.

"Hahaha...... kau benar Anna, aku juga merasakan itu" ucap Azella tertawa garing.

"Dan aku melakukan ini demi kau juga bodoh, demi keselamatanmu" Azella mencondongkan tubuhnya sedikit berbisik pada Anna.

"Berikan saja jari tengahmu lalu pergi dari negara ini sejauh mungkin jika kau masih ingin hidup, Anna" lanjutnya masih berbisik lalu kembali ketempatnya dengan senyum tipis kembali menghiasi bibirnya.

"Cih, kau kira aku bodoh? Katakan saja jika kau ingin menguasai keluarga Ethan dan Jhon" ucap Anna masih tak ingin mengerti.

"Ha? Hahahah, terserah kau saja Anna, pikirkan lagi hingga malam, jika kau tetap menolak maka jangan salah kan aku Anna" ucap Azella lalu mengemasi semua barang- barangnya, beranjak dari duduknya meninggalkan Anna.

"Apa kau tak merindukan kedua sahabat barumu, itu? Ah, aku juga ingin memberitahumu bahwa sekarang akulah yang menggantikan posisimu menjadi gitaris untuk perlombaan yang akan di adakan besok"

Langkah Azella terhenti mendengarnya, ia melupakan hal satu itu dan wajar jika kedua temanya mencari pengganti Azella.

Hah, tak masalah dan lagi pula Azella tak mungkin kembali berkuliah sedangkan ia masih terikat dengan Charlot, bahkan jangankan kuliah ia yang menjalankan misi dengan kembali kerumah Ethan saja di larang oleh Charlot.

Tak mau menanggapi, Azella memilih melanjutkan langkahnya. Gadis itu melangkah menuju kantor Ethan dengan santai.

Dan, kebetulan sekali seorang Ethan keluar dari kantornya. Pria itu nampak kurus dari yang terakhir Azella lihat, dan juga nampak tak serapi biasanya.

Wajahnya nampak murung seakan memendam banyak masalah.

"TUAN!!"

Azella berteriak kencang, berlari menuju Ethan yang sudah menatapnya dengan wajah nampak terkejut tak percaya.

Ia menghambur kepelukan Ethan dan lansung di balas erat oleh pria itu.

Azella menangis, ia ingin sekali bercerita tentang apa yang ia alami selama seminggu belakangan ini pada Ethan. Namun ini bukan saatnya, ia hanya ingin melepas rindu memeluk Ethan hingga puas sampai Azella kembali pergi menjauh seutuhnya dari kehidupan Ethan.

Ini permintaan Charlot, wanita itu mengancam akan mengirim seratus pembunuh untuk menghabisi Ethan dan juga bi Maria. jelas Azella tak akan membiarkan itu.

"Kemana saja kau Azella... Kau tau, aku hampir gila mencarimu" bisik Ethan dengan suara beratnya.

Azella melepas pelukannya mendongak menatap Ethan.

"Ceritanya panjang tuan, ayo bawa aku kerumah mu, aku ingin menemui bi Maria" ucap Azella dan lansung menarik pria itu menuju mobilnya dan lansung mendoeong Ethan tak sopan untuk segera memasuki mobil.

Ethan lansung melajukan mobilnya namun tak lansung pulang kerumah melainkan ke sebuah tempat sepi yang nampak jarang di kunjungi.

Azella diam, ia pasrah dengan apa yang akan Ethan lakukan. Membunuhnya atau apa terserah.

Ethan melepas seatbelt  Azella lalu menepuk paha nya mengkode agar Azella duduk di pangkuannya.

Bukanya menuruti Azella malah diam di tempatnya bak orang bodoh. Ethan yang geram lansung mengangkat Azella bak bocah lalu mendudukkan gadis itu di pangkuannya.

"Kemana saja, hm?" Tanya nya sambil menyelipkan rambut Azella yang berantakan.

Azella menunduk sesaat, merasa malu dengan posisinya sekarang. Namun tak berlangsung lama. Gadis itu kembali menghabur kepelukan Ethan lalu tanpa di minta air matanya mulai menetes membasahi pipinya serta kemeja Ethan.

Jika di suruh memilih Azella lebih baik menjadi pelayan dari pada pembunuh bayaran.  Dan dalam beberapa hari ini ia juga merasa ada yang mengendalikan tubuhnya membuat Azella berpikir keras dengan apa yang terjadi padanya. Namun ia belum juga mendapatkan jawabannya.

"Aku.... Aku merindukan mu tuan, apa kau merindukanku?"

Azella nampaknya memilih untuk merahasiakan siapa ia sebenarnya, ia rasa ia benar- benar harus pergi dan tak mengganggu alur novel yang sudah berantakan ini dan untuk Anna, Azella memang akan memotong jari tengah gadis itu nanti.

"Ceritakan padaku sayang, apa yang membuat mu menghilang dari sisiku,hm? Apa kau berniat kabur lagi dariku?"

Azella menghela nafas panjang, Ethan tak mudah menyerah ternyata yah.

Ia tanpa rasa malu menghapus air matanya menggunakan kemeja Ethan lalu kembali menatap pria itu mendongakkan kepala.

"Aku sudah ingat siapa aku dan dalam seminggu ini aku kembali ke rumahku yang sebenarnya tuan" ucap Azella bercerita, tak sepenuhnya benar dan tidak juga berbohong.

"Lalu?"

"Yah, begitu dan maaf aku tak menghubungimu selama ini, pacarku melara......"

"Pacar?"

"Iya tuan" Azella mengangguk antusias "ternyata aku punya pacar yang tampan, penyabar dan katanya sangat mencintaiku, dia juga melarangku untuk pergi kembali kerumah mu dan aku juga lupa membawa ponsel untuk menghubungimu" cerita Azella dengan binar di wajahnya.

Senyum manis Azella hilang seketika saat merasakan cengkraman di pinggangnya. Mengerjap pelan, Azella menatap Ethan bingung.

Pria itu nampak tak baik- baik saja, wajahnya sedikit memerah serta kembali tak berekspresi.

"Tuan? Kau kenapa? Apa kau sedang menahan BAB? Kenapa wajahmu merah begini?" Tanya Zella bingung, tangannya sudah memegangi kedua pipi Ethan, menampar pelan rahang pria tersebut.

"Tidak" jawab Ethan datar

"Lalu kenap...emmm"

Azella melotot saat Ethan secara tiba- tiba mencium bibirnya. Tak hanya itu, pria itu juga melumatnya pelan dan dengan tangan semakin menarik Azella mendekat.


....

"Aku merindukan mu bi"

Setelah acara cium mencium dan Azella yang melayangkan cubitan pada Ethan, kini mereka sudah berada di rumah dengan bi Maria yang menyambut kedatang mereka dengan air mata membanjiri pipi wanita itu.

Kebetulan saat ini sudah malam dan pelayan lainya tidak ada di rumah, hanya bi Maria seorang.

"Bibi juga rindu, Zella... Kemana saja kau ini hah? Tuan Ethan sudah hampir gila mencarimu, kau tau?"

Hilang sudah acara hari nya, bi Maria tanpa ampun menarik telinganya membuat Azella meringis menatap Ethan meminta pertolongan.

Ethan menggeleng, bi Maria sangat sulit di lawan.

"Ampun bi... Aku akan ceritakan dan lepaskan dulu yah" bujuk Azella dan berhasil membuat bi Maria melepaskan jewerannya.

"Ayo ceritakan" ucap wanita tua itu dan lansung mendorong Azella untuk duduk di sofa.

"Begini bi....." Azella mulai bercerita dengan cerita yang sama seperti saat ia bercerita pada Ethan.

Bi Maria mengangguk paham, ia mulai memeluk Azella kembali mencium pipi dan kening gadis itu sayang.

"Jadi... Apakah kau akan kembali meninggalkan bibi dan Ethan?"

Azella terdiam mendengar pertanyaan itu, jawabanya pastilah 'iya'. Azella tak ingin melukai Ethan ataupun bi Maria, ia tak ingin melibatkan kedua manusia itu lebih jauh.

Ini keputusan berat bagi Azella tapi mengingat ancaman Charlot membuat Azella mau tak mau memang harus meninggalkan Ethan dan bi maria lagi.

"Hei, kenapa kau diam nak? Apa memang kau akan kembali ke keluargamu dan meninggalkan bibi dan Ethan?"

"Aku ingin tidur bi... Bolehkah aku ke kamarku?"

Azella tau jika ia menjawab pastinya bi Maria tak akan mengizinkan ia pergi lagi. Bukannya terlalu percaya diri hanya saja memang begitulah faktanya.

....

Selesai menyakinkan bi Maria Azella kini sudah berada di kamar sempitnya dan sudah membersihkan dirinya. Memakai kembali piyama lamanya yang juga ia rindukan.

"Maaf bi"

Azella mengemasi buku diary serta ijazah SMA nya, serta beberapa barang penting lainnya, tetesan air mata kembali membasahi pipinya. Nampaknya Azella akan banyak menangis hari ini.

Selesai dengan itu, ia meraih hanphone nya yang tergeletak di nakas lalu memeriksa beberapa pesan dari Ralin dan Diana.

Dua gadis itu mengirim pesan ratusan kali serta menelpon nya lebih dari seratus kali hingga akhirnya mereka menyerah.

"Maaf  teman, ternyata dunia kita berbeda"

Azella mengirimkan pesan pada kedua gadis itu, berharap Ralin dan Diana memaaf kannya dan melupakannya.

Azella sadar, dia berbeda dari kedua gadis itu dan akan berbahaya jika Azella berada di sekitar mereka.

Dulu, ia sangat ingin memiliki teman, sekali punya ia malah mengecewakan kedua temannya itu.

Ia tak akan pergi malam ini juga, Azella harus menunggu hingga Anna selesai berlomba lalu barulah ia memulai pekerjaannya.

"Dasar cengeng"

Azella menghentikan tangisnya, ia menghapus air matanya dan menatap sekitar dengan was- was.

Ia seperti mendengar suara wanita tapi.... Hanya ada dia di kamar ini.













Spam Comen banyak- banyak gaes yahhh

Vote juga yah gaess

Aku udah cepat ini up nya Lo yahh

Jangan lupa juga follow Ig ini









Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 26.4K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
722K 66.4K 53
Cup Dari sanalah awal semua kehidupan gadis itu berubah... Dimana Sesha berciuman dengan mumi FIRAUN.
29K 1.7K 39
PERHATIAN CERITA INI BELUM SEMPET REVISI JADI MOHON PENGERTIAN ATAS TYPO² YANG ADA ..... " enggak yon! aku gamau putus dari kamu! aku cinta sama kamu...
2.2M 199K 37
Aurora tersenyum tipis, menatap Aric tanpa benci sedikitpun. "Aku harus apa, Ar?" Lirihnya. Aric tertegun. "Aku harus apa untuk benci kamu, Ar?" Tany...