VIRUS [ SingZayLeo ]

By LollyCandy22

2.5K 382 61

hanya meminjam nama dan visual. harap bijak memilih bacaan. bxb area [sing x zayyan] [leo x zayyan] Pada ta... More

Virus : 01
Virus : 02
Virus : 03
Virus : 04

Virus : 00

815 98 14
By LollyCandy22

"Sing bagaimana kuliah mu? "

Qian Tong Yao, sang nyonya besar di rumah keluarga terhormat Qian bertanya kepada sang anak yang kini sedang duduk dengan tenang menyantap makanan nya

Sing menghentikan acara makan nya lalu menatap kepada sang ibu yang tengah meminum teh dengan anggun, sedangkan sang ayah terlihat sibuk dengan tab canggih di tangan nya di temani secangkir kopi hangat

"Baik. Aku mendapatkan prestasi akademik aktif lagi untuk bulan ini"

"Itu bagus, ibu harap kamu juga mengembangkan bakat mu dalam bidang sains. Laboratorium ayah dan ibu mu terlalu berharga jika orang lain yang melanjutkan nya. "

Sing mendengus dalam hatinya. Jujur saja ia tidak begitu meminati bidang yang kedua orang tuanya tekuni hingga menjadi ilmuan besar yang berpengaruh di Tiongkok. Ia berbanding terbalik dengan kedua orang tuanya. Sing lebih menyukai bola, berlarian pada lapangan lepas sambil mengoper bola dan mencetak gol adalah kebahagiaan sendiri baginya. Namun sayang ibunya seperti tak menyetujui kesukaan nya itu

"Ayah tidak melihat Zayyan dua hari ini" Sang ayah angkat suara, membuat atensi sepasang ibu dan anak itu terarah kepadanya yang sudah selesai mengutak-atik tab nya, menatap kepada Sing yang kini memperlihatkan raut wajah malasnya jika sang ayah mulai membahas pemuda manis yang cerewet itu.

"Dia sakit"

"Zayyan sakit?! Dan kamu tidak memberi tahu ayah dan ibu? "

Lihat? Yang anaknya itu Zayyan atau dirinya sih

"Dia hanya sedang flu"

"Flu karena menunggu mu bermain bola dua hari lalu kan? Padahal hujan tengah turun dengan deras tetapi dia tetap menunggu mu berjam-jam bermain benda bulat itu" Sang ibu menatapnya tak senang, membuat Sing pada akhirnya menyerah. Sedikit merasa bersalah karena Zayyan memang menunggunya bermain bola karena ingin menyerahkan titipan ibunya melalui pemuda manis itu

"Baiklah aku akan minta maaf dan menjenguk siang ini, kebetulan jadwal ku kosong"

Sepasang suami istri itu tersenyum, sampai sebuah dering ponsel membuat mereka mengakhiri obrolan. Qian Shi Cheng menatap layar ponselnya yang menyalah, menampilkan kontak seseorang yang membuat nya segera mengangkat panggilan itu

"Hallo? "

".......... "

"Ya aku mengerti, aku akan kesana bersama Tong Yao"

"Ada apa? " Tong Yao bertanya kepada sang suami yang terlihat mengerutkan raut wajahnya, sedangkan Shi Cheng hanya diam menatapnya

Tatapan mata itu seperti mengisyaratkan sesuatu, dan Tong Yao menangkap sinyal sang suami dengan baik

"Ibu dan ayah harus pergi mengurus hal di laboratorium. Ingat kamu harus menemui Zayyan ya? " Peringat sang ibu di sela diri nya yang tengah memakaikan jas laboratorium kepada suaminya, menghampiri putranya sejenak untuk memberikan kecupan singkap pada kepala Sing yang hanya menatap kedua orang tuanya dengan bingung

Sedangkan sang ayah hanya menatapnya sesaat, sebelum memberikan usapan sayang kepada kepala putranya itu, lalu segera berlalu dari sana mengikuti langkah sang istri

Entahlah Sing hanya merasa ia tak suka kedua orang tuanya pergi ke laboratorium untuk kali ini.

















Sing memasukkan sidik jarinya pada monitor otomatis yang terletak pada pintu apartemen milik seseorang yang akan dirinya kunjungi siang ini

Sudah biasa, memang identitas dirinya sudah terdaftar pada apartemen milik Zayyan, pemuda manis itu sendiri yang mengijinkan nya karena Sing juga cukup sering datang ke sini

Pemuda tampan nan tinggi itu melangkah memasuki apartemen yang selalu rapih itu, ia menatap sekeliling untuk memastikan apa Zayyan ada di ruang tengah, tetapi suara penggorengan yang beradu dengan sodet serta aroma masakan tercium dari arah dapur, membuat dirinya segera melangkah menuju dapur untuk melihat si manis yang tengah sibuk memasak

"Kamu sudah sembuh? "

"Astaga. Kamu mengejutkan ku, tidak bisakah kamu menekan bel lebih dahulu? "

Sing memutar matanya malas, ia memilih mendudukan dirinya terlebih dahulu pada kursi meja makan, lalu menatap si manis yang kembali sibuk dengan masakan nya

"Untuk apa, bukan kah aku sering kemari Xiao Zhi Yang. Bahkan aku terdaftar dalam keamanan apartemen mu. "

"Tidak tidak jangan memanggilku dengan nama China ku, itu aneh jika kamu yang memanggilnya. Dan apa tadi? Yah meski kamu sering kesini tetapi bagaimana jika aku sedang tak memakai baju dan tengah berkeliling kamar apartemen ku huh? "

Sebelah alis Sing terangkat, tak menyangka akan mendapatkan jawaban random seperti itu

"Orang waras mana yang bertelanjang sambil mengelilingi rumah nya? Oh apa kamu takut ketahuan bahwa kamu adalah wanita? "

"Tutup mulut mu sebelum aku memukul mu! " Sebuah sodet kini tengah mengacung kearah Sing, wajah kesal Zayyan dengan rona merah tipis terlihat jelas pada pandangan pemuda tampan itu, hingga membuat Sing terkekeh dan menyingkirkan sodet itu dari hadapan wajahnya

"Kau. Terlalu manis untuk ukuran seorang pria"

"Sing aku benar-benar ingin memukul mu sekarang" Si manis terlihat menaruh kedua tangan nya di sisi pinggang nya dengan tatapan tajam yang mengarah pada Sing. Tapi bagi Sing tidak ada seram-seram nya sama sekali

Pemuda tampan itu berdiri, berjalan mendekat kepada si manis dengan tatapan intens nya yang seketika membuat Zayyan gugup hingga perlahan melangkah mundur tanpa sadar ketika Sing semakin dekat kepadanya

"Sing aku bisa mencakar wajah mu sekarang juga hey! Yaaa! "

Ia memekik kecil ketika tubuh nya sudah melayang dengan mudah. Sing mengangkat nya lalu mendudukkan bokong berisinya pada meja pantry. Sedangkan tangan nya terulur untuk mematikan kompor yang masih menyalah itu

"So? Kucing kecil ini ingin mencakar ku katanya. Lakukan lah maka aku akan mengigit mu hingga membekas keunguan, dan membuat kedua orang tua ku salah paham seketika"

Zayyan memasang wajah ngambeknya, ia mendengus kesal dan memilih menatap ke arah lain, keheningan terjadi seketika, namun tak urung untuk membuat Sing menjauhkan tubuh besarnya dari si manis yang masih enggan menatap nya

"Sing."

"Hm? "

"Apa kamu percaya monster infeksi? "

Dahi si tampan berkerut samar, apakah Zayyan dan segala ucapan randomnya tengah kembali?

"Apa maksud mu? "

"Seperti Zombie? Manusia yang terinfeksi hingga berubah menjadi makhluk mengerikan, bagaimana jika itu menjadi kenyataan? Aku tidak pernah membayangkan bahwa kita akan bertahan hidup pada dunia yang sedang kacau seperti itu— awhh! "

// Tak //

"Kenapa kamu malah menyentil ku! "

Si manis memekik seketika saat sebuah sentilan cukup keras mampir pada dahinya, membuat dirinya kembali menatap kepada Sing dengan tatapan kesal nya yang membara

"Ini tahun 2050. Dunia yang sudah berbeda dan kamu masih mempercayai hal seperti itu? Sadarlah dari segala pemikiran negeri dongeng mu itu"

"Ish aku kan hanya bertanya, bagaimana jika itu semua benar-benar terjadi? Aku tidak pandai berkelahi ataupun memakai senjata, ku pikir aku akan mati dengan cepat nanti" Ia berujar lesu, seolah ucapannya akan benar-benar terjadi dan Sing mendengus kesal melihat hal itu, tangan besarnya kini tergerak untuk menangkup pipi bulat yang terasa kenyal itu

"Aku akan melindungi mu, sekalipun hal itu tidak akan terjadi pun, aku akan selalu melindungi mu"

"Cih katakan itu pada seseorang yang selalu terlihat tidak perduli padaku ketika di muka umum"

Zayyan mencibir seketika. Membuat Sing hanya dapat tersenyum tipis karena wajah ngambek Zayyan terlihat jauh lebih menggemaskan

"Baiklah aku tidak akan acuh lagi kepadamu ketika di hadapan publik"

"Aku memegang janji mu. Jika kamu mengingkari nya aku akan mengadu pada bibi Tong Yao bahwa kamu sangat menyebalkan aku serius, kamu tau kan aku serius"

Zayyan dan mulutnya yang selalu tidak bisa berhenti berbicara, namun Sing menyukai nya, ia menyukai segala tingkah Zayyan yang hanya di tunjukan kepadanya

Sing jadi tak sabar untuk membuat pemuda manis ini menjadi miliknya

ledakan besar terjadi pada laboratorium bawah tanah Xinjiang di pusat kota Tiongkok. Menyebabkan kekacauan parah menyebar pada pusat kota. Beberapa makhluk aneh muncul dari sisa sisa ledakan, menyerang warga dengan keji dan menyebabkan kerusuhan yang begitu fatal. Pusat kendali telah membunyikan sirine berbahaya tingkat tinggi, mengharapkan agar para warga segera melarikan diri sejauh mungkin sebelum jumlah korban bertambah. ”

// Deg //

Baik Sing dan Zayyan menoleh dengan kaku ke arah televisi berbentuk hologram yang tengah menyalah menampilkan berita terkini

Sing sangat tahu laboratorium yang di beritakan itu, jelas sekali itu adalah laboratorium milik sang ayah serta ibunya. Lantas kekacauan apa yang terjadi seketika sekarang? Apakah kedua orang tuanya baik-baik saja? Lantas makhluk-makhluk apa yang muncul dengan bentuk mengerikan itu? Terlihat jelas bagaimana makhluk itu tengah mengoyak daging korban dengan begitu ganas sampai seketika layar hologram itu mati begitu saja

"Sing.... " Zayyan menyentuh lengan nya dengan tangan yang bergetar, dan Sing sangat jelas melihat tatapan gemetar serta ketakutan pada mata bulat yang cantik itu

"Sialan. Zay ketakutan mu tidak mungkin menjadi kenyataan kan? "






















Bersambung.

Hey gimana yang menantikan cerita Virus ini, gimana lanjut gak? :]

Continue Reading

You'll Also Like

724K 67.6K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
404K 29.6K 39
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
83.2K 8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
129K 12.9K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...