GAVIANO [hiatus]

By LalapanFlashback

62.8K 3.4K 2.8K

Tidak terlintas dibenak Gavi,jika ia akan tinggal satu rumah bersama seorang gadis. Banyak cara yang Gavi lak... More

-00:Tyhrgang
-01:Inti Tyhrgang
-02:Hukuman
-03:Pembalasan
-04:Siapa dia?
-05:Cinta itu?
-06:Sadvibes
-07:Presentasi Versi Tyhrgang
-08:Boncel darimana?
-09:Cewek Nyusahin?
-10:Ditinggalkan
-11:Rencana Gavi
-12:Penculikan
-13:Berpura-pura?
-14:Mencari dan Hilang?
-15:First Time
-16:Surat Izin untuk Alna
-17:Hanya berpura-pura?
-18:Drunk and Kiss
-19: Begitu cepat?
-20:IPC dari Rifan
-21:Algaza
-22:Maling Mangga
-23: Mengetahui dan Cerai?
-24: Rasa Bersalah Gavi
-25: Ujian 🔞
-26: Kembali
-27: Gengsi Berarti Kurang Percaya Diri!
-28:Algaza Berulah

-29: Barbeque'an

1.7K 80 32
By LalapanFlashback

Ekhmm minta maaf segede-gedenya sama Reyala karena baru up GAVIANO.

Jujur aja Lala kewalahan ngadepin kalian yang mau up yang ini terus yang itu, behhh nih jari nari mulu nggak berhenti²😭

Hari ini Lala up ko gess tenang!!😍😝

Happy Reading Reyalaaa!!💫🌷🦋

"Bakar sosis aja enak, apalagi bakar rumah ini!"

Kenzo menatap rumah besar milik Gavi, tampak mewah membuat cowok itu ingin memilikinya juga.

Kini inti Tyhrgang sedang berada di teras rumah Arsaka, duduk lesehan beralaskan karpet. Sambil memanggang sosis yang dibantu oleh Alna dan Gista.

Awalnya Gista yang notabenenya teman Alna sedari wanita itu masuk sekolah syok mendengar berita bahwa Alna sudah menikah. Pasalnya ia tidak mengetahui itu sama sekali.

"Bakar aja, Ken! Gue ikhlas seikhlas-ikhlasnya!" celetuk Rifan menyahut.

"Gue yang nggak ikhlas anj--"

Makian Gavi terhenti akibat suara deruman motor yang begitu nyaring terdengar, motor tersebut kemudian masuk kedalam rumahnya.

Ternyata itu Lingga, cowok itu tadi mengatakan bahwa ada hal penting yang harus ia lakukan jadilah cowok itu pergi sebentar.

Cowok itu menghampiri mereka, matanya menyorot tajam kearah Gista membuat gadis itu takut. Kemudian, Lingga mengalihkan pandanganya, lalu pergi menghampiri Gavi.

"Kenceng banget narik gasnya, sakit banget ya?" celetuk Rafin sambil tertawa pelan.

"Bacot lo diem!" sahut Lingga kesal.

Gavi menghampiri temannya itu, ia menepuk bahu cowok tampan yang sangat pintar memberikan saran percintaan untuknya tetapi tidak dengan dirinya sendiri.

Aneh memang, tapi itulah Lingga. Masalah percintaan dirinya ahli, cowok itu sering memberi saran kepada teman-temannya. Contohnya Kenco yang hampir putus dengan pacarnya dan diberikan saran oleh Lingga, Kenzo lebih mengerti dan tidak gegabah hingga hubungan Kenzo dengan pacarnya membaik.

"Lo kenapa?" tanya Gavi menaikkan sebelah alisnya.

"Lo nggak pernah pacaran tapi masalah percintaan lo ahli gimana maksudnya? Gue yang tadinya hampir putus di cancel gara-gara saran lo!" celetuk Kenzo ikut nimbrug.

"BANGSAT SOSIS PERKASA GUE!!" pekik Rifan histeris saat Kenzo tiba-tiba merebut sosis bakarnya lalu memakannya dengan lahap.

Rafin menoyor kepala kembarannya itu, "Sosis perkasa gaya lo!"

Rifan menyengir sambil menyahut, "Sama kayak punya gue!"

"Ada kejunya lagi ditengah sosisnya, pas gue gigit muncrat bjir!" lanjut Rifan sambil berjalan kearah Alna dan juga Gista yang asik memakan jagung bakar.

"Alna sosisnya masih nggak?" tanya Rifan saat berada didepan mereka berdua.

"Kasian otak mungil Rifan jadi kotor gara-gara Kenzo!" celetuk Gavi.

"Gue aja udah yang disalahin!" seru Kenzo kesal.

Cowok itu tengah asik-asiknya memakan nugget geprek yang dibuat oleh Alna malah dibawa-bawa namanya oleh ketuanya itu.

"Kan otak lo yang paling kotor!" sahut Gavi.

"Lo nggak sadar Gav? Lo aja yang mikirnya kejauhan, orang sosis bakarnya emang isi keju ditengahnya!" ujar Rafin sambil memberikan sosis bakar kepada Gavi.

Ketua Tyhrgang itu menggigit sosis bakar tersebut, dan benar saja berisi keju ditengahnya. "Wehh bener cok!"

"Jadi dapat disimpulkan bahwa---"

"Yang otaknya kotor itu Gavi!!"

—tyhrgang—

Lingga menatap gadis yang kini tengah duduk di gazebo yang berada di teras rumah Gavi. Gadis itu bersama Alna, gadis yang tak lain adalah Gista.

Cowok itu menghampiri mereka berdua yang tengah asik memakan berbagai macam snack, "Alna gue pinjem Gista bentar!"

"Ikut gue!" tanpa meminta persetujuan, Lingga menarik tangan Gista agar mengikutinya.

Lingga menyeret tangan milik Gista hingga mereka berdua sampai dibelakang rumah Gavi, terdapat banyak tanaman bunga disana.

"Kenapa sih?" tanya Gista ketus.

"Ta lo kenapa putusin gue?" tanya Lingga mencoba menggapai tangan Gista yang langsung dijauhkan oleh gadis itu.

"Gue capek, Ngga! Gue capek! Gue nggak mau kayak gini terus. Kita itu beda, dan nggak mungkin orang tua lo ngerestuin hubungan kita,"

"Gue cuma anak tukang kue yang punya toko kecil-kecilan sedangkan lo, lo anak orang kaya Ngga! Beda jauh dari gue yang cuma hidup sederhana." jelas Gista, gadis itu tampak menahan rasa sesak di dadanya saat mendengar ucapannya sendiri.

Lingga mengepalkan tangannya kuat, Gista selalu seperti ini. Hubungan mereka putus-nyambung akibat gadis itu yang selalu merasa tidak pantas jika bersanding dengannya.

"Kalo gue kaya gue harus punya pacar yang kaya juga gitu? Dalam hubungan nggak mandang miskin-kayanya Ta! Yang penting itu saling mencintai, justru karena lo sederhana makanya gue suka sama lo! Lo beda dari yang lain Ta, lo beda. Lo nggak seperti cewek diluaran sana yang selalu minta ini itu sama cowoknya, bahkan lo selalu nolak pemberian dari gue! Itu yang bikin gue jatuh cinta sama lo!" Lingga menatap dalam mata gadis itu.

Gista membalas tatapan Lingga dengan takut-takut, "Ta-tapi gue tetep nggak akan pernah bisa bersanding sama lo! Apa omongan orang-orang kalo dia tau lo pacaran sama tukang kue?"

"Ngapain dengerin omongan orang-orang? Yang jalanin gue, gue bahagia pacaran sama lo, gue nyaman, gue ngerasa senang, ngapain dengerin omongan orang yang cuma bisa menilai dari luarnya doang?" Lingga mendekat kearah Gista.

"Tetep aja kita itu nggak pan--"

Sapuan lembut itu mampu membuat Gista terbungkam, darahnya berdesir hebat, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Sentuhan lembut yang mampu membuat dirinya menegang.

"Stop bilang kalo gue sama lo itu nggak pantes! Semua orang itu pantes dapet pasangannya masing-masing, begitupun lo dan gue!"

Gista masih mematung, perlakuan Lingga tadi membuat dirinya linglung. Jujur saja, ini baru pertama kalinya ada seseorang yang berani melakukan hal itu kepadanya.

Lingga malah mengusap bibir Gista yang tadi ia kecup, "Maaf gue lancang, tapi gue nggak nyesel lakuin itu!"

Gista melebarkan bola matanya mendengar itu, sialan cowok didepannya ini sudah gila. "Anjing lo!"

Tatapan Lingga berubah menjadi tajam, "Berani ngomong kasar sama gue, hm? Mau gue bikin bengkak bibir lo?"

"NGGAK USAH ANEH-ANEH LO!!"

—tyhrgang—

Alna berlari kearah kamar mandi, sedari tadi perutnya terasa mual. Entah sudah berapa kali wanita itu bolak-balik ke kamar mandi hanya untuk memuntahkan isi perutnya.

Gavi yang baru saja datang dari lantai bawah langsung terkejut, cowok itu dengan tergesa-gesa meletakkan nampan yang ia bawa kemudian menghampiri istrinya itu didalam kamar mandi.

"Ala kamu kenapa?" tanya Gavi dengan khawatir.

"Perut Ala mual kak Ano huekk..."

Gavi mengusap punggung sang istri dengan lembut, "Kenapa bisa mual, kamu makan sosisnya banyak ya? Atau terlalu banyak makan jagung bakar tadi?"

"Nggak tau kak Ano, perasaan Ala cuma makan dikit tadi." sahut Alna kembali memuntahkan isi perutnya.

"Atau jangan-jangan kamu--" Gavi menggantungkan ucapannya cowok itu menatap Alna dengan serius.

Hal itu mampu membuat Alna penasaran, karena ucapan suaminya itu menggantung, "Kenapa kak Ano?"

"Apa kamu hamil ya, La? Kalo kata dokter orang yang mual-mual itu hamil!" ujar Gavi sambil tersenyum cerah.

Tidak bisa dibayangkan, jika Gavi menjadi seorang ayah diusia muda. Apalagi itu hasil dari satu kali percobaan saja, bangga sekali rasanya.

"Kalo cowok yang mual-mual berarti hamil juga gitu?" tanya Alna.

"Ya nggak juga sih." jawab Gavi cengengesan.

"Nggak mungkin Ala hamil, Ala masih sekolah. Mungkin ini karena Ala sering minum susu milo!" ujar Alna belum bisa menerima dirinya hamil.

"Kalo beneran hamil gimana, La?" tanya Gavi menatap sang istri.

"Ya kak Ano harus tanggung jawab atas kehamilan Ala!" jawab gadis itu.

"Orang kita udah sah, ngapain pake tanggung jawab segala?" sahut Gavi terkekeh.

"Serius La, kalo kamu hamil kamu nggak marah kan?" tanya Gavi dengan serius.

Alna menggeleng pelan, "Kalo Ala hamil sih gapapa, asalkan kak Ano nurutin semua kemauan Ala. Termasuk, ngajak Jeno kerumah ini!"

"Apapun itu gue bakalan turutin, kecuali ngajak Jeno kerumah soalnya gue udah mirip Jeno versi lokal!" balas Gavi dengan pede menyugar rambutnya kebelakang.

"Yang ini mah Jono bukan Jeno!"

"Hehh sembarangan banget boncel!"

—tbc—

Hii Reyala!!💫🌷🦋

Apa kabar?? Apakah sudah makan, minum, mandi, gosok gigi, cuci muka, tidur lagi?😭

Wkwk malah nyanyi.

Btw follow ignya bapak ketua ya! @gavisukayupi sama @tyhrgang and Lala juga @inillallaaa @thismngillaaa

Makasih and papayyy ayang!!🌷🦋💫😍

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 112K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
394K 1.7K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
2.9M 303K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
7.2M 352K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...