halo guys!
penasaran kelanjutan dari part sebelumnya ga?
Cuz baca 👇
Happy Reading
.
.
.
.
Aishella sekarang sedang bersama seorang lelaki duduk di sebuah kursi dan menunggu makanan datang. Mereka sedang berada di pasar malam. Aish sebenarnya mulai curiga pada lelaki itu. Bukannya menemui Rina, dia malah di ajak untuk makan. Sampai akhirnya makanan pun datang berserta seorang laki-laki lain yang menghampiri Aish.
"Kak, kok Rina ngga ada di sini? kaka boong?" tanya Aish
"Halo Aish? Lo ingat gua?" tanya Laki-laki yang baru datang itu
Aish menatap lelaki itu dan memicingkan matanya. Dia berusaha mengingat siapa lelaki di depannya. Akhirnya Aish teringat, lelaki itu adalah orang membantu dan menemaninya berbelanja di mall beberapa hari yang lalu.
"Kak langit?"
"Wah rupanya lo ingat nama gua."
"Kaka ngapain di sini? bentar-bentar kalian berdua bersekongkol buat nyulik Aish?" tanya Aish, kini posisinya dia bangun dari duduknya. Aish mulai takut dan cemas. Dia hendak pergi namun tangannya di tahan oleh Langit.
"Eh tenang-tenang, gua engga bermaksud nyulik lo. Gua cuma mau main bareng lo aja." ucap Langit dengan santai
Langit menarik tangan Aish hingga Aish kembali duduk di tempatnya. Langit memberi perintah agar temannya, lelaki yang mengaku saudara Rina tadi untuk pergi. Kini tinggal Aish dan langit yang sedang duduk bersama. Langit melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Aish. Tangan sebelahnya terangkat untuk menopang dagu. Kepalanya menghadap kepada Aish, tatapan langit seakan dia sudah jatuh cinta dengan gadis di depannya itu.
"Lo cantik" gumannya
Merasa dirinya menjadi pusat tatap Langit, Aish memalingkan wajahnya. Dia binggung bagaimana caranya pulang sekarang. Dia tidak tahu jalan pulang dan tidak bisa memesan taksi online karena ini sudah larut malam. Aish memalingkan wajahnya kembali, menatap Langit.
"Kak Langit ngapain ngajak aku ke sini? nanti temen ku nyariin gimana, Aish mau pulang sekarang." ucapnya
"Tenang nanti gua anterin pulang. Untuk temen lo, pastinya dia juga udah pulang. Mending sekarang lo makan sama gua. Udh dingin tuh mie nya." ucap langit sembari mulai menyeruput mie yang telah dia pesan
Aish binggung dengan keadaannya sekarang. Dia bahkan tidak terlalu mengenal Langit. Aish juga merasa tidak seharusnya dia berada di sini sekarang. Dia harus segera pulang dan meminta maaf kepada Lion. Tapi situasinya tidak memungkinkan dia pulang sendiri dan pilihan terakhir hanyalah menerima tumpangan dari Langit.
Aish sekarang hanya bisa diam dan memainkan jemarinya. Kakinya tidak bisa berhenti bergerak, dia khawatir Lion akan tambah marah jika dirinya pulang lebih malam. Tatapan Aish melirik kesana kemari sembari menunggu Langit menyelesaikan makanannya. Tiba-tiba perut Aish berbunyi menandakan dia juga lapar.
"Haha ga usah gengsi buruan makan."
"Sebenernya tujuan kaka bawa aku ke sini kenapa sih?" tanya Aish dengan kesal
"Gua ga ada niat buruk, mending lo makan habis itu langsung gua pulang." ujar Langit sembari menuntun tangan Aish untuk memegang sumpit
Akhirnya Aish memilih untuk menuruti ucapan Langit. Dia memakan mie tersebut dengan cepat agar bisa segera pulang.
Di sisi lain Lion dan teman-temannya telah berangkat untuk mencari Aish. Lion bergoncengan dengan Theo. Lion menyetir dan Theo yang membawa handphone nya untuk mengarahkan jalan. Lion mengendarai motornya memasuki jalan jalan pintas, melewati gang-gang kecil seperti arahan dari Theo.
"Ini beneran lo ngarahinnya? Kenapa masuk-masuk gini jalannya?" tanya Lion
"Ini sesuai arahan di hp lo Yon, " Theo sendiri juga binggung kenapa mapsnya mengarahkan pada jalan-jalan kecil seperti ini
Akhirnya Lion dan teman-temannya sampai di sebuah tempat. Dan yang paling mengejutkan lion adalah dia berhenti di parkiran yang berada di depan festival pasar malam. Lion dan Ezra turun dari motor. Begitu juga teman-temannya.
"Lahh tempatnya disini? Kita dari tadi muter-muter ternyata tempatnya di sini?" Tanya Ezra
"Beberapa menit masuk gang ternyata lokasinya cuma bbrp detik dari arena balapan tadi?" ucap Cakra yang juga ikut kesal
"Hehe gatau juga guys, arahan hp nya gitu." ucap Theo dengan cengengesan
Lion berdecak kesal sembari menatap Theo. Dia pun langsung mengambil hp nya dan berjalan menuju ke tempat sesuai arahan dari hpnya. Lion berjalan dengan cepat diikuti oleh teman-temannya. Lion terlalu fokus mencari dengan handphonenya, tetapi Cakra tidak. Mata Cakra berputar kesana kemari untuk mencari Aish.
Cakra melihat ada seorang gadis yang duduk membelakangi penglihatannya. Gadis itu bersama seorang laki-laki. Cakra teringat dengan ucapan Lion bahwa Aish mengenakan baju pink dengan rambut di gerai. Gadis itu sangat cocok dengan petunjuk yang dikatakan Lion.
"Bukannya itu Aish?" ucap Cakra sembari mengarahkan telunjuknya
Theo dan Ezra memicingkan matanya mengarah lurus pada tangan Cakra. Sedangkan Lion langsung mengenali bahwa dia adalah Aish. Lion langsung berlari untuk menghampirinya.
Setelah Aish selesai makan dia segera berdiri dan hendak pergi namun tangan Langit terangkat hendak merangkul pundak Aish. Pada saat yang bersamaan Lion datang dan langsung menangkis tangan Langit. Lebih dari itu, Lion melayangkan bogeman ke wajah Langit hingga ia mundur beberapa langkah.
"DUGH!"
"Kak Lion!" teriak Aish yang kaget karena melihat Lion tiba-tiba meninju wajah Langit.
"Ahh bangsat!" umpat Langit saat tubuhnya terhuyung ke belakang. Sudut bibirnya berdarah karena pukulan Lion
Lion maju dan mencengkram kerah baju langit. Dia hendak melayangkan pukulan lagi namun di cegah oleh Ezra.
"Udah Li! Jangan buat ribut disini."
"Bener, Aish udah ketemu mending kita pulang sekarang." ucap Theo
Sedangkan Cakra mengulurkan tangannya untuk menarik Aish agar berada di sampingnya. Cakra melihat wajah Aish yang ketakutan. Wajah Aish menunjukkan ketakutan yang tidak seperti biasa.
Lion mengikuti ucapan teman-temannya, dia melepaskan genggaman pada kerah leher Langit. Dia kembali mundur mendekat pada teman-temannya. Lion menatap wajah Aish sekilas. Lion juga mendapati bahwa Aish menunjukkan raut ketakutan. Namun amarah Lion lebih besar dari pada empatinya. Sehingga dia mengabaikan Aish.
Lion marah karena Aish telah melanggar ucapannya, ditambah Aish yang entah hilang atau pergi dengan kemauannya sendiri. Hal yang lebih membuat Lion marah adalah dirinya menemukan Aish bersama dengan musuhnya yaitu Langit.
"Cuih" Langit neludahkan darah yang ada di mulutnya lalu dia menatap Lion dan Aish
"Apa-apaan ternyata lo berdua kenal?" tanya Langit, dia semakin maju seakan menantang Lion
Lion segera menggandeng tangan Aish, mereka hendak pergi namun Langit maju dan menahan tangan Aish. Melihat itu, Lion langsung menarik tangan Aish yang di genggamnya hingga tangan Aish yang lain terlepas dari tangan Langit.
"Udah mau pulang aja. Lo belum kasih tau gua, siapa cowo di samping lo." ucap Langit
Ezra maju dan mendorong tubuh Langit hingga dia mundur. Langit menatap Ezra dengan kekehan.
"Wah wah ternyata keroyokan mainnya." ucap Langit
"Di lihat-lihat kalian berdua mirip, jangan jangan Aish adik lo ya Li?" teriaknya namun diabaikan oleh Lion dan teman-temannya. Mereka segera kembali ke parkiran untuk pulang.
Lion, Aish dan teman-temannya telah berada di parkiran. Lion melepas genggaman tangannya pada tangan Aish.
"Sekarang jelasin! Kenapa lo bisa kenal sama dia? Lo tau dia siapa?" tanya Lion
"Kak aku bisa jelasin. Kaka jangan marah dulu."
"Gimana gua ngga marah?! Udah gua bilang jangan pulang malem! Itu aja udh lo langgar. Sekarang apa?! Lo malah enak-enakan makan sama cowok?!" nada bicara Lion meninggi, tangannya menuding pada Aish
Teman-teman Lion mencoba untuk menahan amarah Lion. Karena nada bicara Lion yang tinggi membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Jangan bikin dia malu di tengah umum Li, nanti dia trauma." ucap Ezra
"Kita pulang aja sekarang mending."
"Lo bisa selesain di rumah."
Theo dan Cakra ikut menasihati Lion. Akhirnya mereka ber empat pulang ke rumah masing-masing. Sepanjang perjalanan Aish hanya bisa diam. Begitu juga Lion yang memboncengnya tidak membuka suatu pembicaraan.
Lion tetap diam sampai di depan rumahnya. Aish turun dari boncengan Lion. Dia hendak memegang tangan Lion, namun Lion langsung menyalakan motornya lagi.
"KAK!!"
🅱🅴🆁🆂🅰🅼🅱🆄🅽🅶
.
.
.
.
Halo guys!
Maaf ya kalau aku kurang bisa menghidupkan suasananya.
Saran dan kritikan dari kalian akan aku terima
Jadi jangan sungkan ngasih saran-saran ya!!
Jangan lupa tinggalkan jejak
and komen juga
See you next part!