Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

254K 12.4K 333

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH ‼️] [Ganti CoverπŸ’ž] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH πŸ’žπŸ’] "... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11 πŸ”žπŸ”ž
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

17

5.1K 315 11
By Hulk_Ijok

Happy reading🔥

Jangan lupa votmen ya.
Tolong jangan jadi silent reader.

"Permainan akan dimulai hari ini sayang~, bersiap-siap lah."

Terlihat seorang wanita menatap dirinya dari pantulan cermin full body milik nya dengan wajah liciknya.

"Gabriel, I'm coming." Ucap Sabrina dengan nada seram dan licik nya. Dengan senyum miring nya.

Sementara itu, Gabriel sedang menyiapkan pakaian yang ingin dia bawa.

"Handphone gue mana ya?." Gabriel mencari keberadaan handphone nya dan....

"Nah itu dia." Gabriel meraih handphone  nya dari meja samping ranjang nya.

ting.

1 notifikasi muncul di layar handphone nya, Gabriel melihat notifikasi itu dari orang tak dikenal karena penasaran Gabriel membuka pesan itu.

Gabriel mendapatkan sebuah foto, Gabriel menzoom foto itu melihat apa yang orang itu kirim, Gabriel sama sekali tidak mengerti apa maksud foto itu, dan siapa itu? Sabrina? dan itu....

"Darren...." Lirih Gabriel. Satu tetes air mata keluar dari sudut kanan nya. Sakit itu yang dirasakan oleh Gabriel, bukan apa Darren udah janji untuk gak deket-deket sama Sabrina, tapi itu apa?.

Gabriel mengeluarkan semua pakaian nya dari koper dan menyimpan nya kelemari.

"GABRIEL!!, Darren udah datang lohh!." Ucap Vina dari balik pintu.

"Suruh pulang aja mahh!!." Vina dari balik pintu menunjukkan raut wajah bingung.

"Jangan gitu dong sayang, Darren udah datang dari tadi lohh." Vina masih membujuk Gabriel walaupun ia juga bingung ada apa dengan Gabriel.

Tidak ada jawaban dari Gabriel, Vina turun dengan memainkan kedua jemari nya, Vina sangat gelisah, cemas, dan bingung semua itu bercampur menjadi satu, ia menghawatirkan anak nya.

Hati seorang ibu tidak akan pernah berbohong dan tau apa yang anak nya rasa kan walaupun tidak tau apa masalah anaknya.

"Gabriel nya mana mah?." Tanya Darren dengan beranjak dari duduknya menatap kearah Vina dengan tatapan bertanya dan ingin mendapatkan jawaban dari Vina.

"I-itu Gabriel nya gak mau turun Ren, sa-samperin gihh. Mamah takut Gabriel kenapa-napa Ren."

Darren mendengar itu langsung menuju kamar milik Gabriel, Darren sudah mengendor pintu namun tidak ada jawaban hal itu membuat Darren khawatir dan takut.

"Gabriel!, hey! buka dong pintunya, nanti kita telat lohh!." Hasilnya nihil Gabriel sama sekali tidak menjawab Darren.

Dengan terpaksa Darren mendobrak pintu kamar Gabriel.

.
.
.
.

Saka pagi-pagi sekali sudah berada di rumah Afgan, itu karena Afgan yang meminta untuk Saka datang pagi-pagi alasannya 'Bosan sendirian'. Alasan itu udah basi bagi Saka, setiap kali Afgan bilang bosen sendirian Saka sudah tau apa maksud Afgan.

"Lo minta gue datang ke sini karena bosen?." Afgan mengangguk, "Tolol gue juga bosen jadi nya di sini, mendingan kita kerumah Gabriel." Saran Saka namun mendapatkan gelengan dari Afgan dengan posisi paha Saka menjadi bantal untuk tidur.

"Terus kita ngapain? Anjirr." Afgan langsung beranjak dari tidurnya pergi kekamar nya, entah apa yang ingin Afgan ambil. Saka hanya bisa duduk diam di sofa.

Satu menit berlalu terlihat Afgan keluar dari kamar nya dengan sebuah kotak ditangan nya, Afgan duduk didekat Saka dan membuka kotak itu terlihat permainan ular tangga dengan dua dadu dan dua manusia patung.

"Kita main ini?." Afgan mengangguk, "Permainan bocil ini mahh!." sambung Saka.

"Permainan ini bakalan jadi lebih seru dengan ada nya taruhan, gimana lo mau gak?." Saka berfikir sebentar dan kemudian mengangguk setuju.

Afgan memberikan sebuah kertas dan bolpoin, "Tulis apa yang lo mau dikertas itu, kalo lo menang apa yang lo tulis di kertas itu bakalan gua kabulin itu kalo gue kalah, tapi kalo lo yang kalah lo yang harus nurutin permintaan gua. Deal?." Afgan mengajungkan tangan.

"Deal."

.
.
.
.

"1...2...3!."

bugh.

Pintu tidak berhasil didobrak walaupun sudah dua orang yang mendobrak pintu nya, Zitlan. Vina menelfon Zitlan saat Darren masih berusaha untuk membujuk Gabriel keluar. Zitlan yang mendengar itu bergegas meninggalkan meatting nya yang masih berlangsung.

"Ren, kita coba sekali lagi, kali ini dengan kuat dari tadi." Darren mengangguk.

"1...2...3!."

BRAKK.

Pintu terbuka terlihat Gabriel sedang menangis dipojok kamarnya, Darren, Zitlan, dan Vina menghampiri Gabriel. Vina terlebih dahulu memeluk Gabriel dengan erat lalu disusul dengan Zitlan, Setelah itu pelukan lepas.

Darren mendekat ingin memeluk Gabriel, namun....

"Aku benci sama kamu!!." Gabriel keluar dari kamarnya dengan berlari tentu itu membuat Darren mengejar Gabriel, Zitlan juga ingin mengejar anak nya namun ditahan oleh Vina, Zitlan menatap kearah Vina, dan Vina menggeleng kan kepalanya.

Vina tau bahwa yang membuat anaknya seperti itu pasti karena hubungannya dengan Darren yang sedang kurang baik. Zitlan bukannya tidak paham, tapi gelisah, cemas dan khawatir itu yang membuat nya ingin mengejar anak nya.

Terlihat Gabriel berlari keluar dari gerbang tentu dibelakangnya ada Darren, Darren tidak mudah melepaskan Gabriel apa lagi saat seperti ini, entah apa yang akan Gabriel lakukan.

Darren berhasil menangkap tubuh Gabriel namun Gabriel memberontak tapi itu hanya membuang-buang tenaga nya saja. Gabriel menangis di dada bidang Darren.

Merasa Gabriel sudah mulai tenang, Darren perlahan-lahan melepaskan pelukannya, namun Gabriel masih menangis dengan menundukkan.

Darren mengangkat dagu Gabriel dan menatap wajah sayu Gabriel.

PLAKK!.

Satu tamparan keras mendarat di pipi Darren, Darren menerima nya dan bahkan Darren memberikan pipi sebelah nya yang belum Gabriel tampar, Gabriel yang melihat itu tidak memilih untuk menampar nya lagi, namun mulai memukul dada bidang Darren.

Darren menarik Gabriel dalam pelukannya dengan Gabriel memukul dada bidang Darren bertubi-tubi, Darren juga menerima itu mungkin dengan melakukan itu Gabriel bisa tenang dan lega sudah mengeluarkan amarahnya.

"Udah?." tanya Darren dengan lembut mengusap kepala Gabriel. Gabriel mengangguk didalam pelukan Darren.

Darren melepaskan pelukannya, "Sekarang siap-siap kita ke Korea, jam penerbangan 2 jam lagi masih ada waktu untuk packing baju yang mau kamu bawa."

Tanpa mereka sadari seseorang memantau mereka dari kejauhan, Sabrina menatap Gabriel dengan penuh dendam entah apa kesalahan Gabriel terhadap dengan nya.

"Haha...,Gabriel~ itu cuma pemanasan sayang hM. Permainan yang asli bakalan datang saat lo pulang dari liburan lo anggap aja lo nikmatin hari-hari terakhir lo, aku akui bahwa rencana ini gagal tapi liat aja setelah lo pulang dari Korea." Sabrina meninggalkan tempat itu dengan seorang pria yang menunggu nya didalam mobil sport nya.

.
.
.
.

"Agrhhh!! gak! lo curang! mana bisa gitu curang loo!!." Saka tidak menerima kekalahan nya padahal Afgan tidak melakukan kecurangan sama sekali.

"Lo kalah, lo harus mau menuhin permintaan gua." Afgan terkekeh kecil melihat ekspresi wajah Saka yang kesel karena dirinya kalah.

Afgan memberikan sebuah kertas ke Saka kertas itu adalah permintaan Afgan, Saka takut membuka kertas itu entah lah hati rasanya tidak enak.

Saka membaca isinya dengan perlahan... dan...

"APAAA!!."









































TBC....

wah kira-kira apa ya rencana Sabrina kedepannya? dan kira-kira apa isi dari kertas Afgan?

Tunggu di chapter selanjutnya ya.

Sorry banget kalo kalian nungguin cerita ini, mulai besok aku bakalan rajin untuk up deh, tapi gak janji 😅

Jangan lupa votmen ya.

Bay-bay🌚

Continue Reading

You'll Also Like

23.9K 2.3K 34
Episode 1-17 baca di my prince[gifen-un1ty] di akun @adeknyasitson Kenapa di lanjut di akun ini? Jadi hp authornya rusak jadi numpang lanjutin di aku...
76.5K 3K 32
Tentang Shaka Kenziana Pratama yang mencintai seorang pemimpin mafia, Adnan Juansara, Awalnya keduanya bahagia, Namun ada kejadian tak terduga yan...
26.7K 3.1K 15
MAHADEVAN SANDAVA VIJENDRA. Pria tampan yang menjabat sebagai CEO di umurnya yang terbilang masih muda. Banyak yang menggemari pengusaha muda itu, ta...
189K 12.2K 41
[end] semua orang yang mengenal diri nya sebagai baby Devils. Terlihat ramah baik dan hangat tetapi tidak jika dia sudah memulai dunia gelap nya.