DICINTAI SEORANG GUS

Da aiengkah05

615 14 1

Kisah seorang laki laki yang bernama Samudra, yang di pertemukan dengan seorang gadis bercadar. Dan di pertem... Altro

DSG| 1
DSG| 3
DSG| 4

DSG| 2

156 2 0
Da aiengkah05

Selamat datang di Chapter baru DSG.

Happy Reading
__________

2.Kepergian

Pagi hari ini adalah keberangkatan Samudra dan para sahabatnya, untuk membagi ilmu di Pesantren yang memanggil mereka.

Samudra dan sahabat sahabat nya, berpamitan kepada Pak kyai Lutfi yaitu Ayah samudra.

"Paman, tolong kabari ibu dan ayah kami masing masing yah? Mereka tidak tahu kalau kita akan berangkat sekarang."pinta Daffa pada Kyai Lutfi.

"Pasti Daffa, dan jangan lupa sholat tepat waktu, dan mengaji setiap hari."pesan Kyai Lutfi.

"Siap Ayah!"kompak mereka semua.

"Samudra, Kenzo, Daffa, Aidan, Ayah do'a kan kalian agar berhasil di sana."ucap Kyai Lutfi.

"Aamiin, Terimakasih."

"Sama sama, cepat. takutnya Paman Arfa menunggu kalian."

"Assalamualaikum, Ayah."kompak mereka.

"Waalaikumsalam."

Saat kepergian Anak dan para keponakan nya, kyai Lutfi menangis.

"Khaira jika saja kau masih ada disini, mungkin kau yang akan berpesan banyak kepada mereka terutama pada Samudra, putramu."

"AYAH!"suara melengking itu keluar dari mulut seorang gadis, siapa lagi kalau bukan, Syafita.

"Iya, ada apa anak Ayah?"tanya Kyai Lutfi dengan menghapus Air matanya.

"Ayah lihat, abang gak tunggu aku. Padahal aku mau kasih sapu tangan rajut ini ke Abang."jawab Syafita dengan menunjukkan Sapu tangan rajut berwarna putih itu pada Ayahnya.

"Abangnya sudah pergi, nanti saja berikannya kalo abangmu sudah kembali pulang kesini ya?"bujuk Kyai Lutfi.

Syafita menghela nafasnya panjang, "Iya Ayah, fita mengerti."gadis berumur sepuluh tahun itu lantas menatap sendu sapu tangan rajut itu.

"Fita ke kamar dulu ya, ayah? Mau kerjakan PR saja dikamar Assalamualaikum."gadis kecil itu pun pergi menaiki anak tangga.

"Khaira, andai juga jika kamu ada disini. Mungkin, fita tidak akan merasa sedih karena tidak mempunyai Ibu."gumam kyai Lutfi.

Penyesalan adalah hal yang tak bisa di lupakan, berandai andai pun tidak akan menjadi nyata jika tokohnya sudah pergi.

Maka dari itu, lindungi orang yang kau cinta melalui Do'a, sungguh Do'a adalah kekuatan bagi kita selaku orang yang beriman.

•••

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam, akhirnya Samudra dan para sahabatnya sudah sampai di Jateng, di pesantren Al Fatihah.

Mobil yang dikendarai mereka berempat sempat mogok di perjalanan, sampai sampai mereka harus menunggu mobil selesai di benarkan.

Mobil berwarna hitam itu, terparkir di halaman Ndalem.

"Akhirnya, sampai juga."ucap Daffa yang baru saja turun dari mobil, lalu ia menatap satu persatu sahabatnya lalu berkata. "Kalian gak pegel tadi, pas nunggu mobil. Aneh banget tau tuh bengkel. Bengkel gede! Tapi gak punya kursi duduknya, capek gue."oceh Daffa.

"Udah Daf, jangan ngomel brisik! Panas lagi!"sewot Kenzo.

"Udah ah masuk, kelamaan kalo kalian ngobrol mah."ucap Aidan.

"Siap laksanakan, Gus Aidan!"Daffa dan Kenzo menyahut barengan dengan gaya hormat mereka.

Lalu mereka berempat pun memasuki Ndalem.

"Assalamualaikum."ucap salam mereka, dengan Samudra mengetuk pintu tiga kali.

Ceklek

"Waalaikumsalam."terlihatlah seorang laki laki muda yang tampan, terbalut koko berwarna putih dan sarung hitam tak lupa peci.

"Eh bang bang, kalian kesini. Mau apa?"tanya laki laki itu.

"Mau silaturrahmi, boleh gak?"tanya balik Kenzo membuat ketiga sahabatnya menggeleng dengan tatapan siap mencingcang Kenzo.

"Ada pak kyai nya?"tanya Samudra.

"Ada bang, mari silahkan masuk."jawab laki laki itu, lalu mempersilahkan masuk.

"Silahkan duduk, saya panggilkan Abba saya dulu."laki laki itu pun pergi meninggalkan Samudra dan ketiga saudaranya.

Daffa menatap sekeliling rumah bertingkat dua lantai yang luas ini.

"Wah, ni rumah udah modern aja. Kalau rumah saya di pesantren Al Hikmah cuma satu lantai dan itupun-"ucapan Daffa terpotong kala Kenzo menyelanya.

"Bersyukur! Masih mending di kasih rumah, tempat tidur yang luas, di kasih warisan pesantren lagi kalo nanti dah nikah. Masih untung gak dikasih rumah kolong jembatan."sambung Kenzo.

"Iya, gak bersyukur banget."tambah Aidan.

"Jahat bener, gak gitu juga seng."elak Daffa.

Sementara Samudra, laki laki itu tengah menatap lekat figura poto besar yang tertampang di dingding dekat tangga.

Perempuan itu? Mirip Bunda... Batin Samudra.

"Assalamualaikum, anak anak."ucap salam pak kyai Arfa yang baru saja datang. Samudra yang melihat itu pun, lantah mencium tangan pak kyai Arfa, tak lupa juga dengan para sahabatnya.

"Waalaikumsalam."

"Kaifa Haluk?"tanya pak kyai menanyakan kabar.

"Bikhair, Alhamdulillah."jawab mereka berempat.

"Syukurlah. Allah telah memberi kita jatah hidup untuk di pergunakan dengan baik. Ouh yah, bagaimana kabar Ayah ayah kalian? Sudah lama paman tidak bertemu dengan mereka, bagaimana apakah mereka baik baik saja?"tanya Pak Kyai.

"Alhamdulillah, mereka semua baik."jawab mereka kompak.

"Bagus lah."

"Arkan panggil ummamu kesini, beritahu kalau mereka sudah datang."titah pak kyai kepada laki laki yang tadi, yang bernama Arkan.

"Baik Abba."laki laki itu pun pergi memanggil ibunya.

"Oke, kalian bersedia mengajarkan santriwan santriwati di sini?"tanya pak kyai.

"In Sya Allah."jawab mereka.

"Baiklah, besok hari kalian sudah bisa mengajar di Madrasah Aliyah. Samudra akan mengajar Bahasa Arab. Daffa mengajar IPA. Kenzo mengajar Matematika, dan Aidan mengajar Sejarah kebudayaan islam."ujar pak kyai.

"Siap terima kasih, paman."

"Sama sama.".

"Anak anak ku."panggil seorang wanita yang umurnya kira kira 33 th.

Pasang mata beralih kepada wanita itu.

"Assalamualaikum, bibi."ucap mereka berempat.

"Waalaikumsalam. Kaifa Haluk?"tanya Umma Yasmine menanyakan kabar.

"Bikhair Walhamdulillah."jawab mereka.

"Selamat datang disini ya, untuk kalian."ucap Umma Yasmine.

"Bang Arvin, kenapa gak balik lagi ke Asrama tentara?"tanya seorang gadis yang memakai cadar sedang menuruni tangga bersama abangnya.

Semua pandangan tertuju pada kakak beradik itu.

Arvin dan adiknya pun menyadari, jika mereka telah di tatap oleh semua.

"Abang siapa keempat pemuda itu?"tanya Nayra berbisik di telinga Arvin abangnya.

"Keempat pemuda itu adalah Gus, kamu harus sopan sama mereka. Mereka itu anak dari pak Kyai Lutfi, pak Kyai Aiden, pak Kyai Daffi dan pak Kyai Arshaka."Jawab Arvin dengan sama berbisik.

"Wow anak para pemilik Pesantren Asy Syams dan Pesantren Hidayatul Al Hafizh yang itu?"tanya Nayra dan diangguki kakak kemabarnya itu.

"Arvin, Nayra, kenapa kalian pada bisik bisik disana. Ayok kesini."perintah Umma Yasmine, dan dituruti kedua remaja itu.

Arvin jalan terlebih dahulu tak lupa dengan Nayra yang berjalan di belakang punggung Arvin.

"Sam... Coba lihat gadis bercadar itu, kayak Familiar gitu."bisik Daffa di telinga samudra.

Tetapi Samudra enggan menatap Nayra.

"Assalamualaikum."salam kedua anak kembar itu.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Arvin berjabat tangan dengan keempat pemuda yang lebih tua darinya itu, "Vin udah gede aja ya?"Daffa merangkul Arvin itu membuat Arvin tersenyum.

"Masa kecil terus sih, Daf."

"Canda atuh, jan dianggap serius."ucap Daffa menepuk pelan bahu kokoh Arvin.

"Arkan, Arvin. Antarkan mereka ke kamar yang sudah disiapkan ya."perintah pak kyai Arfa dan diangguki kedua putranya.

"Mari, kami antarkan."ucap Arkan dengan sopan, sementara Nayra ia berada didamping sang umma.

Ia berbisik pelan, "Umma salah satu diantara mereka kayak familiar menurut aku."

Umma Yasmine menoleh, "Mungkin, karena mereka terkenal. Jadi wajar saja kamu familiar sama mereka, orang terkenal akan ketampanan dan ke salihannya."jawab Umma Yasmine dengan terkekeh.

"Nay ke atas dulu ya? Assalamualaikum Umma."Nayra segera berlari menaiki tangga dan memasuki kamarnya.

Umma Yasmine menggeleng, "Waalaikumsalam."

Bersambung...

Gimana guyss sama chapter dua?

Akhirnya Views di bab satu ada 50 lebih, wooowwwaku seneng sekali!!!

Ada yang nungguin? Yang nungguin komen di kolom komentar.

Jangan lupa Vote and Follow, yang belum dari part satu silahkan vote dulu.

Aku berterimakasih udah mau mampir ke sini, jangan bosen ya? Aku sedang berusaha membuat karya untuk menghibur kalian

Maaf telat Up

Marhaban Ya Ramadhan juga semua, semoga ibadah puasa kita di terima oleh Allah SWT.

Follow akun ku ya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandung, Rabu, 13 Maret 2023

Continua a leggere

Ti piacerĂ  anche

11.9K 244 175
*COMPLETE* This is a story about wen a friend finds out her best friends dad is her idol. #1bvbarmy
93K 9.2K 85
In the face of the powerful, young and roguishly handsome landlord Choudhary Shah-Nawaz Qureshi, only Mehar-Bano was the one to oppose his patriarcha...
39K 926 23
plagiat? jauh jauh! 'Ih amit amit gue punya suami yang spek ustadz, bisa bisa nanti ngeceramahin gue 24 jam. Apalagi pakaiannya yang pake sarung atau...
1M 27.8K 11
Awal : 21 Agustus 2021 Selesai : 14 Februari 2022. TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! Proses revisi. Sudah tersedia di shoppe "aepublishing...