Andra(Ramashinta Sequel)

Oleh IrmaamaliaSukmawati

1.9K 196 34

"Andra bukan anak papa ya?"-Andra "Andra itu anaknya papa sama bunda dan kakak nya dedek ocha"-Tio "Bunda..ke... Lebih Banyak

Bunda Shinta
Abang Andra
Adek Ocha
Mommy Mertua

Papa Tio

377 36 9
Oleh IrmaamaliaSukmawati

Shinta tersenyum melihat sang suami tengah bersandar di kepala ranjang sambil menscroll scroll Tiktok dan sesekali dia juga tertawa melihat video lucu yang lewat.
"Ngetawain apa sih mas?"tanya Shinta ikut bergabung dan menyamankan diri sambil memeluk tubuh sang suami dari samping.
"Ini loh kurir J&T dapet paket nya aneh aneh"kekeh nya lalu menyimpan ponsel nya di atas nakas dan mulai menyamankan diri berbaring sambil memeluk samg isteri.
"Ada ada aja"kekeh Shinta dan semakin mengeratkan pelukannya. Melihat isterimya sedang dalam mode manja,Tio tertawa pelan dan mengecupi pucuk kepala isterimya yang kini sudah tak memakai hijab.

"Anak anak sudah tidur sayang?"
"Sudah,ocha katanya mau tidur sama abangnya"mendengar kedua anaknya tidur bersama,Tio menyangga kepalanya dengan tangan kanan sambil menatap sang isteri dengan tatapan menggoda nya.
"Bisa nih dapet jatah~"Shinta tertawa dan mengangguk pelan. Dia juga rindu disentuh oleh suaminya. Padahal baru juga 3 hari lalu mereka melakukannya,tapi gapapa lah udah halal ini kok!

"Iya boleh,mas~"bisik Shinta sambil mengusap rambut sang suami dengan lembut dan kedua matanya saling menatap. Memperlihatkan jika bunga bunga cinta itu tak pernah layu sedikit pun. Bahkan Tio masih tak percaya jika dia bisa menikahi bidadari sesempurna Shinta.

"Isterinya mas cantik banget sih~ mas ngerasa kaya bocah abg tau kalo lagi ngebucin gini"kekeh Tio sambil mengelus sayang kepala isterinya ini dan mulai elusannya mulai turun ke pinggang Shinta.
"Suami nya aku juga main hari makin tampan aja. Mas gak takut ada banyak yang suka di kantor?"
"Mereka minder liat kamu sayang,jadi gak akan ada yang berani jadi pelakor."
"Mas bisa aja"kekeh Shinta.

"Sayang~kadang mas masih gak percaya bisa menikahi salah satu bidadari surga. Kayanya keberuntungan mas kepake semua buat dapetin kamu"
"Ada ada aja,aku gak sesempurna itu kali mas."ucap Shinta sedikit malu dengan gombalan receh suaminya ini.
"Dimata mas,kamu yang paling sempurna diantara semua perempuan di muka bumi ini."
"Makasih..sudah menjadi imam untuk keluarga kecil kita. Makasih juga sudah sudi menikahi janda yatim piatu ini"
"Ssssttt.. Apapun statusmu dulu itu sudah jadi masa lalu. Kamu itu sudah jadi isteri mas,ibu dari anak anak kita. Makasih sudah hadir dihidup mas yang hampa ini"

Keduanya saling tatap dan Tio mulai memajukan wajahnya untuk mencium sang isteri. Saat bibir keduanya sudah mulai dekat,shinta menahan bibir suaminya itu sambil tersenyum.
"Berdoa dulu,biar gak ada setan yang ikutan"Tio tersenyum dan mulai membacakan doa sebelum berhubungan suai isteri di pucuk kepala shinta. Setelah meniup ubun ubunnya dan mencium nya juga,Tio mulai mencium bibir sang isteri dengan pelan dan memagutnya penuh kasih.

.....

Jam menunjukkan pukul 4 pagi Shinta bangun lebih dulu menggeliat kan badannya yang sedikit pegal karena kegiatannya semalam. Dia masih bertelanjang di balik selimut putih yang di tutupkan oleh sang suami pada tubuh mereka. Shinta bergerak mengambil daster yang terjatuh di samping tempat tidur dan memakainya. Ditatapnya wajah sang suami yang masih tertidur pulas. Ditepuk pelan pipi sang suami dan membisikkannya untuk bangun karena sudah memasuki waktu subuh. Mereka harus mandi junub sebelum sholat subuh.
"Mas..bangun,udah mau subuh. Kita bersih bersih dulu!"

"Jam berapa sayang?"
"Jam 4, bentar lagi subuh loh~"Tio bangun dan mengecup pipi sang isteri dengan mata terpejam nya.
"Bangun,kita mandi sebelum sholat subuh"Tio mengiyakan dan sudah menjadi rutinitas mereka jika sudah melakukan hubungan seks keduanya akan mandi bersama ya..meski terkadang suka ada plus plusnya.
"Air nya udah di siapin?"
"Belum~" jawab Shinta sambil terkekeh pelan.
"Ya sudah biar mas siapin,tapi sayang tolong ambilin celana boxer mas"
"Iya papa~"
"Makasih Bunda~"ucap Tio sambil tersenyum begitu manisnya.

Setelah mandi dan juga membereskan kasur sisa semalam, keduanya mulai sholat subuh berjamaah dan melakukan kegiatan lainnya. Seperti Tio yang olahraga di ruang gym dan Shinta yang menyirami tanaman sebelum ia menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya itu.
"Bunaaa~"panggil si bungsu yang berjalan sambil mengucek matanya menghampiri ibunya di taman.
"Ocha udah bangun kah sayang?"
"Ung~"jawab Ocha yang setenga mengantuk,Shinta pun memilih menyimpan selang di atas rumput lalu menghampiri sang anak lalu menggendongnya masuk kedalam rumah.

"Loh anaknya papa udah bangun tah? Sini sama papa aja,bunda ma bikin sarapan dulu"Bukan nya mau ocha malah merengek tak mau sambil memeluk leher ibunya dengan erat.
"Kayanya ocha demam deh mas"Tio mendekat dan menempelkan punggung tangannya untuk memeriksa suhu tubuh si bungsu.
"Iya,demam sayang ya udah kita bawa ke rumah sakit aja"Shinta mengangguk dan bersiap sedangka untuk Andra itu sudah jadi tugas Tio untuk membangunkan anak sulungnya itu.

Keempatnya kini sudah di rumah sakit dan menunggu antrian untuk di layani.
"An.Socha Attaqya Syallendra?"
"Kami sus!"ucap Tio berdiri dan menghampiri suster itu dengan Shinta yang menggendong Ocha.
"Dede ocha kenapa? Tumben yo,ocha sakit"tanya Yudha sambil memeriksa anak sahabatnya itu.
"Iya nih,kayanya kemarin main keasyikan"
"Gak kenapa kenapa kan dok anak saya?"tanya Shinta yang sedikit khawatir dengan kondisi anaknya.

"Gak apa apa ko, ocha cuma mau numbuh gigi aja"Shinta menghela nafas lega anaknya tidak sakit yang aneh aneh dan hanya demam karena tumbuh gigi.
"Iya..nanti ambil obatnya di apotek ya. Oh iya denger denger ada yang ulang tahun nih?"Ucap Yudha mendekati Andra yang ada dipangkua Tio.
"Itu om yudha tanya loh bang!"Tio tertawa pelan melihat anaknya yang malu malu didepan sang sahabat.
"Anak gw takut sama lo yud, dokter anak tampang yakuza" kekeh Tio dan Yudha yang dibilang seperti itu hanya mencebik pelan lalu merogoh katung jas nya.
"Ini ada hadiah dari om simpen ya boy~"ucap Yudha sambil menyelipkan beberapa lembar uang ke kantong Andra

"Bilang apa sama om?"tanya Tio.
"Makasih om!"ucap andra dengan cepat dan kembali menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang ayah.
"aih...lucunya nanti kalo udah gede mau ya nikah sama anaknya om si Nadea!"pekik Yudha gemas.
"Ndas mu!! gak ada anak gw masih bocah!!"sungut Tio tak terima,dia itu sensitif sekali jika menyangkut soal yang begini. ngeliat Andra cepet gede aja dia suka masih tak terima.
"Mas bahasanya!"tegur Shinta dan Tio hanya tertawa pelan dan menaikan dua jari nya sebagai tanda damai.

"Ya udah kita pamit ya dok. terima kasih."
"gw pamit ya..oh iya salam sama Winda kali kali suruh maen dia ke rumah gw biar Shinta ada temen di rumah."Yudha mengangguk dan melambaikan tangannya mengantar kepergian keluarga kecil itu.
"Gak nyangka gw si tio yang pecicilan bisa se bucin itu sama isterinya. Tapi kayanya gw pernah liat isteri si Tio dimana ya?"gumam Yudha sambil mengingat ingat kembali,
"Tau ah..lupa lagi gw!"ucap Yudha dan kembali ke tempat duduknya.

....

"RESKA!!!"pekik Rama marah kala anak laki laki nya itu dengan sengaja membanting foto Andra kelantai hingga frame nya hancur. Sella yang mendengar keributan dari dalam ruang kerja sang suami pun berlari tunggang langgang dan melihat anaknya tengah menangis karena dibentak oleh ayahnya.
"Mas?! kenapa?"Rama menghela nafas kasar dan menepis tangan isterinya kasar.
"Bawa dia keluar dari ruangan ku!"
"Reska ngapain disini? jangan buat papa marah sayang!"
"Hiks mama,papa gak sayang reska! papa cuma sayang kakak Andra aja! Reska benci kakak Andra!"

Emosi Rama makin memuncak dia tak terima jika ada yang mengatakan hal buruk pada Andra apalagi dia adalah anak dari cinta pertamanya.
"Jaga mulut mu! Andra itu anakku dan gak akan ada yang bisa ngegeser dia sama siapapun!"
"Mas..Reska masih kecil loh,gak seharusnya kamu ngomong kaya gitu! mas udah berlebihan kali ini!"mara Sella dia juga tidak terima jika anaknya diperlakukan seperti itu oleh ayahnya sendiri. Terlihat sekali jika sang suami masih mengharap Shinta dan juga Andra kembali padahal sudha jelas jelas itu tidak akan pernah terjadi karena mereka sudah memiliki keluarga nya sendiri.

"Bawa dia keluar! dan jangan pernah sekalipun dia masuk atau menyentuh barang barang Andra!"Hati sella terasa di cabik cabik,bisa bisa nya dia perlakukan seperti ini oleh suaminya sendiri. Pria ini benar benar tidak mau selesai dengan masa lalunya dengan Shinta dan sekarang yang menjadi korban disini adalah Reska,bocah itu tidak tau apapun tapi harus mendapat perlakuan seperti ini dari ayahnya sendiri.

Sebelum keluar dari ruang kerja,Sella menoleh paa sang suami yang masih memunguti pecahan kaca dan foto yang sobek itu diatas lantai dengan tatapan sendu nya.
"Aku cuma mau mengingatkan,Andra dan mba Shinta dia tak akan pernah kembali pada mu mas. Keluarlah dari bayangan masa lalu mu itu. Aku masih isterimu dan Reska adalah anakmu tidak sepatutnya kamu bersikap seperti itu pada kami. dan apa yang kamu harap itu sampai kapapun tidak akan pernah terwujud. lepaskan,ikhlaskan dan mulai lah lihat kami sebagai keluarga mu."Setelah mengatakan itu,Sella pergi dengan Reska meninggalkan ruang kerja Rama.

...

"Bunda.. adek ocha gak apa apa kan?"tanya Andra yang melihat sang adik nampak tertidur pulas dengan sebuah plester penurun panas di kening nya.
"Adek gpp kok sayang,Andra main sama papa dulu ya?"bujuk Shinta dia merasa kasihan melihat si sulung yang merasa khawatir pada adiknya ini.
"Mau sama adek aja"Shinta tertawa dan mengecup kening sang anak dengan sayang tak lupa dia juga mengusak rambut Andra dengan lembut.
"Adek nya biarin istirahat dulu ya? Oh iya itu Lego nya udah sampe loh,gak mau di rakit kah?"
"Mau nya sama adek~"Shinta merengut sedih dia jadi tidak tega membiarkan si sulung sedih berkelanjutan seperti ini.

"ya sudah kita tidur disini sama adek"Senyum manis itu seketika mengembang dan Andra berjalan menaiki ranjang sang adik lalu memposisi kan diri untuk tidur di sampingnya.
"Adek..cepet sembuh ya,nanti kita pasangin lego sama sama~"ucap Andra dan mengecup kening adiknya lalu memejamkan matanya sambil memeluk sang adik. Shinta bahkan sampai terkekeh pelan meliat betapa perhatiannya Andra sebagai seorang kakak.

Pintu terbuka memperlihatkan Tio yang tersenyum penuh kebahagiaan dan bersandar di daun pintu. Sadar jika sang suami ada didepan pintu,Shinta menyimpan telunjuknya di atas bibir agar suaminya tidak berisik dan Tio terkekeh pelan lalu mengangguk pelan.
"Kalo sudah tidur nanti kebawah ya?"ucap Tio berisyarat menggunakan mulutnya.

Setelah kedua anaknya tertidur,Shinta pun turun dan menemui sang suami yang tengah bersusah payah membangun kapal titanic dari bongkahan Lego itu.
"Kayanya ini lebih cocok buat papa nya deh"kekeh Shinta melihat suaminya nampak begitu semangat.
"Bun..sini deh papa baru buat bagian depannya aja"
"Anaknya tidur loh mas,udah itu simpen dulu aja. Aku mau dipeluk~"Manja Shinta dan Tio tentu saja menyingkirkan lego lego itu agak jauh. Dia lebih memilih memeluk isterinya dari pada menyusun lego lego itu.

"Kenapa hmm? sayangnya mas kenapa? manja banget sih~"kekeh Tio sambill mencubiti pipi gembil isterinya dengan gemas.
"Mas..kalo balik lagi ke kampung mau gak? rasanya aku kangen disana~"
"Eh? tumbenan..emang kenapa kalo disini?"Shinta menggeleng pelan dan mengerucutkan bibirnya dengan lucu.
"Kangen sama Jami terus pengen main aja disana,soalnya adem"
"Adem apa adem nih?"goda Tio.
"Ish..maaass!!"rengek Shinta sebal karena terus di goda oleh suaminya ini.

"Hmm..enak nya kapan ya? lusa kan Andra pergi sama mom ke Thailand, Lagian kerjaan mas masih belom selesai kalo kita liburan kesana buat sekarang."
"Hmm...kira kira mas bisa nya kapan?"tanya Shinta dengan mata berbinarnya persis seperti mata kucing yang mau di adopsi.
"mas liat dulu jadwal kerjaan ya? mas gak bisa gitu aja ninggalin kerjaan disini. Inget mas bukan pengangguran"kekeh Tio sambil menarik hidung isterinya ini dengan gemas.

"Iya deh.. Mas-aku mau nanya deh.."ucap Shinta dengan kepala yang sudah menyender nyaman di dada suaminya ini.
"Tanya apa sayang?"
"Dulu gimana sih mas bisa suka sama aku?"tanya Shinta penasaran,demi apapun setelah 5 tahun menikah pun Tio belum pernah membahas kenapa dia bisa menjatuhkan pilihan pada dirinya padahal yang kita ketahui jika Shinta hanya lah seorang janda beranak 1.

"Kalo mas bilang suka sama kamu pas kamu masih jadi isteri orang,kamu percaya gak?"
"Maksud mas?"Tanya Shinta bingung. Tio terkekeh pelan dan menggenggam tangan sang isteri dengan lembut tak lupa dia kecupi punggung tangan nya dengan penuh kasih sayang.
"Mas suka kamu pas di hari pertama kita bertemu, Kamu ingat gak waktu mas main basket di taman komplek dirumah yang dulu kita jual?"

Shinta tak percaya jika Tio benar benar menyukai ia pas masih menjadi isteri nya Rama.
"Jadi mas beneran selama itu?"
"Hmm..tapi mas tau diri,kamu isterinya Rama yang nota bene adalah menantunya kolega mas, Jadi sebisa mungkin mas menghilangkan perasaan mas saat itu karena mas rasa itu gak akan berhasil. Hingga saat melihat kamu jalan sendiri sambil menangis dibawah terik matahari mana bawa bawa andra. Mas yakin ada sesuatu yan gak beres sama kamu dan keluarga Bagaskara. karena mas ngerasa ini udah gak bener,kamu di madu aja itu udah gak bener."

Shinta menatap mata suaminya itu dengan dalam,mencari segala bentuk kebohongan di mata itu nyata gak ada,ia akui jika Tio benar benar sungguh dalam mengatakannya.
"Saat mas tau alasan kamu menangis hari itu,mas marah gak tau alasan nya. Yang pasti kalo memang di ijinkan saat itu ada Rama mungkin mas akan memukulnya hari itu juga"

"Mas juga sempat ngerasa bersalah atas perceraian kamu waktu itu, karena mas ikut andil dalam perpisahan kamu saat itu. Makannya, saat kamu pamit pulang ke kampung waktu itu..mas bilang kan kalo memang kita jodoh kita akan bertemu lagi bagaimana pun caranya. Bukannya mas gak berani melamar kamu hari itu juga hanya saja mas masih tau diri kalo kamu baru saja selesai dengan masa lalu mu dan perlu waktu untuk sembuh dari segala luka. And then~ we met each other,tanpa terduga dan allah kasih jalan kita untuk bersama melalui Andra"jelas Tio panjang lebar dan Shinta sudah siap meneteskan air mata nya jika saja Tio tidak tertawa melibat wajah konyol isterinya saat ini.

"Nah.. Bunda,kenapa papa sayang banget sama Andra, bukan karena papa mau ngambil hati kamu agar terlihat seperti pria yang sayang anak tiri. Tidak! Semua yag orang katakan hal buruk tentang aku itu semua tidak benar. Meski andra bukan anak kandung papa,tapi kasih sayang papa jauh lebih besar dari apapun pada Andra. Sebab,andra yang sudah menyatukan kita dan dia sudah menjadi jalan agar kita bisa bersama sampai sekarang."
"Mas.. Aku sangat terharu dan terima kasih sudah menyayangi andra, berkat mas andra bisa mendapatkan kasih sayang seorang ayah dan berkat mommy dan papa juga Andra bisa merasakan hangat pelukan daei seorang kakek dan nenek"0

"bahkan saking sayang nya sama cucu,anak sendiri sampe di lupain"kekeh Tio mengingat ibu nya begitu terobsesi dengan anak sulungnya. Bahkan jika bisa dan diijinkan mungkin Andra akan dibawa tinggal oleh kakek nenek nya itu.
"Iya Andra itu udah jadi kaya adik kamu mas,saking seringnya jalan sama mom dan papa"
keduanya tertawa dan menatap foto pernikahan yang di pajang di ruang keluarga. Sudah 5 tahun berlalu tapi perasaan bahagianya masih terasa sama seperti disaat pernikahan dimulai.

"Love you bunda~"
"Love you too Papa~"

Foto bunda Shinta pas nikah sama papa Tyo cantik banget😍

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

4.6K 286 11
"Kalo anak kita cewe , Namanya WINA ya ." "Ko gitu ? " "Iya , kan WinWin NaNa " "Hahahaha.. jadul banget , Tapi aku ingin punya anak Cowo , Namany...
318K 27.7K 46
"Kamu tahu kan anak saya jaemin adalah pewaris dari NA COMPANY ?." - Mama Tiffany "Iya, saya sudah mendengar kabar itu." - Jessi "Tolong jauhi anak s...
Meikarta (END) Oleh kaca

Fiksi Penggemar

26.6K 2.9K 35
NCT DREAM "Renjun, barusan itu apa? Kakek juga sering kayak gitu sama Rara. Tapi bedanya, di pipi sama di dahi." "Emm, yang barusan itu namanya cium...
292K 26.1K 25
"Maaf Haechan-ah.. Kami menjodohkanmu dengan anak teman appamu.." Ini story pertama saya, ayo dibaca siapa tau suka xD Thank you ♡ Markhyuck Hyuckhei...
Aplikasi Wattpad - Akses fitur eksklusif