Cousin Love

By langiittbiruuu

2.2K 454 46

Assalamuallaikum wr. wb. sebelum baca alangkah baiknya follow akun wattpad ini NO PLAGIAT ❌ Kisah ini diambi... More

|| PROLOG🍓
Satu🍓
Dua🍓
Tiga🍓
Empat🍓
Lima🍓
Enam🍓
Tujuh🍓
Delapan 🍓
sembilan 🍓
Sepuluh🍓
sebelas🍓
dua belas🍓
tiga belas🍓
empat belas🍓
lima belas🍓
enam belas🍓
tujuh belas🍓
delapan belas🍓
sembilan belas🍓
dua puluh satu🍓
dua puluh dua🍓
dua puluh tiga🍓
dua puluh empat🍓
dua puluh lima🍓
dua puluh enam🍓
dua puluh tujuh 🍓
dua puluh delapan🍓
dua puluh sembilan🍓
tiga puluh🍓
info!!
tiga puluh satu🍓
tiga puluh dua🍓
tiga puluh tiga 🍓
tiga puluh empat🍓
tiga puluh lima🍓
tiga puluh enam 🍓
tiga puluh tujuh🍓
tiga puluh delapan🍓
tiga puluh sembilan🍓
empat puluh 🍓

duapuluh🍓

43 10 0
By langiittbiruuu

Hai!!
Gimana kabar kamu? Semoga selalu baik yah.

Sebelum baca tekan bintang dulu ya biar enggak kelupaan.

Coment, vote, antusias, kritik dan saran kalian sangat berguna untuk saya sebagai penulis apalagi penulis pemula.

Semoga selalu suka yah!!
Tandai typo!!

Selamat membaca all💐🤍

°°°
P

ara remaja itu sedang membicarakan kegiatan kampus, jam kedua tidak berlangsung, mereka di kumpul kan di Auditorium. Banyak mahasiswa maupun mahasiswi dari beda jurusan.

Suasana Auditorium saat ini sangat ramai, berbondong-bondong untuk mencari kursi kosong untuk ditempati sesuai dengan jurusannya masing-masing.

"Ini ada apa sih." ucap Jiya dengan keluh.

"Nggak tahu, ada hal penting kali." sahut Ara.

Deretan kursi bagian 4 di tempati oleh Ara dan sahabat-sahabatnya.

Auditorium saat ini sudah full dengan mahasiswa maupun mahasiswi Universitas Mitra Pratama. Hingga suara intrupsi menggema di depan podium saat ini.  Ketua Rektor dengan gagah berdiri menghadap ke depan.

Membuat semuanya terdiam, menunggu ucapan selanjutnya.

"Baiklah, mohon perhatiannya, berhubung ulang tahun Universitas 2 hari lagi, saya dan rekan-rekan dosen semua, sudah memutuskan bahwa akan ada kegiatan camping, dan seluruh Mahasiswa maupun Mahasiswi akan turut ikut serta."

Seluruh mahasiswa bersorak gembira, sudah lama kampus tidak mengadakan acara camping, termaksud Ara dan sahabat-sahabatnya.

"Njir, dah lama nggak ada kegiatan seperti ini."  ucap Yudi.

"Iya coy, sekalinya kegiatan eh camping, kita wajib ikut." sahut Aprian.

Kini para gadis itu sudah membicarakan apa saja yang akan mereka bawa.

Suara Rektor kembali menggema, membuat mahasiswa/i, yang awalnya ribut kini jadi diam.

"Dan ada kabar baru lagi, kita akan merencanakan kegiatan camping, bersamaan dengan Universitas Bima Nusantara, mereka juga akan ikut andil di kegiatan ini. Dengan itu kalian bisa lebih saling mengenal satu sama lain." ucap Rektor saat itu membuat Ara terdiam, ketika mendengar bahwa Universitas Bima Nusantara akan ikut serta membuatnya berpikir, ia tahu Universitas itu tempat Airin berada.

"Jadi gue bakal ketemu dia?"Gumamnya.

"Hah, ketemu dia siapa?" tanya Nanda

"Eh nggak kok, maksudnya ketemu sama anak Universitas sebelah." jawabnya, membuat Nanda hanya ber-oh.

Ara hanya bernafas legah, semoga hal baik selalu ada.

****

"Aku mau ikut camping." ucap Airin.

Fadel yang tengah fokus membawa mobilnya, kini menatap sekilas kepada sang kekasih.

"Tapi kamu baru aja sembuh ay," jawab fadel.

Airin menghela nafasnya, "Bukan sekarang, lagi dua hari acaranya akan mulai, lagian aku udah sembuh kok, nggak sakitnya parah juga."  jawab Airin tidak mau ngalah.

Fadel mengelus puncak kepala gadis itu dan menyandarkan di bagian sisinya. "Yaudah, kalau gitu aku temenin kamu beli perlengkapannya."

Mendengar ucapan Fadel, Airin bersorak ria, tertanya membujuk Fadel agar dirinya bisa ikut bukan hal yang sulit.

Ponsel Airin bergetar menandakan ada pesan masuk, buru-buru gadis itu melihat siapa yang mengirimkan pesan.

Sindi.

Ai, lo tahu nggak, acara kegiatan camping itu bersamaan dengan Universitas Mitra Pratama. Itu bukannya Universitas yang di tempati Ara kan sepupunya Fadel.

Melihat pesan itu, membuatnya termenanung, sebenarnya ia sudah mengetahuinya, apalagi Universitas Mitra Pratama yang membuat acara kegiatan itu.

"Aku ikut camping, bersamaan dengan Universitas Mitra Pratama. Itu univ yang Ara tempati yakan." ucap Airin ia menghela nafas, sepertinya ia akan bertemu dengan gadis itu.

Fadel yang mendengar itupun terkejut . "Jadi Ara juga bakal ikut?"

"Iya, " jawab Airin dengan seadanya.

Mendengar  jawaban kekasihnya membuat Fadel tersenyum sembari mengelus surai hitam bikin gadis itu.

"Nggak apa-apa, malah bagus kalian bisa lebih akrab lagi yakan."

Airin yang mendengar itu hanya menanggapi dengan senyum mirisnya. Apa mungkin baginya akrab dengan Ara. Ia merasa ada hal lain, entah lelaki itu yang punya perasaan ataukah Ara sendiri. Apalagi ia baru mengetahui Fadel dan Ara sepupu 2 kali, itu tandanya bisa menjalin hubungan yang lebih dekat.

Ponsel Airin tiba-tiba berbunyi, ia melihat ternyata Sindi mengirimkan pesan kembali.

Gue tahu perasaan lo.

"Gimana kita beli perlengkapannya sekarang, biar nggak mepet ketika waktunya tiba."saran Fadel

Airin berpikir sejenak, mungkin usulan kekasihnya sangat bagus.

****

Setelah mendengar informasi, para gadis itu memutuskan untuk segera mencari perlengkapan untuk camping.

"Eh gue ke toilet dulu yah."  ucap Ara, mereka ini sedang berada di salah satu tokoh yang ada di mall yang menyediakan perlengkapan untuk camping.

"Oke, kita tunggu disini, jangan lama, lo belum ngambil apa-apa kan." Jawab Nanda.

Ara pun mengangguk setuju, kemudian ia berjalan meninggalkan sahabat-sahabatnya, mencari letak toilet umum.

Ketika mendapatkannya, ia kemudian masuk kedalam.

Hanya membutuhkan 10 menit gadis itu keluar, dan ingin kembali kepada Sahabatnya. Asik berjalan ia mendengar suara yang sangat familiar.

Mencari asal suara itu, mendapatkan sepasang kekasih yang baru saja masuk ke tokoh tidak jauh dari ia berdiri, dimana cowok itu merangkul pinggang kekasihnya dengan posesif.

Melihat itu Ara berjalan mendekati kedua sepasang kekasih itu, mengintip dari balik tembok. Seakan sudah terbiasa melihat adegan itu, gadis itu hanya menghela nafasnya ia tidak ingin cari penyakit hanya dengan melihat mereka berdua. Siapa lagi kalau bukan Fadel dan Airin.

Ketika hendak berbalik, ia sangat terkejut mendapatkan lelaki yang berdiri dengan wajah tengilnya.

"Hayo ngapain ngintip-ngintip." ucap seseorang itu dengan sedikit tertawa. Membuat Ara langsung membekap mulutnya, bisa bahaya kalau Fadel tahu dirinya sedang mengintip.

"Lo bisa jangan ribut nggak." desis Ara menatap tajam cowok itu.

Cowok itu melepas tangan Ara. "Lah, salah? Gue nanya ege, ngapain lo ngintip-ngintip disini. Liatin siapa sih." Aldy mengangkat kepalanya mencari objek yang Ara lihat.

Ara dengan panik langsung menarik tangan cowok itu.

"Astaga, Ra nggak usah tarik-tarik segala, nanti lo suka gimana."

Mendengar itu membuat Ara seakan ingin muntah, "ck, pede banget lo,"

"Yah siapa tahu kan gitu heheh."

"Lo lama-lama jadi jalangkung yah, datang tanpa di minta."

Mendengar ucapan Ara membuat Aldy terkekeh, gadis itu ketika marah bukannya seram malah sangat lucu.

"Jodoh kali, buktinya kita ketemu terus." gurau Aldy.

Ara tidak tahu harus berkata apalagi, ia pun segera berlalu dari hadapan cowok itu, rasanya ia akan kehilangan akal sehatnya ketika berhadapan dengan Aldy.

Sebelum menjauh dari hadapannya, Aldy kembali membuka suara. "Raa, lo bakal ikut camping yah?" tanya Aldy dengan penasaran.

Ara pun berbalik, memicingkan matanya dari mana cowok itu tahu perilah camping.

"Eh jangan nuduh dulu, gue nggak sengaja dengar soalnya sepupu gue yang kuliah di Universitas Mitra Pratama bakal ikut camping." Jelas Aldy.

Gadis itu tidak tahu kalau Aldy mempunyai sepupu di Universitas yang ia tempati.

"Nggak menutup kemungkinan gue bakal gabung deh, soalnya sepupu gue baru maba, harus di awasin." ucap Aldy kembali.

"Ck, serah lo deh." jawab Ara dan meninggalkan cowok itu sendiri.

"Hahaha, kita bakal ketemu lagi Raa, gue penasaran sama lo, gue rasa lo sedang suka sama orang lain." gumam Aldy ikut meninggalkan tempat itu.

****

Ara yang baru saja sampai di hadapan teman-temannya. Kini hanya cengengesan sendiri.

"Lo dari mana, lama amat dah." ucap Jiya.

"Yah dari toilet." jawab Ara dengan seadanya.

"Eh kalian udah kelar?" tanya Ara ketika melihat ditangan sahabat-sahabagnya sudah banyak perlengkapan yang mereka bawah.

Ke tiga gadis itu hanya mengangguk.

"Ah nggak asik, yaudah gue mau nyari dulu kalian tunggu aja di sini," ucap Ara dengan ngacir segera mengambil apa saja yang ia butuhkan nanti.

Gadis itu dengan gesit mengambil keperluan, ia mengambil beberapa benda yang mungkin akan sangat ia butuhkan nanti.

Hanya membutuhkan waktu 20 menit, memilih dan gadis itu segera kembali ke sahabatnya. Mereka memutuskan untuk membayar sebelum pulang ke rumah. Karena waktu tidak terasa sudah sore.

"Gue nggak sabar deh bakal camping, pasti disana suasananya adem banget."  ucap Jiya.

Kaila yang mendengar itu pun mengangguk setuju. "Nah, apalagi kalau ada ayang, ih pasti sangat seruu."

"Iya dah, yang udah punya ayang." sahut Nanda.

Disini aku mau jelasin. Diantara sahabat Ara. Kaila, Jiya dan Nanda sudah mempunyai kekasih, hanya saja aku nggak terlalu perlihatkan lebih mendominasi di kehidupan Ara.

Kaila yang bucin, apalagi Jiya perlu kalian tahu Jiya bisa dibilang sangat bucin apalagi tiada hari tanpa komunikasi hubungan LDR. Sedangkan Nanda ia tipikal gadis yang tidak banyak omong akan tetapi diantara sahabat Ara, Nanda lah yang sangat dewasa ketika memberikan saran.

"Lo juga punya kali." Jawab Kaila dengan sedikit mencubit pipi Nanda dengan gemas.

Asik bercerita ke tiga gadis itu melirik kearah samping, menghela nafasnya berat, melihat Jiya yang sedang asik menelpon, menurut mereka Jiya ketika bucin terkadang sedikit alay, tidak heran hampir tiap saat mereka menyaksikan hal itu.

Tidak ingin menganggu, toh sudah terbiasa melihat adegan bucin.

"Ponsel lo nggak panas tiap hari nelpon?" tanya Ara,

"Namanya bucin mau sampe meledak pun nggak bakal dipikirin." sambung Kaila

"Tiada hari tanpa menelpon, itulah Jiya." sahut Nanda.

"Eh, Raa, lo pernah bilang kan, kalau Universitas Bima Nusantara itu yang ditempati pacar Kak Fadel." Perkataan Nanda membuat yang lain ikut menatap Ara menunggu gadis itu bersuara.

Ara langsung mengangguk toh mereka juga sudah mengetahuinya.

"Yaudah sih, biarin kita fokus aja sama acara camping buat ulang tahun Universitas." sambung Jiya dengan menaruh ponselnya kembali.

"Tumben ponsel lo masuk kedalam tas." ucap Kaila.

"Lobet heheh." jawab Jiya dengan cengengesan membuat mereka paham betul.

"Ponsel lo emang nggak pernah full akhir-akhir ini semenjak lo bucin sama pacar baru lo itu." ucapan Ara sangat betul, mereka sudah menghafal kelakuan gadis itu.

****

Airin yang baru saja selesai dengan apa yang ia beli, kini gadis itu menenteng keranjang untuk segera di bawa ke kasir.

"Biar aku aja yang bawah."

Kini keranjang itu yang semula di tangan Airin berpindah ke tangan Fadel, cowok itu dengan gesit mengambil barang yang Airin bawah, tidak ingin kekasihnya merasa kesusahan.

Airin memandang cowok itu dari samping, mungkin dapat dibilang ia merupakan gadis paling beruntung ketika mendapatkan sosok seperti Fadel yang selalu siap untuk membantunya bahkan tidak jarang cowok itu selalu posesif kalau tentang dirinya.

"Kamu nggak ada niatan tinggalin aku kan?" tanya Airin dengan serius, entahlah perasaannya tidak baik sekarang, banyak yang dipikirkan gadis itu.

Mendengar ucapan Airin, cowok itu langsung berbalik menatap kekasihnya, netra mata yang tajam mrncari sesuatu di mata hazel milik gadis itu.

Terdapat banyak kekhawatiran disana.

"Nggak ay, aku sayang sama kamu. Jadi nggak usah mikir hal yang nggak perlu dipikirin." jawab Fadel dengan tegas, ia tidak ingin gadis itu terus memikirkan hal yang buat dirinya tersiksa.

Airin mengangguk patuh, mendengar jawaban yang keluar dari mulut Fadel membuatnya yakin. Fadel hanya miliknya seorang, ia tidak ingin cowok itu berbagi perhatiannya kepada orang lain. Apalagi mengingat kedekatan Ara dengan kekasihnya cukup membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih.

Anggap saja kali ini Airin akan bersikap egois, perhatian dan kasih sayang Fadel hanya untuknya. Ia mencintai cowok itu bahkan sangat.

"Milik gue tetap bakal jadi milik gue." batinnya dengan tersenyum smrik.

Segini dulu ya
Ayok dukung author agar lebih semangat untuk update.

Tinggalkan jejak kalian di sini, vote dan coment.

Follow akun wattpad ini yah
Pastikan cerita ini masuk di list perpustakaan kamu.

Hehhe see u di part selanjutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

113K 6.1K 22
SEKUEL NISKALA CINTA "Kamu mau nggak nikah sama Papa Cinta?" Setelah enam tahun berlalu Cinta kembali di pertemukan dengan Niskala, mantan pacar atau...
6K 623 26
Bagaimana bisa gadis SMA yang masih bau kencur, mencintai pria dewasa yang sudah berumur 30 tahun? Penasaran dengan kisahnya? Yuk buruan baca. Ini ce...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

992K 54.8K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
255K 15.3K 69
#Rank 2 Kekerasan Seksual (22 Januari 2022) #Rank 1 Indonesia Membaca (27 Januari 2023) #Rank 1 Perempuan (27 Februari 2023) #Rank 1 Kekerasan Seks...