G A M O N ✔

By UchihaHyuvvi

9.7K 1.6K 651

Bisa dikatakan Hinata gagal move.. lalu melibatkan Uchiha Sasuke untuk membalas mantan kekasihnya. Dan yang p... More

[01] G A M O N
[02] Sisa Rasa
[03] Pelukkanmu yang hangat
[04] Jealous
[06] i'm yours
[07] Far Away
[08] Sasuhina
[09] yes,
[10] Oh, seperti ini...
[11] The End,

[05] Aku dan Dia

755 159 78
By UchihaHyuvvi

G A M O N

..


Apa yang kau lakukan ketika kau jatuh cinta dengan seseorang yang sama sekali tidak pernah terfikirkan sedikitpun olehmu?

Hinata masih menyernyit heran,

Tapi, Hinata juga tertawa__haha.
Dia ? Jatuh cinta ? Dengan Sasuke pula ?

12tahun Hinata hidup berdampingan dengan makhluk itu.
Mereka pernah makan bersama, tidur bersama, berenang bersama, bahkan mereka pernah mandi bersama. Hinata tau semua bentukkan Sasuke luar dalam. Dan Hinata biasa saja.

Tapi, ada apa dengan dirinya yang sekarang ?
Aneh bukan ?

....

"Hinata ? Kau tampak berbeda beberapa hari ini ?," tanya Sakura yang berjalan disamping Hinata. Ada Gaara dan Sasuke juga yang berjalan dibelakang mereka.

Karna mereka memang tidak sengaja datang bersamaa dan memutuskan pergi ke kelas bersama juga.

"Huh ? Aku ? Berbeda apanya ?," tanya Hinata balik. Dia merasa kalau tidak ada yang berubah dari dirinya.

Lantas Sakura menyentuh lengan Hinata agar dia bisa lebih jelas memandangnya.
"Iya Hinata, kau berbeda.. sejak kapan kau suka berdandan ?,"

Gelagat Hinata seketika berubah salah tingkah, ingin berpaling tapi Sakura menahannya, mau disembunyikan pun percuma, riasan Hinata terlihat begitu kentara.
Apalagi saat Hinata menengok kebelakang dan tidak sengaja menatap Sasuke. Oh astaga, wajahnya langsung terasa panas.

"I-Itu tadi ibuku yang mendandani ku, katanya dia mau mencoba bedak barunya..,"

Hinata langsung kembali menghadap depan, dia takut ketahuan bohong oleh Sasuke.
Pria itu akan tertawa habis-habisan kalau sampai tau dirinya berdandan hanya untuk terlihat cantik dimatanya.

Jangan salahkan Hinata,
Salahkan Sasuke yang sudah membuat Hinata seperti ini.

Wajah sok cueknya itu membuat Hinata tidak tahan ingin merubah diri agar bisa dipuji oleh Sasuke.
Tapi apa ? Siluman itu sama sekali tidak memujinya, bahkan berkomentar sedikit saja tidak. Rasanya sia-sia Hinata berdandan sejak pagi.

Untungnya Hinata juga sudah siap-siap membawa tetes mata disaku roknya.
Untuk berjaga-jaga kalau sewaktu-waktu matanya kembali dipenuhi filter yang membuat Sasuke terlihat tampan.

Hinata tidak suka !
Hinata lebih suka Sasuke jadi kentang____ selamanya.

Maka dari itu harus siap payung sebelum hujan.

Tapi siapa sangka ?
Kalau ternyata ada seseorang yang lebih salah paham terhadap perubahan Hinata.
Dia dengan percaya dirinya menarik lengan Hinata dan membawa gadis itu kebelakang sekolah tepat sebelum mereka masuk kelas.

Tentunya tanpa sepengetahuan Sakura dan Sasuke.

Hinata sempat kaget, bel masuk sebentar lagi berbunyi. Tapi pria itu tiba-tiba menarik Hinata dan sama sekali tidak peduli ketika Hinata memohon untuk dilepaskan.

Dia adalah Gaara.
Pria aneh yang membawa Hinata ketempat sepi seperti ini.

"Mau apa kau huh ?," pekik Hinata saat dia berhasil menghentakkan tangannya dari cengkraman Gaara.

Hinata sedikit mendongak, menatap Gaara yang menjulang tinggi dihadapannya.
Antara bingung dan heran, kenapa dengan pria ini ?
Sebenarnya Hinata juga sedikit takut, bagaimana kalau ada yang melihat mereka dan terjadi salah paham ?

Pasti sudah jelas akan tersebar gosip yang tidak-tidak. Maka dari itu, Hinata mencoba pergi.
Tapi Gaara menghalaunya, bahkan ketika Hinata memberontak, pria itu justru mendorong bahu Hinata hingga punggungnya terbentur dinding dibelakangnya.

"Apa yang kau lakukan ?.. aku tidak punya urusan denganmu !! Lepaskan aku"

Sabaku Gaara tampak menggeram menahan emosi. Entah mengapa, Hinata melihatnya jadi merasa sangat takut.

"Kenapa kau membawaku kesini ? Aku takut !! Aku mau kembali ke kelas..," seru Hinata.

"Katakan !!"

Hinata menatap kedua mata jade milik Gaara,
"Maksudmu ?,"

Gaara mencondongkan tubuhnya lebih rendah, otomatis Hinata juga mundur karna wajah Gaara terlalu dekat dengannya.

"Kau masih menyukaiku ternyata ? Sudah berapa kali aku katakan kalau kau harus melupakan aku..,"

"Huh ?,"
Hinata speechless tentu saja, antara ingin menyangkalnya, tapi juga ingin tertawa. Sepertinya, terlalu lama bergaul dengan Sakura, membuat otak Gaara ketularan miringnya.
"Kau mencoba melawak didepanku begitu ?,"

Suara tawa Hinata terdengar renyah, benar-benar butuh effort maksimal untuk berhenti tertawa. Karna memang segitu lucunya. Dan entah mengapa, dimata Hinata tiba-tiba ada filter yang membuat wajah Gaara berubah persis seperti Ba-Bi.

Sangat-sangat menggelikan sekali.

"Jujur saja Hinata !! Aku kenal betul bagaimana dirimu.. kau bahkan tidak pernah menyentuh bedak.. aku bahkan ragu kalau kau bisa berdandan.. tapi ini apa ? Kau mencoba merayuku kan ?"
"Kau mencoba terlihat cantik didepanku agar aku terpesona kan ? dan kau juga pasti berharap aku bisa kembali padamu, begitu kan ?"

Sontak bibir Hinata langsung meringis jijik mendengar semua ucapan Gaara barusan.
Pria ini makannya apa sampai bisa memiliki tingkat percaya diri diatas normal seperti ini hn?

Hinata jadi menyesal, bagaimana bisa dia dulu mau menerima cinta Gaara ?
Bagaimana bisa Hinata menangisi pria gila seperti dia ?

"Astaga Gaara, kau____

"Cukup Hinata ! Aku mohon, aku mohon padamu segera lupakan aku, kasihan Sasuke. Dia hanya akan mendapat sakit hati jika tau kalau dia hanya pelampisanmu saja..," Gaara menarik napas sejenak dan menyentuh kedua bahu Hinata.
"Percayalah padaku Hinata.. seiring berjalannya waktu, kau pasti bisa melupakan aku, aku sudah bahagia bersama Sakura, jadi aku harap, mulai sekarang berhentilah untuk menarik perhatianku..,"

Hinata menoleh kesana kemari, mencari batu, balok kayu, atau apapun itu untuk sekedar memukul kepala pria menyebalkan ini.
Tapi sayangnya Hinata tidak menemukan apapun. Yang ada hanya Hinata dengan semua emosi didalam dadanya.

"Aku mohon Hinata, lupakan aku..," ucap Gaara sekali lagi, yang tentu saja membuat Hinata benar-benar menghela napas dan tidak mampu berkata apapun lagi.

....

G A M O N

...

Hinata masih termenung ditempat, Gaara sudah pergi sekitar satu menit yang lalu.

Hinata merasa masih bingung dengan perasaannya.
Akhir-akhir ini ia memang berdebar karna Sasuke, entah mengapa, Hinata masih belum yakin.
Tapi jika dijabarkan dan diteliti lebih jauh lagi tentang perasaannya, Hinata juga masih sedikit berdebar saat berhadapan dengan Gaara tadi.

Perasaannya seperti mengambang bagai kapal dilautan.
Hinata merasa sudah move on, tapi ada saat-saat  dimana dia juga risih dengan kemesraan Sakura dan Gaara.
Walau samar, Hinata masih sangat terganggu oleh kenyatan bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih.

Dan sampai sekarang pun, Hinata tidak tau mau hatinya itu seperti apa ?

Hah-biarlah semua mengalir seperti air, percuma memikirkan cinta. Hinata lelah !


Sebelum masuk ke kelas, Hinata menyisir rambut panjangnya dengan sela-sela jari.
Kemudian merogoh saku seragamnya untuk mengambil sebuah jepitan mini berbentuk bunga lavender.

Bukan untuk dimakan, tapi untuk dijepitkan ke rambut disisi kiri kepalanya.
Bukan tanpa alasan sih, dia hanya ingin terlihat manis. Itu saja.

Ketika dia masuk, ada perasaan aneh saat semua memandang kearahnya, terutama Sakura.

Gadis itu seperti menatap Hinata dengan perasaan marah tapi juga bingung.
Mungkin karna Gaara dan Hinata masuk ke kelas hampir bersamaan, membuat pikiran Sakura kemana-mana.

Tapi ketika melihat ke arah Sasuke, tiba-tiba pipi Hinata memanas.
Jantungnya berdetak kencang, bahkan lebih kencang dari pada bertemu Gaara tadi.

Why ?

Hinata langsung merogoh saku roknya, menggenggam erat tetes mata yang sudah ia siapkan tadi.

Dan tanpa membuang waktu lagi, Hinata langsung duduk dikursinya, sama sekali tidak menoleh pada Sasuke, bahkan terkesan membelakangi pria itu.
Lantas Hinata mendongak, mencoba meneteskan tetes mata itu secara bergantian pada kedua matanya.

Sensasinya perih, dingin, dan sedikit berair.

Berharap setelah ini, filter dimatanya menghilang. Jangan kentang, kalau bisa jadi babi saja biar Hinata tidak merasakan debaran seperti ini lagi.
Karna jujur, Hinata tidak mau mengakui perasaannya pada Sasuke.

"Kau kenapa ? Matamu sakit ?," tanya Sasuke.

Hinata mengangguk, entah mengapa perih dimatanya tak kunjung menghilang.
Bahkan air matanya sampai keluar membasahi pipi.

"Coba kulihat..,"

Tanpa sadar Hinata berbalik, memposisikan diri kearah Sasuke.
Pandangannya belum terlalu jelas, masih memburam karna banyaknya air mata yang keluar, apalagi rasa perih itu yang masih senantiasa mendera, membuat Hinata tidak berani membuka matanya.

"Matamu memerah..," ucap Sasuke sambil mengusap kedua kelopak mata Hinata.

Pria itu bahkan membersihkan jejak-jejak air mata dipipi Hinata, mencoba mengusapnya, dan berniat meniup mata Hinata dengan bibir manisnya.

Entah takdir atau memang Tuhan yang sengaja menjodohkan mereka, tiba-tiba penglihatan Hinata sedikit membaik, tepat disaat bibir Sasuke perlahan mendekat kearahnya.

Walau samar, Hinata bisa melihat bibir itu sedikit memaju, meniupkan hembusan napas hingga menerpa wajah Hinata.

Rasanya dingin, Hinata merasa seperti terbang diangkasa ketika menghirup bau napasnya yang  seperti marsmello rasa buah kesukaan Hinata.

Rasanya begitu menyenangkan dan mendebarkan.
Ada sensasi menggelitik dihati Hinata ketika Sasuke semakin mendekat, semakin memajukan bibirnya, dan meniup lembut kedua mata Hinata secara bergantian.

Tapi, kalian tau apa yang paling gila ?

Hal tak terduga pun terjadi, ketika tiba-tiba muncul filter di mata Hinata yang mengubah bibir manis Sasuke persis seperti marsmello kesukaannya.
"Marsmello rasa anggur..," gumam Hinata lirih sebelum mendekat dan menjilat rasa manis yang tentu saja bukan marsmello, melainkan bibir manis milik Sasuke.

Sang empu mematung, matanya melebar menatap tak percaya pada gadis dihadapannya ini. Bahkan bukan hanya Sasuke, tapi seisi kelas ikut mematung menatap Hinata yang sedang sibuk menikmati marsmello khayalannya.

G A M O N
...

Hinata berjongkok dibawah meja.

Sumpah demi apapun, dia tidak berani bertemu Sasuke. Andai waktu bisa diputar. Hinata ingin terlahir jadi batu saja.

Percuma jadi manusia kalau dia sebodoh ini,
Bagaimana bisa Huh ?, Hinata bahkan ingin menghajar dirinya sendiri, ingin memaki dirinya sendiri.

Hinata sampai menarik rambut panjangnya saking frustasinya.
"Oh ya Tuhan, bagaimana aku bertemu Sasuke setelah ini huh ?.. aku tidak sanggup !! tetes mata Brengsek !!," geram Hinata membanting tetes mata yang dia genggam sejak tadi.

......

Pelajaran siang ini adalah seni.

Aslinya Hinata ingin membolos, tapi ada pengambilan nilai penting dipertemuan kali ini. Mau tidak mau Hinata terpaksa masuk kelas dan______
Hinata menahan napas saat tidak sengaja bertemu dan bertatapan lagi dengan Sasuke.

Bahkan pria itu juga langsung menunduk dan menggaruk tengkuk lehernya. Entahlah, Hinata tidak tau bagaimana perasaan Sasuke setelah dirinya tidak sengaja menyicip bibirnya tadi.

Yang jelas sikap mereka langsung berubah drastis dalam sekejapm
Seperti ada medan magnet yang saling tarik menarik.

Sekedar ingin mengambil pensil dari dalam tas saja, tangan Hinata bergetar hebat, sampai-sampai mengeluarkan semua isi dalam tasnya, padahal Hinata sendiri tau kalau pensil ada diatas meja, bukan didalam tas.

Sedangkan Sasuke, pria itu tidak kalah anehnya.
Tangan kanannya mencari-cari penghapus didalam tas, dibawah laci meja, dan mengobrak-abrik buku yang ada diatas meja hanya karna kesulitan menemukan dimana penghapusnya.
Padahal jelas-jelas kalau penghapus ada ditangan kirinya sejak tadi. Tapi Sasuke bingung mencari kesana kemari.

Memang ya, cinta mampu membuat dunia seakan berputar.

....

"Penilaian yang sensei ambil hari ini adalah karya murni kalian sendiri... sensei ingin kalian menggambar objek tertentu dari tempat kalian berada... karna hasilnya nanti akan dimasukkan kedalam buku besar, jadi usahakan lukisan kalian kali ini bagus dan punya karakteristis kalian sendiri.. kalian paham ?,"

"Paham sensei...," seru semua murid dikelas. Kecuali Sasuke dan Gaara yang bibirnya terkunci tidak bergerak sama sekali.

"Yosh, siapa yang mau jadi objek menggambar kali ini.. kalian bisa jadi model dan berdiri disini lalu teman kalian akan menggambarnya..,"

Semua murid tampak terdiam, sepertinya tidak ada yang berminat maju kedepan untuk menjadi model dadakan.

Setelah Lama sensei menunggu, akhirnya sensei mengetuk meja sedikit keras.
"Kenapa tidak ada yang maju ? Siapapun yang mau menjadi model hari ini, akan sensei beri point plus untuk penilaiannya..,"

Masih belum ada yang bergeming, bahkan Hinata terlihat menopang dagunya.
Sama sekali tidak minat menjadi model apalagi disuruh berpose didepan sana, Hinata sama sekali tidak tertarik.

"Baiklah, begini saja.. dalam hitungan 1 2 3.. tunjuk salah satu orang yang ingin kalian lukis.. siapapun itu, nanti yang paling banyak dipilih, dia akan menjadi model sini...,"

Semuanya menghela napas, ide sensei terdengar sangat kuno. Tapi tidak ada yang berani protes.
Mau tidak mau, mereka hanya bersorak menyetujui usulan sensei barusan.

"Sensei hitung.. bersiaplah !! Ichi-"

Seisi kelas mulai mengangkat tangannya dan menatap bergantian, mengira-ngira tentang siapa pilihan mereka.

"Ni-.... SAN !!,"

Sensei tersenyum hingga matanya menyipit, kemudian netranya menatap seseorang yang sedang duduk sambil menopang dagunya.

"Sasuke..,"

Sasuke mendengus malas juga memutar kedua matanya saat sensei memanggil namanya.
Apalagi saat para gadis menunjuk kearahnya, begitupun Hinata yang juga mengacungkan jari telunjuk kearahnya. Tidak disangka kalau Hinata juga memilihnya.

"Dan Hinata..,"

Hinata menghela napas, matanya melirik kearah Sasuke yang ternyata juga menunjuk kearahnya.
Mereka berdua memang sehati.

-kenapa hari ini aku sial sekali ?-
Batin Hinata bersuara.
Moodnya sudah hancur saat bertemu Gaara tadi pagi, lalu dia malu setengah mati dan bertekad ingin menghindari Sasuke.
Tapi ini apa ?
Tuhan kelihatan sangat sengaja ingin menjodohkan dirinya dengan Sasuke.

Padahal Hinata sejak tadi berdoa kalau dia lebih baik dijauhkan dari Sasuke, bahkan dari pria manapun !

"Sasuke, Hinata kemarilah..,"

Sasuke dan Hinata pun berdiri didepan kelas. Diperhatikan oleh semua teman sekelasnya.

Sasuke disebelah kiri, Hinata disebalah kanan.
Terbentang jarak 3meter.
Cukup jauh memang, hingga Sensei menarik lengan Hinata dan Sasuke agar mereka saling berdekatan.

"Mereka sepasang kekasih sensei !!," teriak Konan.

"Oh benarkah ?,"

Hinata tersenyum canggung saat Sensei menatap padanya. Hinata merasa ada saja orang yang melempar batu diair yang tenang.
Semesta seperti tidak membiarkan Hinata tenang sedikit saja.

"Baguslah kalau begitu, kalian bisa berpose dengan mesra..,"

Sasuke langsung mendelik,
Apa maksudnya mesra ?
Sensei menyuruh mereka berciuman didepan sini begitu ?

Sasuke langsung mengusap kasar wajahnya, menyibak rambutnya kebelakang, lalu mengibas-ibaskan kerah lehernya seakan suasana disini tiba-tiba terasa panas.

"Bagaimana kalau Sasuke menggendong Hinata saja ?,"

Hinata langsung mendelik kearah Karin, dan melambaikan tangannya.
"Tidak tidak !! Kau terlalu berlebihan.., berpose biasa saja ya sensei..,"

"Kenapa ? Kelas sebelah bahkan ada yang berpelukkan, tentu saja kelas kita tidak boleh kalah.. kita harus dapat nilai yang bagus.. jadi Sasuke Hinata, dimohon kerja samanya !," jelas Karin dengan nada lantang dan diikuti anggukkan setuju oleh teman-teman lainnya.

"Bagaimana ? Sensei terserah kalian saja.. mau berpelukkan seperti kelas sebelah juga boleh...,"

Hinata benar-benar pasrah, mengingat kejadian tadi, dia tidak sanggup menatap Sasuke.
Terserah pria itu maunya apa, Hinata tidak peduli lagi.
Hinata lebih memilih diam, dan membiarkan Sasuke yang memutuskannya.

Hinata tidak mau lagi menambah masalah dalam hati dan perasaannya.

Persetan dengan Gaara, pria itu sejak tadi menatap Hinata dengan datar.
Hinata bisa menangkap jelas bagaimana isi dalam kepala Gaara yang seakan mengatakan kalau dirinya dan Sasuke hanyalah sandiwara,

Bibir Gaara pun terlihat seperti tersungging tipis meremehkan dirinya seakan menebak kalau hubungan ini hanyalah palsu.

Ya memang palsu sih, itu fakta.
Hinata tidak akan menyangkalnya lagi.
Tapi kan_____,

"Kemarilah...,"

Hinata melirik Sasuke yang menyuruhnya mendekat.

Hinata sempat meneguk ludah, jantungnya berpacu kencang saat tiba-tiba tangan Sasuke menyentuh pinggulnya.
"M-Mau apa kau ?," tanya Hinata gusar sambil menyentuh kedua bahu Sasuke.

Hinata sangat gugup, bahkan semakin salah tingkah saat Sasuke merendahkan tubuhnya.

"Aku akan menggendongmu !!,"

Singkat-jelas-dan cepat, ketika Hinata merasakan kalau tubuhnya sudah melayang.

Kepalanya tiba-tiba pening, napasnya tercekat ditenggerokkan. Bahkan perutnya seperti diaduk-aduk saat dengan nyata kalau Sasuke sedang menggendongnya.

Hinata lupa, kapan dia terakhir digendong Sasuke.
Seingatnya dulu sekali, waktu kelas 3SD.
Ketika Hinata tidak sengaja jatuh dari sepeda, pria itu menggedong dirinya sampai kerumah.

Dan sekarang, Hinata merasakannya lagi.
Benar-benar sukses membuat Hinata lemas tak berdaya.


Hanya saja______


"Turunkan aku bodoh !!,"

Hinata memukul punggung Sasuke, darahnya seperti mengalir dan berkumpul di ujung kepalanya.

"Kubilang turunkan aku !!," seru Hinata lebih kencang.

"Pose yang sangat bagus !!.. pertahankan Sasuke Hinata !! Jangan bergerak !!"

Semua orang, termasuk sensei tertawa keras.

Tentu saja, tidak ada pemandangan yang lebih epic, selain melihat Sasuke yang menggendong Hinata bak karung beras yang disampirkan dibahu kanannya.
Apalagi saat rambut panjang Hinata menjuntai terbalik, lalu kaki gadis itu tidak bisa diam minta diturunkan.

Sangat terlihat seperti pasangan yang sangat serasi, seakan Tuhan memang menciptakan Sasuke untuk Hinata, dan menciptakan Hinata memang untuk Sasuke.

"Bisakah kau diam ??. Kau berat sekali !!,"



G A M O N

To Be Continued



Boleh minta nilainya dong..
1-10
Kamu nilai berapa untuk cerita GAMON ini ?

Dan juga kekurangan dicerita ini itu apa ?
Penyusunan kata, typo, karakter, atau apapun itu.
Minta tolong kritik dan sarannya.

Tolong dijawab ya, buat revisi diri..

Terimakasih,
Jangan lupa tinggalkan jejakmu..

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 224 5
Tobirama Senju - Hyuuga Hinata (Fanfiction) Summary : Tobirama adalah seorang bangsawan dari Hokkaido, karena masalah internal yang terjadi di kelua...
7.8K 434 22
Songfic story about dramione and feltson. Ps:The ride series is coming on this book.
16.4K 2.1K 20
( TAMAT ) Fanfiksi Hinata - Itachi - Tobirama Lika-liku kehidupan Hinata yang menjadikannya seorang Selir dalam ketidakinginan. Raganya hanyalah mi...
8.1K 1.4K 16
Bagaimana jadinya jika preman tobat? "Pesona lelaki tampan yang dingin dan tidak friendly. Mari kita cintai secara ugal-ugalan!" Ucap Sakura dengan m...