SAINGAN [ END ] || Tersedia V...

Da pudubear999x

144K 25.4K 7.4K

☀️"mari bersaing secara sehat. 🌻" kalau phi sakit berarti phi gabisa saingan sama kana?" ☀️" gak gitu bocah... Altro

SN 1🌻
SN 2🌻
SN 3🌻
SN 4 🌻
SN 5🌻
SN 6🌻
SN 7🌻
SN 8🌻
SN 10🌻
SN 11🌻
SN 12☀️
SN 13☀️
SN 14 ☀️
SN 15☀️
SN 16 ☀️
SN 17☀️
SN 18 ☀️
SN 19☀️
SN 20☀️
SN 21☀️
SN 22🌻
SN 23🌻
SN 24🌻
SN 25🌻
SN 26 🌻
SN 27🌻
SN 29🌻
SN 30🌻
SN 31☀️
SN 32☀️
SN 33☀️
SN 34☀️
SN 35☀️
SN 37☀️
SN 38 ☀️
SN 39 ☀️
SN 40☀️
SN 41 🌻
SN 42 🌻
SN 43🌻
SN 44 🌻
SN 45🌻
SN 46☀️
SN 47🌻
SN 48🌻
SN 49🌻
SN 51☀️
SN 52 ☀️
SN 53☀️
SN 54 ☀️
SN 55☀️
SN 56☀️
SN 57 ☀️
SN 58 ☀️
SN 59 ☀️
☀️SN 60 [END] 🌻
PDF?
info PDF

SN 28🌻

2.6K 480 192
Da pudubear999x

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading




" Tunggu, jadi maksudnya apa?" Tanya Mama nya cia.

Tul yang masih mengangkat Telpon dari kana langsung memberi isyarat agar dia di beri waktu.

" Sayang nanti mamah hubungi lagi ya, anak mamah bobo sana, jangan begadang, besok kita ketemu ya," ucap tul, terdengar sangat lemah lembut, bahkan sorot mata nya menghangat saat menatap layar handphone milik anaknya.

" Mau bicara sama calon suami nya?" Kekeh tul.

Mew tersenyum tipis lalu mengambil handphonenya dari tangan sang mamah.

" Halo tee-rak k- "

" No!" Teriak kana dari sebrang sana.
Setelah itu kembali terdengar suara rengekan yang sama, tapi kali ini terdengar lebih manja dari sebelumnya.

Mew terkekeh lalu mengalihkan panggilannya ke panggilan biasa, kasian bayi nya keliatan lagi malu.

" Apa mbul sayang," kekeh mew.

Cia terlihat menatap tak suka ke arah mew, kenapa mew baru bisa tertawa, padahal sedari tadi dia sudah berusaha mencari perhatian mew.

" Yasudah bobo, gosok gigi dulu baru bobo," ucap mew.

" Iya besok ketemu, nanti pagi phi kerumah mbul buat sarapan pagi, bobo ya sayang, jangan lupa berdoa."

" Yasudah phi matikan ya, Sleep well and have sweet dreams, honey." Bisik mew.

Mew menuggu kana mematikan panggilan nya, setelah kana matikan baru mew kembali fokus pada acara tak berguna ini.

Semuanya hening, tidak ada yang membuka suara, mew melirik orang tuanya yang juga terlihat acuh.

" Ehm," dehem mew.

Cia yang menundukkan kepalanya pun perlahan menatap mew.

" Terimakasih banyak atas undangan minum teh nya, kalau sudah gak ada hal penting saya izin pamit," ucap mew.

" Mew," tegur cia sembari menggelengkan kepalanya.

" Setiap ada acara keluarga jong cia pasti berusaha untuk hadir, dan ini apa? Sekedar minum teh pun mew terlihat gelisah agar bisa segera pergi dari sini, kami cukup tersinggung atas tingkah laku mew," ucap nenek nya cia.

" Nek," bisik cia.

" Nenek gak suka cia, mereka terlihat tidak menghargai kita," ucap neneknya cia, sedangkan orang tua nya cia memilih untuk diam.

" Maaf sebelumnya kalau ini terdengar sedikit tidak sopan, kami sangat menghargai undangan dari kalian, dan mungkin cia juga tau kalau gak semua orang bisa mengundang kami, apalagi kami berusaha meluangkan waktu untuk datang, harus nya kalian atur rencana yang matang dulu sebelum mengundang kami, bahkan kesan pertama yang saya dapat pun saya merasa kurang nyaman," jujur tul.

" Jadi maksud kamu apa? Kami berbuat se enaknya? Ini rumah kami jadi terserah kami," sinis nenek nya cia.

" Aduh ibu!" Panik mama nya cia.

" Padahal mereka yang se enak nya, mengabaikan tuan rumah dan malah memilih untuk berbicara dengan orang lain, padahal mereka sendiri sedang bertamu di rumah orang!"

Tul memejamkan matanya kemudian menghela nafas pelan.

" Sedari awal saya yang tersinggung disini, disambut dengan cara yang kurang baik, rencana nya pun di ubah se enaknya, belum lagi kalian yang mulai membicarakan masalah pribadi ke anak saya, saya tidak nyaman," jelas tul.

" Ehm nyonya tul ini hanya masalah sepele, jadi tidak usah di lanjutkan lagi pembahasan ini," ucap mama nya cia, terdengar sedikit tak enak.

" Mama kecewa, cia saja sering meluangkan waktunya untuk pergi ke acara keluarga jong, dia selalu datang bahkan rela mengabaikan pekerjaannya, sedangkan balasan keluarga jong malah seperti ini, bertamu tapi mengabaikan tuan rumah!" Ucap neneknya cia.

" Setiap acara yang kami buat, kami selalu mengundang banyak orang, tidak ada paksaan untuk cia datang atau engga, kalaupun dia gak datang itu gak masalah, dia datang dengan kemauannya sendiri, jadi kalau cia ninggalin kerjaan demi datang ke acara yang kami buat, itu bukan salah kami," sahut tul.

Tul menghela nafas berusaha mengendalikan emosi nya.

" Tanya cia seperti apa penyambutan yang biasa kami lakukan ke dia kalau dia sedang bertamu, apa seperti ini? Kurang baik apa kami memperlakukan cia?" Tanya tul.

" Kami sangat senang mendapat undangan makan malam dari kalian, tapi tolong lain kali pertimbangan dulu agar kejadian ini gak terulang lagi," ucap tul.

" Kok malah gini," frustasi mama nya cia.
Niat caper ke keluarga jong malah berujung kacau seperti ini.

" Maaf, saya atas nama keluarga saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, ehm kami salah karena kurang persiapan, sekali lagi kami minta maaf," ucap cia.

" Hm gapapa cia, yasudah kalian mau bahas apa? Kami masih ada waktu beberapa menit," ucap max.

Cia tau tuan jong ini sudah merasa sangat tidak nyaman, tapi beliau masih memaksakan diri untuk berada disini.

" Kita bahas hal santai aja ya, ehm bahas kerjaan mungkin, ah iya aku mau pindah ke luar negri juga nanti, mau cari kerjaan baru, soalnya udah jenuh banget sama kerjaan yang ada, mau cari suasana baru," kekeh cia yang berusaha mencairkan suasana.

" Oh gitu, mau kerja apa?" Tanya tul.

" Mau cari yang bisa sambil santai sih, mungkin kerja di butik seperti nyonya jong," kekeh cia.

" Gak harus di luar negri juga sih kalau itu, disini pun bisa asal tau target pasar," sahut tul.

Cia berdehem sesekali melirik ke arah mew.

" Eh nanti mew kuliah di luar negri juga kan? Mau tinggal di mana mew? Aku ada unit apart yang kosong, kalau mau nanti kabarin, ehm jangan mikir aneh-aneh ya aku cuma mau bantu aja, lagian sayang banget apart nya gak kepake," jelas cia.

Mew mengangguk singkat kemudian menatap cia.

" Aku baru beli mansion mini yang siap di tinggali, tapi tergantung calon istri ku nanti dia mau tinggal dimana, senyaman dia aja," sahut mew.

Cia terlihat menahan nafas, tangannya mengepal meremat ujung rok nya.

" Jadi mew sudah punya calon?" Tanya mama nya cia.

Mew mengangguk singkat, kenapa harus bertanya lagi, apa kurang jelas?

" Sayang sekali," gumam mama nya cia.

" Padahal cucu saya sangat cantik, berpendidikan tinggi, punya etika dan sopan santun. Sayang sekali kalau harus menolak orang sesempurna dia," gerutu neneknya cia.

" Syut udah," bisik cia.

" Gak bisa gitu, rasanya nenek gak terima, kamu nemenin dia saat sulit, pas udah bebas malah sama orang lain!"

" Ma cukup, jangan bikin malu keluarga kita!" Tegur papa nya cia, sedari tadi dia hanya dia memperhatikan kelakuan ibu nya.

" Tunggu! Jadi ini apa yang di permasalahkan? Anak saya mau menikah atau anak cucu anda yang merasa di tolak?" Tanya tul.

" Aduh malah gini makin kacau, mama masuk aja sana, bikin malu!" Panik mama nya cia.

Sedangkan cia sendiri terlihat menundukkan wajahnya.

" Sama aja ternyata," celetuk mew.

" Permisi, kami izin pamit." Ucap max sambil menarik pelan tangan istrinya.

Melihat orang tuanya ingin pergi, mew pun langsung ikut berdiri.

" Cia, gimana ini?" Lirih mama nya cia.

" Tante, om maaf," ucap cia, dia berusaha menahan tangan tul.

" Tau gini saya nolak aja," ketus tul.

" Tante please," lirih cia, matanya terlihat berkaca-kaca saat menatap max dan tul.

" Kami berusaha merespon baik karena kalian keluarga cia, saya harap ini kejadian pertama dan terakhir, saya malas kalau harus ada drama lagi," ucap max.

" Kami minta maaf atas ketidak nyamanan ini," sahut orang tua cia.

" Permisi," ucap max.

Cia menatap sedih kepergian keluarga Jong dari kediamannya, terlebih lagi mereka pergi karena masalah yang di timbulkan keluarganya.

Tak lama wajah sedih cia berubah menjadi datar.

" Bagus, kerja bagus, " kekeh cia sembari menoleh ke arah orang tua nya.

" Masih banyak lelaki lain cia, masih banyak yang setara dengan mu, keluarga mereka gak mungkin bersanding dengan keluarga kita, itu terlalu sulit, kami gak mau kamu bermain terlalu jauh," ucap orang tua cia.

" Papa kamu benar, orang yang kamu incar terlalu sulit di gapai, kami khawatir kamu yang merasa sakit."

" Sshh diam, biar aku urus sisa nya," ketus cia.

" Keras kepala, bahkan dia rela mengorbankan pekerjaan nya, jangan sampai tujuan kamu itu menghancurkan masa depan kamu sendiri."

***


" Lihat sendiri kan? Sudah aku bilang," gerutu mew.

" Cia orang yang pintar, dia pasti sudah membuat perhitungan dengan langkah yang dia ambil, hati-hati mew," ucap max.

Mew mengangguk singkat, dia pasti sangat hati-hati terlebih lagi menyangkut kana.

" Kalau bisa percepat pernikahan kalian, tapi harus di rahasiakan, nanti aja pas resepsi kita bagi undangan, cia gak perlu di undang pas pernikahan kalian," ucap tul.

" Iya, aku juga mau gitu, cukup keluarga besar yang hadir, besok kita bicarakan ini sama keluarga kana, kalau sudah beres baru kita bicarakan sama keluarga besar kita," sahut Mew.

" Tapi mamah sadar gak, reaksi keluarga cia terlihat aneh, papah rasa ada yang janggal disini."

" Iya mamah tau, wajah cia pun terlihat berbeda dari biasanya, pasti ada sesuatu, jadi kita harus hati-hati, usahakan bersikap biasa saja ke cia, jangan bikin dia curiga dulu kecuali pernikahan anak kita sudah beres," sahut tul.

" Yasudah aku istirahat dulu, takut kana marah kalau tau aku begadang," kekeh mew.

Mew beranjak dari duduk nya lalu pergi ke kamar nya.
Setelah itu dia langsung membersihkan diri.

" Harus laporan dulu kalau sudah sampai rumah," gumam mew.

M

ew mengambil fotonya, hampir dia kirim ke kana tapi di urungkan setelah ide jail muncul di kepalanya.

" Kerjain ah, penasaran besok pagi gimana reaksi mbul," kekeh mew.

Mew kembali melepas kaos polos yang sudah terpasang rapi di tubuhnya.

" Sayang phi baru saja sampai rumah, ini langsung mau tidur."

Mew tersenyum miring setelah photo nya terkirim, rasanya gak sabar nunggu reaksi kana.

Drrttt...

" Loh kok belum tidur," kaget mew saat melihat notifikasi pesan dari kana.

" Pakai baju, nanti masuk angin!"

Mew merengut sebal, harusnya kana salah tingkah, minimal baper gitu lihat pahatan sempurna di tubuh calon suaminya.

" Kalau masuk angin tinggal minta buatkan teh jahe ke calon istri," balas mew.

Mew berjalan santai ke arah balkon kamar sambil menunggu balasan pesan dari kana.

Ting..

" Siap calon suami, teh nya sudah jadi."

Mata mew membulat sempura, tanpa sadar dia menabrak pintu pembatas yang ada di balkon kamar nya.

Mew mendesis, kepalanya sangat sakit sekarang.

" Mbul ku bisa-bisanya," lirih mew.

Mew berdiri lalu berjalan ke arah cermin.

" Kan jadi ada bekasnya," gumam mew.

" Mbul kok photo gitu? Ini lihat jidat phi jadi korban, phi habis nabrak pintu balkon. Tanggung jawab ya, phi kerumah mbul, obati jidat phi, jendelanya jangan di kunci phi mau lewat sana biar gak ketahuan orang rumah!"

Tanpa menunggu balasan dari kana mew langsung mengambil jaket dan kunci mobilnya.








Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow, jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

Continua a leggere

Ti piacerà anche

85.7K 8.1K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
298K 26.7K 58
Bagaimana jika kamu menyelamatkan anak dari orang yang tidak kamu kenal?? Dan kamu akhirnya mengurus anak itu. 24 Januari 2022 •Mewgulf •Louisevian P...
109K 8K 42
Luffy adalah Remaja SMA berusia 17 tahun yang selalu menggunakan topi jerami. Karna perjodohan Ayahnya,ia terpaksa menikahi laki laki berusia 26 tahu...
32.9K 3.9K 18
MAHADEVAN SANDAVA VIJENDRA. Pria tampan yang menjabat sebagai CEO di umurnya yang terbilang masih muda. Banyak yang menggemari pengusaha muda itu, ta...