Kini Rendi dan keluarganya telah sampai di bandara Soekarno Hatta Indonesia dan menunggu mobil jemputannya
Kendaraan mereka pun sudah datang
"Ayok semuanya mobilnya udah dateng" ucap Rendi yang di angguki mereka
"Mari tuan saya masukin dulu kopernya" ucap supir yang menjemput mereka
"Eh iya pak, sini sayang kopernya" ucap Rendi yang juga membantu supirnya memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil
Setelah semua kopernya di masukkan mereka semua pun langsung masuk kedalam mobilnya dan supirnya pun mengendarai mobilnya menuju rumah tempat tinggal mereka yang ada di jakarta
Skip
Sesampainya di halaman rumahnya mereka semua langsung masuk kedalam
Rumah mereka
"Sekarang kalian semua bersih-bersih dulu setelah itu langsung tidur karena udah malam, jangan ada yang bergadang paham" ucap Zara yang di angguki mereka
"Kamar kita dimana ma" ucap ana dan andin yang masih belum tau karena mereka baru pertama kali kesininya
"Oh iya lupa, Chiko Zean anterin mereka berdua kekamar yang bersebelahan sama kalian itu" ucap Zara pada kedua putranya itu
"SIAP MA" ucap si kembar sambil hormat membuat Zara terkekeh
"Yaudah kalo gitu kita kekamar dulu yah pah, mah selamat istirahat" ucap ana sambil mencium pipi kedua orang tuanya itu diikuti Andin, Chiko dan Zean
"Selamat istirahat sayang-sayangnya mama/papah" ucap mereka berdua yang juga membalas ciuman anak-anaknya itu
Chiko dan Zean pun berjalan ke lantai atas diikuti Andin dan juga ana dibelakangnya
"Nih kamar kalian sementara soalnya yang satu lagi masih belum diberesin kayaknya" ucap Chiko
"Makasih kak, kalo gitu kita masuk dulu yah mau istirahat capek" ucap ana yang di angguki mereka berdua
"Iyah, selamat malam Andin, ana" ucap Zean
"Istirahat yang nyenyak jangan begadang inget" ucap Chiko
"Iyah kakak juga istirahat yang nyenyak jangan begadang mulu" ucap ana yang di angguki Andin karena dia tidak bisa berkata-kata lagi saking capeknya habis perjalanan jauh
"Yaudah gih masuk kamu pasti capek yah" ucap Chiko yang tanpa sadar mengelus pipi Andin membuat dia terkejut begitupun ana dan Zean yang sama juga terkejutnya
Andin hanya mengangguk saja meskipun masih terkejut dengan perlakuan kakaknya itu
"Yaudah selamat malam" ucap Chiko sambil melepaskan tangannya dari pipi andin
"Malam" jawab Andin pelan membuat Chiko tersenyum gemas
"Yaudah kita kedalam dulu yah kak" ucap ana yang di angguki mereka
Setelah itu si kembar pun pergi kedalam kamarnya masing-masing begitupun ana dan andin yang juga langsung masuk kedalam kamarnya dan tidak lupa mengunci pintunya juga
Sebenarnya ana ingin berbicara dengan Andin soal perlakuan Chiko tadi, tapi dia mengurungkan niatnya karena melihat Andin sangat terlihat sangat lelah
"Din lu aja dulu mandinya, pasti lu capek banget mau cepet-cepet istirahat" ucap ana
"Kan lu juga capek, jadi lu aja duluan" ucap Andin membuat ana kesal karena adiknya ini selalu saja mengalah padanya
"Udah sana gue mau masuk-masukin baju gue dulu ke lemari" ucap ana sembari sedikit mendorong Andin supaya mandi terlebih dahulu
"Iya-iya ini gue mandi duluan, thanks yah udah kasih gue mandi duluan" ucap Andin yang di angguki ana
Setelah itu Andin pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah sangat lengket itu
Skip
Setelah selesai dengan ritual mandinya Andin pun keluar dengan udah memakai baju piyamanya dan muka yang semakin fresh dari pada sebelumnya
Piyama yang di pakai andin
"An, buruan mandi gue udah" ucap Andin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang sudah kering karena di hair dryer membuat ana yang melihatnya pun menjadi terpesona karena wajah Andin semakin ganteng dan cantik secara bersamaan
"Anjir kenapa Andin jadi ganteng gini sih kan dia cewek masa gue terpesona sama cewek sih" batin ana yang bengong melihat wajah Andin
"Hey ana, lu gue suruh mandi kok malah bengong sih" ucap Andin dengan melambai-lambaikan tangannya di wajah ana membuat dia langsung tersadar dari lamunannya itu
"H-hah a-apa din, i-iyah gue mandi sekarang" ucap ana yang terbata-bata dan langsung pergi kedalam kamar mandi
"Dia kenapa sih" gumamnya yang bingung dengan tingkah ana barusan
"Ah udah lah mending gue tidur aja capek banget hari ini" ucap Andin yang langsung merebahkan badannya sambil menyelimuti tubuhnya dan memejamkan matanya untuk tertidur karena sudah sangat lelah dengan aktivitasnya hari ini
Setelah beberapa menit kemudian ana pun sudah selesai dengan ritual mandinya dan keluar dari kamar mandi dengan udah memakai baju piyamanya juga dan rambut yang sudah kering
Piyama yang di pakai ana
Ana yang melihat Andin sudah tertidur pulas pun langsung menghampirinya dan mendudukkan dirinya di ranjang sebelah adiknya itu
Dia terus menatap lekat wajah Andin yang tenang itu, dan tanpa sadar bibirnya sedikit tersenyum saat melihat wajah Andin yang menurutnya sangat gemas sekali saat sedang tertidur itu, dia pun mengangkat tangannya dan mengelus pipi Andin lembut
"Din kok hati aku terasa sangat aneh yah saat aku deket sama kamu, hati aku tiba-tiba langsung berdetak sangat cepat saat kamu memberikan perhatian yang sangat lembut dan terus mengalah demi aku, jujur aku juga gak tau Din kenapa dengan hati aku ini yang bisa-bisanya menaruh perasaan sama kamu, padahal aku juga tau kamu itu cewek bahkan kamu adalah adik aku juga tapi kenapa hati aku tidak bisa terkontrol saat kamu deket aku, hati aku terasa menganggap kamu itu bukan seperti adik sendiri melainkan lebih dari itu mungkin seperti pacar atau kekasih?
Aku juga gak ngerti sama perasaan aneh aku ini yang bisa-bisanya menjadi orang yang belok padahal cowok diluaran sana masih banyak yah dan pada ganteng-ganteng juga tapi kenapa hati aku milihnya kamu sih buat semua kriteria yang aku suka, kamu pasti bakal marah dan jijik sama aku karena aku gak suka cowok melainkan sukanya cewek yaitu kamu, tapi aku bakal pendem perasaan aku ini ke kamu karena aku gak mau kalo menjauh dari aku dan kehilangan kamu" batin ana sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Andin dan
Cup
"Good night Andini Adeline Alexander" bisik ana sambil mencium pipi Andin sekilas dan tersenyum melihat Andin yang tidak terusik sama sekali
Setelah itu dia pun merebahkan tubuhnya yang berhadapan dengan Andin sambil memeluknya dan ikut memejamkan matanya dan tertidur
Skip
Keesokan paginya Andin pun bangun terlebih dahulu dan langsung terkejut saat wajahnya sangatlah dekat dengan wajah kakaknya itu bahkan kakaknya itu sedang memeluk dirinya, dia pun langsung memindahkan tangan ana pelan dari memeluk pinggangnya itu dan langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya
Setelah beberapa menit Andin pun keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai pakaiannya itu, dia melihat ana yang masih tertidur pun tidak membangunkannya dan pergi kebawah untuk membantu mamahnya itu membuat sarapan
"Pagi mah" ucap Andin membuat Zara kaget saat memasak
"Pagi, ish kamu ngagetin mamah aja" ucap Zara membuat Andin terkekeh
"Hehe maaf mah, mamah lagi masak apa nih" ucap Andin sembari menghampiri Zara
"Mamah lagi masak nasi goreng sama goreng nugget" ucap Zara yang dapat anggukan dari Andin
"Aku bantuin goreng nugget nya ya mah" ucap Andin
"Eh gak usah mending kamu bangunin aja kakak-kakak kamu" ucap Zara yang sedang menggoreng nugget
"Tapi mah, kak Zean itu susah banget kalo dibangunin" ucap Andin yang sangat malas kalo disuruh membangunkan kakaknya yang sangat kebo banget kalo lagi tidur
"Hhhh yaudah kalo nanti susah di bangunin nya kamu guyur aja pake air segayung" ucap Zara sambil terkekeh karena putranya satu itu memanglah sangat kebo kalo sedang tidur
"Hahaha ok mah ide yang bagus aku mau bangunin mereka dulu" ucap Andin yang langsung segera pergi untuk membangunkan kakak-kakak itu
Saat andin ingin membangunkan kakaknya ana sudah bangun terlebih dahulu dan berpapasan dengannya
"Eh an, kirain belum bangun gue baru aja mau bangunin lu" ucap Andin
"Gue udah bangun dari tadi kok, malahan gue juga udah mandi" jawab ana sambil tersenyum
"Yaudah kalo gitu kebawah gih sarapan gue mau bangunin yang lain dulu" ucap Andin yang ingin pergi tetapi tangannya langsung di pegang oleh ana
"Gue bantuin bangunin nya biar cepet" ucap ana yang di angguki Andin
"Yaudah kalo gitu gue bangunin kak Zean lu bangunin kak chiko" ucap Andin yang di angguki ana
Setelah itu mereka berdua pun langsung ke kamar kakak-kakaknya untuk membangunkan mereka buat sarapan
Cklek
Pintu kamar Zean pun dibuka oleh Andin dan dia melihat bahwa kakaknya itu masih saja tertidur pulas dengan selimut yang menutupi wajahnya itu
"Bener kan kak Zean itu kalo semisalnya gak dibangunin sama mamah mungkin gak bakalan bangun sampai malam lagi kecuali perutnya laper baru bangun" gumam Andin yang menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kakaknya satu itu
Dia pun berjalan menghampiri Zean yang sedang tertidur itu
"Kak ayok bangun kita sarapan udah siang" ucap Andin sambil menyingkapkan selimut yang menutupi wajah Zean dan menggoyang-goyangkan badan Zean
"Iisshh kak ayok bangun cepetan" ucapnya yang sudah mulai kesal karena kakaknya ini gak mau bangun-bangun juga
Saat dia sudah sangat lelah dia pun teringat dengan ide mamahnya tadi kalo kakaknya ini belum bangun juga disiram aja pakai air segayung, buru-buru dia langsung berjalan ke kamar mandi dan membawa air segayung
"Haha rasain ini makanya jangan kebo kalo tidur" gumam Andin yang tertawa jahat dan
BYUR
"Hah hah BANJIR WOY BANJIR" teriak Zean yang langsung bangun dari tidurnya membuat Andin tertawa kencang
"HAHAHA makannya jangan kebo kalo tidur itu" ucap Andin yang masih tertawa
"ANDIN AWAS YA LU" teriak Zean membuat Andin panik dan langsung kabur karena Zean akan marah
Tapi belum sempat Andin kabur Zean dengan cepat langsung menarik tangan Andin dengan kuat hingga
BRUK
Cup
Andin terkejut saat dia terjatuh menimpa badan Zean bahkan dia juga tidak sengaja mencium pipi kakaknya itu membuat Zean yang di cium pun langsung mematung
"E-eh m-maaf kak a-aku gak sengaja" ucap Andin terbata-bata dan langsung berdiri
Andin yang melihat Zean yang masih terbaring di lantai pun langsung membantunya untuk berdiri juga
"K-kalo gitu a-aku pergi dulu" gugup Andin dan langsung pergi meninggalkan Zean yang masih saja terdiam
"I-ini gak mimpi kan" gumam Zean yang masih tidak percaya, dia pun mengide untuk mencoba mencubit tangannya sendiri dan ternyata itu sakit yang berarti tadi itu bukanlah mimpi
"Jadi yang tadi itu bener kalo Andin cium pipi gue" gumamnya sambil memegang pipinya yang tadi tercium oleh Andin
"AARRGGHH ANJING HATI GUE MELEYOT GOBLOK" jeritnya sambil ngereog tidak jelas karena salting brutal
(Wkwk salting nya Zean ngereog🤣🤣)
Dilain sisi kini Andin sedang berada di depan kamarnya sambil terus merutuki dirinya karena dia sudah mencium pipi kakaknya itu
"Aarrgghh kenapa jadi begini sih malu banget anjir mana tadi gue nyium pipinya lagi Aaaa mamahhh" gumam Andin yang merasa sangat malu pada kakaknya itu
"Din" ucap Zara yang menghampiri Andin membuat dia kaget
"Eh mamah, kenapa mah kok kesini" tanya Andin yang berusaha biasa saja karena takut mamahnya itu curiga
"Zean nya udah bangun belum kok kamu lama banget bangunin nya" tanya Zara yang dapat anggukan dari Andin
"U-udah kok mah kak Zean nya udah bangun tadi" ucap Andin yang kembali gugup saat ditanya seperti itu
"Yaudah yuk kita nungguinnya di bawah aja" ucap Zara yang di angguki Andin dengan cepat
Setelah itu mereka berdua pun berjalan untuk kelantai bawah
"Pagi semuanya" sapa Zean yang baru saja turun dari tangga dan menghampiri keluarganya
"PAGI" sapa balik keluarganya
Zean pun duduk di kursi sebelah Chiko dan berhadapan dengan Andin
"Yaudah yuk kita mulai sarapannya" ucap Rendi yang di angguki istri dan anak-anaknya
Mereka semua pun mengambil nasi goreng dan nugget nya setelah itu mereka semua pun langsung makan dengan khidmat
"Gemes banget sih kamu Din" batin Zean yang tersenyum-senyum sendiri melihat Andin yang makannya seperti anak kecil saja
"duh kenapa kak Zean natap gue terus sih" batin Andin yang sedikit gugup saat Zean yang terus memandang dan tersenyum padanya
"Kak Zean kenapa sih natap Andin nya gitu banget pengen gue colok deh tu matanya bikin kesel aja pagi-pagi" batin ana yang sangat kesal melihat Zean yang terus saja menatap ke arah Andin
"Kok Zean natap Andin nya gitu banget sih, apa jangan-jangan dia juga suka sama Andin" batin Chiko saat melihat tingkah Zean yang terus saja menatap Andin sambil tersenyum-senyum
"Ehem ehem, kok malah pandang-pandangan gitu sih bukannya pada makan" ucap Rendi membuat mereka terkejut dan langsung tersadar
"A-apa sih pah siapa juga yang pandang-pandangan" elak Zean sambil memakan nasi gorengnya
"I-iyah orang lagi makan juga" gugup ana sambil memakan nasi gorengnya juga
"Iya dah iya papah percaya kalo kalian itu gak pandang-pandangan" goda Rendi sambil tersenyum membuat mereka menjadi semakin gugup
"Udah-udah kok kalian malah pada ribut sih cepet habisin makanannya" omel Zara membuat mereka semua takut dan kembali fokus untuk menghabiskan sarapannya itu
Zara yang melihat suami dan anak-anaknya pun hanya menggelengkan kepalanya saja dan juga kembali fokus dengan sarapannya itu
# gimana nih masih setia nungguin cerita ini gak hehe sorry yah kalo bingung sama alurnya ntar lama-lama juga ngerti kok 🤭
Sikembar Algiano archiko Alexander dan alviano arzean Alexander
# jangan lupa komen dan vot she you Babay 🤗😊
TBC.