(sequel) My Heart Calls Out F...

By fairytalice

7.9K 1.3K 58

Cerita lanjutan dari keluarga Pram dan Ayu, dimana kini Hazel sudah menjadi seorang kakak dari adiknya yaitu... More

Hazel Got Rejected
Rumi Mau Sama Ibu !!!!
A Day With Aunty Ra & Om Gio
Rumah sakit dan obrolan tentang anak-anak
(flashback) When Rumi's Was a Newborn
(flashback) Hazel as a big sister
normal day at wiryadamara's
Ibu & Bapak
Kerja tim keluarga Wiryadamara
Rumi gak mau sekolah
Liburan ke kampung halaman bapak
Ibu, kakak, dan Rumi sayang bapak

Selamat hari ibu untuk ibu Ayu

912 119 9
By fairytalice

Ayu berpesan kepada Pram untuk menjemput Hazel dan Rumi di kediaman mami Ayu, seperti biasa alasannya adalah karena Ayu sedang sibuk bekerja.

Saat menjemput anak - anaknya, Hazel mengingatkan kepada Pram jika hari itu adalah hari ibu dan ia ingin memberi hadiah untuk sang ibu di hari special itu. Rumi menyalurkan idenya untuk membeli kue (karena ia suka kue), lalu Hazel menambahkan jika mereka harus membeli bunga juga.

"Yang ni aja pak," sejak awal masuk toko kue Rumi sudah heboh kesana - kemari memilih kue yang tepat untuk ibu.

Rumi menunjuk cheese cake dengan toping strawberry. Pram sih setuju - setuju saja. Tetapi, Hazel menunjuk kue lain yang terlihat lebih indah. Kue dengan hiasan bunga edible, yang terlihat sangat cocok dengan tema ibu Ayu yang feminin.

"No!" satu toko bergema akan penolakan Rumi, membuat bapak sedikit malu, "ni aja bapak, ada sowbelyna."

Jika harus memilih, jujur Pram lebih suka pilihan Hazel karena terkesan lebih indah dan bunga selalu mengingatkannya kepada Ayu. Tapi di sisi lain, jika pilihan Rumi tidak dikabulkan bisa banjir toko kue oleh tangisannya.

"Rumi jangan teriak ya," bapak menaruh telunjukknya di depan bibir kepada Rumi agar sang anak diam dan tak membuat onar, "bisa dibuat setengah - setengah aja nggak mba?"

Jadi ide Pram adalah menyatukan kedua pilihan anak - anaknya yang berbeda menjadi satu. Untungnya toko tersebut bisa mengabulkan permintaan / ide Pram. Masalah selesai.

Sampai di rumah ternyata Ayu sudah lebih dulu sampai, mungkin karena Pram, Hazel, dan Rumi harus mampir - mampir ke berbagai toko dan mall untuk membeli hadiah untuk hari ibu.

Hal tersebut membuat Ayu terheran, "kok baru sampe sih? Kirain udah daritadi, tau gitu bareng aja pulangnya."

"Ibuuuu!!!!" panggil Hazel dan Rumi bersamaan, mereka berlari ke arah sang ibu yang sedang duduk santai di sofa ruang tv.

"Eh eh, kenapa sih heboh banget, kangen ibu kah?"

"Ibu, selamat hari ibu," Hazel memberikkan amplop berisi ucapan hari ibu yang sudah ia buat seindah mungkin saat di sekolah hari ini.

Sedangkan Rumi membawakan bouquet bunga yang tadi mereka pesan sebelum pulang ke rumah. Badan yang baru setinggi 90 cm itu cukup kesulitan membawa bouquet bunga yang bisa menutupi seluruh muka dan pandangannya.

"Waah terima kasih sayang - sayangnya ibu, sini hug ibu."

Hazel dan Rumi memeluk sang ibu tercinta dan memberikan ciuman, Hazel di pipi kanan dan Rumi di pipi kiri. Ibu menerima hadiah dari masing - masing anaknya. Sungguh ibu sangat terharu dengan kejutan kali ini. Walaupun sebenarnya ia selalu dirayakan di setiap hari ibu, tetap saja kejutan di hari ibu selalu membuatnya tersentuh.

Dengan jalan sesantai mungkin Pram menghampiri ibu dan para anaknya yang sedang berpelukan dan memberi ciuman kasih sayang.

Pipi kanan dan pipi kiri sudah tercap ciuman oleh kedua anaknya, masih ada satu yang belum terbasahi ciuman singkat. "Selamat hari ibu sayang," Pram mengecup bibir Ayu. Singkat saja, masih ada anak - anak yang melihat.

"Thank you mas," Ayu tersenyum sangat lebar, merasa bangga, bahagia, dan bersyukur memiliki keluarga kecil yang pengertian dan penuh kasih sayang.

"Ibu mam kue..." sudah cukup bagi Rumi untuk saling mengucapkan hari ibu, berpelukan, dan berciuman. Ini saatnya mereka (khususnya Rumi) untuk menyantap kue yang barusan ia beli dengan tujuan untuk diberikan kepada ibu.

"Boleh sayang, ambil piring kecil dulu ya sama garpu."

Saking tidak sabarnya, Rumi mengekor ibu menuju ke dapur untuk mengambil 4 piring dan 4 garpu.

"Punya Umii ibu," ia meminta piring dan garpunya dengan tidak sabar. Setelah mendapatkannya ia langsung berlari menuju kue. "Umi duluu kuena."

"Loh ibu dulu lah, kan ini punya ibu," sanggah Hazel.

"Gak papa. Sini mana piring Rumi biar ibu potongin."

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝

Sudah malam, kini tinggal tersisa Ayu dan Pram dengan dua cangkir wine ditemani film yang terputar di tv. Tubuh Ayu tergeser sedikit saat Pram pergi meninggalkan sofa secara tiba - tiba, membuat Ayu bertanya, "mau kemana?"

Pram sedikit berlari menuju kamarnya, mengambil satu kotak perhiasan yang sudah ia beli beberapa hari yang lalu. Saat kembali menghampiri Ayu langkahnya sedikit tersandung akibat ia kembali berlari kecil menghampiri Ayu, takut jika membuat sang istri terlalu menunggu lama.

"Hati - hati mas..."

Pram terkekeh akibat ulang cerobohnya. Ia kembali duduk di samping Ayu, memberikan kotak perhiasannya itu kepada Ayu, membuatnya terkejut akan apa yang diberikan oleh sang suami.

"Emang boleh seniat ini? Karena hari ini hari ibu?" Pram mengangguk puas menampilkan senyuman lebarnya yang membuat bolongan di pipinya terlihat sangat dalam.

Sebenarnya Pram tidak lupa jika hari ini adalah hari ibu. Ia juga sudah mengucapkan dan memberi hadiah untuk mama dan mami tentunya. 

"Thank you sayang, you don't have to."

"Tapi seneng kan?" Ayu mengangguk malu - malu. Ya dia senanglah diberi hadiah seperti ini. Siapa juga yang mau marah dan menolak perhiasan indah yang diberikan oleh suami tercinta.

Pram memberikan Ayu kalung yang selama ini selalu Ayu idam - idamkan. Tidak mudah juga bagi Pram untuk membelikkanya, selain stocknya yang kadang kosong, harganya pun cukup menggunjang dompet.

"Mas... yang bener aja sih," Pram tesenyum lebih lebar lagi dengan eskpresi Ayu. Ia mengangguk meyakinkan kepada Ayu jika itu benar hadiah untuknya.

"Sini aku pakein."

"Nggak, nanti aja pakenya, masa dipake buat tidur sih."

Pram terkekeh, "harunya buat di pamerin ya?"

Ayu memukul dada Pram sebab ucapannya yang tidak pantas diucapkan. Ayu bukan tukang pamer, tidak baik memamerkan harta yang dimiliki. Itu adalah penyakit hati menurut Ayu jadi harus dihindari.

"Itu aku belinya pake uang sekolah Hazel."

Ucapan Pram kali ini membuat Ayu semakin memanas, "Mas?!"

Dengan cepat Ayu langsung memasukkan kembali kalung tersebut, menutup rapat - rapat kotak perhiasan itu dan memberikannya kembali ke tangan Pram. "Gak mau ah, jual lagi aja."

"Hahahaha," Pram tertawa puas, ia kembali memberikan kotak perhiasan tersebut ke tangan Ayu, dengan sangat yakin, "nggak lah, uang sekolah aman kok, dipake ya sayang."

Kecupan terasa di kening Ayu, lalu di pipi kanan dan kiri, sampai terhenti di bibir Ayu. Dengan kotak perhiasan yang masih Ayu peluk, ia membalas ciuman Pram di bibirnya. Terus berlanjut tanpa henti sampai membuat badan Ayu terdorong pada ujung tangan sofa.

Dengan hati - hati Pram menidurkan kepala Ayu pada ujung tangan sofa yang empuk dengan tangan kanannya, di sisi lain tangan kirinya mengambil kotak perhiasan di pelukan Ayu yang sedikit menghalangi perutnya, "simpen dulu ya kan udah malem katanya."

Ayu mengangguk dan tersenyum malu. Pram kembali melanjutkan aksinya, kini tangannya sudah masuk ke dalam piyama Ayu, mengelus perut ibu dari dua anaknya yang sudah kembali rata berputar mengitari pinggang rampingnya, "di isi lagi lucu kali ya," ucap Pram lembut dengan kedua matanya yang tidak lepas dari perut Ayu.

"Hahaha sebel banget," Ayu menepis tangan besar Pram yang hampir seukuran lebar perut Ayu.

"Serius sayang, kamu lucu kalau hamil."

Ayu mengangguk, "nanti ya."

Pram tersenyum hangat, kedua matanya menatap tiap inci milik Ayu. Sungguh indah pemandangan di depan Pram. Tanpa ragu ia kembali melumat habis bibir plum Ayu, memberi tanda pada kulit pucat nan indah yang tidak lain milik Pram juga.


𓆝 𓆟 tbc 𓆞 𓆝

Continue Reading

You'll Also Like

18.3K 2.5K 25
Pernah dengan kalimat "Dunia selebar daun kelor" ? Kalimat khiasan yang dibuktikan kebenarannya oleh Januardi Alarik Senoaji. Sejak bercerai dengan m...
1K 139 14
Malik, si Palugada, bukan sebutan asing lagi bagi Denzel Malik Pramastya. Apa yang lo mau, gue ada. Butuh Ketua BEM? Malik bisa. Butuh jasa graphic d...
1.4M 81.4K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
469K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...