Theo, yang tergantung di lutut Sejun, mengibaskan bulunya saat melihat Iona keluar dari pintu penyimpanan yang kosong.
'Kenapa Iona keluar dari sana, meong?!'
Theo, yang mengira telah meninggalkan Iona di lantai 99 menara.
'Sistem menara tidak ada gunanya, meong!'
Sementara Theo sangat marah dengan celah besar dalam sistem menara,
"Itu bagus!"
Sejun senang menemukan celah bahwa meskipun dia tidak menunjuk bawahannya, jika mereka berada di dalam ruang penyimpanan kosong, mereka dapat bepergian bersama. Sekarang dia punya cara untuk mengambil lebih banyak bawahan ketika peringatan hijau muncul.
Sementara Sejun senang,
Whoosh. Whoosh.
Belalang Ungu mulai terbang menuju Sejun dan para hewan. Mereka ada di sana untuk membunuh musuh yang muncul di tempat penetasan mereka.
Namun,
"Petir Kyoo-Giga!"
Di pihak mereka, mereka memiliki Iona, penyihir penghancur. Petir biru yang keluar dari jari manis Iona menyerang belalang ungu.
Crackle.
Petir biru menyebar dalam rantai, memanggang Belalang Ungu di sekitarnya hingga kekuatannya habis. Dalam sekejap, semua Belalang Ungu yang terlihat di depan Sejun telah tumbang.
[Penjaga Iona telah...]
...
..
.
Pesan untuk mendapatkan pengalaman berlalu terlalu cepat untuk dibaca.
Namun, Sejun tidak bisa bergembira begitu saja.
[Kamu telah naik level.]
[Anda telah memperoleh 1 status bonus.]
[Anda telah mencapai batas kenaikan level harian maksimum sebanyak 10 kali.]
[Sampai satu hari berlalu, Anda tidak dapat memperoleh pengalaman apa pun selain pengalaman yang Anda peroleh secara langsung.]
"Apa?! Lalu bagaimana dengan pengalaman yang baru saja aku peroleh?"
Sejun terkejut melihat pesan itu. Pengalaman yang memungkinkan dia untuk langsung menaikkan levelnya hingga level 50 dan memungkinkan dia melakukan pencarian pekerjaan telah sia-sia.
"Aku tidak tahu akan ada batasan seperti itu..."
Ini adalah informasi yang tidak diketahui oleh sebagian besar hunter di bumi. Tentu saja tidak. Mereka tidak pernah memiliki kesempatan untuk menaiki bus premium seperti itu¹.
"Tidak ada pilihan. Ayo mundur sekarang!"
Daripada melawan, Sejun memutuskan untuk kembali ke habitat Katak Permata. Bahkan jika dia berjuang keras di sini, dia tidak akan mendapatkan banyak pengalaman.
Jadi dia hanya berencana menjaga tempat ini dan menunggu hari berlalu. Dengan menjaga tempat ini, dia bisa mencegah kepunahan Katak Permata, membunuh dua burung dengan satu batu.
"Teman-teman, kumpulkan daging."
Sejun menyuruh hewan-hewan yang masuk ke dalam mengumpulkan tubuh Belalang Ungu. Aroma ayam panggang yang tercium saat sihir petir Iona menggoreng belalang tadi merangsang kelenjar ludah dan inspirasi kuliner Sejun.
Kemudian,
Clank.
Dia membuka ruang penyimpanan yang kosong, mengeluarkan 20 helai Daun Bawang Kokoh, dan menanamnya di pintu masuk agar Belalang Ungu tidak bisa masuk dengan mudah, dan memasuki habitat Katak Permata.
"Tapi dimana ini?"
Iona, melihat sekeliling, bertanya tentang lokasi mereka.
"Ini habitat Katak Permata di lantai 67 menara, meong! Kami di sini untuk mencegah kepunahan katak permata, meong!"
"Katak Permata?"
"Itu benar. meong! Izinkan aku memperkenalkanmu pada Katak Permata, meong!"
Theo yang mewaspadai Iona namun tetap bersedia menampungnya, menjawab pertanyaan Iona.
Sementara itu, Sejun sedang memotong daging Belalang Ungu yang dibawa dari luar untuk dimasak.
"Mari kita lihat."
Beberapa yang pertama kali terkena serangan Iona hangus seluruhnya dan tidak bisa dimakan, tapi Belalang Ungu yang terkena saat energi petir rendah hanya sedikit terbakar di bagian luarnya.
Berkat itu, bagian dalamnya sudah dimasak sebelumnya seperti parboil, sehingga nyaman untuk dimasak dan cepat dimakan.
"Pertama, aku perlu mengeluarkan daun bawang detoksifikasi."
Clank.
Sejun membuka ruang penyimpanan kosong dan masuk ke dalam.
"Wow... luasnya."
Penyimpanan kosong yang ditingkatkan Iona jauh lebih besar dari sebelumnya, tidak sebanding dengan ukuran sebelumnya. Itu cukup besar untuk memuat tiga minotaur hitam jika mereka meringkuk.
"Ini dan... ini."
Sejun keluar dengan membawa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak di dalam panci.
Kemudian,
Swoosh.
Dia memotong daging Belalang Ungu menjadi ukuran yang layak dan mengiris daging di tengahnya untuk diisi dengan daun bawang detoksifikasi untuk menetralkan racun.
Setelah membuat sepuluh potong daging isi daun bawang,
"Cuengi, buatkan aku ranting yang tipis dan panjang."
Sejun memanggil Cuengi yang ngiler saat menonton.
Kreung!
Berpikir bisa memakan sesuatu yang enak, Cuengi sangat kooperatif. Cuengi memasukkan kekuatannya ke dalam cabang Ent yang rusak, membentuknya menjadi bentuk yang diinginkan Sejun.
"Bagus."
Poke. Poke.
Sejun menusukkan potongan daging ke dahan yang dipegang Cuengi dan meletakkan dahan tersebut di atas dudukan yang terbuat dari tumpukan batu. Cabang tersebut digantung sekitar 20cm di atas api.
"Sekarang tinggal dibalik sesekali saja agar matangnya merata. Mengerti?"
Kreung!
Cuengi mengangguk mendengar perkataan Sejun. Kali ini pemasakan tidak menggunakan api langsung, melainkan api tidak langsung, sehingga menghasilkan sensasi seperti ayam panggang.
Bisa disebut Belalang Ungu Panggang.
Saat itu,
Gurgle.
Perutnya mengirimkan sinyal meminta makanan. Kalau dipikir-pikir lagi, dia bahkan belum menyelesaikan makanannya di lantai 99 menara.
Namun karena Belalang Ungu Panggang tidak langsung dipanaskan, maka perlu waktu untuk memasaknya. Dia membutuhkan hidangan lain untuk menghilangkan rasa laparnya.
"Theo, bisakah kamu memotongnya hingga halus?"
Sejun bertanya pada Theo yang kembali sambil menunjuk daging Belalang Ungu dan bahan-bahannya. Iona tidak terlihat.
"Dimengerti, meong! Serahkan padaku, meong!"
Swish.
Theo mengeluarkan cakarnya dan mencincang halus daging dan bahan-bahannya.
"Terima kasih."
'Fiuh. Sudah kuduga, President Park membutuhkanku kan? meong'
Theo bergelantungan di lutut Sejun, menikmati kebanggaan atas ucapan "Terima kasih" Sejun.
Plop.
Sejun memasukkan daging Belalang Ungu, kentang, dan daun bawang yang telah dipotong Theo ke dalam panci, membumbuinya dengan garam, dan mulai mendidih. Itu adalah sup SeP.
"ChuChu, bantu aku."
Untuk mempersingkat waktu memasak, Sejun meminta ChuChu memperkuat apinya.
Pi Ppi!
Saat ChuChu pergi ke kompor dan menggunakan sihir api,
Fwoosh.
Intensitas api semakin meningkat.
Bloop, bloop.
Semakin lama mendidih, warna kuahnya berubah menjadi ungu.
Kemudian,
[Sup Kentang SeP Ungu sudah siap.]
[Kemahiran Anda dalam Memasak Lv. 4 meningkat secara signifikan.]
Sejun memeriksa pilihan hidangan yang sudah selesai.
[Sup Kentang SeP Ungu]
→ Daging Belalang Ungu yang diiris tipis, Daun Bawang Detoksifikasi, dan Kentang Listrik direbus bersama dalam waktu lama, memadukan semua bahan secara harmonis dan meningkatkan semua efeknya.
→ Daun Bawang Detoksifikasi menetralkan racun ekstrim dalam daging Belalang Ungu, meningkatkan efek konsumsi dan membuat daging lebih empuk.
→ Karena efek Detoksifikasi Daun Bawang, masakan tidak mudah rusak.
→ Rasanya sedikit membaik.
→ Saat dikonsumsi, Kekuatan meningkat sebesar 10,5 selama 30 menit (karena efek Memasak Lv. 4, Kekuatan meningkat sebesar 0,5).
→ Merasa kenyang selama 4 jam.
→ Masak: Petani Menara Park Sejun
→ Tanggal kedaluwarsa: 30 hari
→ Nilai: C+
Pilihan hidangannya lebih baik daripada saat dia menggunakan daging Belalang Merah.
"Teman-teman, ayo makan."
Sejun memanggil hewan - hewan itu.
Namun, ekspresi hewan saat melihat warna supnya kurang bagus. Itu adalah ungkapan yang mengatakan, "Jangan bermain-main dengan makanan."
Tentu saja Cuengi yang mau makan apa saja tidak peduli.
Krengi!
Cuengi meneguk sup yang diberikan Sejun dalam satu tegukan.
Buzz, buzz.
Hewan-hewan mulai berdiskusi bagaimana mereka akan memakan sup ungu itu.
"Aku tidak akan memakannya, meong."
Theo, seorang pecinta ikan, mengutarakan pendapatnya untuk tidak memakannya.
Squeak!
Kelinci hitam menyarankan makan dengan mata tertutup.
"Kita bisa menggunakan sihir ilusi."
Iona menyarankan untuk membodohi otak mereka dengan sihir ilusi.
Pi Ppi!
ChuChu menyarankan untuk menggunakan sihir pengubah warna.
Gulp. Kreung!
Sementara itu, Cuengi meneguk supnya dan menyerahkan mangkuk kosongnya kepada Sejun yang sedang memakan supnya. Ini sudah merupakan pengambilan kelima kalinya.
"Segera ambil keputusan. Jika kamu terus begini, tidak akan ada lagi yang tersisa untukmu. Dan itu jauh lebih enak dari yang kamu kira."
Sejun mengajak hewan-hewan itu berdiskusi dan memberi Cuengi mangkuk lagi.
"Makan saja."
Thump.
Pi Ppi.
Hewan-hewan yang gagal mempersempit pendapatnya, masing-masing mulai memakan sup ungu dengan caranya masing-masing.
Kemudian,
"Aku ingin Churu, meong."
Theo, yang toh tidak mau makan supnya, naik ke pangkuan Sejun dan menanyakan Churu.
"Baiklah."
Rip.
Sejun merobek bungkusan Churu dan menyerahkannya pada Theo.
Chomp, chomp, chomp.
Saat makan hampir selesai, aroma ayam panggang meresap ke dalam gua. Itu karena Belalang Ungu Panggang.
"Apakah sudah matang sepenuhnya?"
Saat Sejun mendekati Belalang Ungu Panggang,
[Kamu telah mencapai prestasi membuat Belalang Ungu Panggang untuk pertama kalinya di Menara.]
[Resep Belalang Ungu Panggang terdaftar di Memasak Lv. 4.]
[Kemahiran Anda dalam Memasak Lv. 4 meningkat pesat.]
[Efek khusus: Resistensi Racun Lebih Rendah ditambahkan ke Belalang Ungu Panggang karena efek Memasak Lv. 4.]
Tepat pada waktunya, hidangannya selesai.
"Resistensi Racun Lebih Rendah?"
Hanya dengan mendengar namanya, dia merasa tahu apa itu. Sejun memeriksa hidangan yang sudah selesai.
[Belalang Ungu Panggang]
→ Daun bawang detoksifikasi dimasukkan ke dalam daging Belalang Ungu dan dipanggang dalam waktu lama dengan api tidak langsung sehingga tidak berminyak tapi gurih.
→ Berkat keahlian memasaknya, daging Belalang Ungu dan daun bawang detoksifikasi di dalamnya dimasak dengan baik, membuat daging empuk dan lezat.
→ Daun bawang detoksifikasi telah mendetoksifikasi racun dalam daging Belalang Ungu.
→ Efek khusus: Resistensi Racun Lebih Rendah
→ Masak: Petani Menara Park Sejun
→ Tanggal Kedaluwarsa: 15 hari
→ Nilai: C+
"Teman-teman, coba ini."
Mungkin karena mereka sudah mencicipi sup ungu, hewan-hewan itu mulai memakan Belalang Ungu Panggang tanpa ragu-ragu.
Saat hewan-hewan itu memakan Belalang Ungu Panggang, baunya memenuhi gua dan mulai menyebar ke luar.
Dan itu menyebabkan situasi yang tidak diinginkan.
Belalang Ungu, yang sedang memakan mayat kerabatnya di dekat habitat Katak Permata, terbunuh oleh serangan Iona, mencium bau daging yang menyebar ke luar gua.
Whirrrr, Rrrrr
Belalang Ungu mulai berkumpul di celah celah yang merupakan habitat Katak Permata dan memiliki pintu masuk yang sulit terlihat, mengikuti baunya.
[Tanamanmu telah membasmi hama.]
[Anda telah memperoleh 1 poin pengalaman.]
[Tanamanmu telah membasmi hama.]
[Anda telah memperoleh 1 poin pengalaman.]
...
..
.
[Daun Bawang Kokohmu layu karena racun.]
"Hah?"
Saat Sejun sedang mencari senjatanya karena pesan yang tiba-tiba itu,
Whirrrr, Rrrrr.
Ratusan Belalang Ungu masuk ke dalam gua.
"Secepat ini?"
Sejun buru-buru mengambil belati dan kapak tangan.
Saat itu,
"Kyoot Kyoot Kyoot. Sejun, buka penyimpanan kosong dan teriak 'Bekukan penyimpanan' saat Belalang Ungu masuk!"
Iona melangkah maju dan berkata.
Creak.
Mendengar kata-kata Iona, Sejun membuka ruang penyimpanan kosong menuju Belalang Ungu,
Whirrrr, Rrrrr.
Belalang Ungu pergi ke tempat penyimpanan kosong sendirian untuk memakan hasil panen di dalamnya.
Kemudian,
"Bekukan penyimpanan."
Seperti yang Sejun katakan,
Whoosh.
Angin kencang tercipta dari ruang penyimpanan kosong, mulai menyedot Belalang Ungu yang masuk.
[Menyimpan Belalang Ungu di dalam freezer.]
[Belalang Ungu akan memasuki hibernasi.]
[Jika Belalang Ungu tidak dibasmi dalam waktu 10 jam, mereka akan mati kedinginan.]
...
..
.
[5% ruang terisi.]
...
..
.
Belalang Ungu dibekukan dalam es batu dan ditumpuk di sudut ruang penyimpanan kosong. Mereka belum mati, jadi dia bisa menghabisinya nanti dan mendapatkan poin pengalaman.
"Kyoot Kyoot Kyoot. Bagaimana itu? Aku masih punya sisa sihir, jadi aku menambahkan fungsi baru!"
Kata Iona dengan bangga.
"Iona, kamu luar biasa! Apakah kamu ingin kacang panggang?"
"Kyoot Kyoot Kyoot! Ya!"
Sejun menyerahkan kacang panggang yang dia panggang di lantai 99 Menara kepada Iona, yang telah melakukan pekerjaan luar biasa.
"Kyoot Kyoot Kyoot. Terima kasih!"
Iona, dengan mata bersemangatnya, mengulurkan kedua tangannya untuk menerima kacang panggang dan dengan hati-hati memasukkannya ke dalam saku spasialnya. Dia terlalu kenyang untuk memakannya sekarang.
'Itu berbahaya, meong.'
Theo merasakan krisis melihat Sejun memuji Iona. Posisinya dalam bahaya.
Tetapi,
'Puhuhut. President Park tidak punya pilihan selain menyukaiku, meong!'
Untungnya, Theo memiliki sesuatu yang bisa dipercaya. Theo mengeluarkan batu permata berwarna pelangi yang dia temukan saat berkeliaran di sekitar habitat Katak Permata dari tasnya.
*****
Catatan TL:
1) Referensi metaforis pada metode leveling unik Sejun dengan bantuan hewan.