GAVIANO [hiatus]

By LalapanFlashback

62.2K 3.3K 2.8K

Tidak terlintas dibenak Gavi,jika ia akan tinggal satu rumah bersama seorang gadis. Banyak cara yang Gavi lak... More

-00:Tyhrgang
-01:Inti Tyhrgang
-02:Hukuman
-03:Pembalasan
-04:Siapa dia?
-05:Cinta itu?
-06:Sadvibes
-07:Presentasi Versi Tyhrgang
-08:Boncel darimana?
-09:Cewek Nyusahin?
-10:Ditinggalkan
-11:Rencana Gavi
-12:Penculikan
-13:Berpura-pura?
-14:Mencari dan Hilang?
-15:First Time
-16:Surat Izin untuk Alna
-17:Hanya berpura-pura?
-18:Drunk and Kiss
-19: Begitu cepat?
-20:IPC dari Rifan
-21:Algaza
-22:Maling Mangga
-23: Mengetahui dan Cerai?
-24: Rasa Bersalah Gavi
-25: Ujian 🔞
-26: Kembali
-27: Gengsi Berarti Kurang Percaya Diri!
-29: Barbeque'an

-28:Algaza Berulah

1.5K 64 28
By LalapanFlashback

Tahun baru bab baru!!🌷❤️

Happy New Year Reyala!!🥳💗🦋

Hari ini Lala up! Soalnya sekarang Lala lagi seneng kwkwk.

Ohyaa, buat yang belum follow ig Lala follow sekarang juga yaw buat dapetin info² seputaran cerita Lala!! @thismangilaaa @inilalaaawp like postingannya juga!!

Happy Reading!!🌷💗🦋

——————

"Hai cewek!"

Rifan bersiul menggoda, cowok itu kini sedang berjalan di lorong sekolah bersama inti Tyhrgang. Sejak tadi Rifan dan juga Kenzo tak henti-hentinya menggoda adik kelasnya yang berpapasan dengan mereka.

Para siswi memekik heboh melihat kelimanya, apalagi Kenzo yang kini menyugar rambutnya dengan gaya slowmotion diikuti oleh Rifan yang menggulung baju seragam sekolahnya, hingga menampilkan otot-otot kekar miliknya. Simpulkan saja, mereka berdua tengah tebar pesona sekarang.

Beda dengan Gavi yang berjalan lurus kedepan dengan kedua tangannya yang dimasukkan kedalam saku celananya, diikuti oleh Lingga dan juga Rafin yang berjalan di belakangnya.

"Udah lama nggak ngeluarin jurus buayanya!" celetuk Rafin menatap kembarannya dengan tatapan mual.

Gavi terkekeh pelan mendengar itu, dirinya hanya menggeleng pelan tak habis pikir dengan sifat Rifan yang sudah seperti buaya itu.

"Hai neng Ilana lama nggak ketemu nih, makin cantik aja!" Rifan bersiul menggoda melihat Ilana yang berada dihadapannya.

Ilana, sang ketua osis itu menatap Rifan tajam. "Bacot lo! Nggak usah ngegoda gue, godaan lo nggak mempan!"

Usai mengatakan itu, Ilana melenggang pergi membuat Rifan menganga lebar. Jurus buayanya tidak mempan rupanya jika bersama ketua osis itu.

Kenzo, Rafin, dan juga Gavi tertawa terbahak-bahak. Ketua Tyhrgang itu menghampiri wakilnya, dengan tawa yang masih menggelegar membuat beberapa siswi terpana melihatnya.

"Rehat lo terlalu lama bung! Hingga dirimu dinilai sebagai pemula!" ujar Rafin masih dengan tawanya.

"Sialan lo, kembaran kagak ada akhlak!" maki Rifan kesal.

"Kembaran? Emangnya gue punya kembaran?" tanya Rafin bersandiwara.

"Punya di kebun binatang!" celetuk Lingga tiba-tiba.

"Lo kira gue hewan apa?" pekik Rifan tak terima membuat Gavi, Rafin, dan juga Kenzo semakin terbahak-bahak.

"Lo yang ngomong sendiri!" balas Lingga dengan santai.

"Sialan lo!" Rifan membuang mukanya kesal.

Cowok itu membelalakkan matanya, begitu menoleh ia melihat seorang cewek tengah berjalan dengan cowok yang menggendong gitar disebelah pundaknya.

"Oh my god! Gav, Gav!!" pekik Rifan heboh.

Mereka menghentikan tawanya, Gavi yang disebut namanya menoleh kearah Kenzo dengan bingung.

"Apasih? Lebay banget,"

Rifan menunjuk dua orang berbeda jenis kelamin itu, membuat seluruh Tyhrgang memandang kearah yang ditunjuk Rifan.

"I-itu Alna sama Alga? Buset? Parah tuh anak nggak ada kapok-kapoknya!" Rafin menggerutu kesal, padahal dirinya sudah pernah memberikan kata-kata motivasi yang sudah ia susun sedemikian rupa untuk menyadarkan diri Algaza.

Gavi mengepalkan tangannya kuat, ingin sekali cowok itu menghampiri istrinya yang sedang berbincang dengan Algaza.

"Samperin cok, jangan diem aja bego!" celetuk Rifan mendorong pundak Gavi.

"Biarin!" sahut Gavi membuat keempat temannya menatap cowok itu tak percaya.

"Lho kok? Itu bini lo anjing, nanti diembat tau rasa lo! Mau lo kelimpungan lagi gara-gara bini lo pergi? Masa iya gue harus beliin obat perangsang lagi buat lo, Gav!" cerocos Kenzo, mulutnya memang tidak bisa difilter.

Rafin menoyor kepala temannya itu dengan kesal, "Lo tuh, jangan muka lo doang di pakein filter, sekali-kali mulut lo juga difilter biar nggak kotor-kotor amat!"

"Mereka sahabat dari kecil, Alna, Alga, sama Alcy. Nggak mungkin dia embat Ala lagian dia udah sah sama gue, Ala juga udah skidipapap sama gue!" celetuk Gavi.

Kenzo mengernyit bingung, bahasa apa lagi itu? Kenapa dirinya tidak mengetahui bahasa gaul itu?

"Skidipapap? Bahasa apa lagi itu?" tanya Kenzo kepo.

Gavi menyeringai, "Istilah lainnya ena-ena!"

"Sial!"

—tyhrgang—

Algaza mengambil tangan Alna, cowok itu menatap dalam perempuan didepannya itu.

"Alna!" panggil Algaza dengan lembut.

"Kenapa kak Al?" tanya Alna memiringkan kepalanya.

Perempuan itu terkejut dengan perlakuan Algaza, ia dengan cepat menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Algaza.

"Jadi pacar gue ya?" pinta Algaza memelas.

"Hah?" Alna lagi-lagi terkejut.

"Gue sayang sama lo, Al! Gue suka sama lo dari kecil!" Algaza tak henti-hentinya menatap mata indah perempuan didepannya itu.

"Dari kecil? Kita kan baru kenal waktu aku pindah sekolah disini." sahut Alna bingung.

"Lo nggak inget, Al? Lo nggak inget gue? Gue ini sahabat kecil lo Alna! Kita sering bareng-bareng lo, gue, Cyva kita sering main bareng dulu! Tapi sejak lo kecelakaan, orangtua lo ngajak lo pindah ke Bandung dan kita nggak ketemu lagi," jelas Algaza.

Alna kembali dibuat bingung, perasaan dirinya tidak pernah kecelakaan sebelumnya. "Aku nggak pernah kecelakaan, waktu kecil aku pindah karena daddy sama mommy ada urusan pekerjaan di Bandung."

Algaza terkejut mendengar itu, apakah Alna tidak bisa mengingatnya? Apakah penyakit amnesia yang perempuan itu miliki membuat ia kehilangan ingatan masa kecilnya?

"Lo jangan boong, Al! Lo masih inget om Wildan sama tante Leya, dan bang Nada masa lo nggak inget gue?" tanya Algaza masih berusaha membuat Alna mengingatnya.

"Kok kak Al tau nama kedua orangtua aku? Kak Al juga bisa tau bang Nada?" Alna bertanya-tanya, sama sekali tidak mengingat kenangan masa kecilnya.

"Karena gue sahabat--"

"Sejauh apapun lo berusaha, Ala nggak bakalan inget!"

Suara itu membuat mereka berdua menoleh, Alna terkejut melihat Gavi berada disana. Perempuan itu menjadi was-was jika Gavi akan menghukumnya nanti, akibat ia tidak memberitau jika dirinya sedang bersama Algaza.

Gavi terkekeh kecil, cowok itu berjalan menghampiri Algaza dan juga istrinya. Ia mengeluarkan tangannya yang berada disaku celananya, cowok itu melipat kedua tangannya didepan dada.

"Udah berapa kali gue bilang kalo Alnaya Victorian itu pacar gue!" Gavi menekankan nama Alna.

"Namanya juga cocok sama gue! Gaviano Alister, Alnaya Alister! Otw jadi bini gue!" Gavi tersenyum menggoda kearah Alna.

Mendengar itu darah Algaza menjadi mendidih, harusnya bukan Alnaya Alister tetapi Alnaya Narendra! Pikir cowok itu sebelum melenggang pergi dari sana dengan tangan yang terkepal kuat.

Gavi menatap punggung tegap Algaza dengan remeh, cowok itu kemudian menatap Alna yang kini menunduk. Hal itu membuat Gavi terkekeh geli, sudah dipastikan Alna akan takut karenanya.

"Alnaya Alister, bagus juga!" Gavi terkekeh pelan sambil mendekat kearah Alna.

Dengan perlahan cowok itu menggapai kedua tangan Alna, cowok itu kemudian menautkan jari-jari mereka, hingga ia semakin mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Alna.

Alna tersentak kaget, dirinya mundur perlahan hingga tubuhnya terbentur benda keras dibelakangnya yang ternyata itu adalah tembok, yang sedang bekerjasama dengan suaminya itu hingga dirinya tidak bisa kabur sekarang.

"K-kak Ano ming-nggir!" pinta Alna dengan linglung.

Gavi tidak memperdulikan itu, dirinya mengukung tubuh Alna, cowok itu meletakkan kedua tangannya yang masih menggenggam tangan Alna ditembok.

Cowok itu menyeringai tipis sebelum mencium perempuan dihadapannya itu dengan tergesa-gesa ia melumatnya dan juga menyesap bibir manis Alna yang membuatnya gila belakangan ini.

"Buka coba mulutnya! Jangan ditutup kakak kan jadi susah!" ujar Gavi dengan nafas tergesa-gesa sama halnya dengan Alna.

Perempuan itu menggeleng takut, tidak mau menuruti perintah Gavi. Membuat cowok itu berdecak kesal.

"Ayolah Ala! Masa kakak harus maksa kamu terus? Bisa nggak sekali-kali biarin suaminya puas gitu!" gerutu Gavi sedikit kecewa.

Mendengar itu membuat Alna menunduk, benar juga yang dikatakan Gavi dirinya selalu seperti itu. Bukannya tidak menghargai Gavi sebagai suaminya, hanya saja Alna terlalu takut untuk melakukan itu.

Alna memejamkan matanya sebentar, gadis itu melepas genggaman tangan Gavi. Ia mulai melingkarkan kedua tangannya dileher suaminya itu, lalu mendekatkan wajahnya.

Dengan ragu-ragu ia memulainya, gadis itu mencium bibir tipis Gavi. Perempuan itu mencoba untuk melakukan apa yang Gavi pernah lakukan padanya.

"Nanti keburu bel!" ujar Alna dengan malu-malu menyerahkan bibirnya.

Gavi tersenyum senang, cowok itu memeluk pinggang Alna. Ia memulai permainannya, dengan sebelah tangan yang mulai nakal membuka kancing baju Alna, lalu tangannya masuk kedalam sana.

Hal itu membuat Alna terkejut, disela-sela ciumannya gadis itu mencekal tangan Gavi agar tidak terlalu jauh. Ini masih diarea sekolah, tidak sepatutnya mereka melakukan hal tidak senonoh seperti ini dilingkungan sekolah. Walaupun mereka sudah sah, tetapi setidaknya mereka harus tau tempat.

Alna mendorong dada bidang Gavi, hingga ciuman mereka terlepas. Perempuan itu menggeleng linglung.

"Jangan! Masih disekolah!"

Gavi tersenyum, cowok itu menjilat bibirnya yang terasa manis akibat lip balm yang digunakan Alna. Cowok itu mengangguk paham.

"Nanti dirumah lanjut ya?" ajak cowok itu menaik-turunkan alisnya.

"Up to you!" sahut Alna yang berjalan menjauh sambil mengancing baju bagian atasnya yang terlepas akibat ulah Gavi yang sangat agresif itu, ahh sial cowok itu benar-benar gila.

Mendapat persetujuan itu, Gavi bersorak heboh. Cowok itu dengan cepat menghampiri istrinya.

—tyhrgang—

"Eh liat deh ikannya sepi!"

Keempat inti Tyhrgang menoleh kearah Kenzo, kemudian menatap arah yang ditunjuk cowok itu. Kenzo menunjuk sebuah ikan yang berada disebuah aquarium berisi air.

"Hah sepi?" tanya Gavi tak mengerti.

Sepulang sekolah, kelima inti Tyhrgang berniat untuk melakukan barbeque kecil-kecilan dirumah yang Gavi tempati sekarang. Membuat mereka harus pergi ke mall untuk membeli bahan-bahan untuk barbeque-an nanti.

"Garame!" celetuk Kenzo sambil menunjuk ikan gurame yang berada di aquarium.

"Gurame kocak!" ngegas Rifan kemudian tertawa.

"Itu ada hewan lucu!" tunjuk Gavi kearah toko yang mereka lewati.

Inti Tyhrgang menoleh kearah yang ditunjuk oleh Gavi, terdapat merk brand terkenal di toko tersebut.

Melihat wajah kebingungan teman-temannya, Gavi tertawa. "Guccing!"

"Kucing bambwang!" seru si kembar barengan, diikuti dengan tawa Kenzo dan Gavi.

Mereka jika sudah seperti ini memang se-frekuensi, mereka itu sangat receh jadi jangan heran jika ada saja kelakuan konyol mereka yang membuat siapa saja tertawa melihatnya.

"Ken, Ken! Fotoin gue dong!" Rifan memberikan ponselnya kepada Kenzo.

Cowok itu kemudian berjalan ke salah satu patung manekin yang mengenakan setelan baju dan juga celana. Rifan berdiri disamping patung tersebut sambil bergaya sekeren-kerennya.

"Setengah badan, Ken! Biar lebih keliatan misterius sekaligus romantis!" ujar Rifan membuat Kenzo yang ingin memotretnya tertawa terbahak-bahak.

"Hahah sial, entah ini gara-gara kelamaan jomblo, atau gara-gara terlalu banyak cewek sampe-sampe patung manekin lo ajak foto, Fan!" Rafin tertawa melihat kelakuan kembarannya itu.

"Udah bosen gue foto sama cewek, sekali-kali foto sama patung manekin!" sahut Rifan sambil menyengir.

"Gila kata gue teh!" celetuk Gavi sambil tertawa pelan melihat kelakuan teman-temannya itu.

"Gilanya kan ketularan lo, paketu!" sahut Rafin.

"Sialan lo!"

—tbc—

Hii Reyala!!💗🦋

Harapan kalian di tahun ini apa?

Ada yang mau disampein buat Gavi sama temen-temennya?

See you di bab selanjutnya yaw!! Papaiiiyyy💗🌷🦋

Continue Reading

You'll Also Like

896K 36.3K 65
Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba - tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi...
2.8M 299K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.5M 6.7K 16
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
1.8M 86.8K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...