"Pergilah. Ini bukan tempat untuk memeriksa undian."
Penjaga gudang Barang Hilang dan Ditemukan, Taru, berusaha dengan sopan mengusir pedagang kucing itu, Theo.
Namun,
"Ayo mulai tawar-menawar, meong!"
"Aku berkata tidak!"
Pedagang kucing sialan ini tidak menerima jawaban tidak.
"Bagaimana kalau 1 Koin Menara untuk satu kali seri, meong?!"
Dan harga yang keterlaluan ini?!
'Lihat orang ini...'
Pada harga yang ditawarkan Theo, anehnya Taru merasa tersinggung; tanpa sadar, tangannya mengeratkan cengkeramannya pada tombak yang dipegangnya.
Bahkan jika tidak ada barang berharga di penyimpanan Hilang dan Ditemukan, 1 Koin Menara?! Lalu apa jadinya dia yang telah menjaga tempat ini selama lebih dari 100 tahun?
Sementara Taru merasa kesal,
'Pedagang terbaik membeli barang bagus dengan harga termurah, meong!'
Theo, yang percaya bahwa memaksimalkan keuntungan dengan membeli barang bagus dengan harga termurah adalah keutamaan pedagang yang kompeten, hanya berpikir untuk mendapatkan undian semurah mungkin.
Idealnya, dia ingin masuk secara gratis dan mengambil semua yang dia suka, tapi Theo masih punya hati nurani.
"Ini bukan tempat seperti itu."
Taru, menahan amarah yang muncul dari dadanya, menolak lagi dengan baik.
Namun,
"Lalu, 1,1 Koin Menara!"
Tawar-menawar Theo baru saja dimulai.
"TIDAK."
"Lalu, 1,2 Koin Menara!"
"Aku berkata tidak!"
"1,3 Koin Menara!"
"Tidak berarti tidak!"
Taru terus menerus menolak, dan Theo terus menawar, menolak penolakan tersebut.
'Pria yang keras kepala!'
Taru kesal melihat Theo perlahan menaikkan harga sedikit demi sedikit. Dia pernah mendengar kalau pedagang pengembara terbaik itu pelit, tapi dia tidak tahu akan sampai sejauh ini. Itu terlalu pelit.
Jadi, berjam-jam berlalu seperti ini.
"10 Koin Menara!"
"Hey! Itu terlalu murah!!!"
Akhirnya Taru berteriak marah atas harga yang ditawarkan Theo.
"Kamu mengejutkanku, meong! Kalau murah seharusnya bilang begitu, meong! Bagaimana kalau 20 Koin Menara untuk sekali undian, meong?"
Theo dengan riang menggandakan harga tawar.
"1000 Koin Menara. Kalau tidak, kamu tidak bisa masuk."
kata Taru tegas. Jika itu adalah tempat yang dia jaga, nilainya pasti sebesar itu.
Taru mengira Theo, yang beruntung menarik item yang terakhir kali diincar Reken, pasti mengharapkan keberuntungan lagi. Jadi, dia berencana memberi pelajaran pada kucing kecil ini.
'Jika dia menghabiskan 1000 Koin Menara untuk mengundi item yang tidak berguna, dia akan segera sadar.'
Mungkin, setelah menghabiskan 1000 Koin Menara untuk mengundi item yang tidak berharga, dia tidak akan pernah kembali lagi untuk mengundi."
"Beri aku diskon, meong!"
Saat Taru menyebutkan harganya, Theo mencoba menawar sebanyak tiga kali. Namun, Taru tidak punya niat untuk tawar menawar, dan tetap pada pendiriannya.
"Baiklah kalau begitu, mengeong! Ini 3000 Koin Menara, meong!"
Tujuan Theo adalah melakukan apa yang diinstruksikan Sejun.
'Ketua Park menyuruhku meminta diskon tiga kali, meong!'
Theo dengan percaya diri menyerahkan 3000 Koin Menara kepada Taru. Ada tiga item yang tidak bisa dia dapatkan terakhir kali. Dia berencana untuk mengambil semuanya hari ini.
"Tiga item?!"
Taru kaget dengan tindakan Theo.
"Kamu tidak bisa mengambil tiga. Kamu hanya dapat mengambil satu, tanpa pengecualian."
Dia ingin Theo ditipu sekali saja, tapi jumlahnya terlalu besar. Khawatir kehilangan Theo, Taru mengembalikan 2000 Koin Menara.
Kemudian,
Thump.
Dia membuka pintu ke penyimpanan besar Barang Hilang dan Ditemukan.
Whoosh.
Saat pintu terbuka, obor di dalam gudang penyimpanan yang gelap menyala.
"Kenapa banyak sekali batasannya, meong?!"
Saat Theo menggerutu,
"Jika kamu tidak ingin melakukannya, kembali saja!"
"Tidak, meong! Kalau begitu aku akan masuk, meong!"
Saat Taru mencoba menutup pintu penyimpanan Barang Hilang dan Ditemukan lagi, Theo buru-buru masuk.
10 menit kemudian.
"Meong! Meong!"
Theo keluar membawa kotak lusuh.
"Itukah yang kamu pilih?"
Taru secara alami mengira Theo telah memilih item di dalam kotak dan melihat ke dalam.
Namun,
Clang.
Itu kosong.
"Jangan bilang kamu akan mengambil kotak ini?!"
"Ya, benar, meong! Kalau begitu aku akan datang lagi lain kali, meong!"
Theo memasukkan kotak itu ke dalam tasnya, dengan ekspresi puas, dan pergi.
"Kenapa kamu kembali lagi? Aku yakin kamu tidak akan muncul lagi..."
Taru yakin Theo telah memilih barang sampah.
***
Negeri Naga Emas.
Thud. Thud.
Kaiser dan Kellion tiba. Saat mereka masuk, naga emas, merah, biru, ungu, hijau, dan coklat telah tiba.
"Sekarang semua orang sudah ada di sini, mari kita mulai rapatnya."
Saat keduanya masuk, Artemis Yul, kepala klan Yul dan naga emas yang memimpin pertemuan, mengumumkan dimulainya pertemuan.
Namun, karena sifat naga yang tidak mengganggu satu sama lain, tidak banyak yang bisa dibicarakan. Pertemuan resmi dilanjutkan dengan agenda membangunkan para naga yang tertidur dan bersiap melawan Bulan Hitam.
Dan ketika pertemuan berakhir dan para naga hendak pergi,
"Makanlah beberapa makanan ini sebelum kamu pergi. Itu terbuat dari tanaman yang dipanen oleh petani menara menara emas kami."
Artemis menawarkan makanan kepada para naga. Niatnya jelas: untuk memamerkan petani menara yang kompeten.
"Hehehe. Aku merasa tidak enak hanya menerima makanannya, jadi aku harus membawa sesuatu juga. Ini adalah minuman keras yang dibuat oleh petani menara di menara merah kami."
"Hmm, ini..."
Naga-naga lain juga mulai membual tentang barang-barang yang dibuat oleh para petani menara di menara masing-masing.
Namun,
"......"
"......"
Kaiser dan Kellion hanya memakan apa yang dibawakan naga lain tanpa berkata apa-apa. Kaiser ingin menyombongkan hasil panen Sejun, tapi dia menahannya demi harga diri Kellion.
Biasanya, dia seperti musuh, tapi dia tidak ingin melukai harga diri Kellion dengan membual tentang hasil panennya sendiri dalam situasi ini.
Kemudian,
"Kaiser, Kellion, kenapa kamu tidak mengeluarkan apapun? Hal lezat apa yang kamu sembunyikan begitu rapat? Ayo berbagi! Benar kan? Ha ha ha."
Tier Peten, kepala klan Peten dan naga ungu, berkata sambil tertawa. Matanya penuh dengan tatapan menghina.
·····
Suasana di ruang pertemuan menjadi dingin mendengar kata-kata Tier.
Kepala klan tidak meninggalkan wilayah mereka, tetapi karena naga lain berinteraksi satu sama lain, mereka secara kasar mengetahui situasi menara lain meskipun mereka tidak tahu persisnya.
Menara Hitam tidak memiliki petani menara karena cucu Kaiser, Aileen, dan Menara Putih berada dalam situasi di mana tidak ada pertanian yang dilakukan karena cucu Kellion, Ajax, tiba-tiba menjadi petani menara.
Mengetahui hal ini, Tier masih mengungkitnya.
"......"
"Brengsek!"
Kaiser memelototi Tier tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dan Kellion menelan amarahnya dan menahannya.
'Hehehe. Mari kita lihat mereka marah.'
Tier yang selama ini menyimpan dendam terhadap keduanya, diam-diam berharap mereka akan marah. Jika Kaiser dan Kellion marah di sini, dia bisa berpura-pura tidak mengetahui situasi menara mereka dan mundur, meninggalkan keduanya dalam situasi yang memalukan.
Kemudian,
"Tier, jika mereka tidak ingin mengeluarkannya, mereka tidak perlu melakukannya. Tidak perlu memaksa mereka."
Brachio Iorg, kepala wanita klan Iorg dan naga hijau, berbicara kepada Tier dengan suara dingin, membela Kaiser dan Kellion.
Cucunya, Ophelia, juga seorang petani menara, serupa dengan situasi Kellion. Tentu saja, naga hijau adalah spesies paling ramah lingkungan di antara naga. Itu adalah elit pertanian di antara para naga.
Namun, Brachio sangat terkejut saat melihat hasil panen Menara Hitam, yang diberikan sebagai hadiah pada festival panen Menara Hijau baru-baru ini.
Dia terkejut karena seorang petani menara muncul di Menara Hitam, dan terlebih lagi dengan kualitas hasil panen yang mereka hasilkan.
Hasil panen petani menara Menara Hitam, Park Sejun, masih bermutu rendah, tapi sempurna. Rasanya seperti menangkap dua burung dengan satu batu, baik rasa maupun efeknya.
Jadi dia berencana untuk melakukan percakapan terpisah dengan Kaiser setelah pertemuan berakhir... tapi Tier merusak suasananya.
"Ahem. Aku mungkin terlalu terburu-buru. Maaf. Jika kalian tidak ingin berbagi, kalian tidak perlu... Jika kalian berdua tidak memiliki apa pun untuk dibawa keluar, aku akan membagikannya."
Tier terus melakukan provokatif hingga akhir.
"Mari kita bubar hari ini dan bertemu lagi dalam tiga bulan."
Merasakan suasana mencekam, Artemis buru-buru mengakhiri pertemuan. Setiap kali naga mengadakan pertemuan, dimulai dengan klan Yul, mereka berkumpul setiap tiga bulan sekali di tanah masing-masing klan. Ini adalah hukum para naga.
***
Pada malam ke 301 terdampar.
"Kelinci, lebah madu beracun, dan semut jamur semuanya sudah pulang..."
Sejun bersiap menghadapi Blue Moon ke-11 yang akan segera dimulai.
[Administrator menara mengatakan dia menyesal tidak bisa membantu.]
Aileen berusaha keras untuk mengisi lampu sorot yang diciptakan Kaiser dengan kekuatan sihir, tapi itu membutuhkan dua slot kekuatan sihir untuk beroperasi. Sulit bagi Aileen untuk mengisi satu slot pun dengan kekuatan sihirnya.
"Tidak apa-apa. Kami sudah cukup mempersiapkan hari ini."
Kata Sejun sambil memandangi pertanian yang dijaga oleh beruang merah muda dan lima minotaur hitam. Melihatnya saja sudah meyakinkan.
Kapan pun Flamie bisa menggunakan Api Pemurnian, Sejun menggunakannya pada minotaur hitam. Hasilnya, kelimanya tidak terpengaruh oleh Blue Moon.
Terlebih lagi, dengan adanya Cuengi di sana, hal itu sudah cukup untuk melindungi pertanian.
Kemudian
Krueng!
[Ayah, semuanya baik-baik saja!]
(Pip-pip. Sejun, semuanya baik-baik saja!)
Cuengi dan kelelawar emas kembali setelah berpatroli di pertanian untuk memeriksa apakah ada semut api atau lebah beracun yang mengganggu.
"Kerja bagus. Mari kita makan camilan tengah malam."
Sejun menyiapkan camilan tengah malam untuk para hewan yang telah bekerja keras tanpa tidur.
Krueng!
[Bagus]
Mendengar kata 'makanan ringan', Cuengi dengan semangat mengangkat kaki depannya yang pendek kegirangan.
"Aku akan membuatkan garaetteok (kue beras) untukmu hari ini."
Kemarin, para penyihir menara penyihir, yang tidak bisa keluar selama Blue Moon, telah membeli makanan ringan, dan dengan demikian Sejun mempunyai sejumlah uang lagi.
Dia menggunakan uang itu untuk Relik: Adonan Beras yang melahap Kekayaan. Dia memasukkan uang ke dalamnya, memperoleh tepung beras, membuat adonan kue beras, dan menyimpannya di gudang harta karun Kerajaan Pita Merah. Saat itulah dia menyadari,
"Ah! Aku kaya..."
Jika dia menjual salah satu batangan emas di gudang harta karun saja, dia bisa mendapatkan lusinan koin. Sejun benar-benar lupa tentang harta karun di lemari besi.
"Aku akan menggunakan ini untuk membeli listrik baru nanti."
Sejun memutuskan untuk menggunakan harta karun itu untuk membeli kekuatan baru dan menutup gudang harta karun.
Ketika hari berlalu,
[Daftar item saat ini tersedia untuk ditarik dari gudang harta karun Kerajaan Pita Merah (total 23.918.120 item)]
Adonan Kenyal 1kg X5
...
..
.
Adonannya telah berubah menjadi adonan yang kenyal. Kelinci hitam itu dengan rajin menumbuk adonan dan memasukkannya kembali.
"Aku akan mengambil 5kg adonan kenyal."
[Menarik 5kg adonan kenyal dari gudang harta karun Kerajaan Pita Merah.]
"Oke. Tekan dengan lembut dan perlahan!"
Ucap Sejun sambil memasukkan adonan ke dalam mesin garaetteok manual yang dipegang Cuengi.
Krueng!
Setelah melakukannya beberapa kali, Cuengi dengan terampil mulai membuat garaetteok.
[Garaetteok Kenyal telah selesai.]
[Kemahiran Anda dalam Memasak Lv. 4 sedikit meningkat.]
[Karena efek memasak level 4, rasa dan efek garaetteok kenyal sedikit meningkat.]
Garaetteok telah selesai. Saat keterampilan Kelinci Hitam meningkat, kata 'sedikit' yang melekat pada deskripsi Garaetteok menghilang.
"Oke. Mari makan!"
Sejun memotong garaetteok menjadi potongan-potongan kecil dan memberikannya kepada beruang merah muda, Cuengi, dan kelelawar emas. Tentu saja, madu sangat penting untuk garaetteok, jadi dia mengeluarkan banyak madu juga.
"Ini, kalian makan ini."
Mmmm!
(Terima kasih atas makanannya!)
Minotaur hitam tidak menyukai tekstur kue berasnya, jadi mereka tidak memakannya. Sebaliknya, Sejun memberi mereka banyak batang tomat ceri.
Pada saat Sejun dan para hewan dengan gembira menyelesaikan camilan tengah malam mereka,
"Oh?! Ini Blue Moon!"
Blue Moon muncul di langit.
"Ayo mulai bekerja."
Sejun berdiri dan berkata. Mereka harus menyebar dan menemukan tanaman yang terkena dampak energi Blue Moon.
Kemudian,
"Ketua Park! Aku di sini, meong!"
Theo yang baru saja tiba, terbang menuju Sejun.
"Oh! Wakil Ketua Theo, selamat datang!"
"Meong?!"
Theo dipekerjakan segera setelah dia tiba.