Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

43.3K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 01 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 02 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 03 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 04 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 05 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 06 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 07 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 08 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 09 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 10 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 11 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 12 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 13 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 14 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 15 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 16 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 17 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 18 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 19 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 20 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 21 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 22 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 23 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 24 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 25 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 26 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 27 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 28 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 29 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 30 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 31 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 32 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 33 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 34 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 35 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 37 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 38 โ˜๏ธ
The Same Sky : Chapter 39 ๐Ÿ‘
The Same Sky : Chapter 40 END โ˜๏ธ

The Same Sky : Chapter 36 โ˜๏ธ

822 204 70
By AyyaKanawut

Suasana begitu sangat terpuruk suara tangisan wanita menjadi pengantar peti pada tempatnya, suara tangisan itu mengencang bersamaan dengan peti yang mulai di kuburkan.

Keluarga besar Andromeda sangat terpukul dengan kehilangan satu anggota keluarganya, walaupun orang tersebut adalah penjahat. Gema melihat ke arah langit dan Biru yang sama-sama berdiri diam tidak bergeming sama sekali.

Kedua pria itu tidak menunjukan raut wajah sedih hanya tatapan kosong dan datar mereka berikan, langit mengosongkan jadwalnya dan Biru terbang ke negara kelahirannya setelah mendapatkan kabar bahwa papa nya meninggal dunia karena menggantung diri nya sendiri.

Gema yang saat itu masih tidur pun terkejut mendapatkan kabar dari manager Langit, tapi Langit hanya mengangguk dan tidak mengatakan apapun lagi.

Langit menoleh ketika tangannya di genggam, Gema menggengam tangan langit dengan memeluk nya juga. "Mau gini," gumam Gema dengan pelan, langit mengangguk kemudian mengusap kepala Gema.

Langit tidak tau apakah papa nya benar-benar membunuh dirinya sendiri atau ada campur tangan tahanan lain yang pasti polisi sedang menyelidiki kasus ini, Langit dan Biru tidak meminta tapi keluarga yang lain meminta nya.

Kedua nya benar-benar sudah lepas tangan tidak mau mengetahui apapun tentang sang papa, katakan mereka jahat tapi sakitnya masih ada dan selalu membekas di diri keduanya.

Satu persatu orang meninggalkan pemakaman setelah semua sudah selesai, tersisa keluarga inti saja. Semua keluarga sang papa begitu terpukul dan menangis meraung, langit juga Biru tidak beranjak sama sekali.

Hingga mereka meninggalkan pemakaman pun langit juga Biru tidak terusik, Bahkan Gema saja kebingungan dan meminta solusi pada orang tua nya juga pada kedua teman langit.

Tapi mereka mengatakan Gema harus mendampingi si kembar hingga mereka mau di ajak pulang, Gema menghela napasnya pelan. "Kalian mau berdiri aja?" tanya Gema pada keduanya, keduanya menoleh dan tersadar dari lamunan.

"Gue pergi."

"Ayo pergi sayang."

Keduanya berucap bersama dan Gema mendengus kesal, Gema menahan tangan keduanya dan menarik si kembar untuk mendekat ke arah pemakaman. Gema dengan paksa membuat keduanya berjongkok, setelah itu Gema berkacak pinggang.

Bunda Gema menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya itu, sang bunda menghampiri langit dan Biru. Mengusap rambut kedua putra sahabatnya, keduanya memejamkan mata.

"Lepaskan sayang, kubur semua rasa benci kalian bersama dengan orangnya. Dia sudah tidak ada, kebencian itu harus segera kalian obati, kalian tidak akan bahagia jika terus di selimuti oleh rasa benci dan sakit." Sang bunda memberikan nasihatnya. "Lagi pula dia sudah tenang di alam nya, kita hanya perlu mengikhlaskan dan memaafkan semua perbuatannya, bagaimana pun dia darah dia mengalir di tubuh kalian, bunda tidak meminta kalian untuk memaafkan kesalahan papa kalian tapi cukup ikhlaskan dan jalanin kehidupan dengan tidak memiliki dendam dan kebencian sedikit pun. Mama kalian pasti bangga disana jika melihat kedua anaknya, bahagia dengan jalan mereka masing-masing." Sang bunda berucap begitu lembut, keduanya saling menoleh dan menatap.

"Langit udah maafin papa, Bunda." Langit berucap duluan, sang bunda tersenyum kemudian melihat ke arah Biru. "Biru usahakan memaafkan papa juga bunda, maaf. Tapi Biru butuh waktu." Sang bunda mengusap punggung Biru.

"Sini bunda peluk," ajak sang bunda dan keduanya langsung memeluk Bunda Gema, si kembar memejamkan matanya dengan menikmati pelukan itu. Pelukan hangat seorang ibu walaupun bukan ibu kandung mereka, Bunda Gema bahkan mengecup kening si Kembar sangat lembut.

☁️☁️☁️

Langit memperhatikan Biru yang baru saja duduk dengan membawa sepiring makanan, Gema di samping langit daritadi menyadarkan kepalanya di bahu langit dan menonton televisi.

"Lo kapan pulang?" tanya Langit to the Point, Biru yang sedang menyuapkan makanan mendongak dan mengangkat alisnya bingung. "Lo ngusir gue? Setelah satu tahun lebih kita gak ketemu?" tanya Biru lebih ke arah menuduh.

"Pulang ke rumah keluarga Lo bukan ke luar negeri, lagian ngapain Lo diem di apartemen gue kayak gak punya rumah aja Lo!" Biru mendengus saat Langit berucap seperti itu. "Gak sopan Lo! Begini juga gue Abang Lo," ujar biru dan langit semakin kesal karenanya.

"Gue males El, pasti yang mereka bahas itu harta warisan dan perusahaan Lo tau gue gak paham tentang itu kalau bisa suruh ambil aja dah. Gue pengen tenang ngejar cita-cita gue," ujar Biru menjelaskan kenapa dirinya tidak pulang dan memilih di apartemen Langit saja.

"Siapa lagian yang nyuruh Lo pulang Sa?" tanya langit penasaran karena dirinya tidak ada memberitahu Biru soal kematian papa nya yang tiba-tiba itu. "Om Hendra lah siapa lagi," jawab Biru, siapa lagi yang akan memberikan nya kabar selain paman nya itu.

"Kapan Lo balik kesana lagi?" tanya Langit dan Biru sebelum menjawab meminum air yang dirinya buat sendiri. "Mungkin lusa, kenapa memang?" tanya Biru balik setelah menjawab pertanyaan langit juga.

"Sebelum Lo balik kita ke makam mama dulu," ujar Langit, Biru berhenti mengunyah dan melihat ke arah Langit. "Lo ngajak gue?" tanya Biru memastikan apa yang di dengarkan tidak salah.

"Iya lah," jawab langit dan Biru mengangguk pelan. Langit menoleh ke arah Gema, langit mengusap pipi Gema membuat empunya langsung melihat langit. "sayangnya langit besok mau ikut?" tanya langit suara nya begitu lembut di dengar.

"Boleh, aku juga udah lama gak ke makam mama." Gema menjawab dengan menganggukan kepalanya. "Okey sayang," jawab Langit seperti Gemas melihat Gema.

"Najis banget gue harus liatin orang Bucin Anjing!" umpat biru saat melihat langit begitu mesra dengan Gema, tidak iri lebih ke jijik saat melihat tingkah Langit.

"Pacaran sana Lo, atau perlu gue kasih Lo orang buat di ajak kenalan?" tanya langit dan Biru mendengus kesal. "Ogah, mending gue kejar pendidikan gue aja. Lagian kalau Lo nawarin begitu, Kasih aja pacar Lo Baru Gue Ma-"

Bugh!!

Sebuah bantal sofa mendarat sempurna di depan wajah biru membuat pria itu terkejut. "Bacot sekali lagi sini, Gue hantam Lo pake ini." Langit akan beranjak tapi Gema menahan tangan langit. "Langit ish!! Biru cuma bercanda aja jangan Gitu," ujar Gema menenangkan Langit.

"Sensitif Gila pacar Lo Gema," ujar Biru mengidikkan bahu nya merasa ingin muntah melihat kelakuan Langit. "Bacot Lo, sini Lo depan wajah gue ngomongnya!" Langit masih saja seperti itu dan Biru terkekeh dengan beranjak pelan, biru mengambil piring makanan dan minumannya.

"Males gue hadapin orang gila kayak Lo," ujar Biru mulai berjalan meninggalkan Langit, langkah Biru terhenti kemudian berbalik. "Gue ke dapur dulu ya anak manis." Biru berlari setelah mengusap pipi bulat Gema.

"SABIRU BANGSAT!! MATI GAK LO ANJING!!"

☁️☁️☁️

Gema menghela napas dan berkacak pinggang melihat kedua pria yang katanya ingin membantu Gema tapi malah membuat kegaduhan dengan berdebat hal apa yang harus mereka masukan ke dalam masakan yang mereka buat.

Gema memang berniat membuat makan malam untuk ketiganya tapi si kembar bersikeras ingin membantu dan Gema hanya pasrah saja, Sudah satu jam ayam yang akan mereka masak tidak kunjung mereka bumbui.

Gema seperti melihat anak kecil yang sedang bertengkar, Gema menggelengkan kepalanya tidak tahan. "Kalian berdua!" Seru Gema membuat keduanya berhenti berdebat.

Gema menghampiri menjauhkan Langit juga Biru, Gema menarik Biru dan mendudukan Biru di kursi meja makan. "Kamu diam disini, atau ambilkan miring dan bersihkan meja makan." Gema memberikan perintahnya pada Biru dengan nada suara yang sedikit Galak, Biru takut rasanya melihat Gema.

"O-okey, gue ambil piring." Biru dengan Gugup meninggalkan Gema, Gema mengangguk. Gema beralih ke arah langit, Gema kembali berkacak pinggang berhadapan dengan pacar manja nya ini memang harus sedikit galak.

"Kamu, El Langit Cakrawala Andromeda. Tuangkan nasi ke tempatnya setelah itu simpan di meja makan setelah Biru membersihkan meja makan itu, jika tidak mau kamu duduk saja di bangkumu." Gema memberikan perintah juga pada Pacarnya, Langit mengangguk pelan. "Baiklah, pacarnya langit." Gema menggelengkan kepala saat Langit segera mengerjakan tugasnya.

Gema menatap ayam yang daritadi melihat perdebatan si kembar sepertinya potongan ayam itu lelah. "Baiklah, aku akan menggoreng kalian pasti kalian hampir gila kan melihat mereka aku pun sama." Gema berucap dengan mengambil satu persatu bumbu lalu menuangkan pada wadah potongan ayam itu.

Katakan saja Gema aneh tapi dirinya sudah tidak ada kesabaran melihat kelakuan si kembar pantas saja harus di pisahkan jika di satukan memang membuat orang prustasi oleh kelakuan mereka.

Langit menyimpan nasi dalam wadah ke atas meja setelah Biru membersihkan meja itu, mereka bertatapan sekarang kemudian melihat Gema yang sedang menggoreng ayam.

"Kayaknya Gema mau kalau punya dua suami El, Lo mau Ber-"

"Aaaaaa anjing! Bercanda gue!" Biru terkejut ketika Langit tiba-tiba beranjak dan memegang leher nya dengan kedua tangan. "Mati dulu Lo sebelum bilang gitu depan gue!" Kesal Langit, Langit posesif tidak ada istilah berbagi dengan kembaran untuk langit.

Jika itu miliknya maka tidak akan ada yang bisa mengambil atau di bagi rata, Gema hanya satu. "Bercanda anjing! Lepasin El bangsat!" Biru berontak karena langit mencekik lehernya.

"LANGIT!! BIRU!!" Teriakan Gema membuat Langit menghentikan tindakannya, Gema memegang spatula dan menatap Galak ke arah dua orang itu. "Kalian mau aku pukul Hah?!" tanya Gema dengan mata yang melotot Galak.

"Gu-gue mau telpon Om Hendra dulu Gema nanti kalau Mateng panggil gue okey?"

"Bentar sayang, Oval nelepon kayaknya ada Perlu dia."

Biru dan Langit meninggalkan Gema dengan berpura-pura memainkan ponsel mereka, Gema mendengus kesal. Sepertinya Gema akan terkena serangan jantung jika keduanya benar-benar menjadi suami Gema, Gema menggelengkan kepala tidak bisa membayangkan.

"Tidak-Tidak! Langit saja aku kewalahan di tambah biru apa tidak Gila aku nanti!"

Nah salah satu alasan kenapa satu lebih baik daripada dua nanti mereka bacok-bacokan yang ada, Gema yang pusing juga😭

Biru sebentar aja kok nanti balik lagi dia, soalnya gak tahan kalau tiap hari ribut sama Langit.

Dendam udah gak ada, biru lagi usaha buat maafin papa nya dan langit udah ikhlasin semua hal yang terjadi sisa nya mereka cuma jalanin kehidupan bahagia mereka aja.

Jangan lupa ramein

Vote dan Komen jangan lupa

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

106K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
244K 36.6K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
499K 37.2K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
298K 26.7K 58
Bagaimana jika kamu menyelamatkan anak dari orang yang tidak kamu kenal?? Dan kamu akhirnya mengurus anak itu. 24 Januari 2022 โ€ขMewgulf โ€ขLouisevian P...