I am Villain! [KaiFang] : Bro...

KaiFang_ द्वारा

10.1K 835 149

[ SLOW UPDATE! ] Siapa bilang jika orang baik selamanya akan menjadi baik? Bahkan pahlawan galaxy yang telah... अधिक

01. Berubah
02. Sebuah Pesan
03. Hantu
04. Perang
05. Kekalahan
07. Mabuk
08. Cuti
09. Athera
10. Berburu
11. James Harld
12. Eksekusi
13. Kembali

06. Sailang

587 57 1
KaiFang_ द्वारा

"Anda sudah melakukannya dengan benar, Pangeran. Anda tidak perlu menyesal seperti itu."

Fang tersenyum tipis. Ia menoleh kesosok yang menemaninya selama 24 jam penuh itu, sosok yang mendampinginya itu berdiri tak jauh dari posisinya.

Pemuda itu tidak merasa menyesal ketika ia menumbangkan kakaknya sendiri dengan pedang naga listrik keramatnya. Fang sama sekali tidak ragu untuk terus menyerang pria dengan status kakaknya itu, bau darah anyir yang menguar di medan perang membuat nafsu membunuhnya menjadi meningkat.

Fang tidak segan-segan membunuh siapapun yang ada didepannya, bahkan ia hampir membunuh kakaknya sendiri waktu itu kalau saja ia tidak ingat bahwa orang yang ia lawan adalah saudaranya sendiri.

"Aku tidak menyesal. Hanya saja merasa sedikit buruk? Entahlah, aku juga tidak tau. Hanya merasa sedikit janggal dengan perasaanku sendiri." Fang memegang dadanya, sebuah perasaan aneh tiba-tiba muncul dihatinya. Rasa aneh yang menjalar hingga ke ulu hatinya, membuatnya merasa tidak nyaman.

Sosok pendamping itu hanya diam. Tidak menanggapi Fang yang berkata demikian.

Sosok itu adalah sesosok bayangan yang menjaga Fang ketika tidur, tepat dimana Sai masuk kedalam kamar Fang. Sosok itu sebenarnya tidak ingin menampakkan wujudnya ketika melihat Tuannya yang tidur karena kelelahan dan ingin menjaganya dari dimensi yang berbeda, namun ketika melihat seseorang masuk begitu saja kedalam kamar Fang membuatnya menampakkan wujudnya yang berupa bayangan hitam untuk membuat Sai takut.

Sebenarnya sosok itu adalah pendamping Fang yang menjaganya selama 24 jam penuh. Ketika Fang sedang tidur, sosok itu menjaganya agar tidak diganggu oleh apapun. Dan ketika Fang sedang bertugas sosok itu juga menjaganya dari dimensi yang berbeda, juga sesekali membantu Fang ketika dirasa Tuannya itu sedang dalam kesulitan.

"Sailang, terimakasih kau telah bersamaku selama ini." Ungkap Fang lembut kepada sosok pendampingnya, Sailang.

Sailang adalah sosok pendamping yang telah mendampingi Fang selama bertahun-tahun. Sailang adalah sosok berwujud harimau bayang, lebih tepatnya emosi yang ia miliki ketika menggunakan kekuatannya tahap kedua. Sailang muncul dan mengambil alih tubuh Fang ketika pemuda itu menggunakan kekuatannya tahap kedua, yang berarti Sailang adalah penguasa tubuh Fang sepenuhnya ketika kekuatan tahap kedua dipakai.

Seperti saat dirinya bertempur dengan kakaknya sehari sebelum perang. Fang tidak dapat mengendalikan dirinya ketika bayangan hitam itu mengambil alih tubuhnya dengan paksa. Saat itu Sailang yang bertindak untuk melawan Kaizo yang memancing emosi Sailang untuk menyerangnya. Memang dasarnya harimau itu adalah makhluk yang mudah tersulut emosi, ketika Tuannya direndahkan atau dihina maka yang terbawa emosi adalah Sailang. Maka dari itu kekuatan tahap kedua Fang tidaklah main-main karena Sailang ikut andil didalamnya, roh harimau bayang itu ikut mengambil alih tubuh dan pikiran Fang untuk dikendalikan.

Sampai kadang-kadang Fang tidak sanggup untuk mempertahankan kesadarannya ketika Sailang merenggut pikirannya secara paksa.

Sailang dengan wujud harimau bayang itu hanya mengangguk. Sailang kembali menjaga sang Tuan ketika Fang memilih untuk beristirahat sejenak sebelum tiba di kerajaan Black Die. Perjalanannya memang cukup jauh dan memakan banyak waktu, jadi Fang memilih untuk tidur sebentar.

"Bangunkan aku jika sudah sampai."

Fang memasuki kerajaan Black Die dimana dirinya menyandang status sebagai Pangeran kegelapan.

Sang pangeran kegelapan itu memakai jubah hitam yang sama persis seperti yang dikenakan oleh Black Death. Terdapat simbol organisasi gelap yang dipimpinnya dilengan kanan, dengan topeng yang menutupi wajah hingga sebatas hidung.

Itu sudah merupakan ciri khas para Black Death.

Fang masuk kedalam kerajaan yang gelap dengan pencahayaan minim. Di dinding-dindingnya terdapat obor dan lilin sebagai penerangan karena di Black Die sangatlah gelap. Apalagi planetnya yang berada jauh dari matahari, membuat Planet itu tidak terkena cahaya sedikitpun membuatnya terlihat seperti Planet tak berpenghuni.

"Selamat datang, Pangeran."

Fang mengangguk singkat ketika para prajuritnya itu memberi hormat ketika berpapasan dengannya.

Sang Raja kegelapan mengundangnya untuk minum bersama dan merayakan kemenangan mereka atas perang memperebutkan Planet Orcius Ven. Planet yang telah menjadi kekuasaan Black Death selama hampir dua tahun.

"Salam Yang Mulia." Fang menunduk hormat kepada sang Raja, sebelum akhirnya ia duduk di kursi yang disediakan khusus untuknya.

"Selamat datang, Pangeran." Raja kegelapan itu tersenyum menyambut sang putra mahkota yang baru saja datang.

"Kita akan berpesta hari ini, sebagai perayaan karena Pangeran kita telah memenangkan perang dalam memperebutkan wilayah kekuasaan kita. Bersulang untuk Pangeran kita!"
Sang Raja mengangkat gelas berisi anggur merah itu dan bersulang bersama semua orang.

Fang tersenyum tipis. Ia meneguk anggurnya menikmati pesta perayaan dari sang Raja yang disiapkan khusus untuknya. Tentu saja Fang merasa tersanjung, usaha dan semua tugas yang ia jalankan selalu diberi apresiasi oleh Sang Raja, terkadang juga membuat pesta minum anggur untuk merayakan keberhasilannya dalam menjalani misi.

"Anda jangan minum terlalu banyak. Anda bisa mabuk."

Suara Sailang menginterupsi. Fang hanya mengangguk kecil bahwa ia paham.

Harimaunya itu memang sangat pengertian. Selalu menegurnya untuk menghindari hal-hal yang buruk terjadi padanya, meski terkadang Fang ngeyel dan tetap minum sampai ia tumbang.

Sang Raja kegelapan—Raja Egry—itu tertawa terbahak-bahak ketika seorang menteri kerjaan melontarkan sebuah lelucon. Dalam kondisinya yang mabuk, Egry memang sering bertindak diluar kendali. Sifatnya saat mabuk sangat berbeda dengan sifat aslinya. Untuk itu para orang-orangnya merasa lebih rileks dan santai ketika berhadapan dengannya waktu mabuk.

Fang bangkit dari duduknya sembari membawa gelas berisi anggur itu bersamanya. Kerumunan itu terdengar berisik ketika mabuk, apalagi Fang adalah anggota termuda yang ada disana. Sedikit tidak cocok baginya untuk bergaul dengan orang yang lebih tua darinya.

Pemuda itu meneguk anggur dengan nikmat. Berjalan menuju balkon kerajaan sembari membawa sebotol anggur bersamanya yang ia dapatkan dari pelayan.

Fang duduk di balkon lantai dua, dimana pemandangan alam dapat dilihat dengan jelas disini. Angkasa lepas yang gelap gulita itu selalu menghiasi Planet ini setiap saat. Tidak pernah ada cahaya matahari yang menyinari Planet ini, maka dari itu Kerajaan ini terlihat seperti tempat tak berpenghuni.

Namun Fang tidak mempermasalahkannya. Ia merasa tenang ketika berada di sini. Sejenak ia dapat melupakan semua masalah yang ia hadapi.

Fang menuangkan anggur lagi kedalam gelasnya, kembali meneguk minuman favoritnya itu dengan nikmat. Manik delimanya terpejam, tanpa sadar menitikkan air mata di sudut matanya.

Pemuda itu menangis tanpa diketahui oleh orang. Menyendiri di balkon kerajaan sembari memandang langit gelap yang bahkan bintang pun tidak ada. Fang masih menitikkan air matanya yang jarang ia keluarkan.

Tiba-tiba Fang teringat dengan orangtuanya yang telah tiada. Ayah dan ibunya yang dibunuh oleh Bora Ra sejak ia berusia dua tahun, masih sangat kecil dengan kakaknya yang berusia dua belas tahun.

Hidup Fang sudah tidak berwarna lagi semenjak hari itu. Hidupnya terus diisi oleh kekosongan dan hampa, bahkan kakaknya sendiri tidak menganggapnya ada. Fang frustasi ketika ia seorang diri hidup di dunia yang begitu luas ini.

Sailang menampakkan wujudnya. Harimau bayang itu berdiri didekat Fang yang kini menunduk dengan bahu yang bergetar, pemuda itu masih menangis tanpa suara. Hanya air mata yang menjadi bukti betapa rapuhnya seorang Pangeran Kegelapan penebar maut yang ditakuti oleh para musuhnya.

Sailang tidak banyak bicara. Ia hanya diam ketika sang Tuan menangis pilu. Bisa harimau itu rasakan rasa sakit yang dirasakan oleh Tuannya karena keterikatan batin antara mereka.

Harimau itu bersimpuh didepan Fang, meletakkan kepalanya diatas paha si pemuda alien itu yang sedang menangis. Berharap bahwa dengan adanya dirinya sang Tuan akan merasa lebih baik meskipun ia tidak mengatakan apa-apa.

"Sailang...." Fang memeluk harimau itu yang bersender diatas pahanya. Menumpahkan segala perasaannya yang dipendam selama ini.

Didepan orang-orang Fang memang bersikap bahwa ia baik-baik saja, namun didepan Sailang ia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Hanya harimau itu yang tau betapa sakit dan menyakitkannya seorang Fang yang hidup sendirian di dunia yang begitu luas ini. Hanya Sailang yang paham apa yang dirasakan oleh Fang karena batin mereka menyatu.

Sailang tidak mengucapkan apa-apa. Ia tidak pandai bicara untuk menghibur Tuannya yang sedang bersedih. Yang ia lakukan hanyalah menopang kepalanya dipaha Fang, sebagai penghibur Tuannya dikala sedang sedih.

Ia tidak bisa melakukan apapun. Hanya menemani Fang tanpa mengatakan apa-apa sampai Fang merasa lebih baik karenanya.

"Terimakasih... karena kau selalu ada bersamaku dan disaat sedihku." Fang mengusap air matanya. Ia tersenyum kepada harimau itu yang kini menatapnya dengan sendu.

"Anda sudah merasa lebih baik?"

Fang mengangguk. "Ya, hanya sedikit sedih ketika mengingat orangtuaku. Namun ada kau yang selalu menemaniku, aku jadi tidak merasa sendirian lagi."

Fang mengelus kepala Sailang dengan lembut. Menggaruk leher harimau itu membuat Sailang mengerang pelan, harimau itu sangat suka ketika dielus dan digaruk dibagian lehernya.

"Anda akan tidur disini?"

"Tidak, aku akan pulang nanti setelah berpamitan dengan Yang Mulia." Fang kembali mengelus kepala Sailang dengan lembut dan penuh kasih sayang. Baginya harimau itu adalah temannya yang selalu bersamanya dan menjaganya tanpa ia minta. Bahkan ketika ia tidurpun Harimau itu selalu menjaganya dan mengawasinya.

Fang pernah bertanya kapan harimau itu akan tidur jika selama 24 jam penuh selalu menjaganya.

"Saya tidak membutuhkan tidur karena itu tidak perlu." Begitulah jawaban Sailang ketika Fang bertanya.

"Hehe...aku ingin minum sedikit lagi. Jarang-jarang aku bisa minum anggur karena di TAPOPS tidak pernah mengadakan pesta perayaan minum anggur seperti ini." Fang terkekeh. Kembali meminum anggur itu ditemani Sailang yang masih menumpu kepalanya di paha Fang.

Sailang tidak menyangkalnya. Ia membiarkan Tuannya itu minum lagi, suasana hati Fang sedang baik sehabis menangis tadi jadi ia membiarkannya asal jangan sampai mabuk berat. Sailang akan menjaganya jika sesuatu sampai terjadi pada Fang nanti.

"Andai saja kau manusia, aku pasti akan mengajakmu untuk bersulang bersama."

TBC!

Chap kali ini spesial khusus Fang❤️ dan juga Sailang, harimau pendamping Fang yang menjaganya selama bertahun-tahun.

Gatau kenapa kepikiran aja buat nambahin karakter dari makhluk berbeda dimensi untuk menemani Fang yang selalu sendiri. Mungkin kesannya aneh tapi aku suka aja gitu wkwk.

Oke sekian, see u next chap!

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
47.9K 9.8K 12
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
312K 23.8K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
78.9K 5.1K 68
Why did you choose him? "Theres no answer for choosing him, choosing someone shouldn't have a reason." - Aveline. ------------ Hi, guys! Aku kepikir...