Tenggara Brasília.
Boom!
Saat gelombang dari Belalang berhenti, ledakan tiba-tiba terdengar dari tempat para anggota Pasukan Pertahanan Bumi berkumpul, sedang beristirahat.
"Apa itu tadi?!"
"Apakah itu Belalang?"
Di tengah kebingungan anggota,
Thud.
"Argh!"
Para hunter yang menyusup secara diam-diam mulai menyerang para anggota.
"Serang mereka!"
Secara bersamaan, para hunter berdatangan dari segala sisi dan menyerang mereka.
"Itu para hunter! Mereka menyergap kita!"
"Semuanya, masuk ke formasi! Kekuatan es..."
Di tengah kekacauan, Lucilia, ketua guild dari Guild Penyihir, mengeluarkan perintah kepada para anggota dan mulai mempersiapkan sihirnya. Itu untuk mengulur waktu bagi para anggota untuk membentuk formasi.
Namun, Lucilia, yang keahliannya adalah sihir api, tidak bisa menggunakannya di dekat daun bawang kokoh. Tanpa pilihan, dia menggunakan sihir es untuk mengulur waktu.
Sementara Lucilia mengulur waktu, para anggota berhasil membentuk diri.
Namun,
"Jumlahnya terlalu banyak!"
Dibandingkan dengan 50 anggota Pasukan Pertahanan Bumi yang berhasil berkumpul kembali, mereka dikepung oleh 3.000 musuh, khususnya 1.000 hunter dan 2.000 warga sipil.
"Blokir mereka!"
"Tunggu!"
Mereka mati-matian menangkis serangan musuh, tapi mereka terus menerus dipukul mundur. Sebelum mereka menyadarinya, mereka telah diusir jauh dari area dengan daun bawang kokoh.
"Brengsek!"
Saat Lucilia dan sekitar sepuluh anggota lainnya hampir tidak bisa bertahan,
"Barangnya sudah kami amankan. Mundur!"
Para hunter bertopeng mulai mundur.
Ketika Lucilia kembali ke lokasi daun bawang kokohnya, yang dilihat Lucilia adalah tanah kosong.
"Berengsek!"
Orang-orang bertopeng telah mengambil semua daun bawang kokoh.
***
"Aku makan lima..."
Krueng?!
[Dan kamu hanya memberi Cuengi satu?!]
Mendengar perkataan Sejun, Cuengi berbalik, memperlihatkan punggungnya pada Sejun. Itu adalah caranya mengungkapkan ketidaksenangannya. Grr, aku kesal!
"Tidak... aku pikir kamu sedang tidur, itu sebabnya. Jika kamu menyukainya, aku akan memberi kamu lebih banyak."
Sejun buru-buru menjelaskan sambil mengeluarkan tomat ceri kelas A lagi dari tas Theo.
Kemudian,
"Ini, makan."
Sejun mendekati Cuengi yang berbalik dan memberinya tomat ceri, menenangkan rasa sakit hatinya.
Krueng!
[Sangat lezat!]
Cuengi dengan senang hati menerima dan memakan 10 buah tomat ceri kelas A yang diberikan Sejun padanya.
Krueng!
[Cuengi akan menangkap pencuri yang mencuri hasil panen Ayah!]
Sniff, sniff.
Cuengi, setelah perasaannya diredakan, mulai menelusuri aroma tomat ceri grade A. Akhirnya, tim impian berangkat untuk menangkap pencuri tomat ceri.
Cuengi bertanggung jawab atas kekuasaan dan pelacakan.
Theo bertanggung jawab untuk mendapatkan stempel kontrak.
Sejun adalah korbannya, pemilik tomat ceri yang dicuri.
Yah, peran terakhir sepertinya tidak diperlukan, tapi...
"Ngomong-ngomong, Cuengi, apa kamu tidak perlu ke kamar mandi? Atau merasa tidak nyaman?"
Sejun bertanya pada Cuengi. Beberapa waktu yang lalu, Cuengi memakan 11 buah tomat ceri, yang berarti kekuatan sihirnya meningkat sebesar 110 dalam waktu sesingkat itu.
Sejun percaya itu mungkin akan baik-baik saja tetapi bertanya karena khawatir Cuengi akan memaksakan diri.
Krueng! Krueng!
[Cuengi belum cukup makan sehingga perlu ke kamar mandi! Dan Cuengi merasa baik-baik saja!]
Benar saja, Cuengi hanyalah Cuengi. Sejun terlalu khawatir.
'Kamu bodoh. Selalu mengkhawatirkan orang lain. Terutama tentang Cuengi.'
Saat Sejun memarahi dirinya sendiri karena kekhawatirannya yang tidak perlu,
Krueng!
[Ayah, cepat ikuti aku! Aku sudah mencium baunya!]
Cuengi memanggil Sejun setelah mencium aroma tomat cherry grade A.
"Sudah?! Mengerti!"
Sejun dengan cepat mengikuti Cuengi yang menelusuri aroma.
***
Mato Grosso Tengah di Brasil.
Step, step.
Dua pria berjas hitam meninggalkan murid-murid mereka dan berjalan mengelilingi pertanian besar.
"Mr. 3, bukankah jumlah daun bawang kokoh kurang dari yang Anda janjikan?"
Michael McLaren, Wakil Ketua Gagel, berbicara dengan suara penuh ketidaksenangan kepada pria bertopeng berlabel '3'. Jumlah yang disepakati seharusnya menutupi seluruh tenggara Mato Grosso.
"Mohon tunggu sebentar lagi. Jumlah yang dibutuhkan akan segera tiba."
Pria bertopeng itu berkata sambil memeriksa waktu.
Kemudian,
Vroom.
Sekitar lima menit kemudian, puluhan truk bermuatan daun bawang kokoh muncul.
"Wow! Bagaimana kamu bisa mengumpulkan sebanyak itu?"
"Bayar saja sesuai jumlah yang dijanjikan."
"Dipahami."
Michael mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pembayaran yang dijanjikan.
"Aku sudah mengirimkannya."
"Terima kasih. Kalau begitu, kami akan berangkat."
Dengan itu, pria itu pergi.
"Wakil Ketua! Kita punya masalah besar!"
Seorang sekretaris bergegas mendekat.
"Apa masalahnya? Cepat panggil para pekerja dan suruh mereka menanam daun bawang kokoh."
"Bukan itu masalahnya! Silakan lihat ini!"
Sekretaris itu menunjukkan ponsel pintarnya. Layar memperlihatkan Brasília sedang disusul oleh belalang.
"Apa ini?"
Michael berkomentar dengan acuh tak acuh. Ini adalah sesuatu yang dia antisipasi.
Untuk memenuhi tenggat waktu yang dijanjikan Mr. 3 kepada Michael untuk mendapatkan daun bawang yang kokoh, dia tentu saja harus mengganggu yang ditanam di sekitar Brasília.
"Menara Hitam telah menghilang."
Sebelum Michael dapat menghindari menonton video itu lebih jauh, sekretaris itu langsung mengambil kesimpulan.
"Apa?! Menara Hitam menghilang?"
Setelah mendengar perkataan sekretaris itu, Michael terus memperhatikan.
Tiba-tiba,
Belalang yang masuk ke Brasília semuanya terbang ke satu arah. Target mereka adalah Menara Hitam.
Dan saat belalang mengepung Menara Hitam di Brasília,
Whooosh.
Menara Hitam lenyap.
"Apa... Bagaimana... Bagaimana Menara Hitam bisa menghilang..."
Menghadapi situasi yang tidak terduga ini, Michael terkejut.
***
Ketika tomat ceri kelas A menghilang, monster yang memakannya segera sadar. Mereka berpura-pura tenang, berusaha menyembunyikan fakta bahwa mereka mengonsumsi tomat.
"Baunya ada di sana. Benar kan, Detektif Cuengi?"
Krueng! Krueng!
[Ya! Bau dua orang sedang dimakan ada di sini!]
Jawab Cuengi sambil mengendus-endus di sekitar mulut Minotaur 7. Indra penciuman Detektif Cuengi bahkan bisa mendeteksi jumlah pasti yang dimakan.
"Hehehe. Wakil Ketua Theo, ini dua."
"Mengerti, mengeong!"
Swoosh.
Theo mengedit kontraknya. Klausul yang menyatakan 'bekerja gratis selama 10 tahun' diubah menjadi '20 tahun'.
Kemudian,
"Puhuhut. Stempel di sini, meong!"
Theo, tertawa jahat seperti Sejun, menyerahkan kontrak kepada Minotaur 7. Rasanya seolah-olah mereka adalah penagih utang, bukan seseorang yang sedang menangkap pencuri.
"Kerja bagus, Cuengi. Ini ubi untukmu."
Saat Theo mendapatkan stempel Minotaur 7, Sejun memotivasi Cuengi dengan pujian dan camilan manis untuk menemukan pelaku selanjutnya.
Krueng!
[Cuengi menemukan bau lain!]
"Tunggu sebentar. Hanya perlu stempelnya."
Dengan motivasi pujian dan jajanan, Cuengi dengan cepat menemukan pelaku berikutnya dan,
Pelakunya ada di sini!
Terima kasih kepada Sejun yang berperan sebagai detektif dan
"Cap, meong!"
Theo, yang dengan cepat mengumpulkan stempel kontrak, semua pencuri ditangkap dan lebih dari 1000 kontrak diperoleh dalam waktu sekitar 3 jam. Mereka benar-benar tim impian.
Tentu saja, mengecualikan satu orang akan menambah waktu menjadi sekitar 2 jam.
"Puhuhut."
Melihat banyaknya kontrak di tangannya, Theo tersenyum puas.
"Aku punya lebih banyak karyawan sekarang, meong!"
Senang rasanya memiliki lebih banyak bawahan untuk dikomandoi.
Pada saat mereka telah menangkap semua pelaku yang mencuri tomat ceri kelas A,
(Sejun! Aku kembali!)
Kelelawar Emas, yang pergi untuk memandu lebah madu ke peternakan di lantai 83, untungnya kembali sebelum pesta ulang tahun berakhir.
"Kelelawar Emas, kerja bagus. Dan selamat ulang tahun! Ambil ini."
Sejun menyerahkan tomat ceri kelas A kepada Kelelawar Emas yang terlambat datang ke pesta ulang tahunnya sendiri karena membantu Sejun.
(Terima kasih! Selamat ulang tahun juga untukmu, Sejun!)
Sip sip.
Kelelawar Emas dengan cepat mulai menghisap tomat ceri putih.
(Oh! Enak sekali!)
Kelelawar Emas dengan penuh semangat menghisap tomat ceri.
Kemudian,
Gurgle.
Krueng.
[Cuengi lapar!]
Jam perut Cuengi menunjukkan waktu makan malam.
"Sebentar."
Sejun buru-buru menyiapkan makan malam. Karena dia hanya perlu mengeluarkan makanan yang telah dia siapkan, dia dapat menyiapkan makan malam dengan cepat.
Dan ketika binatang-binatang itu sedang makan,
[Kamu telah mengkonsumsi sepotong Bakso Sehat Aileen.]
[Kamu harus memakan semuanya untuk mendapatkan efek penuh.]
[98 buah tersisa.]
Sejun mengisi perutnya dari potongan daging seukuran kepalan tangan yang dibuat dengan memecahkan Bakso Sehat Aileen dan bersiap untuk grand final pesta ulang tahun.
Dengan bakso buatan Aileen, Sejun menyiapkan penutup pesta ulang tahunnya.
"Buat Awan Petir!"
Sejun menyebarkan awan gelap di langit, menghalangi cahaya. Langit menjadi gelap, menjadi hitam.
Kemudian,
"Iona."
"Kyoot kyoot kyoot. Dipahami! Kekuatan Api..."
"Kekuatan Cahaya..."
Atas isyarat Sejun, Iona, bersama para penyihir yang dibawanya, melantunkan sihir dan memulai pertunjukan kembang api.
Boom! Boom!
Dengan setiap ledakan kembang api, dimulai dari Sejun, satu demi satu hewan muncul dan kemudian menghilang.
Krueng!
[Ada Cuengi di langit!]
Saat mereka menikmati kembang api,
Roar!
Kembang api berbentuk naga besar, Kaiser, muncul dan meraung. Ini adalah klimaks dari pertunjukan kembang api.
'Aku yakin Kaiser akan menyukai ini.'
Sejun melihat ke arah tempat patung naga itu berdiri, berharap Kaiser akan senang, tapi
"Hah?!"
Baik Kaiser maupun Kellion tidak terlihat.
Roar!
Sementara itu, kembang api naga putih besar yang melambangkan Kellion muncul sambil menderu-deru.
"Ke mana mereka berdua pergi? Aileen, perhatikan. Kembang apimu berikutnya."
Saat Sejun menyuruh Aileen untuk tidak melewatkan kembang api berikutnya,
[Administrator Menara mengatakan ada anomali di Bumi.]
"Apa?! Anomali macam apa?"
[Administrator Menara mengatakan salah satu dari 100 menara hitam di Bumi telah lenyap.]
"Apa?! Sebuah menara menghilang?"
- "Aku akan menjelaskannya."
Kaiser, yang telah membantu Aileen di zona administratif karena keadaan darurat yang tiba-tiba, muncul dan berbicara.
- "Ketika menara mana pun menghadapi kehancuran, pintu masuknya secara otomatis menghilang. Itu untuk melindungi makhluk di dalam menara."
"Bagaimana dengan para hunter yang masuk melalui menara yang hilang?"
- "Mereka tidak bisa keluar karena menaranya menghilang. Tapi sekarang bukan waktunya mengkhawatirkan para hunter itu. Jika 9 menara lagi hilang, sehingga totalnya menjadi 10, semua menara hitam akan hilang dari Bumi."
"Apa?!"
Sejun terkejut dengan kata-kata Kaiser. Jika menara hitam lenyap, itu berarti akhir dari bumi. Intinya, hal ini berarti meninggalkan planet ini.
"Apakah tidak ada cara untuk mencegah menara tersebut menghilang?"
- "Sayangnya, tidak ada. Ini adalah hukum yang ditetapkan oleh Dewa Pencipta. Yang bisa kita lakukan hanyalah menunda lenyapnya menara tersebut untuk memperpanjang malapetaka yang akan datang."
Sulit dipercaya bahwa jawaban pesimistis seperti itu datang dari Kaiser yang biasanya berkuasa dan sombong.
Kemudian,
Boom!
Roar!
Kembang api terbesar sejauh ini meledak, memperlihatkan naga hitam besar, Aileen, mengaum di langit sebelum perlahan menghilang.
Sambil menyaksikan kembang api yang menghilang,
"Ketua Park, tetap kuat, meong! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi Wakil Ketua Theo akan membantu, meong!"
Krueng!
[Cuengi akan membantu Ayah juga!]
Theo dan Cuengi, yang bahkan tidak mengetahui situasinya, melangkah maju untuk membantu ketika mereka melihat wajah Sejun yang tertekan.
Dan,
[Administrator Menara mengatakan dia juga akan membantumu.]
Aileen pun menawarkan bantuannya pada Sejun.
"Terima kasih semuanya!"
'Sendirian mungkin sulit, tetapi bersama-sama, pasti ada jalan!'
Sejun mengelus bulu Theo dan Cuengi sambil memikirkan cara agar Bumi tidak mudah hancur.