D'E Sella Vian [End] [Terbit]

By huswarelci

1.1M 59.7K 1.9K

Bagaimana jika kalian sudah dijodohkan dengan seorang mafia? Tidak tidak, bukan cowonya yang seorang mafia... More

Prolog
1. Kesepakatan
2. Him?
3. Never
4. vicious
5. Kidding
6. Dia kembali
7. Agreement
8. Vian Yang Salah, Atau Orang Tuanya?
9. Three Years
10. Sick
11. ⚠️Dead⚠️
12. Job?
13. Share
Bio karakter
14. Naughty
15. Wolf
16. Vian.... (18+)
17. Kesal
18. Empat Sekawan
19. Pemimpin
20. Can?
22. Siluet
23. Remember
24. Card
25. Difficult
26. Amarah (18+)
27. Forgive me
28. Dor ⚠️
29. Manipulative⚠️
30. Rasa Yang Berubah
31. Girlish
32. Wedding (End)
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra part 3
Info Again
Detail
Novel dan Ebook

21. Don't

21.8K 1.3K 123
By huswarelci

Davian menuruni tangga dengan tergesa-gesa, dia bahkan sampai lupa kalau mansion itu memiliki lift. Itu semua karena dia tidak sabar untuk pergi jalan-jalan ke luar.

"Sella." Panggil Davian sambil terus berjalan menyusuri mansion.

Namun nihil, dia sudah mencari hampir dari setengah isi mansion. Mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur bersih maupun dapur kotor sampai ke ruang gym, tapi dia tak kunjung menemukan keberadaan Estrella juga.

Dia lelah berkeliling sejak tadi, akhinya memutuskan untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Sella mana ya? Dia nggak lupa sama janji kemarin kan?" Gumam Davian.

Kalau sampai Estrella melupakan janji mereka, Davian benar-benar tidak akan berbicara pada Estrella lagi selama sebulan penuh.

"Excuse me." Ucap Davian pada seorang maid yang melewati ruang tamu, tempat dimana dia berada sekarang.

Maid itu menunduk hormat saat Davian sudah berada di dekat dirinya.

"Do you know where Miss Aubrey is now?" Tanya Davian.

"As far as I know, Miss has been gone since morning, young master." (setau saya, nona sudah pergi dari pagi tadi Tuan muda.)

"Where is she going?"

Maid itu tampak sedikit gelisah saat akan menjawab pertanyaan dari Davian, "Sorry, I don't know, Young Master."

Raut wajah Davian yang awalnya tampak riang langsung berubah menjadi datar. Estrella benar-benar lupa?

"Hm, thank you."

Maid itu membungkuk hormat dan pergi dari sana untuk melaksanakan tugasnya kembali.

Sedangkan Davian berjalan menuju danau yang ada di samping mansion. Dia akan menunggu Estrella di sana. Mungkin saja Estrella punya urusan yang memang tidak bisa di tinggalkan dan akan kembali lagi nanti.

Tiga jam, Davian sudah menunggu di sana selama tiga jam, tapi Estrella belum kembali-kembali juga. Sekarang bahkan sudah hampir sore.

"Kapan dia akan kembali Seth?" Tanya Davian dengan nada suara datar pada Seth yang setia menemaninya di sana sejak tadi.

"Mungkin sebentar lagi Tuan Muda." Jawab Seth sedikit tidak enak. Dia merasa kasihan pada Davian. Tapi dia juga tidak bisa menyalahkan Estrella disini. Karena Estrella sedang berada di pertemuan pemilihan ketua umum sekarang, dan Davian tidak tau itu. Sampai sekarang Davian juga tidak tau kalau Estrella bekerja sebagai seorang mafia.

Davian menghela napas lelah, dia mulai muak terus menunggu sejak tadi, "kau terus saja mengakatakan itu sejak tiga jam yang lalu. Tapi mana? Dia belum pulang-pulang juga."

"Maaf Tuan muda, hanya seben-"

Kalimat Seth terpotong karena tiba-tiba alarm mansion berbunyi dengan sangat nyaring. Alarm itu hanya akan berbuyi jika ada penyusup yang masuk.

Buru-buru Seth menarik tangan Davian untuk berlari dari sana, "ada penyusup, kita harus segera pergi dari sini."

Davian yang masih belum mengerti dengan keadaannya, hanya bisa terus pasrah mengikuti ke mana arah Seth akan membawa dirinya. Namun....

BOOMMM!!!!

Tembok penghalang antara mansion dan hutan meledak tepat saat Davian dan Seth sudah agak menjauh dari sana. Kalau saja mereka telat satu detik saja, dapat di pastikan tubuh mereka juga pasti sudah ikut meledak sekarang.

Davian membeku dengan mata yang tertuju ke arah gazebo tempat dia duduk tadi yang sudah hancur berantakan. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bisa ada ledakan di mansion ini?

"Tuan muda ayo!" Teriak Seth untuk menyadarkan Davian dari keterkejutannya agar kembali berlari.

Dengan perasaan yang masih syok, Davian kembali memaksa kakinya untuk berlari menjauh dari sana. Bahkan sekarang dia bisa mendengar suara keributan dan tembakan yang samar-samar dari kejahuan.

"Tuan muda awas!" Dengan gerakan cepat, Seth mendorong tubuh Davian ke samping hingga dia terjatuh.

Bangg!

Satu tembakan berhasil Davian hindari berkat bantuan dari Seth. Tapi naasnya sekarang lutut Davian sedikit lecet.

Seth mendekati Davian dan membantunya berdiri, "anda tidak apa-apa?" Davian mengangguk sebagai jawaban.

Namun sepertinya sekarang mereka benar-benar dalam bahaya. Ada lima orang yang berdiri mengelilingi mereka dengan pistol, pisau, dan kayu di tangan pria-pria berbadan besar itu.

"Hahaha, you guys will die." Ucap salah satu dari pria-pria itu.

Seth dan Davian melakukan posisi berjaga dengan punggung yang saling berdempetan.

"Aku akan mengurus dua orang, dan kau sisanya Seth." Bisik Davian dengan mata yang terus berjaga-jaga.

"Tidak, biar saya yang melawan mereka semua. Anda bisa kabur saat mereka lengah."

"beat them up!"

Davian tidak sempat membalas ucapan Seth. Pria-pria itu benar-benar tidak memberi mereka waktu untuk berbicara. Pertarungan dua lawan lima itu akhirnya tidak dapat di hindari.

Davian membungkukkan dirinya saat sebuah balok hampir menghantam dirinya dan melepaskan satu tendangan ke arah perut lawan, dia juga menyikut punggung pria kepala botak itu.

Namun tak berhenti di situ, temannya si kepala botak itu juga ikut mengarahkan pisau pada Davian. Dan lagi-lagi Davian dapat menghindarinya dengan memutar badan ke samping.

Davian melancarkan tinjuannya ke arah pipi pria berpisau itu. tapi pria itu berhasil menangkis. Bahkan pria itu berhasil memasukkan tendangan ke kaki Davian dan membuat Davian sedikit goyah.

Davian meringis kesakitan yang hampir terjatuh karena tendangan yang dia dapat. "Sial." Gumam Davian.

Namun dengan cepat, dia kembali berdiri tegak dan melayangkan lima pukulan beruntun ke perut pria itu. Tiga diantaranya berhasil ditangkis, tapi dua lainnya berhasil membuat pria itu terhuyung mundur. Pria itu akhirnya terjengkang jatuh setelah kembali mendapat tendangan dari Davian tepat di pelipisnya.

"Yo! Mampus." Ejek Davian sambil tertawa. Dia bahkan tidak menyadari kalau pria botak yang dia lawan pertama tadi sudah berdiri tegak dan bersiap-siap melepaskan tembakan ke arah dirinya dari samping.

Seth yang berhasil menjatuhkan ke tiga lawannya pun mangedarkan atensinya untuk mencari Davian. Mata nya membola saat melihat pistol yang mengarah pada Davian.

Secepat kilat Seth berlari menuju pria itu dan ....

Dor!

Davian membeku terdiam saat seseorang memeluknya dengan erat dari belakang, saat sebuah peluru hampir menembus tubuhnya. Perlahan, Davian memutar badannya kebelakang dan betapa terkejutnya dia saat melihat siapa yang memeluknya.

Itu Estrella yang sudah penuh dengan percikan darah di sekujur tubuhnya.

"Se-sella." Ucap Davian terbata-bata melihat kondisi Estrella yang seperti itu.

Estrella terjatuh duduk bersimpuh di tanah sambil memegangi lenganya yang  mengeluarkan darah.

Tadi Seth berhasil memelintir lengan pria botak itu, namun ternyata peluru dari pistol itu juga berhasil di tembak keluar dan mengenai lengan Estrella. Seth pun akhirnya memukul pria itu bertubi-tubi sampai tak sadarkan diri.

Davian ikut terduduk di tanah menyamakan tingginya dengan Estrella. Dengan tangan yang sudah gemetaran, dia berusaha meraih lengan Estrella yang berdarah tadi. Tapi Estrella menahannya. Dia menjauhkan tangan Davian dari lengannya yang berdarah dan menggenggamnya.

"S-sella, darah..." ucap Davian pelan dengan mata yang terus mentap lengan Estrella.

"Hey, aku gapapa. Tenang oke?" Estrella berusaha menenangkan Davian.

Tapi bukannya tenang, Davian malah mulai mengeluarkan air mata, "tapi, itu darah Ughh...." Pecah sudah tangisan Davian.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, dia menangis sekuat ini di depan orang lain. 

Estrella mengangkat sebelah tangannya untuk menghapus air mata Davian, "jangan menangis..." Davian menggeleng. Tidak bisa, dia tidak bisa berhenti menangis.

"Vian... dengarkan aku baik-baik oke?" ucap Estrella pelan. Matanya yang sayu bahkan tampak semakin sayu akibat menahan rasa sakit di lengannya.

"Kembalilah ke Indonesia. Seth akan mengantar mu ke bandara. Di sana nanti kau akan bertemu dengan Relci dan teman-teman mu." Jelas Estrella yang membuat Davian semakin menangis keras.

"Eng-ngak, nggak mau! Vi-vian mau di sini. Vian nggak mau S-sella pergi lagi~"

Estrella menggeleng, "tidak, aku tidak akan pergi lagi. Kita hanya berpisah sebentar. Aku janji kali ini tidak akan selama tiga tahun lalu oke? Jadi anak baik dan pergi bersama Seth. Vian bisa kan?"

Davian menggeleng ribut, "ukhh~ nggak mau!"

"Vian aku mohon.... hanya sebentar ya? Tempat ini berbahaya." Pinta Estrella memelas.

Melihat Estrella yang berbicara seperti itu membuat hati Davian terenyuh. Dia tidak mau berpisah dari Estrella lagi, tapi....

"Seth, bawa dia ke bandara." Perintah Estrella akhirnya tanpa memerdulikan ekspresi Davian yang kaget.

Tanpa basa-basi lagi, Seth langsung menggedong Davian di bahunya seperti karung beras. Meski sedikit susah karena Davian terus meronta-ronta ingin turun.

"Tidak Seth! Turunin gw!" Teriak Davian sambil memukul-mukul punggung Seth. Dia kembali melihat ke arah Estrella yang sudah berdiri menatap ke arah dirinnya sambil tersenyum. Seolah-olah mengatakan kalau dia baik-baik saja.

Namun, mata Davian kembali mebola saat melihat pria yang dia lawan tadi berdiri dengan memegang sebuah pistol.

"Tidak tidak tidak, Sella di belakang!!!"

Dor!!!!


_________________________________
________________________

Jangan lupa vote komen and follow

Tbc.....

Minggu, 7 januari 2024
Ig : huswarelci
Ttk : huswarelci



















Continue Reading

You'll Also Like

908 50 12
"Vincen, gue bawah bekal buat lo." "Hm" ...... "Vincen, gue boleh nebeng gak sama lo?." "Gak, sibuk." ...... "Vincen, mau gak jadi pacar gue...
132K 26.7K 36
Salah satu petugas isekai memberiku misi mengumpulkan kuota cinta dari Male Lead. Berhubung pilihan hanya ada dua, hidup atau mati, maka aku pun mene...
388K 41.5K 64
Sequel Of Mafia Terlahir sebagai putra penerus dari keluarga mafia, membuat hidupnya menjadi tak seperti orang-orang pada umumnya. Beberapa hal yang...
2K 1K 29
Seorang mahasiswa tengah melakukan tugas dari dosennya, mengharuskan dirinya terjun langsung ke sebuah rumah sakit jiwa di pinggir kota. Dirinya men...