Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

254K 12.4K 333

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH โ€ผ๏ธ] [Ganti Cover๐Ÿ’ž] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH ๐Ÿ’ž๐Ÿ’] "... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11 ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž
12
13
14
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

15

5.3K 309 14
By Hulk_Ijok

Happy reading 👌🏻

Jangan lupa votmen ya.
Pliss jangan jadi silent reader.

"Bagaimana keadaan pasiennya dok?."

"Keadaan pasien sudah membaik ia telah berhasil melalui keadaan keritis nya."

Gabriel menghela nafas panjang merasa lega mendengar ungkapan sang dokter yang menyatakan pria itu baik-baik saja. Dan dokter meninggalkan Gabriel yang masih berdiri didepan pintu rumah sakit.

Tringg.. Tringg..

"Halo? Kenapa?."

"Kamu kemana aja? aku telfon gak diangkat, aku chat gak di bales. kamu kemana?."

"Aku dirumah sakit, handphone aku mati."

"Ouhh dirumah sak— Eh! sayang kamu sakit? Kenapa gak bilang? kamu sakit apa sayang? gak parah kan? kamu dirumah sakit mana biar aku susul."

"Tanyanya satu-satu dulu.., aku jadi bingungkan mau jawab yang mana!."

"Huftt... kamu sakit?." Darren mendapat jawaban tidak dari Gabriel.

"Terus kamu kenapa kerumah sakit sayang?." Gabriel menjelaskan dari awal mula ia bertemu pria itu sampai ia menolong pria itu dengan mendonorkan darahnya.

"Kamu pulang ya, aku jemput."

"Gak usah!, aku tunggu orang itu sadar dulu." Terdengar helaan nafas panjang Darren.

"Nanti aku telfon kamu kalo aku udah mau pulang."

"Hati-hati ya, much!."

"Oke, much!."

TUT.

.
.
.
.

"Darren!!?." Terdengar teriakan seorang wanita berparas cantik dengan wajah itali. Tau siapa?

Darren yang mendengar teriakkan dari luar beranjak dari tempat tidur nya Darren sangat familiar dengan suara itu dalam hati nya dia sudah menebak orang itu dan ya dugaan nya benar, yang datang Sabrina.

Darren membuka pagar rumah nya dan saat sudah dibuka Sabrina langsung memeluk Darren, tentu Darren risih dengan pelukan nya Sabrina memeluk Darren dengan sangat erat.

"Aku kangen kamu Ren." Lirih Sabrina.

Lirih Sabrina tidak didengar oleh Darren saat sudah puas memeluk Darren Sabrina melepaskan pelukannya.

"Ren! jalan yuk!."

"Gue sibuk!." Darren meninggalkan Sabrina yang melihat Darren dengan wajah sok cute.

.
.
.
.

"Pak? kepala nya masih sakit?."

"Ungh.. Sedikit nak." Pria itu ingin mendudukkan tubuhnya tapi tidak diperbolehkan oleh Gabriel.

Gabriel meraih saku belakang celana nya terlihat sebuah dompet yang Gabriel ambil saat menolong pria itu dari tabrakan yang membuat dirinya kehilangan banyak darah.

"Ini pak dompet nya, tadi saya buka untuk lihat KTP bapak untuk Administrasi."

Pria itu bernama Faisal bagustinus yang kerap disapa Faisal usia nya 37 tahun meskipun usia yang sudah tua wajah nya masih sangat muda dengan kulit sawo matang dan rambut sedikit ikal.

"Ah, terima kasih nak." Gabriel tersenyum menampakkan gigi rata nya.

"Pak? kalo saya boleh tau bapak mau ke  mana?." Tanya Gabriel karena melihat tas lumayan besar yang dibawa pak Faisal.

"Ah, saya teh gak tau mau kemana, saya di sini mah cuma orang baru, jadi saya gak tau mau kemana."

'Kasian juga ya.'

"kalo gitu bapak ikut saya aja."

"Saya teh gak mau nanti ngerepotin."

"Gak apa-apa kok pak, gimana kalo bapak jadi supir pribadi saya. Saya gajih kok, untuk tempat tinggal di rumah ayah saya ada kamar khusus untuk para pekerja."

"hM, gimana kalo ayah kamu teh gak mau nerima bapak?."

"Ayah pasti mau kok, jadi? bapak mau." Faisal mengangguk pelan karena masih belum bisa menggerakkan kepalanya dengan kuat karena akibat benturan yang keras.

.
.
.
.

"Ren!, kamu mau pesan apa?."

"Serah." jawab cuek Darren.

Entah dengan sihir apa yang membuat Darren mau jalan dengan Sabrina, karena sebelumnya Darren menolak ajakan Sabrina untuk membawanya jalan.

"Pelayan!." Terlihat pelayan yang Sabrina panggil menghampiri dirinya dan Darren "Saya mau spaghetti, yang pedas ya. Kamu mau apa Darren?."

"Sama, tapi punya saya gak pedas."

"Kalo minum nya mau apa?."

"Jus alpukat dan....." Sabrina melirik Darren.

"Mangga."

"Masih ada tambahan?." Sabrina dan Darren menggeleng secara bersamaan. Dan pelayan itu meninggal kan mereka berdua dengan Sabrina yang melihat Darren dengan tatapan puppy eyes.

Jijik?

Darren sangat tidak menghiraukan tatapan Sabrina, Darren lebih memilih memejamkan mata nya sembari membayangkan wajah manis Gabriel.

Selang beberapa menit makanan yang dipesan oleh Sabrina dan Darren sudah tersedia di meja makan dimana mereka duduk. Darren dan Sabrina memakan makanan mereka dengan tenang, tapi tidak lama....

"Darren! Aaaa..." Sabrina ingin menyuapi Darren dan sang empu mengerutkan keningnya.

"Sar makanan kita sama." Darren menolak.

"Beda dong ren!, kamu gak pedas kalo punya aku kan pedas. Aaaa.. pliss." Dengan berat hati Darren menerima suapan yang diberi oleh Sabrina.

Setelah itu mereka berdua kembali memakan makanan mereka dengan tenang dan santai, tidak ada percakapan setelah itu.

.
.

"Saya suka fotonya."

.
.
.
.

"Mamah!! ayah!!." Terdengar suara teriakan Gabriel bergema di seluruh ruangan.

"Kamu nih ya! kebiasaan banget kalo masuk main nyelonong, ketuk pintu dulu kek!."

"Buru-buru mah!." Gabriel berlari kecil menaki anak tangga lantai atas tapi di tahan oleh Vina.

"Habis dari mana!." Tanya Vina melihat kearah Gabriel.

"Nanti ya mah aku cerita nya, aku mau mandi dulu." Tanpa mendengarkan jawaban dari mamah nya Gabriel menyelonong meninggalkan Vina.

Vina menatap anaknya sambil menggelengkan kepalanya.

Selesai makan malam Keluarga Zitlan menonton film bersama-sama diruang tamu sembari memakan Snack dan minuman ringan.

Mereka menonton film 'Keluarga Cemara' dengan penuh kasih sayang.

Film berakhir, Vina meminta Gabriel bercerita tentang janji nya, Saat ditanya Gabriel menjelaskan dengan secara detail dari mulai pria itu = Faisal kecelakaan sampai Faisal sadar dari keritis nya.

"Kamu gak papa kan sayang? setelah nge-donorin Darah untuk Faisal Faisal itu." Gabriel mengangguk, Ia beralih menatap Zitlan Zitlan yang ditetap mengerutkan keningnya.

"Ayah mau kan kalo pak Faisal jadi supir pribadi aku?." Tentu Jawab nya iya. Zitlan selalu menuruti permintaan Gabriel apa pun itu selagi Zitlan masih mampu memenuhinya.

"Makasih ayah." Sekarang mereka melanjutkan menonton film yang kedua 'ALLEGIANT (2016)' dengan bergenre Aksi.

Selesai dengan acara menonton film bersama, keluarga Zitlan memutuskan untuk tidur.

Pagi pun tiba, burung-burung berkicau dengan riyuh dan terdengar pula suara klakson mobil dan sepeda motor yang berlalu-lalang.

"Mah! Gabriel berangkat sekolah yah!." Gabriel menggendong tas dengan sebelah talinya saja,

Untuk baju yang kekecilan Gabriel sudah memberitahu kan kepada Darren dan Darren sudah membelikan yang baru, tadi malam saat keluarga Zitlan sedang makan baju sekolah Gabriel datang.

"Iya! atiati ya!."

Sesampai di Sekolah seperti biasa Gabriel di sambut oleh kedua teman biadab nya.

"El! lu kemaren bolos gak ngajak-ngajak anj*". - Afgan

"Tau tuh! kita kan juga gak mau upacara." - Saka

"Gue kemaren niatnya pengen sekolah!, tapi baju yang dibeli sama Darren sempit, So mamah gak ngijinin buat sekolah."

"owhh~—eh tapi tunggu, Darren beliin baju sekolah buat lu? why?" Afgan bertanya penasaran pasalnya baju sekolah Gabriel waktu itu pas dan gak sempit.

"Lah iya ya, gue juga baru ngah." -Saka

.
.
.
.

"unghh, Mas.." lirih Faisal. Faisal mengeluarkan setetes air mata dari sebelah kanan, entah kenapa dia tiba-tiba ia ingin menangis.

Cklek.

Terlihat seorang dokter menghampiri dirinya nya,

"Selamat pagi pak." senyum ramah terlihat di bibir pak dokter.

"Saya izin periksa bapak sebentar ya," Dokter itu mulai memeriksa kondisi tubuh Faisal,

"Boleh angkat baju nya sebentar." Faisal mengangguk, ia menarik baju yang iya kenakan.

Faisal tidak banyak bertanya karena ia merasa sedikit canggung karena sang dokter.

.
.
.
.

"El?! kantin yok." Bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu, Afgan mengajak Gabriel ke kantin kalo Saka sih pasti ikut aja,

"Duluan aja, tar gue nyusul." Mendengar jawaban dari Gabriel seperti itu Afgan menarik tangan Saka meninggalkan Gabriel.

Melihat keduanya sudah pergi Gabriel beranjak dari tempat duduknya ia pergi ke ruangan Darren. Seperti biasa.

Sementara Afgan dan Saka mereka berdua sudah berada di kantin dengan memakan bakso, "Sak! Aaa.." Afgan menyodorkan sebuah pentol bakso milik nya, "Gue juga punya Afgan~.... kita kan beli yang sama."

"Gak punya kita beda, punya kamu ya punya kamu punya aku ya punya aku, Aaaa..." Afgan selalu mengubah bahasa nya saat sedang berdua dengan Saka tapi jika bersama Gabriel Afgan menggunakan 'Lo-Gue' untuk berbicara dengan Saka.

Dengan itu Saka memakan pentol bakso milik Afgan. Semetara di kantor....

"Darreeenn~... aku mau ini!!." Gabriel menunjukkan Handphone nya terlihat foto sebuah tiket konser Black pink dengan harga yang gak main-main.

"Aku mau ketemu mbak rojeh!."

Darren tidak menjawab membuat Gabriel kesal, ia meninggalkan ruangan Darren dengan menghentak kan kaki nya kelantai dengan sedikit keras,

"Darren! anj*!, kok gue gak di bujuk sih!."

"Setan!." Gabriel melanjutkan jalannya.

sementara di belakang tubuh Gabriel Seorang perempuan tersenyum puas melihat Gabriel yang dikacangin oleh Darren, "Akan ku ambil milik mu menjadi milik ku, Gabriel."



















































TBC...

Aku cuma mau jelasin biodata karakter di book ini..

Biodata! :

Full name : Gabriel Algantara
Nickname : Gabriel, el, bebeb el
Birth : 2 January
Favorit food : pecel lele harus pedas + Rendang jengkol
Favorit drink : kuah bakso
Song : Enchanted - Taylor Swift
Note : "Pacar tuan Darren adalah hal yang terbaik"

Full name : Darren Aldebaran
Nickname : Darren, ren, ayang Darren, Bebeb Darren
Birth : 5 Agustus

Favorit food : spaghetti harus gak pedas
Favorit drink : Jus alpukat
Song : Nanti kita seperti ini - Batas Senja
Note : "Memiliki Gabriel adalah mimpi yang paling indah"

Full name : Afgan Vindo
Nickname : Afgan, gan, af
Birth : 20 Marth
Favorit food : Kulit ayam harus digoreng
Favorit drink : Es buah no buah naga
Song : Ordinary Confession - Lee Mujin
Note : "Ingin memiliki nya tapi harus berjuang dengan keras"

Full name : Saka bhayangkara
Nickname : Saka, sak, ka
Birth : 4 April
Favorit food : Rendang jengkol buatan Mamah Vina
Favorit drink : Jus Durian
Song : Cerita bintang - moncus
Note : "Maaf kita beda kasta."

Full name : Sabrina fianka
Nickname : Sabrina, sar, rina
Birth : 30 Juny
Favorit food : Sub sayur
Favorit drink : Jus mangga
Song : Batter up - Baby Monstebr
Note : "Akan ku ambil milik mu menjadi milik ku"

Full name : Faisal bagustinus
Nickname : Faisal
Birth : 20 July
Favorit food : Nasgor pedas
Favorit drink : Es teh manis
Song : Love story - Taylor Swift
Note : "Kan kucari diri mu sampai ketemu, keponakan paman"

Untuk karakter yang lain nyusul ya
🤗

Tulis dong impian atau harapan kalian di tahun 2024 ini.

Happy New Year🥳🎉.
walaupun telah 😅

Vote sebanyak-banyaknya ya

papaii 😘

Continue Reading

You'll Also Like

310K 20K 14
"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir s...
1.1M 50.5K 33
Banyak adegan 18+ nya, bocil minggir... Andhara Faresta, biasa di panggil Andhara atau Dhara cowok yang baru sadar ternyata dirinya belok dan terjeba...
1.7M 124K 57
Ini tentang Jevano William. anak dari seorang wanita karier cantik bernama Tiffany William yang bekerja sebagai sekretaris pribadi Jeffrey Alexander...
75.4K 8.3K 7
Alis pemuda itu terangkat. Dia menatap Radev dari ujung rambut sampai ke kaki. "Adek gua punya temen modelan gini ternyata." Siapa sangka yang dihada...