Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

43.3K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || ☁️
The Same Sky : Chapter 01 ☁️
The Same Sky : Chapter 02 ☁️
The Same Sky : Chapter 03 ☁️
The Same Sky : Chapter 04 ☁️
The Same Sky : Chapter 05 ☁️
The Same Sky : Chapter 06 ☁️
The Same Sky : Chapter 07 ☁️
The Same Sky : Chapter 08 ☁️
The Same Sky : Chapter 09 ☁️
The Same Sky : Chapter 10 ☁️
The Same Sky : Chapter 11 ☁️
The Same Sky : Chapter 12 ☁️
The Same Sky : Chapter 13 ☁️
The Same Sky : Chapter 14 ☁️
The Same Sky : Chapter 15 ☁️
The Same Sky : Chapter 16 ☁️
The Same Sky : Chapter 17 ☁️
The Same Sky : Chapter 18 ☁️
The Same Sky : Chapter 19 ☁️
The Same Sky : Chapter 20 ☁️
The Same Sky : Chapter 21 ☁️
The Same Sky : Chapter 22 ☁️
The Same Sky : Chapter 23 ☁️
The Same Sky : Chapter 24 ☁️
The Same Sky : Chapter 25 ☁️
The Same Sky : Chapter 26 ☁️
The Same Sky : Chapter 27 ☁️
The Same Sky : Chapter 28 ☁️
The Same Sky : Chapter 30 ☁️
The Same Sky : Chapter 31 ☁️
The Same Sky : Chapter 32 ☁️
The Same Sky : Chapter 33 ☁️
The Same Sky : Chapter 34 ☁️
The Same Sky : Chapter 35 ☁️
The Same Sky : Chapter 36 ☁️
The Same Sky : Chapter 37 ☁️
The Same Sky : Chapter 38 ☁️
The Same Sky : Chapter 39 🍑
The Same Sky : Chapter 40 END ☁️

The Same Sky : Chapter 29 ☁️

929 221 96
By AyyaKanawut

Gema menuruni tangga dengan pelan, mata nya menatap ke arah ruang tamu ada langit yang duduk disana mengobrol dengan Papanya. Senyum Gema terlihat, langit sangat tampan dan Gema tidak bohong.

Gema berjalan menghampiri langit dan sang papa, langit yang merasakan kehadiran Gema mulai menoleh dan melihat senyum langit terlihat. "Selamat sore," sapa Langit memiringkan kepalanya dengan tatapan lembut pada Gema. "Sore juga pacar," jawab Gema tanpa malu.

"Hadeh-hadeh gak lihat papa disini?" tanya sang papa pada Gema, Gema terkekeh dan duduk di samping Langit. Gema memeluk lengan langit dan menyandarkan kepalanya di sana, Gema melihat papa nya lagi. "Papa jangan Gitu,  aku kan cuma sapa langit aja."

"Dasar anak papa Bucin, yaudah langit hati-hati di jalan kalau ada apa-apa segera kabari papa." Langit menganggukkan kepalanya pelan, papa Gema menepuk pundak langit. Memang papa Gema meminta langit memanggilnya papa juga, jadi sudah tidak asing panggilan papa itu di dengar.

"Hati-hati jangan menyusahkan langit, anak papa ini manja nya belum ilang soalnya." Sang papa memberikan nasihat dengan menjawil hidung Gema, Gema cemberut dan mengangguk semangat. "Tidak akan menyusahkan langit, anak papa ini kan Baik." Sang papa terkekeh dan mengangguk pelan.

Papa Gema ijin dan meninggalkan kedua orang Bucin itu, Langit melihat ke arah Gema. "Berangkat sekarang?" tanya Langit dan Gema menganggukkan kepalanya, langit beranjak dan langsung menuntun Gema.

Sore ini hingga sedikit larut mereka akan berjalan-jalan berkeliling kota, besok langit harus berangkat karena lusa dirinya sudah pergi ke Kota Lain untuk melanjutkan Mimpi nya.

Langit sengaja mengajak Gema berjalan-jalan hari ini karena Ingin meluangkan waktu lebih banyak untuk kekasih manisnya ini, Gema pasti ikut karena papa nya pun ikut hanya saja langit ingin menikmati waktu berdua.

Langit menggunakan motor seperti biasa, Gema tidak masalah memakai kendaraan apapun asalkan bersama Langit Gema sudah senang. Pria tampan itu mengambil Helm milik Gema dan memasangkan Helm nya di kepala Gema, Setelah Terkunci Langit tersenyum.

Langit mulai naik ke atas motornya dan melakukan Hal yang sama seperti tadi, Langit menoleh ke arah Gema membantu Gema untuk naik ke atas motor besarnya. Gema memeluk langit dari belakang, Langit terkekeh kecil.

"Siap?" tanya Langit dan Gema mengangguk, Langit menyalakan mesin motornya dan motor itu melaju dengan pelan ke arah pintu Gerbang yang sudah di bantu Buka kan oleh satpam di rumah Gema.

"Kita mau ke mana Langit?" tanya Gema penasaran. "Ke suatu tempat yang pasti Lo bakal seneng ke tempat ini," jawab Langit dan Gema menganggukkan kepalanya paham.

Langit mengambil tangan Gema dan membuat Gema semakin memeluk pinggang nya. "Pegangan yang kuat, gue mau ngebut sayang." Gema mengangguk paham, motor langit kembali melaju kali ini kecepatan nya bertambah.

Motor besar Langit membelah jalanan Ibu kota, langit tersenyum di balik kaca Helm nya. Entah lah, langit tidak pernah membayangkan akan memiliki kekasih pada Akhirnya.

Gema, hanya Gema yang berhasil meruntuhkan tembok pertahanan yang langit buat Sekokoh mungkin. Gema sudah melihat Titik terlemah langit, dan sepertinya hanya Gema yang tau akan hal itu.

Langit akan berusaha untuk Gema selalu menjadi Miliknya saja hingga akhir nanti. 

☁️☁️☁️

"Langit ini masih jauh?" tanya Gema yang sudah mulai lelah berjalan, langit yang sedang menuntun anak manis itu langsung menoleh. "Sebentar lagi sayang, sabar okey?" Pinta Langit dan Gema mengangguk paham.

Gema melihat tangannya yang daritadi langit tuntun entah akan di bawa kemana Gema ini tapi yang pasti dari parkiran Gema dan langit berjalan, Gema sangat lelah sudah sering mengeluh tapi langit mengatakan sebentar lagi.

"Sabar ya sayang," pinta Langit dan Gema mengangguk kecil, Gema menghela napasnya pelan. Gema harus bersabar seperti apa yang langit ucapkan, Gema mengikuti langkah kaki pria tampan nya ini. 

Walaupun berjalan daritadi langit tidak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Gema, memang pria itu sangat manis jika sudah menjadi kekasih. Senyum Gema merekah, malu tapi hatinya senang.

"Lihat sayang," ucapan itu membuat Gema mengalihkan tatapannya dan melihat ke arah yang langit tuju, mata Gema berbinar. "Langit!!" Seru Gema membuat langit terkekeh.

"Indah banget langit, kenapa Tidak bilang kita kesini jika tau aku gak akan ngeluh karena aku seneng!" Seru Gema pada Langit, Langit menarik tangan Gema membuat Gema berdiri di sampingnya.

"Ini tempat favorit gue sayang, dan cuma Lo yang gue ajak kesini." Gema menoleh ke arah pria tampan itu. "Hum... Apa disini menenangkan Langit?" tanya Gema.

"Tentu saja sayang, disini tuh tempat paling sejuk yang pernah gue temui." Langit menjawab dan Gema menganggukkan kepalanya paham. "Kalau kangen sama mama juga gue pasti datang ke tempat ini," lanjut langit lagi.

"Duduk disana sayang," ajak langit dan Gema mengikuti kemana langit menuntunnya, Gema duduk bersama langit mata anak manis itu tidak sengaja melihat sesuatu yang indah. "Langit sebentar!" Seru Gema beranjak dari duduknya.

Langit melihat Gema yang berjongkok di satu tempat dan seperti sedang memetik sesuatu, Langit melihat Gema membawa bunga berukuran kecil.

Gema duduk di samping langit dan memperlihatkan bunga itu lagi. "Cantik kan langit?" tanya Gema dan langit menggengam tangan Gema untuk melihat bunga itu.

"Cantik, kayak Lo." Langit berucap dengan melihat ke arah Gema, Gema terkekeh kecil. "Terimakasih langit," ujar Gema mengucapkan terimakasih karena sudah memuji nya.

"Coba gue minta bunga nya," pinta Langit dan Gema memberikan Bunga itu pada Langit, Langit mengambil dan melihat tangkai bunga nya. Gema terkejut ketika tangan Langit menghampiri kepalanya.

Langit merapikan rambut Gema dan memasangkan bunga itu, Langit terkekeh dirinya kira bunganya akan terjatuh ternyata tidak. "Lebih cantik di rambut Lo sayang," ujar Langit, Gema dengan pelan memegang kepalanya.

"Sebentar gue foto." Langit mengeluarkan ponselnya dan memotret rambut Gema, Gema tersenyum tipis. Langit memperhatikan foto itu, Langit melihat Gema lagi. "Cantik kan pacar gue?" tanya Langit pada Gema.

"Tidak! Dia Ganteng, lihat lah." Gema tidak setuju tapi langit malah terkekeh. "Lo doang yang bilang Ganteng, coba tanya orang pasti bilang Lo Cantik." Gema cemberut saat langit berbicara seperti itu.

"Langit jangan menyebalkan," ujar Gema Tidak melihat ke arah langit. "Salting ya?" tanya Langit dan Gema mendengus kesal.

"Tidak, ish!! Jangan menyebalkan di bilang!" Gema memukul pundak Langit tapi Langit malah terkekeh kecil, Gema sangat lucu Langit lihat ini. "Lo lucu banget sayang."  

☁️☁️☁️

Gema memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus hingga mengenai tubuhnya sendiri, pelukannya Gema eratkan di punggung langit.

Mereka di jalan pulang sekarang setelah menghabiskan waktu bersama, Langit yang mengajak karena Takut terlalu malam dan Gema kedinginan karena jalan menuju pulang jika malam itu sepi.

Daripada mengambil resiko lebih baik dirinya mengajak pulang lebih awal, jalanan masih Ramai karena tidak terlalu sore masih pukul 5 sore saja. "Langit," panggilan itu membuat langit berdehem kecil.

"Kita sama-sama terus kan?" tanya Gema dan langit tanpa ragu menganggukkan kepalanya. "Misalnya itu gak terjadi Gimana?" tanya Gema dan langit menggelengkan kepala.

"Harus terjadi, Gue kan pernah bilang sama Lo. Gue pengen punya keluarga bahagia dan itu sama Lo doang gak mau sama yang lain, gue ganteng Lo juga jadi anak kita double Cakepnya." Gema terkekeh mendengar ucapan Langit. "Langit percaya diri sekali, memang langit ganteng?" tanya Gema menggoda Langit.

"Jelas gue ganteng," jawab Langit dan Gema menusuk pipi Langit pelan. "Dasar, percaya diri tingkat dewa!" Seru Gema hal itu membuat Langit terkekeh kecil.

"Harus sama gue ya sayang, soalnya gue jatuh cinta sama Lo beneran." Langit mengulangi ucapannya dan Gema menganggukkan kepala. "Iya langit jelek, Kita sama-sama terus sampai langit jadi Seorang musisi seperti yang langit mau!"

"Dan Lo bakal jadi pacarnya artis nanti," jawab Langit, Gema terkekeh dan mengangguk. Entah lah Gema membayangkan sudah terlalu jauh, Pasti banyak sekali Fans Langit nanti mungkin ada yang suka dengan Gema ada juga yang tidak menyukai Gema.

"Yang penting sekarang, Lo harus tetep ada di samping gue Okey?" Langit berucap dengan mengusap paha Gema, Gema mengeratkan pelukannya. Itu pasti, Gema akan selalu mengusahakan Hal itu karena Gema sangat ingin melihat pertumbuhan langit dan kesuksesan langit nantinya.

"Gue sayang banget sama Lo," ujar Langit membuat Gema tertawa Manis. "Aku juga Sayang langit," jawan Gema tidak mau kalah, mereka tertawa bersama.

Mereka mengobrol hal yang akan datang dan mereka yakin itu akan terjadi suatu saat nanti hanya perlu menunggu Waktu saja, langit dan Gema akan berada di titik sana.

DORR!!!

DOR!!

Gema dan langit terkejut ketika ada suara pistol yang mengenai Ban motor langit, di depan dan belakang. Motor langit benar-benar tidak bisa seimbang karena Hal itu, Langit membanting Motornya Ke kiri.

BRAKKKKKK!!!

BRUKKKKKK!!!

PRANG!!!!!

Tubuh langit terseret bersama Motornya sedangkan Gema terpental Cukup jauh dari arah Bantingan Motor itu, Helm yang di kenakan oleh keduanya Hancur karena terbentur oleh Aspal dengan kencang.

Langit menahan rem dan membuat motor itu berhenti dengan menyamping, kaki nya terjepit dan langit masih memiliki sisa kesadaran. "Gema," panggil langit dengan pelan.

Langit melihat sebuah mobil jeep berwarna hitam berhenti di samping Tubuh Gema, samar-samar Langit melihat dua pria turun dari sana. "AHHHKKKKK!!! GEMA!! BANGSATT!!! JANGAN BAWA GEMA!!" Langit berteriak di sisa kesadaran dengan berusaha menendang kaki nya yang terjepit.

Salah satu pria bertubuh besar itu mengangkat Gema dan menggendong Gema bridal style membawa Gema masuk ke dalam mobil, langit bisa melepaskan dirinya dari motor itu.

Langit tidak menyadari pelipisnya mengeluarkan darah, Langit tidak sampai karena mata nya memburam dan ambruk tiba-tiba. Gema di bawa oleh pria-pria bertubuh besar dan hanya menyisakan langit di jalanan sepi ini, Langit menutup matanya perlahan.

Kurang baik apa aku ini woy? Udah nih double update Terimakasih banyak semuanya, semoga suka yaaa sama manis-manis terakhirnya ini sebelum tamat hehe...

Aku mau minta pendapat kalian deh, mohon dong kasih aku pencerahan. Di salah satu akun author lain, ada yang komen seakan dia membela orang-orang yang susah banget kasih apresiasi berupa vote atau komen. Menurut kalian hal itu bener gak? Vote dan komen itu hak pembaca katanya, tapi disini kan kita gak pake Hak atau kewajiban pake nya apa? Saling menghargai, author menghargai kalian dengan ngasih bacaan di Wattpad yang bahkan menguras isi kepala demi kalian bisa baca dan nikmati nah sebagai gantinya kalian kasih vote dan komen ke author itu, menurutku itu setimpal sih. Kalian bahagia dengan tulisan, kami penulis bahagia dengan vote dan komen kalian. 

Bahkan dia mengatakan author itu ada yang mental baja atau gampang down, menurutku bukan kesana kita harus lari yakan? Dia bisa berpendapat kayak gitu karena dia gak tau se Ovt apa seorang penulis kalau cerita view nya lebih rendah dari biasanya selain mikirin alur kita penulis juga mikirin respon kalian dan saran kalian juga.

Ada kalimat gini loh ; semua penulis hanya ingin karya nya di hargai.

Itu bener! Aku salah satunya, kalian semua disini baik banget jangan sampe kayak orang itu yaaa dan semoga aja dia gak mampir di lapak ku juga, komentar nya itu bener-bener menyepelekan kita sebagai seorang penulis abal-abal ini.

Segitu aja deh unek-unek ku, aku sebenarnya gak mau ribut cuma sebagai penulis aku juga sakit baca kalimat dia itu. Cuma minta di vote aja, ucapannya sampe segitunya gimana kalau penulis minta uang 10M? Wkwk

Okey lah

Jangan lupa ramein ceritanya yaa

Vote dan Komen jangan lupa

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

477K 5K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
298K 26.7K 58
Bagaimana jika kamu menyelamatkan anak dari orang yang tidak kamu kenal?? Dan kamu akhirnya mengurus anak itu. 24 Januari 2022 •Mewgulf •Louisevian P...
my husband By siska

Teen Fiction

24.5K 964 18
gus dan ceo menikah? what? mana sama sama cowo lagi what? ayolahini tidak lucu bagai mana bisa mereka-anjir muhammad alian hasanur adalah gus di sala...
147K 12.8K 56
TERSEDIA DALAM BENTUK PDF. MIWERLAND SEKALA CAKRABUANA Sekala itu batu, jarang berbicara bila tidak terlalu penting, berandalan, sering tawuran. Tapi...