"Siap?" Tanya Blaze meyakinkan.
"Siap" Sahut mereka serempak.
Kilas balik:
"Jangan berani-berani kalian meminumnya ok?!! Aku akan kembali kesini lagi dalam 2 menit!" Peringat Solar dengan nada tinggi.
"Ay Ay Pak!" Sorak mereka bertiga tanda patuh.
Akhir:
"Ayo minum!!!" Seru TTM memegang cairan ramuan Solar.
'Slurp~~'
'POOF!!!!!'
"Ha... Bagaimana bisa aku salah memasukkan cairan? Syukurlah
aku hanya menaruhnya sedikit" Ujar Solar bermonolog ditambah frustasi.
"Aku harap mereka tidak melakukan apa pun dengan—" Ucapan Solar terhenti ketika mendengar suara teriakan gadis didalam rumah.
"KYAAA!!!!!"
"Apa yang terjadi aku mendengar suara gadis--" Kata Solar dengan buru-buru. Seketika terdiam.
"Berteriak . . ." Sambung Solar kemudian membisu.
"Oh tidak Solar ada di sini!!" Ucap Taufan panik.
"Kami benar-benar minta maaf tapi tolong rubah kita menjadi normal!!!" Teriak Blaze gelagapan tak bisa disembunyikan kini dipipinya terdapat semburat merah tanda ia sangat malu.
"Ada apa ini?!" Ujar Hali terkejut mendatangi Solar. Sedangkan Solar hanya bisa diam mematung. Sementara itu Ice kebetulan baru keluar dari kamar mandi.
"Huh?" Gumam Ice terheran-heran.
.
• • •
- Halilintar sedang menatap Taufan.
- Solar sedang menatap Thorn.
- Ice sedang menatap Blaze.
.
"Ka" Kata Halilintar.
"Wa" sambung Solar.
"Ii" lanjut Ice.
Disambung manjadi 'Kawai' dalam bahasa jepang yaitu berati lucu/cantik.
Semua mimisan lalu pingsan
"Hali hidungmu!! Bangun!!" Jerit Taufan menggoyang badan hali yang sepertinya sedang mengalami shock.
"Hei kamu yang kebo! Bangun!!!" Pekik Blaze marah menampar pipi tidak bersalah Ice.
"Solar hidungmu...! Kenapa Ice dan Hali juga menyukaimu...?" Lirih Thorn memeluk Solar kedalam dekapannya.
Setelah Gempa tahu tentang hal itu... Dia juga mimisan lalu pingsan.
"Astaga sangat cantik..." Racaunya menarik jempol keatas, tidak lupa dengan darah yang selalu mengucur keluar dari lubang hidungnya.
"Mama Gem!!!"
.
Eheheheheheheheheheheheheheheh
Voteandcoment yaaw!!!