KUMPULAN CERITA PANAS by Robe...

By RobertoGonzales95

271K 1K 23

Kumpulan Cerita Panas buatan Roberto Gonzales. Khusus 21 tahun ke atas. More

Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria (1)
Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria (2)
Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria ( 3 )
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (1)
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (2)
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (3)
Disewa Lionel (1)
Disewa Lionel (2)
Disewa Lionel (3)
- JEREMY MURAKAMI kembali -
Gigolo Biseks Simpanan Mama (1)
Gigolo Biseks Simpanan Mama (2)
Gigolo Biseks Simpanan Mama (3)
CASAMIGOS
CASAMIGOS - PROLOG
CASAMIGOS - 1: Ricardo
CASAMIGOS - 2: Kendall
CASAMIGOS - 3: Arjuna
CASAMIGOS: 4 - Sophia
CASAMIGOS: 5 - Intersection 1A
CASAMIGOS: 6 - Intersection 1B
Suami Yang Disetubuhi Cowok Macho Spanyol
Si Pemuas Satu Kos
Si Pemuas Satu Kos 2
Pacarku Sang Pemuas Satu Geng
Pemuas Suami Si Bos Bule
DRIVER OJOL ARAB PLUS - PLUS
Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku (1)
Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku (2)
DISETUBUHI TEMAN MACHO ISTRIKU DI PESTA PANTAI BINAL (1)
Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (2)
TUBUHKU DIPINJAMKAN PACARKU DI PESTA LIAR
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (1)
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (2)
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (3)
Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (1)
Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (2)
Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (1)
Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (2)
PEMUAS PARA PREMAN JALANAN
Memperawani Suami Muda Tetanggaku
Lubang Pemuas Pria-Pria Beristri
Malam Liar Sang Budak Korporat
Takdir Seorang C*mdump
Service Plus-Plus Barber Straight Turki
BULE ONLINE, PEREBUT KEPERJAKAANKU
Salah Kamar, Aku Dapat Sugar Daddy
Napas Buatan Dari Papa Sahabatku
MENGERJAI DADDY KEKAR BERISTRI
Menjebak Sopir Straight Bad Boy
LEGENDA SI OTONG MONSTER
MESIN PEMUAS MANTAN DAN GEBETAN
PELARIANKU SEORANG PRIA KEKAR BERISTRI
SI PEMUAS SEKAMPUNG
PEMILIK TUBUH INDAH SI PEMBANTU GANTENG
PELEGA DAHAGA SAHABAT PAPAKU

MENJAJAL KEJANTANAN MASSEUR IMPOR RUSIA

2.1K 13 0
By RobertoGonzales95

MENJAJAL KEJANTANAN MASSEUR IMPOR RUSIA

by Jeremy Murakami

Aku kenal sama Edmond Wong sudah cukup lama, sekitar empat tahun. Dia adalah satu dari ketujuh temanku bermain bulutangkis di hari Selasa. Ko Edmond—begitu aku memanggilnya—adalah seorang pria Chindo usia akhir 40 tahunan yang ganteng dan menjaga penampilannya. Semua dari kami kenal siapa keluarga Ko Edmond. Dia berasal dari keluarga pebisnis penambang timah besar yang punya basis usaha di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Dia sendiri cuma mengandalkan hidupnya dari dividen dari usaha orang tuanya. Dengan kata lainnya, hidupnya penuh dengan kelimpahan, kemewahan, ketenangan, dan suka cita. Dan menyenangkannya sekali, dia orangnya tidak pelit. Dia sering mentraktir kami makan malam setiap selesai bermain bulutangkis bersama-sama. 


Ilustrasi: Edmond Wong


Ko Edmond ini kulitnya putih mulus dan bersih. Dia sangat menjaga kesehatan kulitnya. Kunjungan ke dermatologis sudah menjadi agenda bulanannya. Mengenai badan, dia tipikal pria berbadan slim fit yang rajin berlatih beban. Aku juga tahu Ko Edmond ini rajin pergi fitness lima kali seminggu selain bermain bulutangkis dengan kami di hari Selasa. Alhasil, di usia yang tidak muda lagi, dia terlihat fit. Wajahnya juga cukup manis, tipikal pria Chindo yang menjaga penampilannya sekali. Dan yang paling aku sukai dari Ko Edmond adalah rasa mulutnya…

Aku sendiri punya kedekatan yang lebih dengan Ko Edmond. Di antara kedelapan anggota perkumpulan bermain bulutangkis kami, hanya aku dan Ko Edmond yang merupakan penyuka sesama jenis. Di luar sepengetahuan para anggota lain, aku dan Ko Edmond sering melakukan hubungan badan untuk kesenangan kami saja.



[ … ]


 

Ilustrasi: Edmond Wong


Kami tidak pernah membicarakan soal hubungan badan yang kami lakukan. Sebenarnya, kami ya cuma melakukannya secara natural aja…

Kejadian ini dimulai sekitar dua tahun lalu. Kami sedang liburan bersama ke Singapura karena Ko Edmond mengajak kami untuk merayakan ulang tahun ke-47-nya. Setelah minum-minum di Clarke Quay, kami naik tiga taksi dan kembali ke Marina Bay Sands, hotel tempat kami menginap. Ko Edmond menyewa empat kamar untuk kami bermalam selama di Singapura, tiga di antaranya berada di sebuah tipe apartemen berisi tiga kamar. Hanya satu kamar yang terpisah, yaitu kamarku bersama Ko Edmond. Kalian pasti mengira ini semua setting-an sehingga aku dan Ko Edmond bisa bersenggama, kan? Nyatanya tidak… Semuanya organik…

“Gua ngorok… Siapa yang ndak keberatan tidur sama gua?” tanya Ko Edmond memberi heads-up sebelum memilih kamar.

“Si Felix aja, Ko!” ucap Rendy, salah satu temanku. “Dia tidur juga ngorok!”

Ya, begitulah… Aku tidur sama Ko Edmond…

Eh, lha kok ketika kami berdua masuk ke kamar, rasanya berbeda… Seperti, kami masuk ke ranjang pernikahan kami. Begitu pintu ditutup, kami malah bercumbu.

Satu hal yang aku pikirkan saat kami pertama memadukan mulut kami… Bibir Ko Edmond lembut… Ada bekas rasa tequila di mulutnya, tetapi aroma napasnya tetap segar dan wangi. Bibirnya kenyal dan sangat nikmat diajak berciuman. Lidahnya yang kecil juga terampil dan sangat lincah bermain cinta. Rasa liurnya juga menyenangkan untuk diteguk. Kami berciuman sambil berdiri cukup lama sambil menggerayangi tubuh kami masing-masing. Berkali-kali kuraba perut ramping Ko Edmond yang ternyata punya abs yang indah dan tercetak jelas itu. Dia pandai sekali berciuman dan membaca titik-titik sensitif di tubuhku… Tangannya memainkan putingku yang terbungkus kaos itu sambil menghisap lidahku… Tanganku meremas-remas pantatnya yang semok berotot.

Ko Edmond tiba-tiba melepas ciumannya dari bibirku. Dia buka kemeja lengan panjang warna hitam yang aku pakai. Setelah terlepas sempurna, dia mengecup bibirku lagi dengan tergesa-gesa, seperti tidak rela persatuan bibir kami terlepas barang satu detik pun. Kini, tangannya berusaha melepas celana panjang yang aku pakai. Dalam hitungan kurang dari tiga puluh detik, kini tubuhku sudah polos tanpa dihalangi sehelai benang pun di depan Ko Edmond. Dia segera berlutut di depan tubuh telanjangku dan berpegangan ke pantat semokku. Dia memberiku blowjob ternikmat dalam hidupku…

“Ahhh… Ooohhh… Eahhh… Ohhh… Ahhhh…”

Mulutku tidak bisa berhenti mengerang-erang keenakan akibat perbuatan mulut Ko Edmond. Sambil memuluti batang kontolku sampai mentok, dia meremas-remas pantatku.

“Ahhh… Ooohhh… Eahhh… Ohhh… Ahhhh…”

Cukup lama Ko Edmond mempermainkan mulut dan lidahnya ke batang kenikmatanku. Setelah kira-kira sepuluh menit dia berjongkok di sana dan memberikan servis ternikmat di hidupku, dia pun mengecupi pusar, perut, dan dadaku. Dia menjilati kedua putingku lembut bergantian sambil tangannya mengonani batang kejantananku. Dia juga menyempatkan diri untuk mengecup bibirku dan menjelajahi mulutku dengan lidahnya. Napas kami memburu karena nafsu yang tidak bisa kami kontrol lagi.

“Felix, lu bawa kondom, ndak?” tanya Ko Edmond di sela-sela cumbuan bibirnya.

“Ya ndak, Ko…” jawabku jujur. “Mana tahu Felix kalau di trip bareng Koko dan teman-teman ini ini bakalan ngewe…”

“Ya sudah, gua pake PreP, kok… Lu entotin gua langsung aja, ya…”

{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

[ ... ]
 

 

CUPLIKAN SELANJUTNYA


Ilustrasi: Felix Gondokusumo


Namaku Felix Gondokusumo. Usiaku 24 tahun. Sebenarnya, aku asli Surabaya dan tinggal ngekos di bilangan Jakarta Selatan. Aku sendiri belum lulus kuliah sampai sekarang ini, padahal aku sudah duduk di semester sepuluh di jurusan Psikologi di sebuah universitas swasta di Jakarta. Menurut dosenku, aku tidak lulus-lulus gara-gara kurang fokus. Memang benar, aku ini terlalu sibuk mengurusi hobi dan kesenanganku, termasuk fitness dan bulutangkis. Aku hobi berolahraga. Bagaimana tidak, aku ini seorang laki-laki penyuka sesama jenis. Penampilan dan kebugaran tubuh adalah yang terutama. Ketika wajah kita tampan dan tubuh kita seksi, kehidupan akan jauh lebih mudah. Semuanya akan menyukaiku, dan aku bisa bercinta dengan siapa pun yang aku suka. Itu benar-benar impian…

Ko Edmond ini bukan tipeku sebenarnya. Dia tampan dan berbadan bugar sebagai pria berusia akhir 40 tahun. Tetapi, usianya terlalu tua untuk menjadi pria yang gemar aku tiduri. Dia baik padaku, sih. Dia sering mentraktir aku makan. Aku juga merasa nyaman mencium bibirnya, menjilat putingnya, ataupun me-rimming pantatnya. Jadi, aku tidak terlalu mempermasalahkan bila dia meminta aku berhubungan badan dengannya. Selain itu, berhubungan badan dengan Ko Edmond juga seperti membalas budiku atas kebaikan-kebaikan yang dia lakukan padaku.


Ilustrasi: Edmond Wong

Setelah kejadian di Singapura, hubungan seks antara aku dan Ko Edmond terjadi natural saja. Saat Ko Edmond ingin tubuhku, aku memberinya. Ketika aku juga tidak bisa menemukan orang lain untuk berhubungan badan, aku pun mengunjungi Ko Edmond. Tidak ada pembicaraan soal dinamika hubungan badan kami… Kami tidak pernah membicarakan hal seperti itu. Yang ada, kami hanya melakukannya. Kami berhubungan seks secara rutin… Begitu saja…

Di luar hari Selasa, apabila Ko Edmond mengundangku ke kamarnya, artinya kami akan berhubungan badan. Itu sudah peraturan yang tidak tertulis tetapi dimengerti. Toh, aku juga tidak keberatan berhubungan badan dengan Ko Edmond, kok… Seperti yang aku bilang, Ko Edmond itu jauh dari kata jelek. Badannya juga seksi dan sangat bugar untuk pria seusianya. Dia juga wangi serta rasa mulutnya enak. Jadi, ya kami santai-santai saja berhubungan badan. Sama sekali tidak ada masalah yang berarti…

Seperti halnya hari itu. Di hari Selasa, Ko Edmond tidak ikut bulutangkis. Alasannya, dia sedang pergi ke Rusia. Aku dan keenam temanku yang lain sudah terbiasa kalau Ko Edmond tidak datang. Dia memang tidak jarang pergi ke luar negeri di luar waktu luar liburan, bahkan ke negara-negara yang sangat jauh, seperti Denmark, Norwegia, Islandia, bahkan Amerika Serikat dan Kanada. Tentu saja karena dia keuangannya tidak terbatas, dia bisa memilih hari apa setiap minggunya untuk jalan-jalan. Minggu itu, di hari Kamis, Ko Edmond mengirimiku pesan What’sApp.

Edmond Wong:

Felix, lu ke rumah gua ya ntar malam…

Aku pun langsung mengerti kira-kira apa mau Ko Edmond kala itu. Alhasil, aku langsung menjawab santai.

Felix Gondokusumo:

Siap, Ko… Felix meluncur dari kos jam tujuh, ya…

Kebetulan sih… Aku juga belum coli dari hari Minggu. Kebetulan juga, terakhir aku berhubungan badan juga dua minggu lalu saat aku berhubungan badan dengan Ko Edmond di hari Jumat. Biasanya aku minimal seminggu sekali mencari pria dari aplikasi. Tetapi, akhir-akhir ini aku agak malas juga main aplikasi. Aku rasa spermaku sedang menumpuk di dalam testisku. Dengan kata lain, aku juga lagi nafsu-nafsunya saat ini seperti kucing kebelet kawin. Aku pun segera mandi-mandi dan bergegas membersihkan tubuhku…


[ … ]


Ilustrasi: Felix Gondokusumo


Pukul tujuh malam, aku segera meluncur ke rumah Ko Edmond di bilangan Pondok Indah. Dengan berbalut jaket kulit, aku meluncur dengan Honda CBR-ku dan menyusuri jalanan kota Jakarta. Pukul setengah delapan, aku sampai di depan rumah Ko Edmond.

“Pagi, Pak Syamsul…” sapaku ke satpam yang bertugas. “Saya sudah ada janji sama Ko Edmond nih…”

“Iya, Den Felix… Sudah ditunggu sama Den Edmond di dalam…”

Aku pun segera masuk ke dalam rumah Ko Edmond. Ketika pintu aku ketuk, Ko Edmond segera membukakan pintunya dalam waktu kurang dari tiga puluh detik. Begitu pintu terbuka, aku melihat Ko Edmond nyaris bertelanjang badan, hanya perutnya ke bawah yang dibungkus handuk tipis. Selain itu, tubuh Ko Edmond tampak sedikit basah seperti baru saja mandi, membuat tubuhnya tampak lebih seksi. Disuguhi badan ramping berotot Ko Edmond yang putih mulus itu, aku yang belum ngecrot hampir seminggu itu langsung ngaceng secara otomatis. Tidak berhenti di sana, ketika pintu ditutup oleh Ko Edmond, handuk yang dipakai Ko Edmond langsung aku tarik sehingga Ko Edmond kini bertelanjang bulat tanpa sehelai benang pun di depanku. Setelah itu, tubuhnya segera aku tarik agar menghambur ke tubuhku, lalu mulutnya kucumbu habis. 

{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

[ ... ]
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA


Ilustrasi: Edmond Wong



“Lix, ahhh… Ohhh… Gua undang elu kesini sebenarnya gua mau kasih oleh-oleh seksi dari Rusia…”

“Apa, Ko?” tanyaku tidak konsentrasi sambil terus nenen ke puting melenting pink milik Ko Edmond.

“Gua bawain cowok Rusia ganteng neh buat elu…” ucapnya di sela erang-erangan nikmatnya. “Ini ada tukang pijat ganteng banget di Moskow… Ganteng banget… Kulitnya putih pucat, rambutnya coklat terang, matanya biru samudra, baunya wangi, hidungnya mancung… Sempurna banget dah… Gua sampai kesengsem…”

“Lha, terus?” tanyaku mulai bingung arah pembicaraan ini sambil ngentot begini.

“Dia bilang dia juga sering diajak para pria gay liburan sambil dipijat selama trip gitu… Dibayar harian… Jadi, bebas kita minta pijat kapan aja… Gua jadi tergoda kan… Gua booking dia seminggu ke Jakarta buat gua bawa pulang… Gua pikir bisa ngentotin gua sepuasnya… Eh dia malah beneran straight… Kagak bisa ngaceng ataupun disuruh ngentotin gua…”

Aku cuma terkekeh mendengar cerita Ko Edmond yang kocak dan ceplas-ceplos.

“Terus, ngapain diomongin ke Felix?” tanyaku sambil terkekeh.

“Elu cobain aja si masseur ini…” ucap Ko Edmond santai. “Namanya Sergei… Sergei Ivanov… Biarpun kagak bisa ngeseks sama dia, pijatannya enak… Apalagi, dia ganteng banget… Elu incip aja…”

Aku pun kembali tertawa mendengar tawaran Ko Edmond.

“Sekarang, elu ewe gua dulu yang heboh, ya… Gua udah di ujung neh… Gua baru dipijat ini sama si Sergei tadi… Belum sempat crot… Makanya, pas banget elu dateng… Bikin gua crot langsung aja, ya…”

Aku pun cuma mengangguk-angguk mengerti dan menggenjot Ko Edmond lebih heboh lagi. Ko Edmond sendiri mulai memejamkan matanya dan menikmati genjotan-genjotan kejantananku di liang senggamanya.


[ … ]


Setelah beres mendapatkan orgasmenya, Ko Edmond melarangku menuntaskan puncak kenikmatanku. Begitu Ko Edmond memuncratkan cairan kejantanannya di dadanya dan perutku, dia segera melepaskan batang kejantananku dari liang senggamanya. Dia pun berbisik di telingaku.

“Jangan lu keluarin pejuh elu, Lix,” ucapnya segera melepaskan cumbuan mulutku dari mulutnya. “Ntar kan bisa minta dikocokin si Sergei.”


Ilustrasi: Felix Gondokusumo


“Dia mau ngocokin?” tanyaku penasaran.

“Masih mau lah kalau ngocok,” jawab Ko Edmond lalu membenarkan posisi tidurnya. “Elu isep kontolnya juga ndak papa. Dia mau kok… Yang bikin sebel, dia kagak mau entot gua aja… Rugi dah gua bawa dia jauh-jauh dari Rusia… Eh begini, dah…”

“Cipokan?”

“Yah, boro-boro…” ucapnya kecewa. “Katanya straight. Ya sudah lah… Gua nerima aja… Tapi, pijitannya enak kok… Makanya gua panggil elu… Biar gua kagak rugi-rugi amat bawa dia mahal-mahal dan jauh-jauh ke sini…”

“Jadi bukan karena lagi pengen diewe Felix ya, Ko?” ucapku meringis, menggoda Ko Edmond.

“Ya itu juga, Lix…” ucap Ko Edmond gemes sambil menjewer pipiku.

Aku cuma tersenyum masam mendengar penjelasan Ko Edmond.

“Felix bersih-bersih dulu ini, Ko?” tanyaku mulai kepikiran harus siap-siap bagaimana.

“Bersihin pejuh gua di dada elu aja… Ndak usah mandi…. Habis gitu, lu tunggu di kasur. Gua panggilin si Sergei…”

Aku pun mengangguk dan segera masuk ke kamar mandi di dalam kamar Ko Edmond. Setelah bersih-bersih dan berbilas, aku keluar dari kamar mandi. Saat itu juga, aku dibuatnya terpana. Akhirnya, aku bertemu dengan masseur impor dari Rusia itu. Aku tahu orang Rusia banyak yang ganteng dari pemain-pemain tenis terkenal dunia. Tetapi, ini sih gantengnya kelewatan! Kenapa dia tidak jadi model atau bintang film saja?

“Apakah kamu Felix?“ ucap Sergei dengan Bahasa Inggris berlogat Rusia yang cukup kaku.


Ilustrasi: Sergei Ivanov


“Be-benar…” jawabku grogi saat dipandang matanya yang biru muda dan indah itu.

Aku pun menawarkan tanganku untuk bersalaman dengannya. Dia menerima tanganku, dan kami bersalaman. Sebenarnya, dia tidak bisa dibilang ramah. Tidak ada senyuman atau kata-kata basa-basi. Tapi, karena Sergei tampan sekali, aku tetap jatuh hati.

“Silahkan berbaring di kasur…”

Si Sergei Ivanov ini benar-benar sempurna secara fisik. Dia adalah definisi dari pria tampan Kaukasia secara tradisional. Rambutnya coklat gelap tampak kontras dengan wajahnya yang putih pucat. Matanya biru tampak seperti samudra yang dalam. Hidungnya mancung dan wajahnya mulus sekali. Badannya yang atletis hanya dibalut kaos tanpa lengan yang menampilkan lengannya yang berotot. Dadanya yang bidang juga tampak tercetak jelas di balik tanktop ketat yang dia pakai.

Make yourself comfortable, Felix…” ucapnya kembali menyadarkanku pada kenyataan.

Kepalaku jadi penuh skenario liar yang ingin kucapai. Yang jelas, aku ingin sekali mencicipi kejantanan si Sergei hari itu. Hal pertama yang aku perlu lakukan adalah mengeskalasi ini semua dengan bugil secara langsung di hadapan Sergei.

“Saya lepas baju saja ya biar tidak kotor?” ucapku mulai memperingatkan.

“Sebagaimana nyamannya kamu saja, Felix,” ucap si Sergei enteng.

Aku pun langsung bugil di hadapan Sergei. Kontolku pun sudah setengah menegang, membayangkan yang tidak-tidak mengenai apa yang kami berdua bisa lakukan. Si Sergei masih menggunakan tanktop serta celana training bahan kain yang nyaman. Dia segera memulai memijat tubuhku. Secara teknik, biasa saja. Dia memintaku tengkurap dan mulai memijat dari kaki. Entah kenapa, Sergei sama sekali tidak ada keinginan untuk menutupi tubuhku. Biasanya, para masseur Indonesia akan menutupi bagian pantatku setidaknya. Sergei malah membiarkan pantatku terekspos di hadapannya sambil mulai memijat bagian kakiku. Aku merasa menjadi makanan yang siap disantap oleh Sergei saat ini juga.

“Beritahu saya apabila tekanannya terlalu keras, ya…”

“Baiklah…” ucapku lebih santai.

Rasanya sungguh mendebarkan dan sangat intim sekali. Sekarang, tidak ada yang menghalangi Sergei dalam menikmati tubuhku. Tangannya mulai beraksi memijat bagian kakiku dengan nyaman. Alhasil, seluruh bagian tubuhku yang lain merasa iri untuk dipermainkan oleh tangannya. Pijatan tangan kokoh Sergei mulai naik ke pantat. Di situ, aku mulai merasa sange banget. Sergei memainkan pantatku dengan intens, membuat lubang pantatku jadi gatal untuk dipermainkan. 

Dari pantat, Sergei mulai berpindah ke punggungku. Dia kini berjalan ke arah depan tubuhku, ingin memijatku dari depan. Aku pun reflek menoleh ke atas, memandang ke depan kepalaku. Lantas, di depanku, kepalaku langsung berhadapan dengan selangkangannya. Kontolku langsung sakit karena ngaceng dan terhimpit kasur.

“Sergei, bolehkah saya memegang-megang tubuhmu?“ tanyaku tidak tahan harus bagaimana.

“Boleh,” jawabnya santai.

Merasa mendapatkan lampu hijau, aku mulai memegang kakinya. Pahanya yang dibungkus celana training ketat pun aku remas-remas gemas. Kurasakan kakinya benar-benar penuh otot dan membuat dia macho sekali. Gemas banget rasanya bisa merasakan otot-otot di tubuhnya. Pantatnya yang berotot dan bulat itu pun aku remas-remas. Benar-benar menggairahkan! Pantatnya sungguh besar dan menggemaskan. Aku pun mulai memegang kontolnya. Ternyata, si Sergei belum ngaceng. Tapi, gilanya lagi, ukurannya yang tertidur sudah besar sekali!

Merasa tergoda dengan kenikmatan yang bisa ditawarkan kontol Sergei, aku pun berusaha membuka celana training ketat yang dia pakai. Tapi, ternyata susah juga ya… Selain posisiku tengkurap, tanganku tidak bisa bergerak bebas di posisi ini. Sergei pun membantuku melepas celana training yang dia pakai. Ternyata dia tidak memakai celana dalam di balik celana training yang dia pakai itu. Alhasil, aku segera bisa melihat kontolnya yang masih terkulai lemas di depan kepalaku. Gila… Kontol bule Rusia di depanku ini besar sekali! Ukurannya tebal dan panjang. Selain itu, batangnya yang tersunat ketat itu tampak bersih dan berwarna pink. Sungguh menggemaskan.


Ilustrasi: Sergei Ivanov


“Boleh saya hisap?” tanyaku meminta persetujuan.

Sergei pun cuma mengangguk santai menyetujui. 

{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

[ ... ]
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA

 

Kontolku sudah berkedut-kedut luar biasa meskipun baru pinggir kakiku saja yang dipijat Sergei. Belum sampai tangannya ke arah batangku, rasanya kontolku sudah hampir meledakkan lahar kenikmatan. Rasanya, Sergei benar-benar begitu hebat membaca-baca titik-titik kenikmatan di tubuhku. Setelah itu, ada hal yang benar-benar tidak aku duga!


Ilustrasi: Sergei Ivanov


Tiba-tiba saja, Sergei meraih batang kenikmatanku dan meloconya. Lalu, tanpa aba-aba lagi, mulutnya yang seksi itu mendekat ke ujung kontolku dan mulai menghisapnya. Lidahnya pun sempat dia main-mainkan di sekitar batang kontolku sambil kepalanya dia dorong sendiri untuk menelan kontolku. Dari teknik menghisapnya, aku tahu dia tidak berpengalaman soal ini. 


{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

[ ... ]
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA

Di titik ini, aku bingung mengenai apa yang bisa dan tidak bisa terjadi. Namun, aku masih berharap penuh bisa menikmati tubuh si Sergei tentunya. Kini, Sergei meraih tanganku yang sedang meloco kontolnya untuk dipijat. Namun, dia sekarang berdiri mendekatiku dengan kontol yang teracung di dekat wajahku, seakan-akan minta disepong lagi. Dengan senang hati, aku pun segera membuka mulutku dan menyepong kontol si Sergei yang sudah ngaceng sempurna itu. Kali ini, Sergei malah yang mendesah keras, seperti tidak memperdulikan kemungkinan Ko Edmond mendengarkan kami. Padahal, dia tadi yang khawatir ketika aku mendesah terlalu keras. Sergei sendiri sudah mulai kehilangan kontrol. Dia berhenti memijatku dan terus melakukan throat-fuck ke diriku. Namun, aku senang sih dia minta aku terus melakukan deep throat. Awalnya aku sempat tersedak. Bagaimanapun juga, ini kontol ukuran Rusia yang besar gitu lho… Tetapi, lama-lama aku terbiasa juga sih dengan keberadaan kontol raksasanya di tenggorokanku. Dan lagi, artinya si Sergei sangat menikmati servisku…

Di titik ini, si Sergei sepertinya sudah lupa tugasnya sebagai tukang pijat. Dia tiba-tiba memberi isyarat diriku untuk tengkurap lagi. Aku sih pasrah saja. Entah apa yang dia mau dari diriku. Kami berdua sama-sama telanjang tanpa dihalangi sehelai benang pun kali ini. Jadi, semuanya bisa terjadi. Begitu aku tengkurap, Sergei langsung memijat lubang pantatku. Dia menstimulasi bibir pantatku agar pantatku lebih rileks.

“Kayaknya aku yang bakal dientot nih,” pikirku dalam hati.

Sebenarnya, aku lebih menikmati posisi menjadi top. Tetapi, tidak apa-apa lah… Setidaknya aku bisa menikmati tubuh si bule Rusia ini. Lagian, mungkin karena background si Sergei ini pemijat, dia pandai sekali memainkan lubang pantatku. Rasanya nikmat sekali sehingga aku mendiamkan dirinya saat mempermainkan lubang pantatku. Dia juga pelan-pelan melakukan fingering, dan di luar dugaanku, dia pandai sekali menstimulasi otot-otot pelepasanku sehingga rasanya sama sekali tidak sakit.

“Apakah kamu mau disetubuhi, Felix?” tanyanya sambil serius memainkan liang pembuanganku.

Aku pun bertanya balik sambil pura-pura bego, “Kalau pijat begini memang biasanya sampai disetubuhi, ya?”


Ilustrasi: Sergei Ivanov


Sergei tertawa. Manis sekali, ya Tuhan! Dari tadi, si Sergei ini tampak seperti tipikal pria Rusia yang jutek. Ini pertama kalinya dia tertawa dan memasang raut wajah ramah.

“Tentu saja tidak, Felix,” jawabnya masih terkekeh sambil mengelus-elus pantatku gemas. “Tergantung saya juga. Kalau saya ingin, saya akan melakukan. Tetapi, saya tidak memaksa dan tidak mau dipaksa. Cuma, entah kenapa, melihat kamu yang imut dan manis ini, aku jadi ingin menyetubuhimu…”

Aku cuma tersenyum tipis. Pintar sekali si Sergei merayuku! Aku curiga pujian-pujiannya cuma agar aku bersedia melayani nafsu bejatnya. Tetapi, siapa sih yang mau menolak disenggamai cowok Rusia tinggi, ganteng, dan gagah semacam Sergei?

“Tetapi, tolong jangan bilang apa-apa pada Edmond,” ucapnya memperingatkan. “Saya sama sekali tidak melayani keinginannya soal anal seks… Seperti yang saya bilang, saya pilih-pilih… Edmond memang cukup tampan dan berbadan seksi. Tetapi, usianya terlalu tua untuk saya… Saya lebih suka pria yang lebih muda…”

Oh, begitu toh! Aku mengerti sekarang. Itu sebabnya Ko Edmond tidak dientot oleh si Sergei, sedangkan Sergei sendiri ngebet banget ngentotin aku.

“Pelan-pelan ya, Sergei,” ucapku meminta pengertiannya. “Sudah lama sekali saya tidak disetubuhi. Apalagi, ukuran penismu besar sekali…”


Ilustrasi: Felix Gondokusumo


Sergei pun mengangguk kecil dan tersenyum. Dia segera mengambil kondom di dalam tas yang dia siapkan di bawah kasur dan mulai memasukkan kontolnya yang sudah berpengaman itu ke dalam lubangku. Tanpa pelicin dan tanpa pemanasan. Karena kontolnya besar sekali, lubang pantat sempitku yang tidak terbiasa dimasuki kejantanan jumbo bule pun seakan-akan mau robek. Aku pun mengerang kesakitan.

“Aduh, pelan-pelan, Sergei…”

Sergei yang menyadari rasa sakit yang aku harus rasakan pun segera mengambil alih kendali. Dia mulai melakukan fingering menggunakan tangan kanannya. Tidak berhenti di sana, Sergei pun mulai melumat puting kecilku bergantian. Mulutku pun tak kuasa merintih keenakan. Lalu, tanpa memberi aba-aba, si Sergei mengecup bibirku lembut. Awalnya seperti ada keraguan. Namun, lama-lama ciumannya berubah menjadi pagutan. Lidahnya yang lembap bagaikan menjadi kesegaran yang memulihkan dahagaku. Rasa bibir pria Rusia tampan ini seperti vanila… Sungguh memabukkan…

Namun, di tengah kecupan bibirnya, tubuh telanjang pria ganteng Rusia itu segera mendekatiku. Dia memasang kuda-kuda dengan dengkulnya, hendak menyenggamaiku.

“Saya masukkan ya, Felix…” ucap si Sergei berbisik.

Segera kupegangi pinggangnya, berusaha mencari pegangan. Kakiku sudah dibuka lebar oleh pria gagah Rusia itu, dan tubuhku sudah diposisikan untuk disetubuhi secara missionary. Napasku memburu karena rasa grogi.

“Cium aku, Sergei…” pintaku malu-malu.

Sergei pun segera menyunggingkan senyum manis, lalu membungkuk dan mengecup bibirku. Kami berpagutan dalam sebuah kesatuan yang penuh irama dan nafsu yang membuncah. Lalu, tanpa memberi aba-aba lagi padaku, Sergei segera mendorong kejantanannya masuk ke dalam pantat ketatku. Rasa perih langsung menerpa liang pembuanganku, tetapi kecupan lembut bibir Sergei meredam semuanya… Tubuhku bergetar-getar karena mengalami sebuah pengalaman spiritual yang mendebar-debarkan.

{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

[ ... ]
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA

Lidahku dan lidah Sergei saling bermain dengan beringas. Ludah kami terus bercampur dalam mulut kami masing-masing. Aku juga merasakan kedua tangan Sergei kini mulai meremas-remas pantat pejalku lagi dengan sekuat tenaga, Nafsu birahi telah membakar kami berdua. Aku tidak peduli dan langsung mencupang leher Sergei saat itu. Dia tidak melarang dan semakin mengerang keras keenakan sambil mengangkat lehernya, memberiku lebih banyak tempat untuk memberi gigitan cinta di tubuhnya. Hal ini membuat nafsuku semakin memuncak.

Setelah puas di lehernya, aku turun ke dadanya dimana dua buah puting seksi yang menancap di dadanya itu telah melenting ketat dan siap untuk aku hisap. Dengan mulut dan lidahku yang sudah terlatih memuaskan sesama pria, aku jilati kedua puting seksi itu bergantian. Erangan dari mulut seksi pria tampan ini terus terdengar. Hal itu membuatku semakin bersemangat untuk mengerjai tubuh kekarnya lebih lagi. Apalagi, genjotan kontolnya di dalam memek priaku pun juga semakin intens saja. Aku ingin terus memompa nafsu bejatnya agar dia semakin dibakar api birahi dan membuat tubuh jantannya itu semakin menggila. Melihat batang kejantanannya yang sudah berkedut-kedut kenikmatan, pantatku aku dorong semakin mementokkan kontolnya, tidak kuasa untuk segera menikmati lagi kelezatan batang kejantanan pria seksi nan tampan itu.

"Kenapa menyenggamaimu begini nikmatnya, Felix?” kata pria gagah itu dengan suara serak dan mata terpejam keenakan. “Belajar darimana kamu mengenai ini semua? Bagaimana kamu bisa membuat kontol pria senikmat ini?”


Ilustrasi: Felix Gondokusumo


Tanpa disuruh lagi, aku langsung berusaha menengadah untuk mencaplok bibir seksi Sergei. Sekuat tenaga dan semampu kekuatan mulutku, kuhisap bibir seksinya itu dalam-dalam. Pria tampan itu kembali mendesah keras karena begitu nikmatnya perlakuan mulutku. Bibir, lidah, dan semua kemampuan dan pengalaman yang kumiliki dalam mencumbu pria langsung aku kerjakan secara maksimal. Aku ingin pria ini merasakan kenikmatan yang tak pernah dia duga pernah ada. Tangan kananku ikut meremas-remas lembut testisnya yang besar dan penuh saripati kejantanan. Tangan kiriku meraba-raba dada pria itu dan sesekali memilin kecil puting susunya pelan-pelan. Bibir seksi pria kekar itu terus aku hisap dan jilat seperti menjilat es krim yang begitu nikmat. Lidahku terus berusaha memberikan kenikmatan tak terkira buat bibir Sergei.

Kami berdua terus mengekspresikan nafsu dalam ketelanjangan kami. Kira-kira 15 menit sudah mulutku memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan di bibir pria tampan itu dan tanganku memuaskan puting dan testis pria tampan itu. Saatnya berganti posisi dari missionary. Aku lepas kontol Sergei dari pantatku. Sekarang, kami berdua sudah berlutut di atas tempat tidurku dan saling berciuman sesuai arahanku. Mulut dan tangan kami saling bernafsu merangsang satu sama lain. Ketika mulut kami terus saling bercumbu dengan dahsyatnya, tangan kami bergantian menjamah puting, kejantanan, testis, dan segala titik-titik sensitif satu sama lain sampai-sampai kami terpaksa terus mendesah sambil berciuman. Kami berdua sama-sama aktif dan bernafsu.

Si Sergei tiba-tiba melepaskan cumbuannya sebentar. Dia tatap mataku dalam-dalam. Aku melihat kedua matanya menunjukkan api berani yang sangat dahsyat. Melihat pria gagah ini begitu bernafsu ke tubuhku, aku jadi sedikit gugup. Sekarang, entah kenapa Sergei terus ingin menciumi bibirku.


Ilustrasi: Sergei Ivanov


Sergei menciumku terlebih dahulu sebelum berkata, "Hari ini, tubuhmu milik saya. Kamu harus menyerahkan dirimu seutuhnya biar saya bisa memuaskanmu dengan kejantanan saya, Felix…”

{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

[ ... ]
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA

 

“Ohhh… Nikmat sekali tubuhmu, Felix!” ucap Sergei seperti kesetanan. “Aku tidak mau menahan diri lagi! Aku mau keluarkan semua di dalam tubuhmu!”

Aku cuma mengangguk-angguk pasrah dan menikmati sodokan kenikmatan dari kontol Rusia-nya. Dia terus menyodoki pantatku dengan monoton selama lima menit sebelum akhirnya dia melonglong seperti serigala malam.


Ilustrasi: Sergei Ivanov


“Saya mau keluar, Felix… Aaaaahhh…”

Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…

Di tengah orgasme Sergei yang belum tuntas, persenggamaan kami terganggu dengan pintu yang tiba-tiba dibuka. Jantungku berdegup kencang. Ada apa ini?


( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )

[ ... ]

PANDUAN MEMBACA VERSI LENGKAP:

Salam Pembaca yang Budiman,

Jeremy Murakami datang dengan sebuah cerita baru nih. Kalian punya 3 opsi untuk membaca karya ini:

1. Melalui What'sApp ke 0813-3838-3995
Silakan mengirim pesan ke What'sApp tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

2. Melalui Telegram ke @reading4healing / https://t.me/reading4healing
Silakan mengirim pesan ke Telegram tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin.

3. Melalui KaryaKarsa
Nanti akan ada versi pdf yang wajib kalian download setelah melakukan dukungan, ya. Tolong langsung di-download karena menghindari ketidaknyaman di masa mendatang. Setelah di-download, file PDF itu sudah ada di ponsel Anda dan bisa dibaca kapan pun juga.
Pembaca bisa search di laman pencarian dengan ID: reading4healing.
Kalau pencarian dari aplikasi tidak bisa muncul, kalian harus membuka via web seperti Google Chrome atau Safari, lalu ketik karyakarsa.com/reading4healing dan follow terlebih dahulu. Setelah itu, kalian bisa membuka di aplikasi di bagian orang yang kalian follow.

Nama file di KaryaKarsa adalah: MKMIR_JM

Maaf apabila nama file dibuat singkatan. Ini agar menghindari pemblokiran akun KaryaKarsa terhadap cerita bertema dewasa.
 

Bila ada pertanyaan, bisa hubungi via What'sApp ke admin Reading4Healing di: 0813-3838-3995
 

Terima kasih atas dukungan & antusiasme pembaca sekalian dengan karya-karya saya selama ini.
Semoga pembaca sekalian mendapatkan kesehatan dan kelimpahan rezeki dari Tuhan yang melimpah.
 

Salam sayang,
Jeremy Murakami

Continue Reading

You'll Also Like

609K 21.3K 51
For both the families, It was just a business deal. A partnership, that would ensure their 'Billionaire' titles. And to top it all off, they even agr...
25.9K 1.1K 27
Hyunjin is a well known boy at his school. From his looks to his kind personality to his great grades. He was the schools "it" boy. The perfect boy n...
4.4K 110 14
This is a story about 2 bestfriends. Lola and Dominik whos feelings feel different? or maybe it's the same feelings they have always had but never sa...
84.2K 1K 40
I've never been good at writing, but I've been reading a lot lately and I wanted to just try it out. I'll try to not be a writer who just leaves you...