Love Kiana❤️❤️❤️

By occa299

132K 11.3K 899

gimana jadi nya jika seorang ibu rumah tangga bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis remaja yang di benc... More

awal mula
transmigrasi
masuk sekolah
terluka
sakit
misi
uks
mulai peduli
cemburu
pendekatan
pendekatan 2
disalahkan
tertarik
polos
sakit lagi
bertengkar
sahabat
bertemu lagi
penasaran
baru tau
dimarahi
flashback
batal
pembelaan
heboh
kecelakaan
menangis
fitnah
mengaku
gosip
perasaan
risih
tertuduh
difitnah
ketahuan
marah
sandiwara
menjauh
kangen
membantu
bertemu
😘
hilang
pulang
nilai
bertemu lagi
menyadarkan
murka
tertangkap
lupa
penyiksaan
bingung
perasaan khanza
bunuh diri

cemburu 2

5.2K 371 7
By occa299

Angin sepoi-sepoi begitu menyejukkan bagi penikmat,termasuk 3 cowok yang kini duduk bersantai di rooftop sekolah,1 menikmati rokok,satu nya memejamkan mata dan satu lagi memainkan hp...

"Za si kiana emang asli nya sepolos itu ya??" Tanya cowok yang bermain game.

Pertanyaan cowok itu membuat cowok yang sedari tadi tiduran kini membuka mata,begitu juga cowok yang di tanya berhenti merokok terlihat dia merenung...

"Muka nya lucu banget pas bengong tadi, kayak bocah yang gak ngerti apa-apa,,, jadi gemes gue" lanjunya.

"EKHEM" deheman cowok yg tiduran membuat temen nya menoleh,seketika ia meringis saat melihat mata tajam dari 2 temennya.

"Heheh becanda doang,,, tapi beneran lucu kok" gumam nya di akhir.

Kedua nya merenung entah apa yang mereka pikirkan tidak ada yang tau.

"Dari awal dia emang gitu!!" Ucap cowok yang bukan lain adalah Khanza,ia menyesap rokok nya dalam,ia mengingat kiana berumur 10 tahun lalu gadis kecil yang cantik dan polos.

"Terus kok bisa dia ngejelma jadi reog?" Sahut Rizky penasaran,jika kiana dulu memang gadis polos tapi kenapa waktu itu menjadi cewek kasar dan suka membully.

"Itu karna temen Lo" ujar Khanza melirik renza singkat.

"Renza?? Kok bisa?"

Khanza mematikan rokok nya lalu bangkit dari duduk,ia menatap kedua nya dalam diam setelah nya pergi tanpa menjawab...

"Laah gak di jawab?" Gerutu Rizky sebal. "Lo gak niat ngejawab?" Tanya Rizky,ia kepalang penasaran.

Renza menatap datar Rizky dan ikut pergi dari sana.

"Sialan, circle sialan" umpat nya lalu mengejar kedua teman nya.

Disisi Khanza ia berjalan menuju kelas,ia ingat jika dia tidak mengizinkan gadis itu keluar kelas sudah pasti kiana masih di kelas,karna kaki kiana masih sakit belum bisa jalan ia juga sudah memberikan bekal,jelas gadis itu masih disana sendirian,senyum tipis terukir di bibir Khanza yang kaku mengingat wajah syok kiana di parkiran tadi.

Gimana ini?? Dia jadi menyukai ekspresi nya? Dan dia juga menyukai sisi polos itu.

Pemuda itu berjalan cepat saat sudah melihat pintu kelas nya,saat ingin membuka dari luar ia melihat seorang cowok duduk manis di samping kiana,tangan Khanza yang memegang kenop pintu menjadi mengerat melihat orang itu.

Urat leher nya terlihat mengeras kala kiana mengobrol ria bersama orang itu,dan yang paling hati nya panas kiana menyuapi nya dengan suka rela...

Bajingan itu?? Apa dia memanfaatkan kepolosan kiana untuk menggoda nya?? Batin Khanza

Ia membuka pintu dengan cepat dan berjalan kearah meja kiana "Kalian ngapain??" Tanya Khanza tidak suka.

Kedua sejoli itu menoleh kaget terutama kiana,gadis itu terlihat gelagapan saat beradu pandang dengan Khanza dalam mode marahnya.

"Lo gak liat kalo kiana lagi suapin gue makan?" Jawab Verrel acuh tak acuh.

Kepalan Khanza semakin erat melihat senyum tengil Verrel,Khanza langsung mencengkram seragam Verrel hingga pemuda itu terpaksa bangkit.

Bugh

Pukulan mentah mendarat di pipi Verrel sampai ia tersungkur di lantai.

"Verrel" jerit kiana kaget..

"Gue udah pernah bilang sama lo,jangan deketin kiana bajingan" maki Khanza memukul Verrel sekali lagi..

"Kakak!!! Berhenti" cegah kiana berdiri lalu berjalan mendekati kedua nya dengan kaki pincang...

"Kak, stop" kiana menarik tangan Khanza agar tak memukul Verrel lagi.

"Elo gak punya hak ngelarang gue" desis Verrel kesal. "Kiana adalah sahabat kecil gue" tekan Verrel membuat Khanza semakin emosi.

"Bajingan" saat Khanza ingin kembali meninju Verrel,kiana sudah memegang lengan nya.

"Kak udah berhenti" cegah kiana menarik tangan Khanza bersusah payah.

"PERGI LO" bentak Khanza.

Verrel berdecih sinis ia mengelap darah di sudut bibir nya, "kian gue pergi dulu, sampai ketemu lagi" pamit Verrel sebelum itu ia mengelus puncak kepala kiana laku keluar kelas.

Kegaduhan di kelas kini menghilang meninggal kan kesunyian,terdengar napas tersengal dari Khanza yang sekarang mengatur emosi nya,kiana menjadi ciut untuk berbicara pada Khanza apa lagi wajah dan mata pemuda itu membuat nya benar-benar merinding...

"K-kak" panggil kiana takut...

"Jangan deket-deket cowok itu lagi" peringat Khanza tajam.

"Hah?"

"Jauhin Verrel mulai sekarang,,, dan jangan bertegur sapa sama cowok lain selain gue,,, ngerti?" Ucap Khanza menatap kiana tajam.

"Tapi kenapa?"

"Turutin aja apa kata gue, gak usah menjawab" hardik Khanza emosi,dengan berat hati kiana mengangguk...

Ia bingung kenapa Khanza aneh seperti ini,perlakuan Khanza akhir-akhir ini memang ada perubahan tapi kiana tidak menyangka perubahan nya separah ini,jadi gimana nasib nya nanti?

Bukan ini yang ku mau!!

___________

____&_&___

Setelah bel pulang berbunyi kiana langsung melesat keluar,ia tidak mau berurusan dengan Khanza meski ia tidak bisa menghindar sepenuh nya,untuk hari ini cukup sampai sini saja kiana tidak mau menjadi pusat perhatian Khanza atau pun orang lain,bukan seperti ini yang dia mau, kiana hanya ingin happy ending untuk dirinya sendiri,tanpa mau ikut campur tokoh-tokoh yang lain tapi kenapa malah jadi rumit.

Setelah pertengkaran tadi Khanza dan teman nya kembali menghilang,hingga jam pulang tentu saja kiana tak peduli..

Dimana letak kesalahan nya? Dari awal dia sudah tidak ikut campur lalu kenapa mereka malah lebih perhatian termasuk Khanza??

Kiana sekali-kali berhenti berjalan saat kaki nya nyeri,berulang kali ia menunduk merasa menyesal atas apa yang menimpah nya kemarin.

Sistem sialan..

Nona saya masih mendengar makian anda.

Bagus lah kalau begitu,sebelum kaki ku sembuh kamu tidak boleh memberi ku misi...

Kita lihat saja nanti,,, oh ya nona hadiah yang anda dapat kemaren apa ingin anda terapkan sekarang.

Iya,,, kecuali jam aku gak mau memakai jam...

Baiklah...

Permintaan diproses..

10%
20%

40%
60%

80%
100%

Nama: kiana Shaquilla
Peran: antagonis kedua
Kecantikan:65%
Daya tarik:60%
Kepintaran:90%
Kesehatan:30%
Kemampuan: multitalenta
Hobi: olahraga,memasak,baca buku
Poin:4,200
Hadiah: jam tangan..

Kiana hanya bergumam singkat lalu kembali berjalan,beberapa dari murid menatapnya iba ada juga yang menatap nya sedikit takut,tapi tak di hiraukan oleh nya,ia hanya ingin cepat ke gerbang depan dan memesan taxi....

"Kiana!!"

Gadis itu menoleh kesamping mendengar suara cewek menyebut nama nya,ia sempat termangu melihat gadis disampingnya,cewek itu menatap cemas tak seperti biasanya.

"Kaki Lo masih sakit ya?" Tanya gadis itu khawatir,ia memapah kiana berjalan menuju parkiran.

"Sekali lagi gue minta maaf ya, karna nolong gue kaki Lo jadi gini" ucapnya menyesal.

"Gak kok,,, gak apa-apa,kamu kan udah minta maaf kenapa minta maaf lagi" jawab kiana tersenyum paksa.

"Tetep aja ini karna gue,,, izinin gue ngerawat Lo ya? Minimal sampe kaki Lo sembuh" pinta gadis itu.

"Gak perlu Raisa, kaki aku udah sembuh" tolak kiana cepat,tadi saja dia berpikir mau menjauhi para tokoh eh pemeran satu ini malah menawarkan diri,sama saja dia mendekati jalan ke RSJ nya kan?

"Tapi kan gue merasa bersalah" gumam nya pelan.

Kiana mendengar ucapan sedih Raisa hanya bisa menggaruk belakang lehernya,mau gimana lagi dia nya gak mau deket-deket mereka termasuk Raisa.

"Aahh" jerit Raisa tiba-tiba.

"A-ada apa?" Tanya kiana kaget.

"Gue traktir aja gimana? Makan bakso di tempat langganan gue? Dijamin enak!!" Tawar Raisa bersemangat.

"Eeemmm gimana ya a-aku-

"Sepuasnya? Gue traktir sepuas nya,gimana?"

"Deal!" Jawab kiana cepat dengan mata berbinar,jadilah kedua gadis itu pergi ketempat yang di maksud Raisa...

Di tempat lain Khanza udah kalang kabut mencari kiana,wajah datar nya semakin sangar menahan amarah sampai Rizky sang sahabat saja heran melihat pemuda itu...

"Udah ketemu??" Tanya renza yang baru saja dari toilet cewek,ia mencari kiana sampai kesana namun tidak ada .

Khanza menggeleng "kemana sih dia?? Udah di bilangin tunggu gue Di kelas"

Rizky menelan ludah nya menatap kemarahan kedua pemuda itu,kenapa dia harus satu circle dengan dua mahluk monster ini.

"Mungkin dia udah pulang kali!" Sahut Rizky takut-takut.

"Gak mungkin"

"Kok gak mungkin??,kan udah jam pulang,,, pasti udah di rumah"

"Dia gak bisa pulang dengan kaki pincang" bantah Khanza geram

"Ya elaah bro,kiana kan cewek cantik,manis pula siapa tau ada yang nawarin buat nganter pulang,kan kita gak tau" ucap Rizky seakan memprovokasi...

benar saja kedua pemuda itu mengetatkan rahang nya,seketika Rizky menyesal bilang seperti itu namun satu yang dia pastikan sekarang,kedua sahabat nya sudah merasa tertarik dengan kiana, lalu gimana nasib cewek bernama Lily??

Sedangkan kiana sendiri lagi menikmati bakso lava nya,ia menyeruput kuah pedas itu dengan nikmat,hingga Raisa tersenyum geli melihat cara makan kiana...

"Pelan-pelan makan nya" peringat Raisa membantu mengelap bekas sambal di samping bibir kiana.

"Ini enak banget, udah lama aku gak makan bakso seenak ini" ucapnya bersemangat,sejak menjadi kiana dia memang gak pernah lagi makan bakso,meski jadi Anisa pun.

"Emang nya Khanza gak pernah beliin Lo bakso?" Tanya Raisa memakan baksonya.

"Huh jangan kan mau beliin,ngasih uang jajan aja gak pernah"

"Parah"

"Iya kan parah tuh orang, emang sakit dia nya,,, apa lagi akhir-akhir ini aku di larang ini lah itu lah, Deket sama Verrel aja gak di suruh, aneh kan" ucap kiana tanpa henti,ia tidak tau jika raut wajah Raisa sudah mengernyit bingung..

"Gue boleh nanya gak??"

"Iya boleh"

"Gue denger dari murid,,, elo pernah ngebully ya?" Tanya raisa ragu ia takut kiana tersinggung,sebenarnya ia udah lama denger tentang kiana si pembully,malah dulu dia seneng karna yang di bully kiana adalah Lily tapi ia gak pernah liat langsung gadis itu ngebully Lily ,paling dari rumor doang.

Sebelum menjawab kiana meminum es teh nya terlebih dahulu,lalu menatap Raisa lugu jujur kiana tidak tau apa-apa karna dia saja baru beberapa hari masuk ketubuh ini,tapi sistem pernah cerita sedikit tentang itu...

"Aku gak pernah bully orang,,,  mungkin aja ada ucapan aku yang buat orang merasa terintimidasi, tapi sumpah aku gak pernah ngebully orang" ucap kiana menggebu-gebu,benarkan kalo dia gak ngebully,soal kiana asli dia mah gak tau...

"Terus mereka bilang Lo ngejar renza juga?"

Kali ini kiana menelan ludah nya kasar,ia tidak menyangka mendapat pertanyaan itu dari si antagonis yang notabenenya bucin renza...

"Raisa itu gak bener percaya deh sama aku,,, aku gak ngejar renza lebih tepat nya renza itu sahabat kecil aku,gak ada perasaan special buat renza jangan khawatir" jelas kiana menggenggam tangan Raisa.

Raisa hanya terdiam tanpa menjawab,ia seakan berpikir banyak hal entah apa tidak ada yang tau...

"Iya... Gak apa-apa" jawab nya tersenyum tapi jika di lihat sorot mata nya terpancar dingin.

Continue Reading

You'll Also Like

43.9K 2.3K 30
Two best friends, a blue jay named Mordecai and a brown raccoon named Rigby, work as groundskeepers at a park, along side their vampire/demon best fr...
79.7K 3.3K 40
(under major editing) bl (boys love)
3.8M 113K 64
‼️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ‼️ Sesama anak tunggal kaya raya yang di satukan dalam sebuah ikatan sakral? *** "Lo nyuruh gue buat berhenti ngerokok...
476K 11.9K 49
𝘌𝘷𝘦𝘳𝘺𝘵𝘩𝘪𝘯𝘨 𝘸𝘦 𝘵𝘩𝘪𝘯𝘬, 𝘴𝘢𝘺, 𝘢𝘯𝘥 𝘥𝘰 𝘩𝘢𝘴 𝘤𝘰𝘯𝘴𝘦𝘲𝘶𝘦𝘯𝘤𝘦𝘴 𝘧𝘰𝘳 𝘰𝘶𝘳𝘴𝘦𝘭𝘷𝘦𝘴 𝘢𝘯𝘥 𝘧𝘰𝘳 𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳𝘴.