Di dalam ruang pemantauan Gedung Hanla, beberapa orang sedang menyaksikan puluhan rekaman CCTV di banyak layar.
Tiba-tiba,
Beep. Beep.
Alarm yang menandakan aktivasi sensor gerak mulai berbunyi.
"Dimana itu?!"
"Itu adalah ruang penyimpanan perlengkapan kebersihan di kamar 315 di lantai 3!"
Menanggapi pertanyaan administrator ruang pemantauan, seorang bawahan dengan cepat menjawab.
"Kami telah memastikan kemunculan Kelelawar Emas di kamar 315 di lantai 3!"
Pegawai lain yang mengamati CCTV lantai 3 kemudian berteriak setelah melihat gambar Kelelawar Emas di layar.
"Perhatian! Ini adalah ruang pemantauan. Kami telah memastikan keberadaan kelelawar emas di lantai 3. Semua pemandu di lantai 3 harus segera menuju ke ruang penyimpanan perlengkapan pembersih di 315 untuk melakukan kontak dengan kelelawar emas."
Beberapa saat kemudian,
"Apakah kamu Kelelawar Emas?"
(Ya. Tapi siapa kamu?)
Kelelawar Emas, yang sedang mencari-cari ramen, bertemu dengan seorang pemandu.
"Kami di sini untuk mengarahkanmu ke tempat penyimpanan barang yang kamu butuhkan. Apa sebenarnya yang kamu cari?"
(Aku butuh ramen.)
"Apakah kamu mempunyai tipe tertentu dalam pikiranmu?"
(Aku tidak yakin. Sejun hanya menyuruhku membawakan ramen sebanyak mungkin.)
"Jadi, sebanyak mungkin? Mengerti. Silakan ikuti kami. Kami akan memandumu ke penyimpanan ramen. Kamu bisa duduk di bahuku."
(Oke!)
Saat Kelelawar Emas bertengger di bahu pria itu,
"Minumlah ini selagi kita bergerak."
Pria itu membuka kotak makan siang buah yang telah dia siapkan untuk kunjungan Kelelawar Emas dan memberikannya buah anggur.
(Terima kasih!)
Munch, munch.
Kelelawar Emas menggigit anggur saat mereka bergerak menuju penyimpanan ramen. Gedung Hanla yang dulunya ditempati oleh berbagai kantor, kini hanya berfungsi sebagai pusat distribusi kelelawar emas.
Sesampainya di tempat penyimpanan ramen, Kelelawar Emas dengan bantuan staf gudang mengumpulkan ramen tersebut.
(Pip-pip. Terima kasih. Aku berangkat sekarang.)
Flap! Flap!
Kelelawar Emas, sambil memegang 100 bungkus ramen di cakarnya, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang membantu dan berteleportasi kembali ke menara.
Namun,
Thud.
"Hah?!"
Dari 20 bungkusan ramen yang masing-masing berisi lima bungkus, hanya 1 bungkusan yang masih tergenggam dalam genggaman Kelelawar Emas, sedangkan 19 bungkusan lainnya sudah terjatuh ke tanah.
***
"Hehehe. Aku ingin tahu berapa bungkus ramen yang akan dibawa oleh Kelelawar Emas?"
Saat Sejun menanam tomat ceri, dia menunggu kembalinya kelelawar emas dari Bumi. Ia berharap kelelawar emas itu membawakan setidaknya dua bungkus ramen agar ia dan Cuengi bisa berbagi masing-masing satu.
Meski meminta sebanyak-banyaknya, ia berusaha untuk tidak berharap terlalu banyak. Fakta bahwa Kelelawar Emas dapat mengambil barang dari dunia luar adalah sebuah berkah.
Awalnya, saat Kelelawar Emas pertama kali melakukan perjalanan bolak-balik dari Bumi, Sejun bersifat serakah. Dia ingin melengkapi kelelawar emas dengan mantra sihir ruang saku untuk membawa barang dalam jumlah besar.
Tapi Iona menghentikannya, menjelaskan bahaya mengganggu perjalanan dimensional, terutama saat menggunakan sihir yang berhubungan dengan ruang seperti ruang saku, ada risiko hal itu dapat mengganggu perjalanan kelelawar emas, mengalihkannya ke tempat lain atau, dalam skenario terburuk, menjebaknya di antara dimensi.
Kemudian,
Flap! Flap!
(Pip-pip! Sejun, aku kembali!)
Kelelawar Emas kembali.
(Aku berhasil membawa banyak ramen!)
Kelelawar Emas berseru penuh semangat, tapi kemudian,
(Hah?)
Menyadari bebannya lebih ringan dari yang diharapkan, ia segera menunduk. Yang mengejutkan, ia hanya membawa satu bungkusan ramen.
(Pip... aku sudah mengemas banyak ramen... Sejun, maafkan aku.)
Kelelawar emas, suaranya diwarnai kesedihan, mendekati Sejun.
Namun,
"Wow! Kelelawar Emas, kamu melakukannya dengan luar biasa! Kamu membawa lima bungkus ramen!"
Sejun menatap tak percaya pada ramen yang dibawakan kelelawar emas itu. Dia berharap memiliki setidaknya satu paket untuk dibagikan kepada Cuengi, tetapi Kelelawar Emas telah mengambil lima paket ramen.
Terlebih lagi, semuanya memiliki variasi yang berbeda: tiga jenis ramen sup biasa, satu ramen jjajang (alias ramen saus kacang hitam), dan satu ramen ayam yang sangat pedas. Ini merupakan kesuksesan yang luar biasa.
"Kamu melakukannya dengan baik, Kelelawar Emas!"
(Pip-pip. Apakah aku melakukannya dengan baik?)
"Tentu saja! Kemarilah!"
Sejun mengulurkan tangannya.
(Oke!)
"Ini, ambil ini."
Sejun menyerahkan kelelawar emas yang mendarat di telapak tangannya, sebuah tomat ceri putih. Itu adalah tomat ceri tingkat elixir.
(Terima kasih!)
Munch, munch.
Kelelawar Emas mulai dengan penuh semangat menyedot jus dari tomat ceri.
'Buah Sejun selalu yang terbaik!'
Meskipun kelelawar emas baru saja disuguhi buah-buahan dari Bumi, namun buah yang dimakannya di Bumi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ini.
"Hehehe. Aku akan makan ramen ini untuk makan malam nanti."
Sejun butuh waktu untuk mencerna potongan Bakso Sehat Aileen. Oleh karena itu, dengan lima bungkus ramen yang diamankan berkat kelelawar emas, Sejun rajin menanam tomat ceri agar perutnya cepat kosong.
Kemudian,
[Tomat ceri ajaib berterima kasih atas langkah petani dan meminjamkan kekuatannya.]
[Potensi stat Sihirmu meningkat dari 105 menjadi 106.]
Berkat kerja keras Sejun di ladang tomat ceri, potensi sihirnya pun meningkat sebesar 1.
Sementara Sejun sedang bekerja keras,
Krueng! Krueng!
[Cuengi mulai lapar! Cuengi ingin bertemu Nenek Cuengi dan memakan masakannya!]
Cuengi menyaksikan neneknya memasak melalui Cermin Kerinduan dan mengeluarkan air liur. Kim Mi-ran, yang secara tak terduga menjadi seorang nenek, kini bukan hanya seorang nenek tetapi juga pembawa acara memasak.
Munch, munch.
Cuengi yang sedang menonton acara memasak mengeluarkan ubi mentah dari kantong snacknya untuk dimakan.
Krueng?
[Apa yang dilakukan saudara Kelinci Hitam?]
Tiba-tiba, Cuengi merindukan Kelinci Hitam dan memasukkan sihir ke dalam Cermin Perunggu, memikirkannya.
Cermin kemudian menunjukkan Kelinci Hitam, memegang palu di belakang punggungnya, mencoba menyelinap ke arah seseorang, menahan tawanya.
Krueng?
[Cuengi telah melihatnya berkali-kali sebelumnya.]
Punggung itu tampak familier.
Kemudian,
Squeak!!!
"Ahhh! Kamu menakutiku!"
Dari tempat Sejun bekerja, terdengar suara auman Kelinci Hitam disusul teriakan Sejun. Begitu sampai di lantai 99 menara, Kelinci Hitam mengerjai Sejun.
***
"Ahhh! Kamu menakutiku!"
Tapi saat Sejun hendak memarahi Kelinci Hitam karena tiba-tiba muncul dan berteriak,
Squeak!
[Paman, aku merindukanmu!]
Jump!
Rub, rub.
Kelinci Hitam dengan cepat naik ke bahu Sejun dan dengan penuh kasih sayang mengusap pipinya ke wajah Sejun. Tidak adil untuk bersikap begitu penuh kasih sayang setelah itu.
"Apakah kamu baik-baik saja?"
Squeak! Squeak!
[Ya! Aku datang hari ini karena ini!]
Snap.
Kelinci Hitam mengeluarkan selembar kertas.
"Hah? Apa ini?"
Itu adalah undangan pernikahan untuk pernikahan Kelinci Hitam dan ChuChu yang dijadwalkan satu bulan dari sekarang di lantai 55 menara, bersamaan dengan upacara peresmian untuk mengumumkan berdirinya Kerajaan Pita Merah yang baru.
"Kelinci Hitam, selamat, dan kerja bagus!"
Squeak! Squeak!
[Itu benar! Aku mengalami kesulitan!]
Saat Sejun memujinya, Kelinci Hitam kembali mengusap pipi Sejun dengan penuh kasih sayang. Pasti sulit baginya untuk bertindak seperti ini di lantai 55 dimana dia memiliki status tinggi.
Saat Sejun sedang mengelus Kelinci Hitam,
Squeak?
[Paman, kamu tidak akan bisa datang, kan?]
Kelinci Hitam bertanya pada Sejun dengan ekspresi penuh harap, meskipun dia mengutarakannya sebagai hal yang negatif untuk menghindari kekecewaan.
Namun,
"Maaf... Kamu tahu kenapa, kan?"
Sejun tidak bisa memenuhi ekspektasi Kelinci Hitam. Untuk pindah ke lantai 55, seseorang harus memiliki titik jalan yang terdaftar atau memiliki akta tanah untuk lantai 55, tapi Sejun tidak memiliki keduanya.
Akan lebih mudah jika Kelinci Hitam bisa dengan mudah mengeluarkan akta tanah kepadanya, tetapi akta tanah berbeda dari akta biasa. Menara itu sendiri menghasilkan barang akta tanah, dan bahkan para Naga pun tidak dapat mengganggunya.
Squeak...
[Tidak apa-apa...]
Kelinci Hitam menjawab dengan sedih.
Kemudian,
"Kelinci Hitam, kapan kamu tiba, meong?!"
Theo yang tadi tidur siang di pangkuan Sejun, terbangun dan berpura-pura baru saja memperhatikan Kelinci Hitam.
Squeak! Squeak!
[Aku baru saja sampai! Aku akan menikah sebulan lagi!]
"Selamat, meong! Aku akan memberimu hadiah yang bagus di pesta pernikahan, meong!"
Saat Theo dan Kelinci Hitam mengobrol,
Krueng!
[Kakak laki laki!]
Cuengi berlari mendekat sambil memanggil Kelinci Hitam.
***
Lantai 2 Menara Hitam.
"Jadi kita bisa naik ke lantai 2 sekarang?"
"Ini semua berkat Gagel."
Para hunter yang baru terbangun, berkat tiket mereka, melihat pertanian pengalaman luas yang membentang tanpa henti di kedua sisi.
Pertanian pengalaman Gagel secara bertahap berkembang skalanya, mengambil alih seluruh lantai dua menara. Kerangka yang ada di lantai ini berubah menjadi nutrisi untuk tomat ceri yang rusak dan telah layu sepenuhnya.
Berkat ini, para hunter dapat dengan nyaman naik ke lantai 3 tanpa harus melawan monster apa pun.
Saat para hunter mengagumi pertanian pengalaman dan mencapai titik jalan di lantai 2, meletakkan tangan mereka di atas kristal merah,
[Anda telah menyelesaikan lantai 2.]
Lantai dibersihkan dengan mudah.
[Untuk menyelesaikan lantai 2, Anda telah memperoleh 5000 poin pengalaman, 1 Koin Menara, dan Pedang Pemula.]
Selain itu, mereka menerima hadiah penyelesaian lantai 2. Jika Sejun, yang belum pernah menerima hadiah membersihkan lantai, melihat ini, dia akan merasa dirugikan.
[Titik jalan lantai 2 telah disimpan.]
[Pindah ke lantai 3.]
Para hunter yang tiba di lantai 3 berseru,
"Wow! Ada juga pertanian pengalaman di sini?"
Mereka menemukan tomat ceri rusak yang ditanam di tanah. Sebuah pertanian pengalaman juga sedang didirikan di bagian lantai 3 menara.
***
"Gunakan harta karun di gudang harta karun sesukamu, Kelinci Hitam."
Kata Sejun sambil menyerahkan patung kelinci penjaga gudang harta karun Kerajaan Pita Merah, yang memungkinkan akses ke isinya, kepada Kelinci Hitam sebagai hadiah pernikahan.
Sejak dia mendapatkannya, Sejun telah berencana untuk menyerahkan harta ini kepada Kelinci Hitam setelah dia menikah dengan Chuchu.
'Dengan harta sebanyak ini, Kelinci Hitam kita tidak akan menghadapi kesulitan apa pun!'
Itu semua untuk meningkatkan semangat Kelinci Hitam.
"Sekarang, aku harus kembali bekerja. Kelinci Hitam, kamu makan ini."
Sejun menyerahkan lima buah tomat ceri tingkat elixir. Kelinci Hitam, yang akan menjadi raja, harus menjadi lebih kuat.
Squeak!
[Terima kasih! Aku akan menikmatinya!]
Saat Sejun memastikan makanan Kelinci Hitam dan kembali bekerja di perkebunan tomat ceri,
Chomp, chomp.
Squeak?
[Apa ini?]
Sambil memakan tomat ceri dan memeriksa barang-barang di gudang harta karun, Kelinci Hitam dengan santai membuka dokumen yang dia temukan di gudang harta karun.
Kemudian,
Swoosh.
Kelinci Hitam menghilang.
Krueng?
[Kemana perginya kakak laki-laki itu?]
Cuengi yang sedari tadi mengincar tomat ceri Kelinci Hitam, melihat sekeliling dengan bingung.
Krueng!
[Ayah, kakak Kelinci Hitam menghilang!]
Cuengi buru-buru memanggil Sejun.
"Apa?! Mengapa Kelinci Hitam..."
Krueng! Krueng!
[Cuengi tidak tahu! Kakak membuka dokumen yang digulung seperti Ayah dan menghilang!]
"Apa?! Dokumen yang digulung?"
Mendengar perkataan Cuengi, Sejun teringat dokumen akta tanah yang dia simpan di gudang harta karun.
Kemudian,
"Gasp!"
Dia tersentak saat menyadari. Akta tanah yang disimpan di lemari besi adalah untuk Menara Putih dan Menara Biru.
"Kenapa dia membukanya?!"
Bukan tempatnya Sejun memarahi karena ia sendiri pernah membuka akta tanah, membawanya ke lantai 77 hingga membuat kekacauan di lantai 99. Seperti paman, seperti keponakan.
"Cuengi, pertama-tama gunakan cermin perunggu untuk melihat apakah Kelinci Hitam baik-baik saja! Aku akan mencari bantuan dari para naga. Aileen!"
Saat Sejun menginstruksikan Cuengi, dia memanggil Aileen dan berlari ke tempat Kaiser dan Kellion berada. Jika dia pergi ke Menara Putih, dia bisa meminta bantuan Kellion atau Ajax.
Krueng!
[Dipahami!]
Cuengi buru-buru memeriksa kondisi Kelinci Hitam melalui Cermin Perunggu. Lingkungan sekitar ditutupi oleh bebatuan putih yang bersinar terang sehingga memudahkan untuk melihat Kelinci Hitam. Syukurlah, Kelinci Hitam tampak tidak terluka.
Pada saat itu, Kelinci Hitam mengeluarkan palu yang dibawanya di punggungnya, berhati-hati terhadap lingkungan sekitarnya.