PANGERAN ATLANTIK (Segera Ter...

By Rcha_01

1.1M 50.3K 4.2K

(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Warning! Mengandung unsur kata kasar! Harap bijak dalam memilih bacaan! Su... More

00;PROLOGβœ“
Part 01;Dua garis?
Part 02;Aborsi adalah solusinya
Part 03;Bibirmu adalah korbannya
Part 04;Pil penggugur kehamilan
Part 05;Simpan atau hilangkan?
Part 06;Hujan dan luka
Part 07;Elara dan kesedihannya
Part 08;Kekecewaan
Part 09;Gadis yang rusak
Part 10;Dilecehkan
Part 11;Pemenangnya adalah perpisahan
Part 12;Berbelanja di pasar
Part 13;Masalah mie instan
Part 14;Inviting him to run away
Part 15;Found out
Part 16;Escape
BAB 17βœ“
Part 18;Application?
Part 19;Need each other
Part 20;Lamar secara resmi
Part 21;Wedding day
Part 23;Malam kita bersama
Part 24;Miscarriage?
Part 25;Unlimited solidarity
Part 26;Don't fall in love
Part 27;I'm not a psychopath
Part 28;Benci pada manusia
Part 29;Confess and sweet
Part 30;Dalam bahaya
Part 31;Complicated
Part 32;Sorry for the hurt later
Part 33;Sumber luka
Part 34;Faithfully waiting for him
Part 35;Sudut pandang Atlantik
Part 36;Selamat tinggal semesta
Part 37;Penyesalan
?!
Part 38;Hancur
Terkait update?
VOTE COVER!
Terkait PO!!
OPEN PO!
Spoiler!
Spoiler lagi?!
Last day!

Part 22;Bayi besar?

29.8K 1.2K 17
By Rcha_01

Tinggalkan jejak untuk mensupport aku, baik berupa vote atau komen. Apakah sesyulit itu, bub?🥺

22.Bayi besar

Pukul sebelas malam, Atlantik pulang dari tempat kerja. Penampilan dan wajahnya yang terlihat agak kusut, tak dapat mengurangi kadar ketampanannya.

Membawa langkah yang gontai, Atlantik masuk ke dalam kos-kosan minimalis tersebut, hatinya seketika dilingkupi kehangatan yang tak bisa dijabarkan lewat kata-kata tatkala dirinya menemukan seorang Wanita cantik dalam kondisi hamil muda sedang terlelap disebuah kursi.

Posisinya duduk bersandar, nampak tidak nyaman. "Apakah dia ketiduran nungguin gue?" Gumam Atlantik.

Selain kehangatan, rasa penat dan lesu yang menguasai jiwanya hilang antah berantah melihat Istrinya. Sengaruh itu memang Elara padanya.

Dirinya berjongkok dihadapan Elara. Ia mengelus pipi chubby-nya dari bawah. Pandangan Elara menunduk, ia manfaatkan keadaan dimana Elara sedang tertidur, mengamatinya lamat-lamat.

"Gue masih belum percaya, that a woman as beautiful and cute as this is my wife."

"Gue mau berterima kasih sebesar-besarnya ke Mama lo karena udah ngelahirin perempuan sehebat dan secantik lo ke dunia ini. And I also thank fate, takdir yang telah memandu kita bertemu. And now? Gue berhasil menjadikan gadis secantik dan selucu ini sebagai Istri gue. Gue sehebat itu, emang."

Atlantik terkekeh geli atas dialognya sendiri. Andai saja Elara sedang dalam keadaan bangun, tidak tahu bagaimana reaksinya mendengar turut katanya yang menggelikan. Ketawa kencang, mungkin?

"Kok gue jadi sealay ini sih? Gak gue banget. Lo pelet gue ya, Ra?"

"Tapi, gue emang seberuntung itu bisa memiliki lo." Gerakan yang semulanya hanya mengelus, kemudian Atlantik memberikan sedikit cubitan singkat disana.

Rupanya tindakannya cukup ampuh mengusik Elara, badannya menggeliat memberi respon alami. Kelopak mata berbulu lentik itu terbuka, menyipit serta mengerjap beberapa kali mencoba menyingkronkan cahaya yang mengisi ruangan.

Ia mengucek-ucek netranya, menguap sebelum mengangkat suara khas bangun tidurnya. "Atla? Udah lama pulangnya? Kenapa gak bangunin Ara..?"

Gerakan tangan Elara menyugar surai Atlantik yang gondrong serta berantakan itu ke belakang, sisi kepala Atlantik sedang merebah di pangkuannya dengan posisi mendongak. "Demen aja liat cara tidur lo yang sebelas dua belas dengan babi."

"Atla bisa gak, berhenti jadi nyebelin sehari aja?!" Baru keluar dari alam mimpi, bibir Elara sudah dibuat manyun olehnya.

"Gak bisa, soalnya lo lucu kalo lagi kesal. Apalagi pas cemberut, favorit gue banget."

"Ish!" Tamparan Elara di kepala Atlantik cenderung pelan. Tidak boleh kuat-kuat, Elara tidak mau jadi Istri durhaka. Terlebih lagi Atlantik pasti letih. Wajahnya tenggelam, Atlantik mendusel-dusel manja diperut Elara.

"Dia nyusahin lo gak, hari ini?" Atlantik mendongak, meratapi Elara. Pemilik mata teduh itu timbal balik, membalas tatapannya dari atas.

"Dia siapa?"

"Cebong kematian, siapa lagi?"

Elara memiringkan wajahnya masih berusaha menelaah. "Cebong kematian?"

"Baby deh Baby!" Ugh, ingin sekali Atlantik membanting Elara saking gemasnya.

"Oh.. Baby..?" Elara manggut-manggut lalu menggeleng. "Enggak. Dia gak pernah nyusahin Ara."

"Good child." Atlantik memberi sedikit jarak, ia menepuk-nepuk perut yang sudah agak membentuk gundukkan, hanya saja belum terlalu membengkak.

"Jangan banyak bertingkah ya kids, Bunda lo sekarang sudah jadi kepunyaan gue dan perlu gue ingetin baik-baik, dihati Istri derajat Suami itu jauh lebih tinggi dari pada anak."

"Anak itu gak berarti, karena walaupun hilang, bisa bikin lagi, tapi Suami yang memiliki visual spek aktor-aktor korea sulit dicari."

Elara menggeplak bibir seksi Atlantik. "Mulutnya..anak tetap jadi takhta tertinggi dihati Istri. Dia, jauh lebih berharga dibanding Suami!"

Menyengir dirinya, Atlantik kemudian dalam waktu sekejap langsung mengubah mimik jadi datar. Menyorot sinis perut Elara. "Gue bakal selalu ada di sisi Ara, sekalinya gue tahu lo ngeribetin Ara, habis lu sama gue!"

Smirk Atlantik tergantikan seringai puas. "Dia pasti takut sama ancaman gue."

"Belum lahir aja, Atla sudah sekejam ini sama dia. Padahal anak sendiri loh.." Elara mengelus permukaan perutnya yang terlapisi sehelai pakaian. "Adek tenang aja, ada Bunda. Bunda yang bakal lindungi malaikat kecil Bunda dari Ayah galak."

"Dia masih berbentuk janin, tapi udah jadi saingan berat gua. Gimana lahir nanti yah? Posisi gue bakal langsung tersingkirkan." Gumam Atlantik menahan diri untuk tidak mengulek-ulek perut Elara. Pandangan penuh permusuhan masih menghunus perut Elara, sepertinya calon anak dan Ayah itu kelak akan jadi musuh bebuyutan.

Mulutnya komat-kamit, Atlantik tak habis-habis melafalkan kutukan buat janin itu lalu kembali memeluk perut Elara. Ditengah itu, ia bertutur. Suara baritonnya agak teredam. Tapi Elara bisa mendengarnya dengan jelas.

"Ra, apa gue berhenti kuliah aja..?"

Mendorong bahu Atlantik, Elara menggeleng tidak setuju, jelas ia menentang keras. "Gak! Atla gak boleh berhenti kuliah!"

"Tapi gue pengen fokus menunaikan tanggung jawab gue sebagai kepala keluarga, cari duit, menafkahi lo dan calon anak kita, gue cukup berdiri dibelakang ngedukung lo, liat lo pakai topi toga, liat lo sukses kerja diperusahaan ternama."

"Sekali Ara bilang gak ya enggak! Ngeyel banget sih jadi orang?! Ara gak mau Atla mengorbankan mimpi Atla demi Ara. Emang Atla gak takut, kalo misalnya Ara sukses terus ketemu cowok yang lebih tajir dan jauh lebih keren dari Atla, Ara bakal berpaling dan pergi bersama cowok lain."

Mendengar kalimat panjang lebar Elara, Atlantik reflek mendekap perut Elara lagi. "Iw dwon't cwarwe."

Membeku beberapa saat, sebelum akhirnya Elara bersuara dengan nada yang sedikit bergetar samar. "Iya kan, Atla gak sayang sama Ara."

'Banget malahan, damn girl! Gue sayang banget sama lo, melebihi nyawa gue sendiri. Peka bangsat! Sialan! Gue gak bakal pernah ikhlas lo sama cowok lain! Gue pemilik lo satu-satunya!'

Cengkeramannya Atlantik di sisi pinggul Elara sangat terasa, Atlantik menyalurkan bara api yang tiba-tiba menyala didalam sana akibat dari ucapan Elara, Perempuan itu menggeliat risih, Atlantik meremas pinggulnya.

Ia memundurkan kepala kemudian mengangkat wajahnya, Elara panas dingin melihat hawa menusuk yang menyeruak dibalik tenang nan dinginnya Atlantik, belum lagi saat ia menampilkan senyum iblis dengan rahang mengeras.

Jemarinya aktif, memilin bagian helaian rambut panjang Elara yang terjuntai kebawah. "Ngapain takut? Gue punya dua kaki. Gue bisa ngejer kemana pun lo pergi, sekalipun ke ujung dunia." Elara menegang bukan main. Ia paling takut kalau vibes Atlantik sudah berubah jadi negatif seperti ini, auranya terlihat gelap.

"Semudah membalikkan telapak tangan, gak sulit bagi gue untuk menyingkirkan seekor serangga. Lalu setelah melenyapkan serangga itu, gue bakal membelenggu kaki lo dengan rantai dan menyeret lo hingga mau gak mau lo terseret kembali ke sisi gue."

"Lo gak akan bisa lepas dari gue, kecuali--" Tangan Atlantik semakin terangkat, kepala Elara sedikit mendongak saat Atlantik menjambak rambutnya. "You die."

Deg!

'Tapi gue gak akan membiarkan lo berada dalam situasi itu, Ara. Kalo ada yang mati, itu harus gue.'

"L-lepas, Atla.. kepala Ara sakit.." rintihan Elara terdengar, jambakan Atlantik di rambutnya cukup kuat.

Rautnya sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah telah menarik rambut Wanita itu. Tangannya Atlantik turunkan sebelum berbicara lagi. "Baiklah, I won't stop studying dan berakhir buang-buang waktu dan energi ngejer lo sama bajingan lain. Tunggu gue sukses. Gue akan bawa kalian pergi dari negara ini."

Elara nampak terhenyak, kembali ketopik utama. Ia memegangi dadanya, hal yang biasa ia lakukan jika ada yang mengganjal dirongga dadanya. "Kemana?"

"Ke benua yang berbeda, kita akan tinggal di tempat yang jauh dari negara ini. Kita pasti bisa bahagia, Ra.. hidup dengan tenang dan nyaman tanpa bayang-bayang bahaya dari keluarga terkutuk itu.."

"Yang Atla bilang keluarga terkutuk adalah keluarga Atla sendiri.."

"I'm no longer part of that family."

Elara menaikkan bibirnya secara paksa melukiskan senyum miris. Memang ia punya pilihan lain? Ia tidak punya siapa-siapa lagi selain Atlantik.

Bibi dan Pamannya? Elara sudah segan sedari Bibinya bilang memutuskan hubungan diantara mereka. Sebaliknya, Atlantik masih ada Mommy, Daddy dan Grandpa. Keluarganya masih utuh, hanya saja kurang cemara.

"Ara ikut aja kemana Atla pergi."

"Humm.. lo kan gak punya keluarga selain gue."

Selang beberapa detik hanya kesunyian yang menyelimuti suasana, mereka sama-sama sibuk dengan pemikiran sendiri, namun tidak lama kemudian Elara menyeletuk memecahkan keheningan. "Atla capek?"

Bagaikan anak kucing, Atlantik mengangguk-angguk lucu, ia kembali menengadah mempersembahkan wajahnya yang kusut. "Sembuhin lelah gue, Ra.." Nada suara Atlantik terdengar memelas.

"Sembuhin? Gimana caranya?"

Diraihnya tangan Elara yang kini telah terjuntai kebawah kemudian menuntunnya ulang keatas kepalanya. "Usap-usap kepala gue."

"Emang teknik itu bisa nyembuhin?" Bingung, Elara bertanya yang diangguki lemah oleh Atlantik. 'Why not? You are the cure for everything, my wife.' Ia sudah tidak waras kalau sampai rangkaian kalimat keramat itu ia tuturkan secara lisan!

Lantas, tak ayal telapak tangan Elara menyapu-nyapu kepala lengkap dengan memberikan tepukan-tepukan kecil di permukaan rambut Atlantik. Elara tergelak pelan, ia merasa tergelitik melihat Atlantik memejamkan mata menikmati usapannya.

Kenapa Atlantik bisa jadi bayi besar seperti ini? Apakah ini karakteristik aslinya? "Si monster berubah jadi bayi manja nih ceritanya?"

Ah, Elara lupa, pada dasarnya Atlantik memang manja selama ini, hanya saja Elara tidak menyadarinya, mungkin karena mereka terbiasa melakukan physical touch yang cukup intim penyebabnya. Jadinya, mereka berdua sama-sama nyaman dengan tidak ada jarak membentengi.

"Siapa bilang?!" Sontak, Atlantik seketika langsung menegakkan punggungnya dengan netra membola. Ia berdeham menetralkan diri.

Segeralah ia menepis perkataanya Elara. "Gue cuma pengen nyembuhin rasa lelah! Ya kali gue manja-manja sama pelayan burik kayak lo!"

Menghembuskan napasnya, Elara akhirnya bangun dari kursi. Memutuskan untuk menghindari peraduan argumentasi. "Atla mau di seduhin kopi anget?"

"Teh aja! Gak mau kopi, pait."

"Tapi di dapur gak ada persediaan teh. Kopi aja ya? Kalo mau manis liat senyuman Ara aja."

"Cih, pede sekali nih gembel." Mendelik, Atlantik menggerutu kesal. Kemudian mengibaskan tangannya pasrah. "Yaudah, kopi aja. Gulanya banyakin."

"Ay-ay prince!" Elara memasang gaya menghormat sebelum berlalu ke dapur menyeduh kan secangkir kopi untuk sang Suami.

TBC..

Jangan lupa bagikan cerita ini ke teman-teman kalian🖤

Continue Reading

You'll Also Like

111K 3.3K 60
DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!! Sebelum di baca jangan lupa follow!q⁠◕⁠‿⁠◕⁠q masih banyak typo di dalam cerita ini, jadi saya selaku penulisnya memin...
3.8M 264K 69
Warning! R17+𝒁𝒐𝒏𝒂 𝒃𝒂𝒑𝒆𝒓, π’†π’Žπ’π’”π’Š & π’Œπ’†π’”π’†π’”π’‚π’•π’‚π’. ══━━━━βœ₯β—ˆβœ₯━━━━═ ALZHEIGARA α΅€α΅’Λ£β±αΆœ ᴿᡉˑᡃᡗⁱᡒⁿ˒ʰⁱᡖ, α΅α΅ƒΚ³Κ³β±α΅‰α΅ˆ ᡇʸ α΅ƒαΆœαΆœβ±α΅ˆα΅‰βΏα΅—! ══━━━━βœ₯β—ˆβœ₯━━━━═...
41.9K 3.5K 20
Jangan lupa follow IG author ya @hayatulhusnii_05 . Menikah muda di usia 18 tahun? Ah, entah ini nasib buruk atau nasib baik untuk Viara. Namun, satu...
329K 2.2K 11
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...