Apa Itu Kebahagian?

By renzyy_

73.6K 5.8K 1.8K

ngasal doang kalo ga suka skip aja gue kasi saran mending skip aja dari pada nyesel kan🗿 More

Prolog
Bab 1
PENGENALAN
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
info
Bab 21
Bab 22
info lagi🗿
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bukan up🗿

Bab 14

1.8K 163 93
By renzyy_

🍂

"Dok gimana keadaan sepupu saya?" tanya Marsha melihat dokter yang baru saja keluar dari ruangan Fiona

"keadaan Fiona semakin lemah" ucap sang dokter

"kamu masuk saja dulu temui Fiona" ucap sang dokter lalu meninggalkan Marsha

@ruang Fiona

"shaa.. " panggil Fiona sambil melihat ke arah marsha yang baru saja masuk

"iya Fioo.. " jawab Marsha

"Freya dimana?" tanya Fiona, Marsha hanya menggeleng tak tau

"hp aku ketinggalan dirumah jadi aku ga bisa ngehubungi Zee dan yang lain" ucap Marsha

"yauda gapapa, aku minta tolong boleh?" tanya Fiona sambil menatap lemah sepupu nya

"bolehh Fio" ucap Marsha lembut

"aku minta kertas sama pena" ucap Fiona sambil tersenyum tipis

"oke, bentar ya" ucap Marsha lalu mengambil beberapa kertas dan pena yang terletak di dalam laci rs lalu memberikannya ke Fiona

"makasi Marsha" ucap Fiona menerima kertas dan pena yang dikasi Marsha

"iya Fio, btw mau ngapain?" tanya Marsha yang kini sudah duduk di kursi samping kasur Fiona

"mau nulis surat buat Freyana" ucap Fiona lalu mulai menulis sesuatu di kertas tersebut

"o'iya sha, kalo aku udah gaada tolong jagain Freya ya" ucap Fiona yang masih fokus menulis, Marsha yang mendengar hal itu pun mulai meneteskan air mata nya sambil melihat ke arah sepupu nya

"aku juga udah bilang ke anak nakal buat jagain Freya nanti kalo aku udah gaada" ucap Fiona tanpa menghentikan aktivitas menulis nya

"aku juga sering ceritain ke dia tentang Freya, aku minta dia buat gantiin aku kalo aku udah gaada nanti" ucap Fiona lalu mengangkat wajah nya menatap Marsha

"loh sha? kamu nangis?" tanya Fiona bingung

"hiks.. kamu harus bertahan Fiona" ucap Marsha sambil menangis

"iyaa shaa, aku bakal bertahan semampu aku" ucap Fiona sambil tersenyum ke arah marsha

"hiks.. tapi tadi kamu bilang kek gitu" ucap Marsha

"yaa kan buat jaga jaga animekk" ucap Fiona lalu mencubit gemas pipi Marsha

"ihh sakit Fio" ucap Marsha

"hhehe, ya habis kamu lucu" ucap Fiona sambil terkekeh

"orang nangis dikatain lucu, aneh kamu" ucap Marsha

"hhehe, ni surat untuk Freya" ucap Fiona memberikan surat yang sudah di tulis nya tadi

"nanti kamu kasi pas aku udah gaada" ucap Fiona sambil tersenyum, Marsha yang mendengar itu pun mulai berkaca kaca mata nya

"eitsss jangan nangis dong, itu kan buat jaga jaga" ucap Fiona sambil menenangkan sepupu nya, Marsha hanya mengangguk paham

"aku nitip bunga mawar merah juga ya, nanti dikasi ke Freyana" ucap Fiona

"mawar merah?" tanya Marsha

"iya mawar merah, kasi nya nanti aja sama surat ini" ucap Fiona, Marsha mengangguk paham

"ada lagi?" tanya Marsha

Fiona menggelengkan pelan
"aku ngantuk" ucap Fiona

"yauda kamu istirahat aja" ucap Marsha

"hum aku tidur dulu yaa" ucap Fiona lalu menutup mata nya dan tertidur

.

.

.

.

.

(Mimpi Freya)

"Fio...?" gumam seorang gadis melihat seseorang yang sedang berdiri tak jauh dari diri nya

Gadis itu pun berlari menghampiri seseorang yang diliat nya

"Fio? kamu disini juga? kita dimana?" tanya gadis itu menatap orang di depan nya

"ikut aku yuk" ucap orang itu tanpa menjawab pertanyaan dari gadis tersebut

"jawab dulu, ini kita dimana? kenapa semua nya putih gini?" tanya gadis itu

"Freya ikut aku yaa" ucap Fiona

"mau kemana?" tanya Freya

"ke suatu tempat, ayok" jawab Fiona sambil menarik lembut tangan Freya

"indah kan?" tanya Fiona setelah sampai di tempat yang sangat indah yang di penuhi oleh bunga, rumput hijau serta pepohonan dan danau berbeda dengan tempat yang tadi nya hanya putih kosong

"iya indahh bangett" ucap Freya sambil melihat sekeliling nya

"kamu suka?" tanya Fiona menatap gadis disamping nya

"iya sukaa" jawab Freya sambil tersenyum ke arah Fiona

"Frey...." panggil Fiona

"iya kenapa pio?" jawab Freya dengan senyuman yang masih terukir di wajah nya

"jaga terus ya senyuman ini" ucap Fiona menatap Freya

"aku mau kamu tetap tersenyum bahagia" ucap nya lagi

"iyaa, senyuman ini bakal tetap ada untuk pio" ucap Freya

Fiona menggeleng pelan kepala nya "bukan hanya untuk aku tapi untuk orang lain juga okey?" ucap Fiona

"senyuman ini bakal tetap ada jika bersama pio" ucap Freya sambil tersenyum dan menatap gadis didepan nya

"ada atau tanpa ada nya aku, kamu harus tetap tersenyum" ucap Fiona sambil tersenyum kepada Freya

"maksud pio?" tanya Freya bingung

"maksud aku, kamu harus tetap bahagia, janji okey" ucap Fiona sambil mengarahkan jari kelingking nya ke arah Freya, karena lama Fiona pun menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking Freya

"janji?" ucap Fiona menatap gadis di depan nya, Freya hanya menganggukan kepala nya

cuppp

Fiona mencium lama kening Freya lalu menatap wajah Freya

"aku sayang kamu Freya Freondra Alvarendra" ucap Fiona sambil menatap wajah gadis didepan nya

"sama" ucap Freya singkat lalu memalingkan wajah nya

"idihhh kulkas salting" ucap Fiona sambil terkekeh karena melihat wajah Freya yang kini berubah menjadi merah, Freya hanya diam karena tak tau harus bilang apa soalnya apa yang dikatakan Fiona emang bener Freya salting

"Freyaa... " panggil Fiona

"apa?" jawab Freya tanpa menatap wajah Fiona

"lihat aku" ucap Fiona sambil memegang pipi Freya dan mengarahkan wajah gadis itu agar menatap nya

"Freyaa... " panggil Fiona lagi, kini Freya menatap wajah Fiona

"jangan lupain janji kamu ya" ucap Fiona menatap dalam mata Freya

"iya kamu juga" ucap Freya membalas tatapan Fiona

"Freya nya pio kuat kan" ucap Fiona masih setia menatap gadis di depan nya

"hum, Freya nya pio kuatt" ucap Freya sambil tersenyum

Fiona pun memeluk Freya erat dan Freya membalas pelukan Fiona, Secara tiba tiba pemandangan yang tadi nya indah dipenuhi bunga dan tanaman hijau serta danau kini hilang berubah kembali menjadi tempat kosong berwarna putih, Perlahan tapi pasti tubuh Fiona mulai memudar dan Freya melihat hal itu

"pio tubuh kamu kenapa?" tanya Freya bingung, Namun bukan nya menjawab pertanyaan gadis itu Fiona semakin mempererat pelukan nya

"pio lepas dulu.. ini tubuh kamu kenapa!?" ucap Freya panik

"aku gapapa, aku sayang kamu" ucap Fiona sambil memeluk tubuh Freya, tubuh Fiona pun hilang di pelukan Freya

"pioo?!" ucap Freya panik

"pio!!" teriak Freya

"Fiona!! kamu dimana pio!!" teriak Freya dengan air mata yang kini sudah membasahi pipi nya

"Fioo!!" teriak Freya bangun dari mimpi nya dengan keadaan yang sudah basah akibat keringat yang keluar dari tubuh nya

"Freya sadar!!" ucap Zee yang kini sudah berada disamping Freya

"hiks.. Fiona Zee... " tangis Freya, Zee pun membawa Freya ke pelukan nya

"Frey tenang okey, kamu cuman mimpi buruk" ucap Zee menenangkan gadis yang sedang dipeluk nya, Freya mengangguk lalu melepaskan pelukan nya

"minum dulu Frey" ucap Lulu memberikan gelas yang berisi air, Freya menerima pemberian Lulu lalu meminum air itu hingga habis

"ada yang sakit Frey?" tanya Adel

"gaada, aman" ucap Freya lalu melihat sekeliling nya

"kok gue bisa ada disini?" tanya Freya bingung

"kita yang bawa lu kesini" ucap olla

"iya Frey, gue, Zee, Adel dan Olla yang bawa lu kesini" ucap Lulu

"kok bisa?" tanya Freya bingung

"gue ga sengaja dengar adek lu itu lagi ngomong sama anak buah nya di telfon tentang lu yang disekap trus gue Zee, Adel, Lulu ikutin si bangsat itu ke tempat dimana lu di sekap nah pas kita sampai lu udah dalam keadaan ga sadarkan diri" jelas Olla

"iya Frey, sumpah gue panik banget liat lu udah penuh darah ditambah napas lu sempet berhenti pas lagi perjalanan ke rs, si Lulu sampe nangis" ucap Adel sembari menunjuk ke arah Lulu yang berdiri di samping nya

"yee lu juga nangis dudul" ucap Lulu sambil menoyor kepala Adel

"makasih ya kalian" ucap Freya tulus

"gausa makasi gitu Frey, kek sama siapa aja lu" ucap Zee

"iya tuh, kita kan teman jadi harus saling membantu satu sama lain" ucap Lulu yang diikuti anggukan Adel dan Olla

"tetap aja gue harus bilang makasi" ucap Freya

"iya iya batu amat lu" ucap Olla

"mmm.. Fiona dimana?" tanya Freya sambil menatap teman teman nya

"gatau Frey, udah kita telfon tapi ga diangkat" ucap Zee

"kita juga udah ke rumah Fiona tapi kosong gaada orang" ucap Lulu, Freya yang mendengar hal itu pun terkejut dia sedikit takut dengan mimpi nya

"kalian udah cek di rumah Marsha?" tanya Freya

"eh iya rumah Marsha anjir, ga kepikiran" ucap Olla

"kalo gitu ntar gue sama Adel bakal cek Fiona di rumah Marsha, lu gausa khawatir okey" ucap Zee

"makasih, maaf gue ngerepotin" ucap Freya tak enak

"santai aja Frey, kek ama bupati aja lu" ucap Lulu, Freya tersenyum tipis semenjak kehadiran Fiona, Zee, Adel, Olla dan Lulu hidup nya sedikit berubah dia tak lagi kesepian seperti dulu

"gue panggil dokter dulu" ucap Lulu

"oke" jawab Zee dkk

"Frey mau buah ga?
biar gue potongin" ucap Zee

"gapapa biar gue sendiri yang potong" tolak Freya halus

"yauda bentar gue kupasin dulu" ucap Zee tanpa menghiraukan tolakkan Freya

"kak Zee emang gitu Frey, batu anak nya" bisik Adel

"dell.. gue dengar ya" ucap Zee yang masih sibuk memotong buah

"hhehe" cengegesan Adel sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal

"gue ga sadar berapa lama?" tanya Freya

"lu koma 4 hari Frey" jawab Zee.
Freya yang mendengar itu pun terkejut

Tak lama setelah itu dokter yang dipanggil Lulu pun datang untuk memeriksa keadaan Freya

.
.
.
.
.
.
.
.

"gue sama Adel ke cek Fiona dulu, lu berdua jagain Freya" ucap Zee

"siapp boss" ucap Olla dan Lulu

"hati hati kalian" ucap Freya

"wokee Frey" ucap Zee dan Adel kompak, Zee dan Adel pun pergi meninggalkan rumah sakit

@mobil zee

"kak ini kita langsung ke rumah Marsha? ga ke rumah Fiona aja dulu kalo gaada mereka baru kita otw rumah marsha" ucap Adel

"emm.. kita ke rumah Fiona aja dulu deh" ucap Zee lalu menancapkan gas mobil nya ke rumah Fiona

.
.
.
.

Sesampai mereka dirumah Fiona terlihat rumah Fiona yang masih sepi

"lah? masih kosong juga ni rumah" ucap Adel melihat rumah Fiona yang tampak sepi

"kita otw ke rumah Marsha" ucap Zee

Mereka pun menuju ke rumah Marsha, Setelah 15 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Marsha

@Rumah Marsha

"misi pak" ucap Zee pada pak satpam rumah yang menajaga rumah Marsha

"iya, ada apa dek?" ucap pak satpam

"Marsha nya ada?" tanya Zee

"non Marsha ga dirumah dek" ucap pak satpam

"kalo boleh tau Marsha nya kemana pak?" tanya Adel

"non Marsha pergi ke jogja dek" ucap pak satpam

"ke jogja? ngapain pak?" tanya Zee

"tiga hari yang lalu non Fiona berpulang ke sisi Tuhan" ucap pak satpam sedih, Zee dan Adel yang mendengar itu pun terkejut

"non Fiona dimakamkan di jogja" lanjut pak satpam tersebut

"pakk ini boongan kan pak!?" ucap Zee dengan mata yang berkaca kaca berbeda dengan Adel yang sudah pecah dengan tangisan nya

"maaf dek tapi saya tidak berani bohong tentang hal kayak gini" ucap pak satpam

"yang kuat ya adek adek, minta doa nya juga buat non Fiona biar tenang di alam sana" ucap pak satpam

"GA!! lu pasti bohong" ucap Zee emosi lalu menarik tangan Adel pergi ke mobil nya

@Mobil Zee

"hiks.. hiks.. " tangis Adel

"ini pasti bohong, tu orang pasti bohong" ucap Zee dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya

"dell berhenti nangis" ucap Zee

"hiks.. hikss... Fio.. " tangis Adel makin pecah

"berhenti nangis dek!" bentak Zee

Namun bukan nya berhenti menangis tangis Adel semakin pecah Zee yang melihat hal itu langsung membawa Adel ke pelukan nya

"hikss kak Zee..Fio udah gaada.. "ucap Adel sesegukan sambil menangis di pelukan Zee, Zee yang mendengar hal itu hanya bisa menangis sambil mempererat pelukan

.
.
.

Setelah 10 menit menangis mereka pun saling melepaskan pelukan mereka

"del, kita ke rs ntar malam aja jangan sekarang" ucap Zee, Adel hanya mengangguk paham

"untuk sekarang jangan sampe Freya tau tentang Fiona, Freya baru saja sadar gabaik kalo dia tau berita ini" ucap Zee

"Olla sama Lulu gimana kak?" tanya Adel

"ntar biar kakak yang bilang ke mereka" ucap Zee

Zee dan Adel pun memutuskan untuk pulang dulu ke rumah mereka dan kembali ke rumah sakit nanti malam

.
.
.
.
.
.
.

Malam pun tiba kini zee dan adel sudah kembali ke rumah sakit dimana teman nya Freya dirawat

"ingat del, jangan sampe Freya curiga" peringat Zee sebelum memasuki ruangan Freya, Adel mengangguk paham lalu mereka pun masuk ke ruangan tersebut

"balik juga lu berdua" ucap Olla yang melihat Zee dan Adel baru saja masuk

"hhehe, tadi nyokap bokap telfon suruh balik dulu ke rumah kata nya ada hal penting yang mau disampein jadi gue ma adel balik dulu tadi" jelas Zee bohong

"oalahhh pantasen gue telfon ga dijawab lu pada" ucap Lulu

"btw kalian udah cek Fiona?" tanya Olla

"udah, Fiona sama Marsha lagi keluar kota ada urusan keluarga, kata nya sih penting kata pak satpam rumah Fiona" ucap Zee bohong

"trus balik nya kapan?" tanya Olla

"gue gatau lla, tadi tanya pak satpam juga dijawab gatau sama tu orang" ucap Zee

Freya yang mendengar hal itu pun mengangguk paham setidaknya penjelasan dari Zee membuat rasa khawatir nya berkurang walaupun sedikit

"o'iya Frey lu dah makan malam?" tanya Zee menatap Freya yang dari tadi hanya diam

"udah kok" jawab Freya

"kalo gitu kita berempat pergi ke kantin makan dulu ya Frey" pamit Zee

"okey" jawab Freya

"gapapa kan kita tinggal bentar?" tanya Lulu

"iya gapapa, gih kalian makan dulu" ucap Freya sambil tersenyum tipis

Zee, Adel, Lulu dan Olla pun meninggalkan ruangan Freya bukan nya ke kantin mereka malah ke taman belakang rumah sakit

"loh, Zee bukannya mau ke kantin?" tanya Olla bingung

"ada yang mau gue bicarain" ucap Zee

"tentang apa Zee?" tanya Lulu

"tentang Fiona" ucap Zee dengan tatapan sedih

Lulu dan Olla yang mendengar hal itu pun menatap bingung Zee

"huftt.." hembusan nafas Zee

"Fiona udah gaada, Fiona meninggal semalam dan dimakam kan di jogja" jelas Zee dengan raut wajah sedih

"hah? maksud lu Zee? bukannya tadi lu bilang Fiona sama Marsha lagi ke luar kota karna ada urusan keluarga" tanya Olla bingung berbeda dengan Lulu yang sudah duluan menangis dipelukan Adel

"gue bohong soal itu, kalian tau kan Freya baru aja siuman, ga mungkin gue ngasi tau kabar buruk ini ke dia" jelas Zee, Olla yang mendengar hal itu langsung meneteskan air mata nya

"gue minta kalian rahasiain ini dari Freya sampe kondisi nya benar benar membaik" jelas Zee melihat teman teman nya yang sudah menangis

"hiks.. Fionaa" tangis Lulu

"argh... bangsat ga mungkin sialan" umpat Olla sambil menangis

Zee yang melihat itu langsung memeluk teman teman nya, Mereka berempat pun menangis sambil berpelukan di taman belakang rumah sakit yang tampak sepi

"lu sama Lulu balik aja dulu, besok kalian kesini lagi, gabaik kalo Freya lihat mata kalian yang sembab gitu" ucap Zee melihat Olla dan Lulu

Diantara mereka berempat memang Olla dan Lulu lah yang paling banyak menangis berbeda dengan Zee dan Adel karena sedari tadi mereka sudah menangis dirumah mereka

Olla dan Lulu pun pulang berbeda dengan Zee dan Adel yang kembali ke ruangan Freya dirawat

"loh? Olla sama Lulu mana?" tanya Freya melihat Zee dan Adel yang baru saja masuk

"mereka balik dulu katanya mau bersih bersih" ucap Zee sambil tersenyum tipis ke arah Freya

"ohh.. kalian ga balik?" tanya Freya menatap kedua anak kembar didepan nya

"gaa, gue sama kak Zee nemenin lu disini" ucap Adel

"kalo kalian pengen pulang, pulang aja gapapa" ucap Freya tak enak

"ciaelah Frey ini beneran kita yang mau kok gausa ngerasa gaenak mulu" ucap Zee diikuti anggukan Adel

"thanks ya" ucap Freya tersenyum tipis





































































kalo rame langsung gas

tapi keknya besok aja soalnya gue dah ngantuk mwehehe🗿

Continue Reading

You'll Also Like

1.5K 85 15
Novel berjudul "Zombiota: Kisah Kengerian Pasca-Konser JKT48 di Bandung" adalah kisah yang menggambarkan kengerian yang terjadi setelah konser meriah...
480 56 5
Kita bakalan sama sama terus kan-erine I don't know,erine percaya sama aku-oline Love you JKT48 member FIKSI!!
265K 18.2K 41
sebenarnya aku tidak bisa membuat deskripsi siiih jadi kalau penasaran langsung baca aja wkwkwk intinya ini tentang cerita idola aku sekarang siiih...
2.7K 257 15
T H E L O S T How Many Hearts Destined To Die Kehidupannya berubah. Setelah ia bertemu dengan sosok hantu tersebut. Sosok kasat mata yang sebelumnya...