Guliran Tasbih Aldevaro [Open...

Por Pamelaa_kim

1M 32.3K 269

Kesalahan karena kabur dari Mesir saat pendidikan membuat seorang gadis terpaksa dimasukkan ke sebuah pesantr... Más

prolog
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
chapter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
next story after GTA
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
Epilog
info terbit
special chapter
lanjut baca!!
male lead?
lanjut lagi?
chapter 00
vote cover!!
open PO dan info sequel
link shopee pemesanan + COD?
perpanjang masa PO dan potongan harga

chapter 42

18.1K 609 1
Por Pamelaa_kim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Kamar dengan nomor seratus tujuh yang kini yang menjadi tempat istirahat mereka. lihatlah, bahkan kamar hotel itu sudah disulap bagaikan taman bunga. bagaimana tidak, berbagai macam bunga memenuhi kamar mereka. bahkan bau wangi dari bunga-bunga itu begitu semerbak memasuki rongga hidung mereka begitu membuka pintunya.

" Sepertinya perlu dibersihkan terlebih dahulu mas, " ujar Ning Ziya.

" Kenapa? " tanya Gus Varo.

" Kamu lihat saja sendiri. bunga nya banyak sekali, " celetuk Ning Ziya.

Gus Varo terkekeh mendengar celetukan istrinya. tidak salah memang. seperti yang mereka lihat saat ini.

" Bunga yang ada di atas kasur saja dibersihkan. untuk dekorasi bunga lainnya biarkan saja, " sahut Gus Varo.

Ning Ziya mengangguk setuju dan mulai beranjak untuk membersihkan bunga-bunga yang bertaburan di kasurnya agar saat mereka beristirahat akan merasa nyaman.

Disela-sela sang istri membersihkan taburan-taburan bunga, Gus Varo hanya memperhatikan pergerakan istrinya dan mengucapkan sebuah kalimat.

" Kamu hari ini datang bulan? "

Mendengar ucapan suaminya, Ning Ziya memberhentikan kegiatannya dan langsung memutar tubuhnya menghadap Gus Varo.

" Kenapa kamu tanya seperti itu? "

" Mas ingin mengajak kamu sholat sunnah pengantin, " jawab Gus Varo.

" Aku sudah suci beberapa hari yang lalu mas, " ujar Ning Ziya dan kembali pada kegiatan awalnya.

" Baguslah. setelah ini kamu bersih-bersih dulu, setelah itu wudhu dan kita sholat sunnah sebelum nanti kita juga sholat dhuhur berjamaah, " jelas Gus Varo.

" Iya mas. kamu mandi lebih dulu saja kalau gerah. nanti aku siapin baju kamu, " suruh Ning Ziya menatap kearah pria yang telah menjadi suaminya.

Mengenai pakaian, para orang tua yang membawakan untuk mereka. para orang tua itu memasukkan beberapa pakaian mereka kedalam mobil yang ditumpangi oleh mereka sebelumnya.

Untuk acara resepsi nanti, mereka berdua akan bersiap langsung di ruangan yang ada di gedung resepsi mereka.

" Iya humaira, " jawab Gus Varo lembut.

" Setelah sholat kamu ingin makan apa mas? aku akan siapkan nanti, " tawar Ning Ziya.

" Terserah kamu saja. tapi kemungkinan nanti umi yang akan mengantar langsung ke sini "

Ning Ziya hanya mengangguk dan membiarkan suaminya berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah beberapa jam terlewati, waktu sekarang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. resepsi pernikahan dilaksanakan tepat setelah sholat isya'. bahkan tamu-tamu sudah banyak berdatangan. mulai dari para rekan kerja Anthony, teman-teman dari kedua orangtua Gus Varo dan Ning Ziya sampai teman-teman dari Gus Varo sendiri.

Sebenarnya Ning Ziya juga mengundang beberapa teman dekatnya yang berada di Dubai sebab ia sendiri tidak memiliki teman di Indonesia. mungkin hanya beberapa santri putri dari pesantren keluarganya yang sempat menjadi teman sekamarnya dulu. mereka juga ikut dalam acara akad tadi pagi. mengenai temannya yang berada di Dubai, sayangnya mereka semua tidak bisa menghadiri acara bahagianya dikarenakan jadwal padat yang dimiliki oleh mereka.

Para tamu sekarang sedang menunggu pengantin memasuki aula gedung pernikahan. Ning Ziya sendiri masih dalam proses makeup yang sebentar lagi akan selesai.

Beberapa menit menunggu, pasangan pengantin itu mulai memasuki aula gedung pernikahan. lantunan gesekan suara biola mengiringi jalan mereka. lampu-lampu menyorot kepada sang tokoh utama hari ini. berjalan dengan Ning Ziya yang melingkarkan tangannya kepada lengan suaminya.

Penampilan mereka begitu memukau hari ini. Ning Ziya dengan gaun yang menjuntai panjang berwarna silver dengan headpiece yang dikelilingi oleh beberapa berlian dan emas putih.

Mungkin terlihat begitu berlebihan, tapi hal ini sudah diatur sedemikian rupa oleh Anthony sendiri. pria itu memberikan yang terbaik untuk putrinya. mengeluarkan banyak gepok uang untuk headpiece berlian dan emas putih yang hanya digunakan semalam saja pun Anthony lakukan. tidak ada kata yang habis jika menyangkut putrinya.

Lagipula siapa yang akan menghabiskan uangnya jika bukan putrinya.

Penampilan Gus Varo juga tak kalah menonjol. pria itu menggunakan kemeja putih dengan balutan jas hitam senada dengan celana yang dipakainya. dan jangan lupakan sedikit bunga-bunga kecil yang menghiasi kantong atas kemeja nya.

Sebenarnya pria ini jarang sekali memakai celana. bahkan bisa dihitung jari. tapi kali ini ia menuruti kemauan Anthony dan membuat semua orang yang mengenal Gus Varo dibuat pangling olehnya karena penampilan yang sungguh berbeda dari biasanya.

" Gus Varo dan Ning Ziya cocok sekali, " ujar Nadin.

" Kamu benar. sama sekali tidak menyangka jika mbak Xavia itu Ning kita sendiri, " sahut Mira.

" Mira, Nadin, " panggil Ning Amara.

" Ning Amara, " sapa mereka berdua.

" Ayo, kalian tidak ingin ikut bergabung disana? kak Ziya dn Gus Varo ingin lempar bunga, " ucap Ning Amara.

" Ayo Ning, siapa tahu sehabis pulang dari sini ada yang melamar, " celetuk Mira.

" Jangan halu kamu! " seru Nadin memutar bola matanya malas.

" Kenapa? iri kamu? " balas Mira kepada Nadin.

" Amit-amit penyakit hati, " celetuk Nadin.

Ditengah pertengkaran mereka, para wanita telah berdiri didepan panggung pengantin. bahkan keluarga dari mempelai juga ikut serta.

Mengenai tempat duduk di acara ini tidak dicampur baurkan. untuk tempat duduk para wanita berada didepan dekat dengan panggung pengantin. sementara tempat duduk para pria berada di bagian belakang.

" Kakak ipar ayo lempar bunganya, " ucap Gus Zaidan.

" Kamu semangat sekali, " sahut Gus Arsha.

" Tidak masalah Gus. siapa tahu sehabis ini saya yang menyusul, " balas Gus Zaidan.

" Yakin sekali kamu "

" Percaya diri itu diperlukan Gus, " ujar Gus Zaidan.

" Terlalu percaya diri juga tidak baik. nanti jatuh baru tahu rasa, " cetus Gus Arsha.

" Kamu seperti mas Varo Gus. pedas sekali jika sudah berbicara, " sindir Gus Zaidan.

Gus Arsha hanya diam tak menjawab. ia memperhatikan pasangan yang ada didepannya. sementara Ning Ziya yang berada diatas panggung bersiap untuk melempar bunganya.

Mereka yang ada dibawah pun sudah berancang-ancang untuk menangkap bunga tersebut. dan dalam hitungan ketiga bunga tersebut akhirnya terlempar dan mengenai sesosok pria yang ada dibelakang sana.

" Gus Arsha? "

Tepat sekali bunga itu mendarat mengenai tangan Gus Arsha. bahkan sang penangkap pun terkejut saat ini.

" Saya yang ingin, tapi kamu yang dapat Gus, " ujar Gus Zaidan.

" Benarkah ini? " tanya Gus Arsha menatap bunga ditangannya tak percaya.

" Iya. ingin menyusul kapan Gus? " tanya Gus Zaidan menggoda pria disampingnya.

" Jangan bercanda kamu Gus! saya belum siap menikah. masih ingin menikmati masa lajang, " balas Gus Arsha.

" Sana ke depan! beri ucapan selamat ke pengantin nya "

" Siapa kamu suruh-suruh saya? " tanya Gus Arsha sedikit kesal.

" Saudara ipar kamu. bukannya mas Varo nikah sama Ning Ziya? "

" Kamu memang menyebalkan. persis seperti yang dikatakan oleh Gus Varo, " ujar Gus Arsha menatap kearah Gus Zaidan.

Belum juga Gus Zaidan membalas ucapan pria muda didepannya, Ning Kirana terlihat menghampiri mereka.

" Bang Arsha ke depan sana, " pinta sang ummah.

" Iya ummah, " patuh Gus Arsha.

Tanpa berlama-lama, Gus Arsha pun mulai berjalan kearah sang kakak. dan para tamu tadi pun juga sudah duduk kembali ke tempat mereka masing-masing.

" Setelah ini menyusul Gus? " ujar Gus Varo bercanda.

" Saya masih muda Gus, nanti saja, " jawab Gus Arsha sesampainya didepan sepasang pengantin itu.

Gus Arsha mengalihkan pandanganya kearah Ning Ziya sembari menyodorkan bunga yang didapatkan olehnya.

" Kakak pegang saja bunganya. tidak mungkin Arsha bawa pulang nanti, " ucap lelaki itu.

" Tidak ingin dibuat kenang-kenangan? " tanya Ning Ziya.

" Buat apa kak? lagi pula nanti bunga nya layu, " balas Gus Arsha.

" Ya sudah terserah kamu saja "

" Arsha belum ingin menikah terlebih dahulu. Arsha ingin menikmati hari-hari Arsha dengan kak Ziya, " ujar Gus Arsha.

" Kakak kamu akan tinggal dengan saya di Jawa Timur Gus, " sahut Gus Varo.

" Disini saja Gus. nanti saya rindu dengan kak Ziya bagaimana? "

" Lagi pula lebih enak disini daripada di Jawa Timur, " lanjut Gus Arsha.

" Saya sudah membeli rumah disana "

" Gus Varo terlalu terburu-buru. jual saja rumahnya, " ujar Gus Arsha spontan.

" Arsha, " tegur Ning Ziya.

" Sebulan saja tinggal disini. di penthouse milik paman Anthony. bagaimana? " pinta Gus Arsha lanjut bernegosiasi dengan kakak iparnya.

" Kamu pikir saya tidak ada kerjaan sampai selama itu? " ucap Gus Varo dengan tampangnya yang datar.

Ning Ziya hanya terkekeh melihat kedua pria yang ada didepannya. apa mereka tidak malu diperhatikan oleh keluarga yang lain?

" Arsha, nanti kita bicarakan lagi. sekarang kamu turun dulu dan duduk dengan keluarga yang lain. kamu belum makan malam bukan? "

" Peluk dulu, " pinta Gus Arsha.

" Sini, " sahut Ning Ziya dengan merentangkan tangannya menyambut tubuh jangkung adiknya.

" Jangan lama-lama! " ucap Gus Varo menginterupsi.

" Tidak boleh iri Gus, ini kakak saya, "

" Istri saya juga, " balas Gus Varo.

" Lepaskan kak! Arsha ingin turun terlebih dahulu takut dimarahi oleh pawang kakak, " gumam Gus Arsha.

" Ada-ada saja kalian ini, " ujar Ning Ziya dengan tersenyum manis menatap kedua pria yang disayangi olehnya.

.
.
.
.
.

Vote dan komen!!

Sun, 31 Dec 2023
22.02 WIB

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Seguir leyendo

También te gustarán

889K 46.4K 71
Aza tak menyangka akan di pertemukan kembali dengan Altha, di saat dia sudah hampir melupakan laki-laki itu. Terlebih fakta mengejutkan, Altha merupa...
19.7K 2.2K 28
cerita seorang anak dari Tom Riddle [ lord Voldemort ] , anak yang sangat cantik dan lucu bernama ( name ) Riddle . ( Name ) memiliki kakak bernama m...
60.6K 6.6K 39
SEBAGIAN PART DIHAPUS! . "Letnan, kau terlalu sempurna untuk kumiliki." ..... Mengisahkan tentang dua orang mahasiswi yang dikirim ke lembah pendidik...
232K 13.1K 32
Spin off: Imam untuk Ara cover by pinterest follow dulu sebelum membaca.... ** Hari pernikahan adalah hari yang membahagiakan bagi orang banyak,namun...