Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

43.3K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || ☁️
The Same Sky : Chapter 01 ☁️
The Same Sky : Chapter 02 ☁️
The Same Sky : Chapter 03 ☁️
The Same Sky : Chapter 04 ☁️
The Same Sky : Chapter 05 ☁️
The Same Sky : Chapter 06 ☁️
The Same Sky : Chapter 07 ☁️
The Same Sky : Chapter 08 ☁️
The Same Sky : Chapter 09 ☁️
The Same Sky : Chapter 10 ☁️
The Same Sky : Chapter 11 ☁️
The Same Sky : Chapter 12 ☁️
The Same Sky : Chapter 13 ☁️
The Same Sky : Chapter 14 ☁️
The Same Sky : Chapter 15 ☁️
The Same Sky : Chapter 16 ☁️
The Same Sky : Chapter 17 ☁️
The Same Sky : Chapter 18 ☁️
The Same Sky : Chapter 19 ☁️
The Same Sky : Chapter 20 ☁️
The Same Sky : Chapter 21 ☁️
The Same Sky : Chapter 22 ☁️
The Same Sky : Chapter 23 ☁️
The Same Sky : Chapter 24 ☁️
The Same Sky : Chapter 25 ☁️
The Same Sky : Chapter 26 ☁️
The Same Sky : Chapter 27 ☁️
The Same Sky : Chapter 28 ☁️
The Same Sky : Chapter 29 ☁️
The Same Sky : Chapter 30 ☁️
The Same Sky : Chapter 31 ☁️
The Same Sky : Chapter 32 ☁️
The Same Sky : Chapter 34 ☁️
The Same Sky : Chapter 35 ☁️
The Same Sky : Chapter 36 ☁️
The Same Sky : Chapter 37 ☁️
The Same Sky : Chapter 38 ☁️
The Same Sky : Chapter 39 🍑
The Same Sky : Chapter 40 END ☁️

The Same Sky : Chapter 33 ☁️

874 188 66
By AyyaKanawut

"ANJING!!"

"GILA!!"

Umpatan dari Oval dan Yoga saling bersahutan saat melihat media sosial dari Agensi mereka di serbu orang, Baru beberapa menit sudah banyak yang menonton dan berkomentar bahkan di akun YouTube pun sama.

"Komentarnya, banyak Fans juga ternyata." Oval membaca komentar dan terkekeh, dirinya mengira Tidak memiliki pendukung karena pasti jika di bandingkan dengan Langit pasti pendukung Langit lebih banyak.

"Seimbang Gak sih Val?" tanya Yoga dan Oval mengangguk setuju, dua pria itu melihat ke arah Langit yang juga memperhatikan ponselnya. Mereka berlari dan menghampiri Langit melihat apa yang langit tonton, langit sedang melihat Lagu pertama mereka di YouTube.

"Gila, Gak nyangka suara gue bagus ternyata." Oval menggelengkan kepalanya tidak menyangka, padahal Oval mendaftarkan diri hanya sebagai Gitaris tapi Agensi tidak setuju.

Mereka mengatakan, Langit, Oval dan Yoga itu berbakat dan harus segera di asah. Mereka membagi Lagu dengan adil, semuanya jadi Vokalis bahkan Yoga pun sama seperti mereka.

Benar saja usaha tidak memghianati hasil, ternyata mereka di tunggu oleh banyak orang dan kedatangan mereka di bidang musik pun di terima dengan baik. Walaupun mereka sama, mereka ketakutan selama beberapa hari takut tidak ada yang melirik mereka.

"Kalian itu berbakat saya tidak salah kan?" Pertanyaan itu mengalihkan ketiganya, mereka duduk benar dan menunduk dengan Ramah ke arah pria di depan mereka.

"Keren Om, Demi apapun saya gak nyangka." Oval berucap dengan menggelengkan kepalanya, pria itu menepuk pundak Oval. "Tingkatkan lagi kualitas suara kalian, saya ada kabar baik." Ketiganya melihat serius pria di depan mereka.

"Penjualan sudah di tutup karena Semua Versi milik kalian terjual Habis, apalagi milik El Langit hanya beberapa menit saja." Ketiganya saling menatap dan tersenyum senang. "WOY GILA!! BELUM ADA SATU HARI 24 JAM INI, YA TUHAN GUE SENENG BANGET!!" Oval begitu senang hingga berteriak dan mengucapkan syukur.

"Terimakasih banyak Pap," ujar langit tersenyum tipis pria itu mengangguk pelan. "Apapun untukmu Boy," ujarnya lagi dengan mengusap kepala Langit, Pria itu berpamitan pergi dari hadapan ketiganya.

Langit tersenyum ke arah Oval dan Yoga mereka berjabat tangan bersama, meluapkan kebahagiaan satu sama lain. Pengorbanan dari semua hal yang mereka lalui itu tidak sia-sia, mereka merasakan akhirnya di terima dengan baik.

"Makasih buat kerja keras nya Val, Yog kedepannya gue harap kit semakin kompak dan banyak karya yang bisa kita buat." Langit menepuk dan memeluk leher kedua temannya itu. "Pasti, kita harus terus maju kedepan pokoknya." Yoga menjawab dan langit terkekeh kecil.

"Ini semua berkat beliau ini Lang," ujar Oval menunjuk pria yang tadi mengobrol bersama mereka dan sekarang mengobrol bersama Para staff dan artis lain. "Gue beneran di anggap Anak juga," jawab Langit melihat ke arah depan.

"Entah terbuat dari apa Hati papa nya Gema itu, Gila aja gue takjub loh!" Oval bertepuk tangan dan Langit tersenyum tipis, benar. Pemilik agency itu Papa nya Gema.

Langit berdiri di naungan perusahaan papanya Gema. A.Y / STAR Entertainment milik papa Gema sepenuhnya, Langit di dorong dari segala Hal oleh papa Gema. "Beruntung Lo dapet mertua kayak papa nya Gema, jangan sia-sia in anaknya." Yoga berucap dengan menyenggol bahu langit.

"Gak akan terjadi, gue bakal jagain dia selama nya dan dia bakal jadi punya gue." Langit berucap dengan tersenyum, tidak akan ada celah untuk Langit membiarkan Gema pergi dari pelukannya.

Langit beranjak. "Gue mau pulang, kalau ada informasi apapun yang bersangkutan sama kerjaan bilang di Grup aja." Yoga dan Oval memberikan kedua jempolnya pada langit, langit berpamitan dan meninggalkan keduanya untuk pulang lebih awal karena tidak ada pekerjaan lainnya.

Lebih baik melihat Gema di rumah yang sedang bersantai jika tidak ada pekerjaan, mungkin kedepannya Langit akan sibuk tapi tidak akan terlalu sibuk karena langit tidak mau mengambil pekerjaan setiap hari karena dirinya pun harus tetap melanjutkan kuliahnya. 

☁️☁️☁️

"AAAAAAAA PACAR KU TAMPAN SEKALI!!" Gema menjerit dengan memegang pipinya, anak manis itu tiduran di atas kasur dengan melihat Vidio musik Langit yang sudah di liris beberapa menit lalu.

Gema tidak bisa diam di atas kasur anak itu sangat senang apalagi melihat langit dan kedua teman langit begitu di terima, Gema tidak menyangka akan seramai ini. gema salah satu penggemar langit mulai sekarang, bahkan dirinya membeli tiga Versi penjualan tentu saja untuk mendukung Band The Sky Yang di Ketuai oleh Pacar tampannya.

"Suara Oval tidak seperti kucing ke injak lagi, sangat bagus suaranya bahkan Yoga juga tapi suara langit lembut sekali aku suka dengernya." Gema menopang dagunya dengan kedua tangan, matanya tidak teralihkan dari laptop.

Anak manis asik memandangi ciptaan tuhan bernama El Langit Cakrawala tanpa di sadari ada yang masuk ke dalam kamarnya dan melihat kelakuan Nya daritadi bahkan orang itu melipat tangan juga menggelengkan kepala.

"Ini akan menjadi lagu Favorit aku selanjutnya, sebentar aku masukan List dulu." Gema kembali mengutak-atik laptopnya, senyumnya tidak luntur daritadi masih sama.

"Ehm!!" Suara itu mengalihkan Tatapan Gema, Gema menoleh dan terkejut saat melihat siapa yang berdiri di sana. "LANGIT!!" Teriak Gema, Gema beranjak dari tidurnya dan menghampiri Langit.

Hap!!

Gema masuk ke dalam pelukan langit begitu erat anak manis itu memeluk Langit, langit terkekeh sembari mengayunkan tubuh Gema ke kiri kanan. "Kenapa sih sayang Hm? Bahagia banget gini," ujar langit penasaran padahal dirinya tau apa penyebab Gema bahagia.

Gema melepaskan pelukannya tapi tangannya masih mengalung di leher langit. "Aku seneng banget!! Pacarku sangat hebat, suaranya bagus dan tampan sekali. Mulai sekarang aku menjadi penggemar nomer satu milik pacarku," ujar Gema dengan semangat, Langit memperhatikan Gema.

Cup!!

"Sayang, You will always be my first." Langit mengecup tengkuk Gema dengan lembut, wangi Ciri Khas Gema tercium dengan jelas. Langit menarik pinggang Gema dan memeluknya, mereka kembali berpelukan lebih erat dari sebelumnya.

Gema terkejut ketika Langit dengan tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan menggendongnya ala koala, Langit membawa tubuh Gema ke kasur dan menidurkan anak manis disana. Langit berada di atas Gema, memperhatikan wajah Gema dari atas malah bertambah manis. "You are always sweet," gumam Langit.

Langit menidurkan tubuhnya di samping Gema, Gema langsung masuk ke dalam pelukan langit. Gema menidurkan Kepalanya di dada bidang langit, langit mengusap pipi Gema dengan pelan.

Kecupan langit berikan juga pada kekasih manisnya ini. "Jangan tidur dulu sayang, tunggu gue mau posting sesuatu di akun pribadi." Gema menganggukkan kepalanya paham. 

☁️☁️☁️

London, 12.09 siang📍

Senyum tampan itu terlihat ketika sedang makan siang dirinya mendapatkan kabar yang Cukup baik, helaan napas lega pun dirinya keluarkan. "Dia mulai," ujarnya, pria itu melihat foto screenshot Akun milik tiga orang. 

"Lo harus terus kejar apa yang bisa Lo kejar El, Gue seneng disini liat Lo makin bersinar dengan jalan yang Lo ambil."

Biru lah yang berbicara, pria itu memang memantau kembarannya juga apa yang di lakukan Langit seharian pun Biru tau walaupun tidak sedetail itu. Biru senang karena perlahan semuanya mulai berjalan sesuai keinginan Langit.

Suara panggilan masuk terdengar dan Biru langsung mengangkat panggilan itu. "Hallo," sapa Biru. ["Om udah kerja sama bareng papa nya Gema, langit Aman kamu fokus kejar apa yang kamu mau Sabiru. Langit sudah memiliki jalannya sendiri, om yakin kalian akan bisa berhasil di tempat yang berbeda, jangan Lupa untuk pulang sesekali bertemu Om atau Mendiang Mama mu. Jangan keasikan di negara orang."] Biru terkekeh saat Om nya berbicara.

"Biru cuma mau tau kabar langit aja Om gak lebih, bagaimana pun langit itu adeknya Biru jadi Biru harus selalu tau kabar langit." Biru menjawab dan pria di sebrang terkekeh. ["Saya paham, kalian itu saling menyayangi hanya terhalang gengsi dan Ego yang besar saja, sebab itu fokus lah belajar disana dan pulang membawa Gelar dokter yang kamu inginkan. Langit menunggu mu disini Sabiru,"] ujarnya lagi, Biru terkekeh pelan.

"Terimakasih banyak untuk informasi Om, Biru tutup sebentar lagi ada kelas." Pria itu berdehem dan Biru langsung mematikan sambungan teleponnya sepihak, Biru menyimpan ponselnya dan melanjutkan makan.

Biru beranjak setelah meminum air dan mengambil nampan makanan, ada satu kelas lagi hari ini dan Biru harus segera ke kelasnya Karena jarak dari kantin ke kelas cukup jauh juga. 

☁️

Biru keluar dari dalam kelas karena kelas sudah selesai, dirinya akan pulang sekarang karena sudah tidak ada pembelajaran untuk hari ini.

Brukk!!

Brakkk!!!

"Ehhh! Aduh maaf," ujarnya membantu Biru merapikan Buku yang tersenggol karena berlari. "Gapapa," jawab Biru dan Gadis itu mendongak saat Biru berbicara.

"Sepertinya kita satu negara, tapi maaf aku tidak bisa berlama-lama disini. Maaf sekali lagi," ujarnya menundukan kepala dan berlari meninggalkan Biru, Biru mengerutkan keningnya bingung.

"Sabiru!" Panggilan itu membuat Biru kembali menoleh. "Ada apa?" tanya nya penasaran tapi Biru menggelengkan kepala pelan, memang tidak ada apa-apa hanya tidak sengaja.

"Gapapa dia gak sengaja senggol Buku gue kayaknya dia buru-buru." Birur menjawab dan orang itu mengangguk pelan. "Kayaknya kakak Sepupunya kumat lagi jadi dia buru-buru pulang."

"Kakak sepupu?" tanya Biru dan pria itu mengangguk. "Kakak sepupunya agak sedikit lain karena Masalah Cinta katanya, kesini karena di obatin tapi gue kasian sama tuh cewek jadi dia yang nanggung, padahal sepupunya Cowok."

"Cowok?" tanya Biru lagi dan pria itu kembali mengangguk. "Iyaa cowok tapi Cantik, sayang banget lagi sakit kalau gak sakit udah gue deketin sih." Biru diam saja saat pria itu bercerita sepertinya dia tau banyak tentang si Gadis dan Kakak sepupunya.

Hayooo siapa yang mau jadi penggemar nya Langit? Wihhhhh author ikutan sih Stan Band nya langit Ini, cowok ganteng doang isinya.

Double Update spesial malam tahun baru Gak sih? Wkwk, Gak sih emang udah diniatkan buat double Update.

Selamat berganti tahun semuanya semoga tahun 2024 kita lebih baik lagi dari sebelumnya, jangan kemusuhann yaa kalian walaupun berbeda pendapat dan pandangan. Doain aku sehat dan bisa terus buat cerita, karena di draft masih banyak cerita lainnya yang harus di publish.

Udah segitu aja

Vote dan Komen jangan lupa

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

my husband By siska

Teen Fiction

24.5K 964 18
gus dan ceo menikah? what? mana sama sama cowo lagi what? ayolahini tidak lucu bagai mana bisa mereka-anjir muhammad alian hasanur adalah gus di sala...
135K 7.5K 27
ya lagi mau buat cerita dadakan aja. forth dan beam yg temenan semasa kecil.. forth yg dulu nya gendut dengan kulit tan nya. dan beam bertubuh besar...
244K 36.7K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
126K 12.6K 31
GERY KENDRICK TRAIPIPATANAPONG Setelah 2 tahun menghilang dari Negara kelahirannya kini Gery kembali dengan niat dan tujuan untuk hidup bahagia bersa...