Wilayah Naga Hitam.
Flap. Flap.
Seekor naga hitam besar turun ke tanah.
Kemudian,
"Ayah, aku telah menyampaikan intisari api."
Naga hitam itu berbicara kepada Kaiser saat ia berpolimorfik menjadi bentuk manusia. Itu adalah Anton, yang mengunjungi wilayah Naga Merah atas keperluan Kaiser.
"Bagaimana itu?"
"Seperti yang kamu katakan, Ayah, naga merah tidak menciptakan inti api."
"Seperti yang diharapkan..."
Ekspresi Kaiser menjadi muram mendengar kata-kata Anton. Esensi biasanya diciptakan oleh empat naga utama yang mewakili unsur-unsur: merah untuk api, biru untuk air, putih untuk es, dan coklat untuk tanah.
Jika tidak, esensi akan terbentuk di tempat lain dan menyebabkan kerusakan.
"Menurut mereka, sudah lebih dari 100 tahun sejak esensi api terakhir kali dibuat. Aku berbicara dengan pemimpin naga merah, Tuan Ramter, tapi aku tidak yakin seberapa efektif hal itu."
"Apa yang harus kita lakukan..."
Kaiser tidak bisa memikirkan solusinya. Jika naga merah tidak menciptakan esensinya, bahkan jika naga elemen lainnya melakukan bagiannya, ketidakseimbangan akan terjadi, menyebabkan masalah yang lebih besar.
Untuk saat ini, satu-satunya solusi adalah mengingatkan naga merah secara rutin untuk menciptakan esensi.
***
[Anda menanam benih padi di tanah yang mengandung sihir.]
[Pengalaman kerja Anda sedikit meningkat.]
[Benih padi mendengarkan langkah kaki petani, meningkatkan efek Penaburan Benih Ajaib Lv. 6.]
[Karena Penaburan Benih Ajaib Lv. 6, kecepatan pertumbuhan benih padi akan berlipat ganda dalam 24 jam.]
[Kemahiranmu dalam Penaburan Benih Ajaib Lv. 6 sedikit meningkat.]
"Hehehe. Tumbuhlah dengan cepat, anak-anakku."
Begitu Sejun menerima benihnya, dia dengan hati-hati menanamnya satu per satu di ladang dari kantong kulit. Seiring berjalannya waktu, level skill Penaburan Benih Ajaib miliknya meningkat, memberinya kepuasan yang luar biasa.
Begitu dia selesai menanam padi,
"Aku perlu membuat sawah."
Sejun memutuskan untuk membuat sawah untuk memindahkan padi setelah tumbuh sampai batas tertentu.
"Toryong!"
Sejun memanggil Naga Tanah Hitam, Toryong, di sebidang tanah tak terpakai.
- "Tuan, apakah kamu memanggilku?
"Ya, Toryong. Buatlah sawah di sini."
- "Ya! Dipahami!"
Menjadi pembantu petani menara, Toryong yang memiliki ilmu bertani langsung memahami permintaan Sejun.
Ku-gu-gung.
Toryong bergerak ke bawah tanah dan dengan cepat menciptakan sawah seluas 33.000 meter persegi yang dapat menampung air.
- "Selesai."
"Kerja bagus. Pink-fur, isi tempat ini dengan air."
Setelah Toryong membuat sawah, Sejun meminta Pink-fur untuk mengisinya dengan air.
Akan sangat bagus jika para Minotaur Hitam ada di sekitar, tapi mereka saat ini sedang sibuk mencari sisa-sisa Masyarakat Tiga Kepala di setiap lantai, dan baru saja mencapai lantai 92.
Ku-uh-ung!
Atas permintaan Sejun, Pink-fur mulai mengisi padi dengan air dari kanal menggunakan panci besar.
Krueng!
[Cuengi juga akan membantu!]
Cuengi pun memperbesar ukurannya dan mulai mengisi sawah dengan air menggunakan panci besar, membantu Pink-fur.
"Cuengi kami telah berkembang pesat."
Melihat Cuengi, yang sekarang satu kepala lebih tinggi dari Pink-fur, Sejun berseri-seri dengan bangga. Sungguh bermanfaat melihatnya tumbuh.
Sekitar satu jam kemudian,
Krueng!
[Ayah, kita sudah selesai!]
Dengan langkah bangga Cuengi menghampiri Sejun yang sedang memanggang balanidae. Sepertinya dia berkata, 'Aku telah bekerja, jadi aku pantas mendapatkan camilan!'
"Cuengi kita sudah bekerja keras, jadi ayo kita makan camilan. Pink-fur, kamu juga bekerja keras. Ini, makan ini."
Sejun mentraktir Cuengi dan Pink-fur yang membantu pekerjaan itu dengan memanggang balanidae sebagai camilan. Tentu saja, dia juga memanggil kelinci, monyet, dan semut jamur yang sedang bekerja untuk bergabung dengan mereka.
Kemudian,
Snap.
Pop.
Saat hewan tersebut memakan balanidae panggang, mereka mulai menempatkan manik-manik merah, satu per satu, di dekat Sejun, yang sedang memanggang balanidae.
Krueng!
[Ini untukmu, Ayah!]
Tentu saja Cuengi ikut bergabung. Itu adalah inti dalam balanidae.
"Terima kasih."
Berbeda dengan sebelumnya, ekspresi Sejun cerah karena rasa syukur. Itu karena sekarang dia bisa menyerap energi api tanpa memakan inti batinnya, menggunakan bakatnya: Teman Api. Dia akhirnya bisa mengucapkan selamat tinggal pada rasa pahit.
Chuk.
Sejun dengan santai mencoba menyerap energi api dengan meletakkan tangannya pada sepotong inti balanidae.
Namun,
[Kemampuan bakat: Teman Api tidak mampu menyerap energi api yang sangat terkompresi.]
"Hah?!"
Sebuah pesan yang menunjukkan bahwa bakat Sejun tidak dapat menyerap energi inti. Nasib Sejun yang tak lepas dari rasa pahit, membuatnya kembali merasakan kepahitan.
[Anda memakan inti dalam balanidae yang berapi-api.]
[Potensi Kekuatan Anda meningkat 10.]
[Bakat atribut apimu sedikit menguat.]
"Ugh..."
Setelah memakan lima inti bagian dalam, Sejun segera mengeluarkan jeli madu untuk menghilangkan sisa rasa pahit di mulutnya.
Kemudian,
[Anda mengonsumsi jeli madu Lebah Madu.]
[Sisa energi di tubuh Anda meningkatkan efek jeli madu.]
[Bakatmu yang berhubungan dengan sihir semakin kuat.]
[Bakat: Sirkuit Sihir yang Ditingkatkan berkembang menjadi Sirkuit Sihir yang Meluap.]
Setelah mencerna inti balanidae, energi yang tersisa entah bagaimana meningkatkan efek jeli madu, menyebabkan bakatnya berevolusi.
"Semuanya berjalan baik hari ini."
Ia menjadi pelanggan ke-1 juta di Toko Benih, mendapatkan benih padi, meningkatkan tingkat penaburan benih, dan bahkan mengalami evolusi bakat. Sepertinya ini hari keberuntungan, mungkin berkat stroberi yang beruntung.
"Tapi apakah tidak apa-apa jika seberuntung ini?"
Karena segalanya berjalan terlalu baik, Sejun merasa sedikit tidak nyaman. Dia memeriksa bakatnya yang berevolusi.
[Bakat: Sirkuit Sihir yang Meluap]
– Bakat yang membentuk sirkuit kuat yang mampu mengedarkan sihir berlimpah, memungkinkan penggunaan kekuatan sihir secara efisien.
– Statistik ajaib +30
– Kecepatan pemulihan ajaib +250%
– Penggunaan sihir -5%
Saat Sejun memeriksa bakatnya,
Kruong!
Pink-fur, setelah kenyang, berdiri untuk berpatroli di sekitar.
Squeak!
Ook!
Kkwek!
Hewan lain pun, setelah kenyang makan balanidae, melanjutkan pekerjaannya sendiri.
Dan,
Krueng...
[Cuengi mengantuk...]
Cuengi yang merasa mengantuk setelah makan lengkap, menempel di kaki Sejun seperti koala dan mulai tertidur.
Clank.
Berkat itu, Sejun, dengan Theo dan Cuengi menempel di kakinya, memasukkan cangkang balanidae peninggalan hewan tersebut ke dalam tempat penyimpanan kosong. Dia berencana memberikannya kepada penguin nanti untuk dibuat peralatan.
"Semuanya sudah selesai. Sekarang ke ladang wortel."
Setelah menyimpan seluruh cangkang balanidae, Sejun menuju ke ladang wortel. Sebelumnya, saat sedang ngemil, kelinci memberitahunya bahwa ada banyak wortel yang harus dipanen hari ini dan meminta bantuannya.
Squeak!
Setibanya Sejun di ladang wortel, ayah kelinci menghentikan panen kelinci lainnya dan mengumpulkan mereka di luar ladang.
"Teman-teman, serahkan ini padaku! Perpindahan Tanah."
Thud.
Sejun berteriak pada kelinci sambil mengangkat cangkul myler dan menghantam tanah. Karena tidak ada orang di lapangan, Sejun hanya bisa fokus meningkatkan efek skillnya tanpa khawatir ada yang terluka.
Boom.
Tanah berguncang, dan wortel yang terkubur menyembul keluar.
[Anda telah memanen 1.000 Wortel Kelincahan.]
[Pengalaman kerja Anda sedikit meningkat.]
[Kemahiran Anda dalam Memanen Lv. 7 sedikit meningkat.]
[Anda telah memperoleh 50.000 poin pengalaman.]
Berkat ini, 1.000 wortel bisa dipanen dalam sekejap.
"Pemindahan Tanah."
Saat Sejun pindah ke tempat lain untuk memanen lebih banyak wortel,
Squeak!
Ayah kelinci kemudian menyuruh kelinci lainnya untuk mengumpulkan wortel yang baru saja Sejun panen.
Saat Sejun sedang memanen wortel bekerja sama dengan kelinci,
[Anda telah memanen 999 Wortel Kelincahan.]
[Anda telah memanen Wortel Kokoh.]
[Pengalaman kerja Anda sedikit meningkat.]
[Kemahiran Anda dalam Memanen Lv. 7 sedikit meningkat.]
[Anda memperoleh 50.000 poin pengalaman.]
"Hah? Wortel Kokoh?"
Melihat nama wortel yang asing ini, Sejun memeriksa wortel yang baru dipanen dan melihat satu wortel yang tampak sedikit berbeda dari yang lain – wortel yang panjang, keras, dan agak besar.
Kemudian,
[Anda telah mencapai pencapaian dalam menciptakan variasi baru di menara.]
[Menara ini mengakui hak budidaya eksklusif Anda untuk membudidayakan varietas baru ini.]
[Tanpa izin Anda, tidak ada yang bisa mengolah Wortel Kokoh.]
[Pengalaman kerja Anda meningkat pesat.]
[Karena karakteristik pekerjaannya, semua statistik meningkat 10.]
Pesan pencapaian untuk menciptakan variasi baru muncul.
"Hehehe. Aku beruntung!"
Sejun memutuskan untuk tidak mengkhawatirkan nasibnya yang berkelanjutan. Hari ini adalah salah satu hari langka yang terjadi sekali seumur hidup.
Kemudian,
[Anda telah mencapai prestasi dalam menciptakan 7 varietas baru.]
[Sebagai hadiah atas pencapaian Petani Hebat, prestise Menara Hitam meningkat.]
[Perawakannya melebihi level tertentu, menambah jumlah pintu masuk ke Menara Hitam sebanyak satu.]
[Jumlah Menara Hitam bertambah dari 99 menjadi 100, dan pintu masuk ke-57 yang sebelumnya menghilang dibuat ulang di tempat teraman.]
Dengan pesan pencapaian penciptaan 7 varietas baru, muncul pesan bahwa pintu masuk ke-57 yang hilang sedang diciptakan kembali. Sejun merasa itu mengacu pada menara yang telah menghilang di Brasília.
"Hehehe. Tetapi apakah aku benar-benar memperoleh tujuh varietas baru?"
Sejun merasa bangga saat membaca pesan tersebut, lalu mencentang opsi Wortel Kokoh.
[Wortel Kokoh]
→ Wortel yang tumbuh di dalam menara. Ia mengonsumsi banyak nutrisi, tetapi wortel mutan ini menggunakan semua nutrisinya untuk memperkuat dirinya.
→ Ini sangat sulit.
→ Tidak ada efek bila dikonsumsi.
→ Penggarap: Petani Menara Park Sejun
→ Tanggal kedaluwarsa: 120 hari
→ Nilai: B
"Tapi bisakah ini dimakan?"
Sejun mencoba menggigit wortel itu sekuat tenaga, tapi itu sekeras batu.
Thunk.
Untuk saat ini, Sejun memutuskan untuk menanam kembali Wortel Kokoh untuk mendapatkan benihnya dan memikirkan cara memanfaatkannya. Dia kemudian melanjutkan memanen sisa wortel.
Beberapa saat kemudian,
Krueng!
Peep!
Peiya!
Cuengi dan kelinci dengan penuh semangat memindahkan 100.000 wortel yang telah dipanen.
Slurp.
"Ah bagus."
Mengamati binatang-binatang itu, Sejun memutuskan untuk minum kopi.
[Administrator menara berterima kasih atas pembuatan ulang pintu masuk Menara Hitam ke-57.]
"Benarkah? Di mana itu dibuat?"
[Administrator menara mengatakan mereka tidak yakin, tapi menara itu dibuat di dekat pintu masuk ke-100.]
"Pintu masuk ke-100? Dimanakah itu? Ah! Sekarang bukan waktunya untuk ini!"
Sejun melamun sejenak, lalu buru-buru bangun. Saat itu jam makan siang.
"Aileen, kamu ingin makan apa?"
[Administrator menara mengatakan makanan apa pun yang kamu buat itu enak.]
"Benarkah? Kalau begitu mari kita makan bubur balanidae."
Sejun pergi ke dapur dan mulai memasak dengan sepenuh hati.
***
Hannam-dong, Korea.
"Lihat ke sana!"
Orang-orang yang lewat mengambil foto dan melihat Menara Hitam setinggi 990m yang muncul.
Dan,
"Ugh... Hah?!"
Adik Sejun, Se-dol yang ketiduran, menguap sambil melihat ke luar jendela, lalu terkejut. Pasalnya ia melihat Menara Hitam yang menjulang tinggi hampir hanya berjarak 10 meter dari jendelanya.
"Mengapa Menara Hitam ada di sini?"
Se-dol bingung. Faktanya, semua orang di Bumi merasa bingung.
Namun,
Crackle. Crackle.
Penyebab semua ini, Flamie, sibuk mengakar dan mendominasi lingkungan sekitar.
Tempat teraman di dunia adalah di dekat rumah keluarga Sejun, tempat Flamie dengan rajin melakukan rooting jauh di bawah tanah untuk melindungi keluarga Sejun. Hanya Flamie yang tahu mengapa Menara Hitam muncul di sini.
Ini adalah pertama kalinya dua menara muncul di satu negara.