My Alpha is My Prince

By dianBee29

1.1M 103K 4.5K

Seo Heachan seorang omega biasa yang selama ini menyembunyikan aroma feromon manisnya dengan parfum menyengat... More

part1
part2
part3
part4
part5: ujian
part6:Bersama pangeran
part7:Serangan
part8:My Omega
part9: Siapa Haechan?
part10
part11
part12
13
part14
part15
part16
part17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27.
29
30
Part31
part32
part33
34
part35
part36
part37
part38
part39
40
48
41
42
43
44
45
46
47
49
50
51: Ekstra Part

28

24.2K 2.3K 100
By dianBee29

Mark terus menarik tangan Haechan begitu kasar tidak peduli tatapan orang-orang yang memperhatikannya begitu penasaran.

"Yang Mulia, lepaskan tanganku lihat kita jadi pusat perhatian." ucap Haechan pelan, tapi Mark tidak peduli dia terus menarik tangan Haechan untuk tetap mengikuti langkah kakinya.

Hingga akhirnya Mark membawa Haechan memasuki hutan dan membuat Haechan sedikit ketakutan.

"Yang Mulia tolong lepaskan tanganku sakit." keluhnya, Mark langsung tersadar dan melepaskan cekalan tangannya.

Matanya terlihat terkejut ketika dia sadar jika dia tidak sadar telah menyakiti omeganya hingga pergelangan tangannya begitu memerah.

"Maafkan aku." ucap Mark dengan penuh sesal dan mengusap lembut pergelangan tangan itu lalu mengecupnya begitu dalam dan membuat Haechan terpaku.

Saat Haechan mengingat jika dia tidak pantas berdekatan serta bersanding dengan Mark, dengan cepat dia menarik tangannya dan berdiri beberapa langkah dengan menundukkan kepalanya.

Mark menghela napas kasar, dia yakin pasti omeganya masih memikirkan ucapan sampah para pelayan itu.

Mark mendekat ke arahnya dan Haechan memundurkan langkahnya, setiap Mark mendekat Haechan pasti akan mundur hingga pohon membuat langkah Haechan terhenti dan Mark segera mengungkungnya, membuat Haechan tidak bisa berkutik.

Lalu Mark dengan cepat menggenggam tangannya kembali, Haechan terlihat gugup ingin melepaskan tangannya dari Mark, "Tatap mataku Haechan."

Seolah tersihir Haechan menatap Mark, "Ya seperti itu, aku menyukai bening hangat retina matamu. Jangan sekalipun kau menundukkan kepalamu lagi saat berada di dekatku."

Mark mengusap lembut kelopak mata Haechan dan membuat omega itu menutup matanya, sentuhan tangan Mark yang hangat entah mengapa menggelitik hatinya.

Tapi saat ucapan buruk mengenai dirinya kembali hadir dalam pikirannya membuat Haechan dengan cepat membuka matanya dan menundukkan kepalanya lagi, dirinya cukup terkenal untuk sesaat, "Maaf Yang Mulia, tapi saya hanya ingin melakukan tata cara pelayan menghormati tuannya."

Mark tersenyum miring karena dia tahu Haechan hampir jatuh dalam rayuannya, tapi dia yakin omeganya sedang memikirkan hal bodoh dalam kepalanya.

"Tapi ini perintahku untuk tidak menundukkan dirimu dihadapanku omega!" Mark menggunakan alpha tonenya membuat Haechan terkejut serta seketika itu juga menatap Mark.

Haechan ingin menampar wajahnya lagi, dia ingin memastikan lagi apakah benar Mark lagi-lagi memanggilnya, omeganya.

"Satu lagi aku sudah mengatakan bukan jika aku menemukan hal yang membuatmu menghindariku dan terjadi sesuatu aku tidak akan melepaskamu." ucap Mark dengan serius dan Haechan terdiam.

"Apa maksud Yang Mulia?" tanya Haechan yang bingung dan gugup.

"Mulai saat ini kemanapun kau berada, kau akan selalu dalam pengawasanku dan saat aku ingin menemuimu, maka aku akan datang ataupun kau yang harus menemuiku ketika aku menginginkan kehadiranmu, tidak ada penolakan." ucap Mark serius dan Haechan terkejut bukan main mendengar permintaan Mark yang dia rasa pasti akan menyulitkannya untuk menjauhinya.

"Yang Mulia itu perintah yang sulit." Haechan sangat enggan dan takut.

"Tidak sulit Haechan, kau hanya tidak perlu memikirkan banyak hal buruk yang mengganggu pikiranmu termasuk ucapan sampah para pelayan yang membicarakan hal buruk tentangmu dan diriku. Kau hanya perlu untuk tetap percaya pada apa yang hatimu katakan dan jangan dengarkan semua hal buruk yang menggoyahkan keyakinmu." ucap Mark dengan lembut dan Haechan kembali terkejut mendengar ucapan Mark yang terdengar sama seperti yang diucapkan Taeyong padanya saat tadi pagi.

"Sekalipun takdir itu terlihat menyakitkan, kau tidak bisa menghindari ataupun mengelaknya yang perlu kau lakukan hanyalah jalani dan nikmati segala duka dan sukanya. Jangan pernah membuat seseorang ataupun dirimu jatuh dalam duka yang menyakitkan Haechan." tambah Mark dan membuat degub jantung Haechan terasa terhenti, ucapan itu seperti permohonan alphanya pada dirinya.

"Maafkan aku Yang mulia, maafkan aku alpha, omegamu terlalu lemah dalam ketakutan." batin Haechan berbicara dengan hati yang menangis.

"Yang Mulia tahu tentang berita yang beredar di para pelayan?" tanya Haechan pelan.

"Tidak ada yang tidak ku ketahui tentangmu." ucap Mark dengan tersenyum, Haechan kembali menatap Mark dan melihat senyum itu terasa sangat tulus untuknya. "Aku akan menghukum para pelayan yang berbicara buruk mengenai dirimu."

"Kenapa Yang Mulia melakukan hal itu? Jangan menghukum mereka Yang Mulia, maafkan mereka." ucap Haechan yang langsung melarang karena menurutnya Mark terlalu berlebihan jika sampai menghukum para pelayan itu dan dia kasihan jika para pelayan itu menjalani hukuman yang sangat menyakitkan karena memang tidak diperbolehkan membicarakan orang lain di tengah jam kerja, terlebih jika membicarakan hal sembarangan tentang anggota kerajaan.

"Hukuman tetap hukuman, itu salah mereka sendiri yang berani sekali membicarakan calon kandidat omegaku dan juga diriku. Bukankah dalam etika pelayan, dilarang untuk membicarakan anggota kerajaan?" ucap Mark yang santai dan Haechan membenarkannya. "Aku juga tidak menyukai mereka yang berbicara buruk dan membuat calon kandidat omega kesayanganku jadi banyak pikiran dan ketakutan, aku tidak menyukainya karena itu membuatku sangat sakit."

Haechan hanya bisa dibuat terkejut dan terkejut mendengar setiap ucapan Mark yang terasa begitu merayunya untuk jatuh pada pesonanya.

"Kenapa Yang Mulia terlihat begitu menjagaku dan menyebutku sebagai calon omega kesayanganmu?" tanya Haechan yang penasaran.

"Hm, aku akan menjawabnya nanti. Mari kita nikmati festival cahaya, sebentar lagi bulan biru akan datang." ucap Mark dengan tersenyum jahil, Haechan terlihat kecewa karena Mark tidak jadi menjawab pertanyaannya.

Lalu Mark memasang wajah merajuknya. "Lalu kenapa kau bisa pergi dengan Jeno, Jaemin dan Renjun bukan,'kah aku mengatakan jika aku akan mengajakmu ke festival cahaya sebagai hadiah kemenanganmu?"

"Maaf Yang Mulia aku kira anda melupakannya." jawab Haechan asal padahal dia memang ingin melarikan diri saja dari Mark.

Lalu Mark mengangkat dagunya hingga Haechan kembali menatap wajahnya. "Aku tidak akan melupakannya, aku sudah berjanji akan memberikan hadiah untuk kemenanganmu dan ingin mengajakmu untuk jalan-jalan."

Lalu setelah itu Mark menggandeng tangan Haechan dan mengajaknya untuk keluar dari tempat pembicaraan mereka berdua.

Akhirnya mereka berdua kembali pada festival, Haechan bisa melihat banyaknya lampion yang bercahaya.

Mark tersenyum senang saat melihat omeganya begitu mengagumi festival cahaya hari ini, "Kau suka dengan festivalnya?"

"Tentu Yang Mulia." jawab Haechan dengan tersenyum.

"Kau ingin membeli makanan?" tanya Mark menawari Haechan.

"Tentu Yang Mulia, saya akan ingin membeli kue manis itu." ucap Haechan menunjukkan kue bertabur gula halus di salah satu stand.

Tapi saat akan melangkah ke sana seorang anak kecil menabrak kaki Haechan dan membuatnya terjatuh, "Astaga, apa kau baik-baik saja?"

"Maafkan aku Hyung, aku baik-baik saja."  Haechan segera membantu anak itu berdiri dan melihat keadaannya ada luka atau tidak, beruntung tidak ada luka.

"Lain kali hati-hati ya." ucap Haechan dengan lembut, anak kecil itu menganggukkan kepalanya. "Oh ya kau bersama siapa di sini?"

"Ibu tapi aku kehilangan dia." jawab anak itu dengan raut sedihnya.

"Hyung akan membantumu untuk mencari di mana ibumu, bagaiamana?" tanya Haechan berniat membantu. Binar bahagia terlihat di mata anak kecil itu dia menganggukkan kepalanya dengan semangat, lalu Haechan izin pada Mark. "Yang Mulia, saya izin untuk mencari ibu anak ini tunggu di sini sebentar ya setelah itu kita beli kue manis itu bersama-sama."

"Baiklah, hati-hati dan segera kembali." ucap Mark dengan lembut, Haechan mengangguk mengerti.

Mark berjalan menuju stand lalu berniat membelikan kue manis itu untuk Haechan, penjualnya terlihat terkejut saat tempat jualannya di datangi oleh putra mahkota yang terkenal dingin namun memiliki hati yang baik.

"Maafkan saya pangeran, apakah kue ini untuk omega yang tadi berjalan bersamamu? Saya tidak sengaja melihat anda bersamanya tadi." tanya penjual itu penasaran dan sedikit takut.

"Iya ini untuk dia." jawab Mark dengan tersenyum.

"Ah, apa dia omega anda?" tanya penjual itu dengan tersenyum senang saat mengetahui putra mahkota yang terkenal tidak memiliki omega akhirnya memilikinya.

Tak lama Haechan menyusulnya dan bertanya mengapa Mark membelinya sendiri, dia merasa tidak enak tapi Mark hanya tersenyum tipis menatapnya, lalu tatapannya kembali lagi pada penjual kue manis itu.

"Belum, tapi nanti akan menjadi omegaku. Dia masih calon kandidat omegaku. " jawab Mark dengan tersenyum senang serta mengedipkan mata nakalnya pada Haechan dan membuat omega itu terkejut mendengar jawabannya serta merona hebat karena kedipan matanya.

"Saya akan berdoa pada dewi bulan jika dia akan menjadi omega untuk anda Pangeran." ucap penjual itu dengan tersenyum senang dan Mark semakin mengembangkan senyumnya, Haechan terlihat malu sangat menggemaskan bagi Mark.

"Jika dia menjadi omegaku, apa sangat pantas?" tanya Mark untuk mendapatkan pendapat yang dapat membuat Haechan percaya dengannya.

"Pangeran bertanya pada saya, ini suatu kehormatan bagi saya entah mengapa saya melihat jika si manis ini terlihat seperti orang baik dia bahkan membantu anak kecil itu menemukan ibunya dan saya rasa akan sangat cocok bersanding dengan anda Yang Mulia." ucap penjual itu, Haechan terlihat terkejut saat dirinya terlihat seperti diterima untuk menjadi pendamping Mark.

"Terima kasih untuk pendapatmu." ucap Mark dengan tersenyum senang, lalu memberinya beberapa keping emas dan membuat penjual itu terkejut saat mendapatkannya karena jumlahnya terlalu banyak.

"Yang Mulia, keping emas ini terlalu banyak." penjual itu ingin mengembalikannya.

"Tidak simpan untukmu, anggap saja sebagai hadiah akan jawaban untuk pertanyaanku." ucap Mark dengan tersenyum.

"Terima kasih banyak Pangeran." ucap penjual itu begitu senang, Haechan menundukkan tubuhnya untuk menghormatinya.

Lalu Mark dan Haechan kembali berjalan bersama, mereka membeli minuman sepanjang perjalanan Haechan selalu mengulas senyumnya dan para rakyat neo emerald sepertinya menyukainya ditambah tentang kabar dia yang pernah bertarung untuk melindungi anak kecil sangat membuat para warga merasa kagum padanya.

Mark sangat senang jika rakyat neo emerald menyukai omeganya, pandangan para rakyat menilai jika Mark dan Haechan sangat cocok.

Lalu mereka pergi ke sebuah bukit duduk di bebatuan dan sedikit menjauh dari keramaian.

Haechan mulai memakan kue manisnya dan gula halus yang bertabur tidak sengaja membuat Haechan belepotan dengan gula manis, Mark hanya terus memandanginya dan membuat Haechan sangat gugup, "Yang Mulia mau?"

Haechan menawarinya kue manisnya dan Mark menggelengkan kepalanya, sedari tadi dia hanya memperhatikan Haechan yang makan dan menurutnya Haechan sangat menggemaskan.

Mark membersihkan noda gula halus yang menempel di sudut bibirnya, lalu menyesap rasa manisnya dan membuat Haechan terkejut.

"Manis, tapi aku yakin bibirmu lebih manis." ucap Mark dengan menggodanya, Haechan memerah malu.

"Yang Mulia apa yang kau katakan." ucap Haechan yang merona malu.

"Hanya berbicara jujur." ucap Mark dengan tersenyum miring lalu matanya menatap ke arah bulan yang sudah mulai berubah warna. "Haechan lihat cahaya bulan biru. Buatlah permohonan, menurut cerita dewi bulan saat ini tengah turun ke bumi untuk memberikan anugerahnya."

"Yang Mulia akan membuat permohonan?" tanya Haechan penasaran dan melihat Mark yang tampak begitu mengagumi keindahan alam yang terjadi terlebih mereka mendapat posisi yang tepat untuk melihat cahaya biru bulan yang indah.

Mark menganggukkan kepalanya dan menatap Haechan penuh kelembutan, "Aku hanya ingin satu permintaan untuk selalu mendekatkanku dengan omegaku, aku hanya ingin menjaga dan membahagiakannya."

Mata Haechan terlihat berkaca-kaca dia melihat ada harapan yang begitu tinggi, cinta dan juga sedikit rasa sedih entah mengapa itu mengiris hatinya. "Maafkan aku Yang Mulia."

Seketika itu juga Haechan meneteskan air matanya, Mark menghapusnya dengan lembut. "Jangan pernah menumpahkan air matamu di hadapanku karena itu terasa sangat menyakitkan, aku janji akan selalu membuatmu lebih banyak tersenyum dan membahagiakanmu."

"Apa maksud Yang Mulia?" tanya Haechan dengan wajah terkejutnya.

"Ini adalah ungkapan rasa yang kumiliki untukmu Haechan, aku ingin menjadi seseorang yang dapat membuatmu bahagia, menjadi tameng terdepan untukmu dikala kau dalam kesulitan, aku ingin memberi warna yang berbeda di dalam hidupmu." ucap Mark dengan lembut, menyentuh lembut pipi Haechan.

"Yang Mulia aku rasa, aku tidak pan…."

Mark mendekatkan dirinya dan mencuri sebuah kecupan lembut di bibir Haechan, ketika omega itu terkejut dengan semua ungkapan rasa di hatinya, Mark menyesap dan merasakan bibir mani yang untuk pertama kalinya berani mencuri kecupan di bibirnya, dia ingin membalasnya dan merasakan bibir lembut nan manis itu lagi.

Bagaimana bibir itu menyentuh bibirnya dengan begitu lembut, tidak ada nafsu yang tersirat yang ada hanya kelembutan untuk mengutarakan segala rasa yang dimiliki oleh pengeran muda itu.

Haechan terhanyut dalam lumatan lembut bibir pangeran putra mahkota kerajaannya yang juga alphanya, Haechan tidak bisa menolaknya dia justru diam dan menikmatinya, dia justru merasa sangat jahat jika melepaskan pagutan lembut alphanya.

Saat itu juga cahaya bulan biru hadir dan menyinari cinta dan rasa mereka berdua, tanpa mereka sadari dewi bulan tersenyum begitu senang melihat pasangan alpha dan omega itu saling menyalurkan rasa yang hadir di tengah perasaan mereka tapi seolah ada batas dinding yang menghalanginya, dia memberikan anugerah cinta dan kasihnya pada kedua orang itu.

Haechan mendorong pelan dada Mark saat napasnya mulai terasa habis, rona merah malu terlihat menjalar di kedua pipinya.

"Aku tidak akan minta maaf akan tindakan ku tadi, waktu kau menciumku aku tidak marah jadi aku juga ingin kau tidak marah padaku dan satu lagi keinginanku, menangkan kompetisi itu dan jadilah omegaku, temani aku untuk memimpin negeri ini." ucap Mark dengan tersenyum lembut.

Haechan menundukkan kepalanya, dia tersenyum miris pada Mark dan mengutarakan segala rasa yang ada di dalam hatinya, "Apa aku pantas Yang Mulia? Anda tahu aku memiliki segala hal buruk di dalam hidupku, aku tidak akan terlihat sempurna dan setiap saat aku memiliki cela yang mungkin dapat membuatmu ragu. Yang Mulia aku tidak pernah menginginkan apapun dalam hidupku selain ibuku sehat sedia kala, tapi kali ini aku menginginkan hal lain aku ingin anda bahagia dengan seseorang yang tepat."

"Aku bisa menjadi pelengkap untukmu sempurna Haechan, setiap manusia memang memiliki cela yang dapat membuat orang lain mencela ataupun memiliki keraguan pada dirinya. Aku siap dengan segala hal buruk di dalam hidupmu, bukankah aku sudah mengatakan jika aku akan menjadi tamengmu disaat kau membutuhkanku maka jangan pernah ragukan ucapanku. Dan seseorang yang tepat untukku hanya dirimu my omega, tidak peduli kita terikat secara takdir dengan tanda pair fate ataupun tidak, kali ini aku sangat menginginkanmu untuk menjadi pemilik hatiku." ucap Mark dengan lembut mencoba menghilangkan segala keraguan yang masih Haechan simpan dalam hatinya.

Haechan kembali dibuat terkejut dan bingung harus menjawab apa, di saat Mark terlihat sangat serius tanpa ada keraguan, bolehkan dia memberikan kepercayaannya pada Mark dan menerima takdirnya?

"Tidak perlu menjawab sekarang untuk menerimaku, tetap fokuslah pada kompetisi kalahkan semuanya yang memandangmu sebelah mata dan buktikan jika kau memang pantas untukmu, aku akan selalu mendukungmu tapi aku akan tetap bersifat adil dan objektif ketika dalam penilaian, maafkan aku Haechan." ucap Mark dengan lembut dan Haechan mengangguk mengerti, sepertinya dia harus memikirkan semuanya mulai saat ini.

TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Maaf lama up😭
Partnya full markhyuck ya, maafkan juga kalau kurang romantis😭🙏

Terima kasih banyak buat semua pembaca yang sudah membaca ceritaku dan mau menunggunya,Dian sangat terharu dan tentunya senang dan Dian akan tetap up cerita ini sampai tamat di wp ya jadi jangan khawatir 🥰

Dian juga akan berusaha buat tamatin cerita ini cepet, sebelum nanti terlantar😭😭 sebenarnya ini cerita udah keluar dari targetku buat tamat 😭😓 gak tahu idenya keluar aja jadinya banyak partnya.

Maaf tadi kelupaan, Dian juga mau bilang makasih buat semua yang udah jawab pertanyaan Dian soal buku selanjutnya omegevers dan angst, karena banyak yang minta omegavers transmigrasi nanti Dian akan buat transmigrasi omegavers🤭🥰 Dian udh buat part 1 hehehe.

Satu lagi selamat merayakan Natal buat yang merayakannya🎄🎄🥰 dan selamat tahun baru juga yang sebentar lagi akan berganti tahun, semoga di tahun depan semuanya menjadi lebih baik dan lebih banyak kebahagiaannya.💕💕💕💕

Love sekebon buat semua pembacaku🥰💕💕

Continue Reading

You'll Also Like

238K 26K 40
__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.
588K 99.6K 77
Fiksi REMAJA! Cloudy Bramantyo pindah ke sekolah baru dan mendapati dirinya dalam banyak masalah. Teman super resek, Mami posesif, dan pacar kaku.
289K 22.4K 103
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
394K 31.8K 84
[Sudah Terbit!!!] {Chapter masih lengkap} Open PO tanggal 01 Februari-07 Februari 2024 di Hifumi Publisher Status cerita: End! Start: 28 Mei 2022 End...